Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 223 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manalu, Leo Amstrong
"Dapat dimengerti bahwa terdapat keinginan untuk mengatur kinerja jalan pada suatu nilai tertentu, agar tercipta pola lalu lintas yang baik dengan melakukan pembatasan trip pada ruas jalan, sebagai pemecahan problema kemacetan yang umum berlangsung di kota besar. Pemikiran tersebut memerlukan telaahan mendalam karena terdapat trade off antara pembatasan kinerja jalan pada satu sisi dengan pengaruhnya terhadap kinerja ruas jalan yang lain maupun trip yang melalui ruas jalan tersebut.
Melalui studi kasus koridor Blok M - Kota, yang merupakan kawasan macet di DKI Jakarta, dilakukan simulasi dengan model penjadualan yang dikembangkan dalam penelitian ini, guna memecahkan masalah hubungan antara pengaturan kinerja suatu ruas jalan terhadap trip dan kinerja ruas jalan yang lain.
Dari simulasi, dengan ditingkatkannya batasan VC ratio pada koridor Blok M-Kota, akan menyebabkan turunnya trip, peningkatan travel time serta perbaikan VC ratio pada ruas-ruas jalan di koridor tersebut. Hal tersebut juga terjadi pada ruas-ruas yang memotong koridor yang bersangkutan. Dari hubungan ini dapat dinyatakan bahwa ruas eksternal yang memotong koridor merupakan feeder bagi ruas koridor dengan tujuan utama adalah aktifitas pada kawasan Blok M - Kota.
Hal yang berbeda terjadi pada ruas jalan yang paralel dengan koridor, dimana dengan pembatasan yang dilakukan pada koridor Blok M - Kota, akan meningkatkan trip, pengurangan tavel time dan meningkatkan VC ratio pada ruas-ruas jalan tersebut. Hal ini menyatakan bahwa dengan pembatasan koridor utama membuat jalan tersebut menjadi kurang menarik dan menyebabkan perpindahan sebagian rute pelaku perjalanan walupun dalam tingkat yang lebih kecil dari koridor Blok M - Kota.
Secara umum dapat dinyatakan bahwa hasil simulasi menunjukkan terdapatnya kecenderungan yang sama antara ruas jalan pada koridor dengan ruas yang memotongnya, serta cenderung terbalik terhadap ruas jalan yang paralel dengan koridor yang diatur. Tampak pula semakin besar batasan yang diberikan akan semakin besar pula nilai perbedaan yang timbul. Secara implisit hal ini menyatakan bahwa pengaturan pada suatu koridor jalan tertentu harus dilakukan terpadu dengan ruas jalan yang paralel dengan ruas tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14682
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gde Ngurah Purnama Jaya
"Kondisi arus lalu lintas di Kota Jakarta semakin hari semakin memburuk. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah lokasi maupun luasan kemacetan yang terjadi terutama pada kondisi jam puncak pagi dan sore hari. Kemacetan ini tidak hanya dapat diatasi dengan peningkatan supply dan bahkan peningkatan supply merangsang tumbuhnya keinginan untuk melakukan perjalanan. Kemacetan lalu lintas akan menimbulkan inefisiensi ekonomi, dampak pisikalogis, dan meningkatnya biaya sosial yang menjadi beban pengguna jalan. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut diperlukan upaya untuk mengatur dan mengeIola demand kemudian di buat kebijaksanaan transport sedemikian sehingga efisiensi waktu secara keseluruhan jaringan dapat dioptimalkan.
Maksud studi ini adalah melakukan penjadualan keberangkatan perjalanan dengan membangun program sub modul penjadualan. Sedangkan tujuan studi ini adalah melakukan simulasi penjadualan dengan batasan V/C dan batasan waktu keberangkatan setiap aktivitas sekolah (S), bekerja (P), dan aktivitas lainnya (L).
