Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Effects of milling times of graphite powders against the imputities analyzed by neutron activation analysis. Research about the effects of milling times of graphite powders against the impurities analyzed by with neutron activation analysis (NAA) technique was carried out...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Suhandi
"Telah dilakukan penelitian komposit pelat bipolar berbasis grafit untuk aplikasi Proton Exchange Membrane Fuel Cell (PEMFC). PEMFC merupakan sumber energi alternatif dengan bahan bakar H2 dan O2 tanpa menghasilkan emisi gas berbahaya (zero emission). Komposit terdiri dari grafit sebagai pengisi dan epoxy resin sebagai pengikatnya. Ada tiga tahap yang dilakukan pada penelitian ini: 1) optimasi komposisi, 2) penambahan karbon black, dan 3) penambahan Alumunium sebagai aditif. Pada optimasi komposisi digunakan, 60-90 wt% grafit dan 40-10 wt% epoxy resin. 5-20 wt% karbon black ditambahkan pada kompoisi optimum menggantikan grafit. Alumunium ditambahkan terhadap hasil terbaik hasil penambahan karbon black dengan variasi 2-10 wt% terhadap massa total pengisi. Komposit dibuat dengan metode pencetakan hot press dengan tekanan 300 kg/cm2, dipanaskan pada suhu 70 ºC selama 4 jam. Karakterisasi dilakukan untuk mengetahui densitas, porositas dan serapan air, konduktivitas listrik, kuat lentur, sifat panas dan morfologi permukaan komposit. Proses optimasi menghasilkan 80 wt% grafit dan 20 wt% epoxy resin sebagai komposisi optimum. Konduktivitas listriknya 0,28 S/cm dan kuat lenturnya 19,97 MPa Penambahan karbon black menurunan konduktivitas listrik dan kekuatan lentur dan tetapi juga menurunkan porositasnya. Penambahan 2 wt% Alumunium menghasilkan komposit terbaik dengan densitas 1,833 gr/cm3, porositas dan serapan air < 0,5 %, konduktivitas listrik 0,29 S/cm, kuat lentur 22,75 MPa, dan stabil hingga suhu 180 ºC.

Bipolar plate composites based on graphite for Proton Exchange Membrane Fuel Cell (PEMFC) applications were investigated. PEMFC is alternative energy source fueled with H2 and O2 without emitting dangerous gases (zero emission). The composites consist of graphite as filler and epoxy resin as binder. There are three stages used for the investigation: 1) composition optimation, 2) carbon black addition, and 3) Aluminum addition as additive. For composition optimation, 60-90 wt% of graphite and 40-10 wt% epoxy resin were used. 5-20 wt% carbon black added to optimum composition to replaced graphite. Aluminum added to the best result from carbon black addition with variations 2-10 wt% to filler total mass. Composites were made using hot press casting with 300 kg/cm2 of pressure, heating in 70 ºC for 4 hours. Characterizations were carried out to know the density, porosity and water absorption, electrical conductivity, flexural strength, thermal property, and the surface morphology of composite. Optimation process resulting 80 wt% graphite and 20 wt% epoxy as optimum composition. It's electrical conductivity 0,28 S/cm and flexural strength 19,97 MPa. Addition of carbon black decreased the electrical conductivity and flexural strength but also decreasing the porosity. 2 wt% of Aluminum addition giving the best composite with density 1,833 gr/cm3, porosity and water absorption < 0,5 %, electrical conductivity 0,29 S/cm, flexural strength 22,75 MPa, and thermally stable to 180ºC.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T21626
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ismady Supardjo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S41940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Triwicoro Nugroho
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S41943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi cairan ionik cis-oleil-imidazolinium asetat sebagai pelarut dalam proses exfoliasi grafit menjadi grafena. Studi exfoliasi grafit dilakukan dengan menggunakan cairan ionik cis-oleil-imidazolinium asetat [cis-01-Imz][CH3C00] dengan metode exfoliasi menggunakan bantuan energi sonikasi & microwave. Hasil FTIR menunjukkan terjadinya serapan khusus C-C sp2 untuk grafit sebelum dan sesudah proses exfoliasi. Hasil pengujian menggunakan X-Ray Difraction (XRD) menunjukkan terjadinya perubahan kristalinitas, jarak antar layer, dan ukuran kristalit dari grafit hasil exfoliasi. Hasil karakterisasi Scanning Electron Microscope (SEM) menunjukkan bahwa multilayer grafena terbentuk akibat exfoliasi oleh cairan ionik. Analisis UV-Vis menunjukkan adanya transisi K ke 7i* yang khas dari grafit hasil exfoliasi. Hasil pengujian menggunakan Thermogravimetry-Diferential Thermal Analysis (TG-DTA) menunjukkan grafit hasil exfoliasi memiliki titik dekomposisi termal yang tinggi yaitu pada 550°C. Analisis Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) menunjukkan konduktivitas dari grafit setelah proses exfoliasi yaitu 11,58 x 10"1 S.cm1 hasil ini meningkat 10 kali lipat dari grafit sebelum proses exfoliasi."
