Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Nengah Kristanti Supraba
"Skripsi ini membahas bangunan Pura Subak Kedangan dan Perannya di dalam sistem irigasi subak. Tujuan penelitian ini untuk merekonstruksi kegiatan religi pada masa Bali kuno lewat peninggalan bangunan Pura Subak Kedangan dan mengetahui perannya terhadap kegiatan irigasi subak serta kegiatan-kegiatan religi yang dilakukan di pura ini. Di dalam skripsi ini dijabarkan mengenai konsep subak serta fungsinya dalam hal religi, bangunan Pura Subak Kedangan secara keseluruhan dan tinggalan-tinggalan arkeologi di dalamnya, fungsi setiap bangunan dan makna simbolik ornamen hiasnya, serta upacara-upacara ritual padi yang dilakukan. Melalui penjelasan mengenai bangunan pura dan ritual upacara yang dilakukan, dapat diketahui bagaimana peran Pura Subak Kedangan dalam sistem subak. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Peran Pura Subak Kedangan sangat berkaitan dengan kesuburan serta kemakmuran kegiatan pertanian dan persawahan milik para penyungsungnya.

This thesis discusses Pura Subak Kedangan building and its role in the subak irrigation system. The purpose of this study to reconstruct the religious activities in the period of ancient Bali through Pura Subak Kedangan and know its role on subak irrigation activities and religious activities are performed in this temple. In this thesis described about subak concept and the religious function, Pura Subak Kedangan building overall and and archaeological remains in it, the function of every building dan symbolic meaning of the ornament, and rice (paddy) ritual ceremonies are performed. Through the description of the building of temples and ritual ceremonies, it can be seen how the role of Pura Subak Kedangan in subak system. Based on the survey results revealed that the role of Pura Subak Kedangan is associated with fertility and prosperity of agriculture and paddy fields belonging to local people."
2013
S46465
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajria Novari Manan
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989
631.7 FAD s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Adhitya
"Gunung Agung is a stratovolcano type of volcano which has a height of 3,142 masl and is located in Karangasem Regency, Bali Province. At the end of 2017, Mount Agung's volcanic activity increased until it finally erupted several times in October to December. The government has prepared refuge pockets at the foot of Mount Agung, in areas that are not directly affected by eruption. There are 19 drilling plan points that will be carried out to meet the raw water needs at the evacuation site. This paper presents the groundwater recharge potential including the distribution of water sources, Hydrogeological conditions and the magnitude of groundwater recharge potential at hillside of Mount Agung and the surrounding area. The method used in this study is a field survey, calculation of potential recharge, analysis and evaluation of hydrogeological conditions, distribution of water sources and calculation of potential groundwater recharge. Groundwater at the foot of Mount Agung has the potential to be utilized and developed mainly to cover raw water needs in several refugee locations, namely in the Districts of Sidemen, Abang and Karangasem. The result of the analysis is that the largest groundwater potential is in Kubu Sub-District, namely 97,560,207 m3 / year, with a position that is relatively susceptible to primary hazards and secondary to Mount Agung eruption. For locations that are relatively safe and reachable in the area, they are in Tianyar, Sukadana, Baturinggit, Kubu, and Tulamben Villages, all of which are on the coast of the sea. These results are expected to be used by local governments in an effort to deal with the provision of water from the impact of the eruption of Mount Agung."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2019
627 JTHID 10:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Agung Ayu Vania Utami
"Perkawinan adat Bali dipengaruhi oleh sistem kekerabatan patrilineal yang berlaku di masyarakat. Berdasarkan sistem kekerabatan tersebut, laki-laki berkedudukan sebagai purusa yang memiliki tanggung jawab serta memegang peranan utama dalam keluarganya. Perkembangan jaman membawa dampak bagi bentuk perkawinan adat Bali yaitu bukan hanya laki-laki yang memiliki kedudukan sebagai purusa, namun perempuan juga dapat berkedudukan sebagai purusa di keluarganya dan menarik laki-laki untuk menjadi bagian keluarga perempuan, dengan status sebagai perempuan predana . Persamaan kedudukan antara laki-laki dan perempuan terlihat dari bentuk perkawinan pada gelahang. Dalam perkawinan tersebut, laki-laki dan perempuan adalah sebagai purusa di keluarganya masing-masing. Namun, bentuk perkawinan ini belum sepenuhnya diakui oleh masyarakat Bali, maka perlu diketahui lebih lanjut tentang pengaturan serta akibat hukum dari dilakukannya perkawinan pada gelahang tersebut. Selain itu, perlu juga diketahui mengenai perkembangan dari perkawinan pada gelahang di masyarakat Bali dewasa ini. Berdasarkan kondisi diatas, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan library research yang datanya bersumber dari bahan kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa bentuk perkawinan pada gelahang merupakan perkawinan alternatif bagi keluarga yang hanya memiliki satu anak anak tunggal , sehingga dapat mencegah putusnya keturunan dalam keluarganya. Kemudian, melalui perkawinan ini terdapat kedudukan yang sama antara laki-laki dan perempuan sebagai purusa di keluarganya masing-masing.