Batasan studi meliputi wilayah DKI Jakarta dan penjadualan dilaksanakan pada jam puncak pagi 6.00 - 10.00. Methodologi study ini mempergunakan Program STUE (Stochastic Taxonomi User Equilibrium) yang dikembangkan oleh Sutanto Soehodo - Alhadi (2003), dengan program ini dapat mengetahui zona-zona (zpq) yang ikut menyumbangkan kemacetan pada suatu ruas jalan. Selanjutnya dilakukan penyusunan penjadualan trip (QSik) dengan program sub modul schedulling, yaitu dengan memecahkan besaran trip dari tiap zona penyumbang arus pada link yang macet untuk dibebankan ke link yang lainnya pada penjadualan berikutnya.
Ruang lingkup Penjadualan pola perjalanan meliputi batasan waktu yang diinginkan yaitu : untuk kegiatan sekolah (S), waktu keberangkatan minimal jam 6.00 dan maksimal jam 9.00, kegiatan bekerja (P) jam 6.00-10.00, kegiatan lain-lainnya (L) jam 6.00-10.00 sedangkan batasan V/C (Rvc) yang digunakan untuk melaksanakan penjadualan adalah V/C ≥ 0,8. Penjadualan dilaksanakan pada seluruh kegiatan dengan mengutamakan sekolah (S) menyusul bekerja (P) dan terakhir lainnya (L), sehingga kegiatan yang pertama untuk dipindah (dipotong) adalah kegiatan lainnya (L).
Dari setiap ruas-ruas macet yang mempunyai rasio V/C > 0,8 diberi indeks (Lp). Kemudian dilaksanakan penentuan zona-zona (zpq) yang melalui (Lp). Dihitung jumlah fraksi (S,P,L) tiap zona yang menyebabkan macet selanjutnya di pindahkan jadwal keberangkatannya. Waktu penjadualan (∆t) adalah waktu tempuh paling lama pada saat Rvc = 0,8, dalam hal ini ditentukan 15 menit. Selanjutnya dilaksanakan iterasi dengan program sub modul schedulling.
Dari hasil penjadualan, dapat dilihat bahwa trip cenderung berangkat lebih awal mengingat trip yang ada akan dibebankan pada rute yang memiliki V/C < 0,8 Disamping itu dari hasil penjadualan secara keseluruhan diperoleh V/C maximum < 0,8 di seluruh jaringan dan terjadi penghematan waktu yang dilihat dari trip hour (Trip jam). Namun dalam penghematan waktu ini disarankan perlunya kesediaan orang untuk berangkat lebih awal dari seharusnya.
DAFTAR PUSTAKA : 24"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14668
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Demo-plant CFB boiler 30 ton steam/hour is grandted equipments of cooperation program between BPPT and NEDO Japan in technological study area of CFB boiler to utilize low-rank coal which functioned as steam consumption supply as well as electricity at production process system in paper mill of Basuki Rachmat-Banyuwangi
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Ananta Karisma
"ABSTRACT
Generasi Z adalah generasi orang yang lahir pada selang waktu tahun 1995 sampai dengan tahun 2010 dimana internet sudah ada saat mereka dilahirkan. Mereka mempunyai ciri karakter yang berbeda dari generasi sebelumnya seperti egois, tidak menghargai proses, tidak peduli pada sesama dan kurang bisa berkomunikasi secara verbal. Kemungkinan ciri karakter itu dipengaruhi oleh faktor keluarga seperti pola asuh orang tua, pekerjaan orang tua, apakah dia tinggal bersama orang tuanya atau tidak dan sebagainya. Perubahan ciri karakter dari generasi Z diduga akan membuat cara pengajaran, materi pengajaran, pekerjaan yang diinginkan dan pandangan sosial mereka terhadap korupsi, nepotisme dan persetujuan terhadap LGBT juga berbeda dari generasi-generasi sebelumnya. Untuk melihat faktor keluarga mana yang paling mempengaruhi karakter generasi Z dan melihat ada tidaknya hubungan antara generasi Z dengan faktor-faktor yang diteliti metode analisis data yang digunakan adalah twostep cluster, pohon keputusan, dan tabel kontingensi. Pertama, twostep cluster digunakan untuk mengelompokkan responden ke dalam cluster yang homogen. Hasil yang didapat adalah dua cluster. Kedua, pohon keputusan digunakan untuk melihat faktor orang tua yang paling memengaruhi kdua cluster yang dihasilkan.  Hasil yang didapat adalah faktor yang paling memengaruhi ciri karakter generasi Z adalah pola asuh orang tua. Ketiga, tabel kontingensi digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara cluster yang dihasilkan dengan faktor-faktor yang diteliti. Hasil yang didapat adalah terdapat hubungan antara cluster yang dihasilkan dengan pekerjaan yang diinginkan dan materi pengajaran yang disukai. Pekerjaan yang mereka paling inginkan adalah pekerjaan lainnya, seperti ilmuwan, pegawai negeri, wiraswasta, dan sebagainya, materi pengajaran yang paling mereka inginkan ada ilmu terapan, cara pengajaran yang paling mereka inginkan adalah tutorial. Mayoritas mereka tidak setuju dengan adanya korupsi, nepotisme, dan LGBT.

