Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43 dokumen yang sesuai dengan query
cover
London: Sage, 2000
613.15 HEA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Budya Pradipta
Jakarta: Titian Kencana Mandiri, 2004
128 BUD m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
England: John Wiley & Sons, 2003
158.7 HAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Amie Firshanti
"ABSTRAK
Diabetes mellitus adalah penyakit kronis dimana tubuh tidak mampu memproduksi atau memanfaatkan hormon insulin secara optimal (Taylor, 1999), sehingga beipotensi mengakibatkan berbagai komplikasi. Ada tipe diabetes tertentu, yaitu diabetes tipe I, yang menyerang anak-anak dan remaja. Regimen penanganan diabetes tipe I intinya meliputi 3 aspek, yaitu suntikan insulin, diet (pengaturan makanan), dan olah raga. Regimen penanganan diabetes sangat rentan terhadap perilaku ketidakpatuhan, dimana pasien tidak menjalankan regimen dengan tepat atau tidak sama sekali (DiMatteo & Martin, 2002). Tingkat ketidakpatuhan tertinggi terjadi pada kelompok usia remaja karena regimen diabetes dapat bertentangan dengan tugas perkembangan remaja. Menurut Charron-Prochownik dan Becker (1998), ada 2 faktor utama yang berpengaruh positif terhadap kepatuhan remaja pengidap diabetes, yaitu faktor psikososial dan faktor kognitif. Faktor psikososial meliputi keterlibatan orang tua dalam regimen, fungsi keluarga, dan dukungan sosial. Sedangkan faktor kognitif meliputi kematangan kognitif, pengetahuan, sikap dan kepercayaan (belief) tentang kesehatan, dan self-efficacy. Karena keterbatasan waktu dan rumitnya meneliti keadaan psikososial di sekitar pengidap, maka penelitian ini akan lebih memfokuskan pada faktor-faktor kognitif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam kepatuhan remaja pengidap diabetes tipe I. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara dan observasi terhadap 3 orang remaja berusia 10-19 tahun yang mengidap diabetes tipe I. Hasil penelitian ini adalah bahwa dukungan sosial, sikap dan kepercayaan tentang kesehatan, serta self-efficacy merupakan faktor-faktor dominan yang mempengaruhi kepatuhan remaja pengidap diabetes. Penelitian ini menunjukkan pentingnya peran keluarga dan teman-teman pengidap, perlunya pengidap mengembangkan sikap dan kepercayaan yang positif terhadap regimen dan perlunya meningkatkan self-efficacy dalam mematuhi regimen."
2004
S3376
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kartika Aristiani
"ABSTRAK
Gaya hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, minum-minuman beralkohol serta mengkonsumsi makanan yang berlemak tinggi dan berserat rendah dapat memicu terjadinya kanker. Menurut perkiraan Departemen Kesehatan, jumlah penderita kanker serviks di Indonesia hingga saat ini ada sekitar 200 ribu kasus setiap tahunnya. Kanker serviks
cenderung menyerang wanita-wanita setengah baya (middle age) atau yang usianya sudah di atas 45 tahun. Penyebab terjadinya kanker serviks hingga saat ini belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhinya, dua diantaranya adalah menikah di usia muda dan memiliki banyak anak. Dampak penyakit kanker serviks dapat mempengaruhi aspek fisik dan psikologis penderitanya. Menurut Kubler-Ross ada beberapa tahap reaksi yang biasa dialami pasien-pasien penyakit terminal dalam menghadapi kematiannya. Penelitian ini dilakukan untuk mendapat gambaran mengenai reaksi penderita kanker serviks
terhadap penyakitnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan data diperoleh melalui metode wawancara dan observasi. Hasil penelitian pada 3 orang subyek: Subyek ke-1, ibu L berusia 60 tahun, menikah pada usia 20 tahun dengan 5 orang anak, sudah menopause, bekerja sebagai pedagang. Menderita kanker serviks stadium II B dengan gejala klinis kelelahan, keputihan dan pendarahan sentuh. Hampir semua tahap reaksi Kubler-Ross telah
dialami oleh subyek ke-1, kecuali tahap penerimaan.