2014
541 JSTK 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ricca Anggrainy
"Material komposit matriks logam Al-grafit merupakan hasil kombinasi makroskopis dari dua atau lebih komponen yang berbeda, yaitu Al sebagai matriks dan grafit sebagai penguat (reinforcement) memiliki antar muka diantaranya (interface) dengan tujuan mendapatkan sifat-sifat fisik dan mekanis tertentu yang lebih baik daripada sifat masing-masing komponen penyusunnya. Material komposit matriks logam Al-grafit dapat diaplikasikan untuk pembuatan struktur pesawat luar angkasa dan brake rotors. Pembuatan material komposit matriks logam dapat dilakukan dengan menggunakan metode metalurgi serbuk. Proses metalurgi serbuk melalui 3 tahapan, yaitu pencampuran (blending/ mixing), penekanan (compaction/pressing) dan pemanasan (sintering/ consolidation). Pada penelitian ini menggunakan campuran serbuk Al dan 8 Vf% grafit serta ditambah Mg sebagai wetting agent. Serbuk dikompaksi dengan tekanan sebesar 200 bar. Variabel temperatur sinter yang digunakan adalah 550_C, 620_C, 750_C, 850_C dan 950_C dengan waktu tahan sinter selama 30 menit. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kekerasan, keausan, densitas, porositas, kuat tekan serta struktur mikro guna mengetahui pengaruh temperatur sinter dan beberapa perlakuan sampel komposit matriks logam Al-grafit. Dari hasil pengujian, pada variabel temperatur sinter kondisi optimum saat temperatur sinter 750_C, yaitu nilai kekerasan tertinggi mencapai 26 kg/mm , nilai densitas tertinggi mencapai 1,963 g/cm_, nilai prosentase porositas terendah mencapai 23,02%, nilai laju keausan terendah mencapai 8,43 x 10-7 mm_/mm dan nilai kekuatan tekan tertinggi mencapai 146 N/mm_. Pada beberapa perlakuan sampel, komposit matriks logam Al-grafit hasil proses metalurgi serbuk mencapai kondisi optimum bervariasi, yaitu nilai kekerasan tertinggi mencapai 26 kg/mm_ hasil komposit dengan penguat perlakuan sinter 750_C (reinforced sinter 750_C), nilai densitas tertinggi mencapai 2,017 g/cm_ hasil komposit dengan penguat tanpa perlakuan sinter (reinforced non sinter), nilai prosentase porositas terendah mencapai 20,91% hasil komposit dengan penguat tanpa perlakuan sinter (reinforced non sinter), nilai laju keausan terendah mencapai 8,43 x 10 -7 mm_ /mm hasil komposit dengan penguat perlakuan sinter 750_C (reinforced sinter 750_C), nilai kekuatan tekan tertinggi mencapai 248 N/mm_ hasil Al tempo, penguat tanpa perlakuan sinter (unrein/arced non sinter). Dari hasil pengamatan struktur mikro menggunakan mikroskop optik, komposit matriks logam Al-grafit hasil proses metalurgi serbuk memiliki prosentase porositas minimum saat temperatur sinter 750_C. Sedangkan dengan menggunakan SEM didapat adanya 3 fasa baru yang terbentuk, yaitu fasa berwarna putih (mengkilap), abu-abu dan matriks. Dari hasil EDS diketahui bahwa fasa baru berwarna putih (mengkilap) mengandung 47,48% Al; 2,88% Mg; 14,01% Si; 13,30% Mn; 14,79% Fe; 7,54% 0, sedangkan pada fasa baru berwarna abu-abu mengandung 51,14% Al; 0.42% C; 1,00% Mg; 0,93% Si; 46,51% 0 dan pada fasa matriks mengandung dari 82,90% Al; 0.44% C; 2,20% Mg; 1,26% Si; 13,20% 0."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hitipeuw, Michael Steven