ABSTRACT
Generation Z is the generation of people born between 1995 and 2010 where the internet has been existed when they were born. They have different character from the previous generation such as egoistic, does not value process, does not care for others and cannot communicate verbally. Character may be influenced by family factors such as parenting style, parents` job, whether they live with their parents or not, etc. Changes in the character of generation Z are expected to make their desired teaching methods, teaching materials, job and their views on corruption, nepotism and agreement with LGBT different from the previous generations. To see which family factor influence character of generation Z the most and to see whether there is a relationship between generation Z and the factors studied the data analysis methods used are twostep clusters, decision trees, and contingency tables. First, twostep cluster is used to group respondents into homogeneous groups. The results obtained are two clusters. Second, the decision tree is used to look at the most influential parents of the two clusters produced. The results obtained are the factors that influence character of generation Z the most is parenting. Third, contingency tables are used to see whether there is a relationship between clusters produced with the factors studied. The results obtained are related to the cluster produced with the desired work and the teaching material. The jobs they want the most are other jobs, such as scientists, civil servants, entrepreneurs, etc. The teaching material they want the most is applied science, teaching methods what they want most is a tutorial. The majority of them disagree with the existence of corruption, nepotism and LGBT."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesejahteraan karyawan generasi millenial yang berstatus karyawan outsourcing di PT. Suprabakti Mandiri. Penelitian ini menggunakan variabel training dan development untuk menganalisis pengaruh kesejahteraan karyawan generasi millenial. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan kepemimpinan sebagai variabel intervening. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan generasi millenial dan berstatus outsourcing di PT. Suprabakti Mandiri yang telah mengikuti program pelatihan dan pengembangan (training and development). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 150 karyawan dari berbagai jabatan kerja, mulai dari Helper, Teknisi dan lainnya.
Dalam penelitian ini digunakan metode penyebaran kuisioner (tertutup) yaitu dengan memberikan kuesioner kepada seluruh populasi yang berjumlah 150 orang yang terdiri dari karyawan generasi millenial yang berstatus karyawan outsourcing. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode kuesioner yaitu dengan memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner secara online kepada para responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis SEM (Structural Equation Modelling) yang dioperasikan melalui program AMOS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel training tidak berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan, namun variabel development menunjukkan hasil yang signifikan positif terhadap kesejahteraan karyawan. Lebih lanjut, variabel training menunjukkan pengaruh yang signifikan positif terhadap kepemimpinan, sedangkan development tidak berpengaruh signifikan terhadap kepemimpinan karyawan. Di sisi lain, hubungan antara kepemimpinan signifikan positif terhadap kesejahteraan karyawan.

This study aims to analyze the welfare of millennial generation employees who are outsourced employees at PT. Suprabakti Mandiri. This study uses training and development variables to analyze the improvement in the welfare of millennial generation employees. In addition, this study also uses leadership as an intervening variable. The population in this study are millennial generation employees and the status of outsourcing at PT. Suprabakti Mandiri which has participated in training and development programs. The population in this study, moving 150 employees from various positions, ranging from Helper, Technician and others.
In this study, the questionnaire distribution method (closed) was used, namely by giving questionnaires to all 150 accountable participants consisting of millennial generation employees who were outsourced employees. Data were collected using a questionnaire method that is by giving a list of questions or questionnaires to the respondents. Data analysis techniques in this study used SEM (Structural Equation Modeling) analysis which was carried out through the AMOS program.
