Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naveront, Jhon K.
Jakarta: Golden Terayon Press, 1999
345.029 1 NAV j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1989
302 IND i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Komunikasi Penghayatan dan Kesatuan Bangsa, 1992
320.540 959 8 WAW
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Naveront, John K.
Jakarta: Golden Terayon Press, 1995
345.029 1 NAV j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999
320.959 8 KEB (1);320.959 8 KEB (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Farina Amelia
"Prasasti Poh Dulur berangka tahun 912 Saka. Prasasti ini berasal dari Mataram Kuna. Informasi yang terdapat pada prasasti ini adalah pemabayaran rama Poh Dulur kepada raja bersama tamu, seruan mematuhi sima, dan hukuman apabila melanggar. Hal menarik lain dari prasasti ini adalah prasasti dikeluarkan ketika gulir kekuasaan relatif cepat, yaitu masa antara Raja Kayuwangi dan Raja Balitung. Penelitian ini menghasilkan analisis kritis terhadap Prasasti Poh Dulur

Engraved year on Poh Dulur Inscription is 812 Saka. This inscription was originated from Old Mataram era. It contains an information about rama Poh Dulur‘s payment to the king. The information also includes the guest, the gods, the order to obey the sima rule, and penalty for disobeyers. Another spark on this inscription is the time of its production. It was created in the turbulence era when the kings went in and out of the throne in almost a blink an eye. This research produces an analytical critiques on Poh Dulur Inscription"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999
305.8959 RET (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jayanti Megasari
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai integrasi sosial antar etnik Cina dan Jawa pada komunitas pecinan di Kelurahan Kranggan kota Semarang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui metode wawancara dan observasi serta data sekunder yang menunjang hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etnis Cina dan Jawa terasimilasi secara bahasa, kultur, adat-istiadat, sikap, agama dan perkawinan. Selain itu, hubungan antar etnis Cina dan Jawa tidak hanya tersegmen pada bidang perekonomian melainkan kerjasama di bidang kebudayaan, kesenian, pendidikan dan kegiatan sosial yang menyangkut kesejahteraan sosial antar etnis di Pecinan. Jadi integrasi sosial antar etnik dan modal sosial pada komunitas Pecinan terbilang tinggi.

ABSTRACT
This thesis studied about social integration between the Chinese and Javanese in Pecinan community at Kranggan sub-district, Semarang city. The research methodology was qualitative and descriptive. The primary data was collected through interview and observation and supported by secondary data. The result shows that both of the Chinese and Javanese have been assimilated through language, culture, tradition, behavior, religion and marriage. Moreover, the relations between them are not segmented in economic activities only, but also in their partnership in culture, art, education, and social aspects related to their social welfare. The social integration and social capital in their community are strong."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T39187
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sakina Rakhma Diah
"Si Doel Anak Jakarta merupakan sebuah novel karya Aman Datuk Madjoindo yang menceritakan seorang anak Betawi bernama Si Doel.Pada tahun 1973, Sjuman Djaya mengangkatnya ke layar lebar dengan judul Si Doel Anak Betawi.Berdasarkan film karya Sjuman Djaya, Rano Karno membuat sinetron tentang Si Doel berjudul Si Doel Anak Sekolahan yang mengudara di stasiun televisi nasional antara tahun 1993-2004.Si Doel merupakan satu kasus transformasi untuk melepaskan diri dari stereotipe yang selama ini melekat pada masyarakat Betawi, seperti termarjinalisasi secara ekonomi dan tidak berpendidikan. Transformasi yang dialami Si Doel tersebut tidak lepas dari peran orang tuanya.

Si Doel Anak Jakarta is a novel written by Aman Datuk Madjoindo about a Betawi boy named Si Doel. In 1973 Sjuman Djaya made a movie titled Si Doel Anak Betawi, which characters were based on the novel. Inspired by the movie, Rano Karno made a television series Si Doel Anak Sekolahan, aired in one of Indonesia?s leading television station in 1993-2004. Si Doel is an example of transformation to release some stereotypes of Betawi people, such as economically marginalized and uneducated. Transformation of Si Doel can't be separated from his parents' roleso that his son can get better future and life through education.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Sukmawati
"Realitas kehidupan masyarakat adalah realitas plural, berubah dan dinamis. Dinamika dapat didorong oleh pluralitas budaya, etnis, agama, ideologi, sosial politik, dan kepentingan ekonomi, dalam masyarakat majemuk ini, konflik sering terjadi. Oleh karena itu, diperlukan Relasi sosial yang baik antara etnis Tionghoa minoritas dengan Pribumi mayoritas. Etnis Tionghoa di Kota Tangerang sudah tinggal sejak abad ke 17, Etnis tionghoa di Kota Tangerang dikenal sebagai sebutan Cina Benteng.
Dari hasil analisis relasi sosial yang terjadi antara etnis tionghoa dengan pribumi di Kota Tangerang dapat berjalan dengan baik karena terjadi proses akulturasi antara dua kelompok etnis Tionghoa dan lokal yang berlangsung melalui relasi sosial yang panjang. Dalam konteks ini, etnis tionghoa mengadopsi nilai-nilai lokal akulturasi. Proses akulturasi merupakan salah satu cara penyesuaian diri untuk dapat diterima dan membangun relasi sosial yang baik antar etnis.
Relasi sosial yang terbentuk antara kelompok Cina benteng dan pribumi memiliki beberapa hal yang membentuknya, seperti ruang, agen, dan intensitas yang terjadi pada setiap kegiatan yang mereka lakukan. Dengan adanya ketiga hal ini maka keberlanjutan akan relasi sosial ini terus terjaga dan berlangsung berulang-ulang.Studi ini menggunakan metode wawancara mendalam, dan dikakukan di Kota Tangerang, Banten.

The reality of community life is plural reality, changing and dynamic. Dynamics can be driven by cultural plurality, ethnicity, religion, ideology, socio political, and economic interests, in this plural society, conflicts are common. Therefore, a good social relation is needed between ethnic Chinese minority and Native majority. The ethnic Chinese in Tangerang City have been living since the 17th century, ethnic Chinese in Tangerang City is known as Cina Benteng.
From the result of analysis of social relation that happened between ethnic Chinese with indigenous in Tangerang City can run well because there is an acculturation process between two ethnic groups Chinese and local that take place through long social relations. In this context ethnic Chinese adopt local values acculturation. The process of acculturation is one way of adjusting to acceptable and establishing good social relations among ethnic groups.
The social relationships formed between cina benteng and indigenous have some of the things that shape them, such as space, agents, and the intensity that occurs in every activity they do. With these three things, the continuity of social relationships is maintained and repeated. This study uses indepth interviews, and is tackled in Tangerang City, Banten.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>