"Perkembangan teknologi yang sangat pesat belakangan ini khususnya dalam teknologi manufaktur membutuhkan suatu material dengan properties yang sangat baik. Teknologi komposit dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk menjawab tantangan ini. Teknologi komposit dapat menggabungkan sifat - sifat unggul dari material untuk menghasilkan suatu material baru dengan sifat yang lebih baik. Salah satu contoh yang paling sering digunakan adalah dalam proses manufaktur rompi anti peluru (Bulletproof Vest) yang memiliki kekerasan seperti baja sehingga dapat menahan peluru namun memiliki bobot yang ringan sehingga tetap nyaman digunakan. Pada penelitian akan dilakukan pembuatan material komposit matriks logam dengan Al sebagai matriks dan grafit sebagai penguat yang dibuat dengan metode metalurgi serbuk. Tahapan proses metalurgi serbuk yang dilakukan yaitu mulai dari pencampuran serbuk, kompaksi sampai pemanasan (sinter). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel %Vf Grafit terhadap sifat mekanis antara lain : kekerasan, densitas/porositas,keausan, dan kuat tekan; serta struktur mikro material komposit matriks logam Al-grafit.
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditunjukkan bahwa dengan semakin meningkatnya %Vf Grafit yang ditambahkan maka densitas, kekerasan, dan kuat tekan mengalami penurunan; sedangkan porositas dan laju aus mengalami peningkatan.. Nilai densitas optimum yaitu sebesar 2,04 gr/cm3 diperoleh pada sampel non-sinter dengan %Vf Grafit sebesar 2%.. Nilai kekerasan dan kuat tekan optimum diperoleh pada sampel hasil sinter dengan %Vf Grafit sebesar 2% berturut-turut sebesar 23 BHN dan 197 Mpa. Nilai porositas minimum diperoleh pada sampel non-sinter dengan variabel %Vf Grafit 2% yaitu sebesar 20%.. Nilai laju aus minimum diperoleh pada sampel hasil sinter dengan %Vf Grafit 2% yaitu sebesar 8,22 x 10-7 mm3/mm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41806
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil
"Dewasa ini penggunaan material komposit serat karbon mulai banyak digunakan dalam berbagai sektor industri karena memiliki sifat-sifat yang mampu memenuhi tuntutan teknologi, seperti ringan, tahan fatik, dan tahan terhadap temperatur tinggi. Penelitian terhadap perfoma komposit serat karbon baik termal dan mekanik masih jarang dilakukan. Oleh karena itu dilakukanlah pengujian untuk mengetahui hal tersebut. Komposit serat karbon yang digunakan memiliki variasi densitas berbeda yaitu 200 dan 240 gr/m2
Metode yang digunakan dalam penelitian ini berbasis pada kalorimeter kerucut. Pembakaran dilakukan pada nilai fluks kalor maksimum 23,61 kW/m2 dan minimum 14,15 kW/m2. Pada penelitian ini juga dilakukan pengujian tarik dan SEM untuk mengetahui sifat mekanik dari komposit serat karbon.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan semakin tinggi fluks kalor, maka laju produksi kalor dari pembakaran komposit serat karbon juga meningkat dimana laju produksi maksimum yang dicapai bernilai 160-170 kW/m2. Sementara itu dari pengujian mekanik didapatkan bahwa material komposit serat karbon memiliki sifat diantara ulet dan getas.