Marriage customs of Bali are influenced by the patrilineal kinship system prevailing in society. According to the kinship system, men as the ldquo purusa rdquo has a responsibility and as a leading figure in his family. The development in this era brings impact to type of Balinese marriage that is not only men who has a position as purusa, however women can also hold the position as purusa in her family and pulled a men to become part of her family with status as a women predana . Equality of position between men and women can be seen from the form of pada gelahang marriage. In that marriage, men and women have a position as purusa in their own family. However, this form of marriage has not been fully recognized by the Balinese society, so it is necessary to know more about the rules and legal effects of pada gelahang marriage. Moreover, it should also be known about the development of pada gelahang marriage on Balinese society in present times. Based on the condition above, the author using the library research method for this research, whose data are come from literature materials. The result of this research stated that form of pada gelahang marriage is an alternative marriage for families who only have one child, so to prevent the loss of the family rsquo s line. Afterwards, through this marriage, men and women can have the same position as purusa in their own family.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S69270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sahala Alberto
"Bali mendapatkan pengaruhnya dari India, kita semua mungkin mengetahui hal tersebut. Permasalahannya adalah pengaruh apa yang dibawa oleh Indra ke Bali. Umumnya hal yang paling mudah dimengerti adalah agama. Dipercaya dan didukung oleh bukti-bukti bahwa agama Hindu di bawa ke Indonesia dari India.
Tetapi dibelakang semua itu, terdapat juga pengaruh yang dibawa oleh budaya Hindu itu sendiri. Yaitu cara hidup mereka berdasarkan Hindu itu sendiri, atau bagaimana mereka memandang semesta mereka (kosmologi), termasuk bagaimana mereka menerapkan hal tersebut kedalam cara mereka berarsitektur.
Perlu dicermati, apakah kosmologi yang berasal dari India, bertransormasi menjadi kosmologi yang ada di Bali, termasuk klasifikasi simboliknya ? Bagaimanakah hubungan antara keduannya, apakah memang terjadi lintas budaya ? Bagaimanakah mereka mengadaptasi pengaruh luar tersebut untuk menjadi genius loci bagi Bali sendiri ?"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Mario
""Asta Kosala-Kosali merupakan salah satu pustaka suci yang dirumuskan pada masa lampau oleh para ""resi"" dan ""bagawan"" Bali. Pustaka ini dijadikan patokan/ketetapan dalam arsitektur adat Bali, khususnya dalam aturan tata ruang, konstruksi bangunan dan upacara yang dilakukan. Penentuan sistem ukuran pada tiap-tiap bangunan berdasarkan standar ukuran tertentu sehingga dapat menciptakan bangunan yang ""hidup"". Perlakuan terhadap bangunan-bangunan Ball juga berbeda tergantung jenis bangunannya. Pengaruh Asta Kosala-Kosali sangat mengikat bagi budaya Bali, ada sanksi-sanksi spiritual jika aturan ini dilanggar. Penghormatan terhadap lingkungan alam mendasari kebudayaan Ball. Adat istiadat Bali sangat dipengaruhi oleh kebudayaan agama Hindu hingga bangunan Bali didefinisikan sebagai suatu bangunan berdasarkan Tattwa (falsafah) Agama Hindu. Melalui metode studi literatur dan survey, penulis mencoba untuk memaparkan pengaruh Asta Kosala-Kosali terhadap pembentukan sebuah hunian Bali di Jakarta. Analisis mencakup tata ruang dan konstruksi yang dilihat dari bentuk dan fungsinya. Dari hasil analisis diharapkan dapat menjelaskan karakter pemilik bangunan adat Bali yang terletak di Jakarta, hal-hal apa saja yang masih dipertahankan dan hal-hal apa saja yang sudah tidak relevan lagi untuk dipercayai sesuai dengan tuntutan era moderisme."