Subyek ke-2, ibu S berusia 40 tahun, menikah pada usia 23 tahun dengan 3 orang anak, belum menopause, ibu rumah tangga. Menderita kanker serviks stadium II A dengan gejala klinis keputihan dan pendarahan sentuh. Subyek ke-2 mengalami semua tahap reaksi Kubler-Ross, kecuali tahap penerimaan. Subyek ke-3, berusia 63 tahun, menikah pada usia 18 tahun dengan 8 orang anak, telah menopause, bekerja sebagai tukang cuci pakaian dan memasak. Belum lama ini, subyek ke-3 kehilangan suaminya yang meninggal akibat kanker prostat. Subyek ke-3 menderita kanker serviks
stadium IV A dengan gejala klinis keputihan, pendarahan spontan, nyeri di bagian pernt dan pinggang. Subyek ke-3 mengalami semua tahap reaksi Kubler-Ross. Dari penelitian ini diketahui bahwa tidak semua subyek mengalami kelima
tahap reaksi Kubler-Ross, dan umumnya semua subyek yang menderita kanker serviks memiliki lebih dari 2 orang anak, bahkan diantara mereka ada yang menikah di usia muda (18 tahun). Semua subyek mengalami gejala klinis keputihan dan pendarahan sentuh atau spontan. Saran, sebaiknya setiap wanita menghindari faktor-faktor resiko penyebab kanker serta segera lakukan pemeriksaan dini bila merasakan gejalagejala kanker. Dukungan sosial dari keluarga, teman, staf medis dan masyarakat dapat memotivasi para penderita kanker serviks untuk menghadapi penyakitnya. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian terhadap pasien rawat inap, sebaiknya meminta izin untuk meminjam ruang khusus (jika ada), serta mempersiapkan diri sebelum melakukan proses wawancara."
2004
S3505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niven, Neil
New York: Churchill Livingstone , 1994
613.019 NIV h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Sage Publications, 1999
616.001 9 QUA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Jusuf
"Kemajuan di bidang medis yang sangat pesat lebih banyak memberi perhatian pada kesehatan fisik, sementara kesehatan mental tidak mendapat porsi yang sama. Padahal dengan berbagai bencana dan kesulitan hidup yang terjadi belakangan ini banyak sekali trauma psikologis yang dialarni masyarakat. Diperkirakan, 1% dari penduduk Indonesia atau sebanyak 2.000.000 (dua juta) orang menderita skizofrenia. Sepertiganya memerlukan perawatan di rumah sakit jiwa, padahal tempat yang tersedia kurang dari 20.000 (dua puluh ribu). Akibatnya, tugas perawatan dan pengawasan jatuh kepada keluarga atau caregiver di rumah.
Gangguan kesehatan yang diderita salah satu anggota keluarga dapat menimbulkan stres bagi anggota keluarga lain, khususnya caregiver utama. Untuk itu, caregiver perlu menguasai coping skills untuk mengatasi beban yang dialami dalam menjalankan perannya Diantara berbagai aspek yang berperan untuk tercapainya suatu coping yang efektif, pengetahuan dan informasi memegang peran panting karena hal tersebut diperlukan dalam proses pemecahan masalah dan menentukan reaksi emosional yang timbul. Artinya, caregiver skizofrenia perlu mempunyai inforniasi yang cukup mengenai gangguan skizofrenia itu sendiri serta beban yang ditanggung keluarga penderita serta bagaimana cara mengatasinya.
Penelitian yang mendasari penulisan thesis ini adalah sebagai upaya untuk mendapatkan cara yang ramah dan bersahabat serta mudah didapat bagi para caregiver dalam membantu penanganan dan menghadapi penderita. Selain itu tujuan Dari penelitian diharapkan pula dapat memberi pertolongan bagi caregiver sehingga pada akhimya dapat juga memberi penanganan yang tepat guna bagi penderita. Dimulai dengan suatu asesmen kebutuhan caregiver skizofrenia, dengan cara penelitian terhadap beberapa responden yang sangat dekat dengan permasalahan, dihasilkan sebuah rangkuman kesimpulan dan saran serta alat Bantu berupa buku panduan yang dapat digunakan dalam keseharian."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17990
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geneva: World Health Organization, 1981
362.3 WOR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>