In this present days, the use of carbon fiber composite material used widely in various industrial sectors. This happens because carbon fiber composite have good properties that can fulfill the demands of technology requirements, such as lightweight, fatigue resistant, and withstand to high temperatures. Studies on carbon fiber composites performance, especially regarding its thermal and mechanical performance, are still not observed widely. Carbon fiber composites used in this study has density of 200 and 240 gr/m2.
The method used in this study based on cone calorimeter. Combustion was performed onthe maximum heat flux of 23.61 kW/m2 and a minimum heat flux of 14.15 kW/m2. This study also used the tensile test and SEM analysis to determine the mechanical properties of carbon fiber composites.
The results of this study showed that at the higher heat flux, the heat release rate (HRR) carbon fiber composites was increased withthe maximum valueof 160-170 kW/m2. Meanwhile, analysis of mechanical properties showed that the carbon fiber composite material has a characteristic between ductile and brittle.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Kurniawan Sasongko
"ABSTRAK
Melimpahnya limbah grafit dapat diolah menjadi bahan bernilai jual, salah satunya dengan menjadikannya sebagai adsorben. Rekayasa adsorben berbasis grafit dapat dilakukan dengan menambahkan nanopartikel magnetit berupa Fe3O4. Penambahan nanopartikel magnetit pada adsorben dilaporkan mampu mengadsorpsi gas lebih baik. Pada penelitian ini, dilakukan rekayasa limbah grafit yang dimodifikasi dengan menambahkan nanopartikel magnetit Fe3O4 menggunakan teknik impregnasi untuk diujicobakan dalam mengadsorpsi gas karbon dioksida CO2 sehingga diharapkan akan diperoleh alternatif adsorben yang mampu mengadsorpsi gas karbon dioksida CO2 dengan baik. Pada penelitian ini dilakukan pengujian adsorpsi gas CO2 menggunakan metode adsorpsi isotermal dengan variasi berupa suhu 300, 350, dan 450C serta tekanan 3,5,8,15, dan 20 Bar . Dari hasil uji coba menggunakan tiga jenis bahan yaitu grafit non modifikasi GNM , grafit/ Fe3O4 20 G/ Fe3O4 20 serta grafit/Fe3O4 35 G/ Fe3O4 35 melalui metode adsorpsi isotermal diperoleh kapasitas adsorpsi terbesar sebanyak 0,453 kg/kg pada suhu 300C dan tekanan 20 Bar menggunakan bahan grafit/Fe3O4 20 . Dengan demikian limbah grafit yang dimodifikasi dengan penambahan Fe3O4 mampu mengadsorpsi gas CO2 sama baiknya dengan adsorben lain.

ABSTRACT
The abundance of graphite waste can be processed into valuable materials, one alternative is by making it as an adsorbent. Graphite based adsorbent modification can be accomplished by adding nanoparticle magnetic of Fe3O4 The addition of magnetite nanoparticles is reported can improve graphite rsquo s adsorption ability. In this research, we will modify the graphite waste by adding Fe3O4 magnetite nanoparticles using impregnation technique. The modified graphite is then tested using carbon dioxide gas CO2 to see how good its adsorption ability as a gas adsorbent. In this research, the CO2 adsorption testing will be carried out using isothermal adsorption method with temperature 300, 350, and 450C and pressure 3,5,8,15, and 20 Bar variations. The experimental result, by using three types of materials non modified graphite GNM , graphite Fe3O4 20 G Fe3O4 20 and graphite Fe3O4 35 G Fe3O4 35 it can be concluded that the largest adsorption capacity is 0,453 kg kg at 300C and 20 Bar pressure using material G Fe3O4 20 . Thus, the modified graphite waste with the addition of Fe3O4 is capable of adsorbing CO2 gas as well as other adsorbents."
2017
S67212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>