"Asta Kosala-Kosali are one of the holy book which made in past by ""resi"" and ""bagawan"" Bali. This book become a base rules in Bali architecture, especially in organizing space, construction and pacticular ceremony. Measurement are used with some standard which can make a living building. There is some different in balinese compounds which depend in using. Using Asta Kosala Kosali are so related with Balinese traditions, they believe there is some bad things will be happen if rules are broken. Respect for rhe nature become the basic of Balinese culture. Balinese culture also impact with Hinduism religion. It makes a definition for Balinese house, which is a building beyond Tattwa of Hinduism religion. With study literature and surveying methods, writer try to find impact Asta Kosala-Kosali to creating a living compound in Jakarta. This analysis include study of space order and construction which especially base on form and function. I hope this analysis can show owner's character of Balinese house in Jakarta, things which still trusted or not which depends on modernism.""
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48562
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pipit Meilinda
"ABSTRAK
Penelitian mengenai prasasti-prasasti Bali mencantumkan berbagai keterangan yang berkaitan dengan kondisi sosial budaya masyarakat. Penelitian ini membahas bagaimana penerapan hukum waris yang dicantumkan dalam kitab hukum seperti Manawadharmasastra dalam prasasti berbahasa Bali kuno serta relevansinya dengan keadaan Bali dewasa ini. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pihak laki-laki mendapat bagian yang lebih besar dari pihak perempuan dan disebutkan dengan konsep junjungan pikulan. Berdasarkan penelitian juga diketahui bahwa peraturan mengenai pembagian warisan dalam prasasti lebih bersifat praktis karena berkaitan dengan kehidupan sehari masyarakat, sementara peraturan yang dicantumkan dalam Manawadharmasastra adalah lebih konseptual. Raja memiliki andil yang besar dalam mengatur ketentuan yang tidak dicantumkan dalam kitab hukum dan memiliki kepentingan ekonomis dan sosial dalam alokasi harta rakyatnya. Dari hasil penelitian juga ditemukan peraturan-peraturan tambahan mengenai pewarisan yang tidak ditemukan dalam kitab hukum yang masih dilaksanakan hingga sekarang di Bali, terutama berkaitan dengan harta orang yang tidak lagi memiliki keturunan. Segala hal yang dilakukan dalam hal pengurusan kematian dan harta almarhum pada dasarnya adalah salah satu cara melaksanakan dharmma.

ABSTRACT
Old-Bali inscriptions mention many information related to the social and cultural life of people. This study discusses how the application of the law of inheritance is mentioned in Old-Balinese Inscriptions, the book of the law Manawadharmasastra, and its relevance in Bali nowadays. According to the research revealed that the men gets larger share than the women and mentioned in the concept of “junjungan pikulan”. Based on the study also note that the rules regarding inheritance in the inscription is more practical, while the rules specified in Manawadharmasastra is more conceptual. King has a significant role in regulating provisions that are not included in the Manawadharmasastra and also have an intertest with the allocation of economic and social wealth of its people. From the research also found some inheritance’s additional rules that are not found in Manawadharmasastra that is still held today in Bali. The management of death and property are basically one way to implement dharmma."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hobart, Angela
New York: Berghahn Books, 2003
615.882 HOB h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2020
320.8 AKT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>