Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Nuriza Ratno Saputra
"
ABSTRAKJurnal ini berfokus pada objektifikasi potret tubuh perempuan telanjang pada karya grafis Anthon Beeke. Tiga karya grafis Studio Anthon Beeke yang menunjukkan potret tubuh perempuan telanjang dipilih karena poster-poster tersebut dianggap kontroversial untuk mempromosikan sebuah pentas teater. Melalui analisis deskriptif menggunakan pembacaan lima kode semiotik oleh Roland Barthes, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah objektifikasi tubuh perempuan dalam karya grafis Anthon Beeke yang kontroversial ini efektif untuk menarik perhatian pengamat dan membelokkan pola pikir publik dalam melihat tubuh telanjang dalam sebuah karya seni. Analisis leksia dimanfaatkan sebagai pengurai struktur sebelum pemaknaan, pemilihan leksia dibatasi pada penampakan figur tubuh telanjang dan tata letak ornamen dan tipografi. Dari analisis ditemukan bahwa Beeke berhasil menjadikan tubuh perempuan sebagai subjek dan bukan sekadar objek.
ABSTRACTThis paper examines objectification of naked female body portraits on Anthon Beeke s graphic work. Anthon Beeke s three graphic works showing portraits of naked female bodies were chosen because the posters were considered controversial to promote a theater performance. Through descriptive analysis using Roland Barthes's reading of five semiotic codes, this study aims to examine whether the objectification of the female body in Anthon Beeke s controversial graphic work is effective in attracting the attention of observers and deflecting the public mindset in seeing a naked body in an artwork. Analysis of lexia is used as a structural decoder to read the symbol purposes, lexia selection is limited to the appearance of naked body figures and the layout of ornaments and typography. From the analysis it was found that Beeke succeeded in making the female body a subject and not just an object."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Rafly Nugroho
"
ABSTRAKComic Frontier merupakan sebuah acara ekshibisi karya kreatif yang memberikan kesempatan langsung bagi insan kreatif terutama dalam bidang komik untuk memamerkan serta menjual berbagai hasil karya kreatifnya. Event ini diselenggarakan tahunan sejak tahun 2012. Meskipun sudah diselenggarakan tahunan sejak 2012 namun sekarang mulai banyak muncul event sejenis Comic Frontier diselenggarakan di wilayah sekitar Jabodetabek. Meskipun telah diselenggarakan sejak tahun 2012 akan tetapi, engagement dari khalayak di media digital yang dimiliki oleh Comic Frontier masih belum terlalu tinggi. Selain itu di tengah semakin ketatnya persaingan event pop kultur komik, animasi dan game Comic Frontier masih belum memiliki positioning yang cukup kuat yang bisa membedakan dirinya dengan event lainnya. Berdasarkan temuan yang didapat melalui riset kepada khalayak, Comic Frontier mengusung kampanye dengan ide besar ldquo;Pop Culture Gathering rdquo; serta membawa positioning sebagai ldquo;Indonesian Comic Market rdquo; untuk membedakan event ini dengan event lainnya.Dengan tujuan untuk meningkatkan engagement khalayak di media digital serta saat event berlangsung, kampanye ini disusun berdasarkan berbagai atribut dari temuan khalayak yang suka datang ke Comic Frontier. Dalam rentang waktu 6 bulan masa kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan engagement di media digital melalui berbagai konten interaktif yang mengajak khalayak untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan online. Biaya keseluruhan dari kampanye ini adalah Rp397.911.250. Untuk mengukur efektivitas dari kampanye ini juga akan dilakukan evaluasi serta monitoring.
ABSTRACTComic Frontier is a creative work exhibition which provides local artists, illustrators, and comic creators to exhibit and sell their creative works. This event has been established since 2012. Nowadays there are many other mirip events held in Jabodetabek. Although this exhibition has been held annual since 2012 but the audiences rsquo engagements in all Comic Frontier rsquo s digital media assets are still low compared to other events. In the midst of tight competition between pop culture events Comic Frontier don rsquo t have any clear and distinctive positiong. Based on the findings from the research done to some audience comes the digital marketing campaign strategy with ldquo Pop Culture Gathering rdquo as the big idea and ldquo Indonesian Comic Market rdquo as its rsquo positioning.To aim the rise of audiences rsquo engagement in digital media and also during the events this campaign is arranged based on the attributes in some findings from the audience who like to come to Comic Frontier. During 6 months this campaign aims to increase the engagements in digital media through the interactive contents which suggest the audience to engage in some online activities on social media and website. The total costs of this campaign is Rp397.911.250. To measure the effectiveness from this campaign there will be some evaluations and monitorings conducted."
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Dinda Pebriana
"Zusje edisi Online Werken adalah sebuah komik strip karya Gerrit de Jager yang dirilis melalui website pribadinya pada tahun 2020. Komik ini memuat lebih banyak percakapan antar para tokoh yang terjadi secara daring sebagai bentuk penggambaran situasi pada masa pandemi di Belanda. Sama halnya dengan percakapan luring, dalam percakapan daring juga terdapat tindak tutur dan kendala yang dapat menghambat prosesnya, seperti tidak terpenuhinya “Prinsip Kerja Sama” pada implikatur percakapan tersebut. Oleh karena itu, penulis mencoba mengkaji bagaimana tindak tutur yang terdapat pada percakapan daring di empat bagian cerita dari komik Zusje edisi Online Werken menggunakan teori tindak tutur dari J. L. Austin dan Searle. Selain itu, ketidakpatuhan maksim pada implikatur dalam percakapan daring ini juga turut dianalis dengan teori H. P. Grice. Penelitian ini mengkaji tuturan para tokoh menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis-deskriptif. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tindak tutur yang paling banyak ditemukan adalah tindak tutur asertif. Sedangkan dalam implikatur percakapan, terlihat bahwa ketidakpatuhan cenderung terjadi pada maksim kuantitas dan relevansi dengan jenis ketidakpatuhan berupa pengabaian pada maksim.
Zusje in Online Werken edition is a comic strip by Gerrit de Jager which was published on his personal website in 2020. This comic contains more conversations between the characters online as a form of describing the situation during the pandemic in the Netherlands. Similar to offline conversations, there are also speech acts and obstacles in online conversations that can hinder the process, such as not fulfilling the "Principles of Cooperation" in the conversation implicatures. Therefore, the author tries to examine how the speech acts contained in online conversations in the four parts of the story from the Zusje comics in the Online Werken edition use the speech act theory of J. L. Austin and Searle. In addition, non-observance maxims on implicature in online conversations is also analyzed with the theory according to H. P. Grice. This study examines the utterances of the characters using a qualitative method with an analytical-descriptive approach. Based on the results of the analysis, it is known that the most common speech acts found are assertive speech acts. Meanwhile, in conversational implicatures, it is seen that disobedients tend to occur in the maxim of quantity and relevance to the type of disobedient in the form of flouting a maxim."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library