The results showed that the training variables did not have a significant effect on welfare, but the development of variables showed significant results on employee welfare. Furthermore, the training variable shows a significant positive effect on leadership, while the development does not significantly influence employee leadership. On the other hand, the relationship between leadership is significantly positive on employee welfare.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audrien Diego Aden
"Kepulauan Seribu memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata dan telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) melalui PP Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010–2025, serta masuk dalam 10 daerah prioritas KSPN berdasarkan PERPRES Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Sektor pariwisata merupakan pilar ekonomi utama di Kepulauan Seribu, di mana mayoritas penduduk bekerja di sektor jasa, terutama pariwisata, yang menyerap 30% tenaga kerja, dan 24% lainnya bekerja di sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang dipengaruhi oleh aktivitas pariwisata, sesuai dengan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (2022). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola perjalanan rekreasi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan mengembangkan model persamaan bangkitan perjalanan dengan tujuan rekreasi di Kepulauan Seribu. Pendekatan kuantitatif dengan metode cross-sectional digunakan dalam pengumpulan data, di mana data primer dikumpulkan melalui kuesioner dan data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Analisis regresi linear menunjukkan pendapatan keluarga kurang dari Rp1.500.000, antara Rp6.500.000 hingga Rp8.000.000, lebih dari Rp15.000.000, serta jumlah anggota keluarga yang bekerja memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah produksi perjalanan. Selain itu, luas wilayah wisata juga memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah atraksi perjalanan. Penelitian ini membantu perencana transportasi dan pembuat kebijakan dalam merencanakan dan mengembangkan transportasi penumpang di Kepulauan Seribu.

Kepulauan Seribu has great potential in the tourism sector and has been designated as Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) through PP Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010–2025, as well as included in the 10 KSPN priority areas based on PERPRES Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. The tourism sector is the main economic pillar in Kepulauan Seribu, where the majority of the population works in the service sector, especially tourism, which absorbs 30% of the workforce, and another 24% work in the trade, hotel and restaurant sector which is influenced by tourism activities, according to Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (2022). This study aims to analyze recreational travel patterns, the factors that influence them, and develop a travel generation equation model with recreational purposes in Kepulauan Seribu. A quantitative approach with a cross-sectional method was used in data collection, where primary data was collected through questionnaires and secondary data was obtained from relevant agencies. Linear regression analysis showed that family income of less than IDR1,500,000, between IDR6,500,000 to IDR8,000,000, more than IDR15,000,000, and the number of working family members have a significant influence on the amount of trip production. In addition, the size of the tourist area also has a significant influence on the number of travel attractions. This research helps transportation planners and policy makers in planning and developing passenger transportation in Administrative District of Kepulauan Seribu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Zakaria Kapa
"Kajian perencanaan pembangkitan listrik tenaga gas (PLTG) di anjungan Krisna-P CNOOC SES Ltd, dilandasi pertimbangan terbuangnya raw associated gas (RAG). Disisi lain, CNOOC SES Ltd memiliki kontrak penjualan non associated gas ke PLN untuk PLTGU Cilegon. Sebagian non associated gas (gas ekonomis) juga dimanfaatkan sendiri oleh CNOOC SES Ltd untuk pembangkit listrik menggunakan generator turbin gas. Karena kebutuhan akan listrik yang cukup besar maka konsumsi gas untuk pembangkitan sendiri juga besar. Keadaan ini memberi peluang untuk menghemat penggunaan gas bilamana merencanakan pembangkitan listrik yang tidak mengkonsumsi gas ekonomis ini.
Kenyataan bahwa anjungan Krisna-P memiliki sambungan listrik dengan jala-jala kelistrikan CNOOC SES Ltd, memungkinkan perencanaan pembangkitan di anjungan Krisna-P memanfaatkan gas buang ini. Dengan masuknya suplai listrik dari anjungan Krisna-P, membuat penghematan gas ekonomis, sehingga mobilisasi gas ke PLN bisa lebih besar lagi dan memberi keuntungan kepada CNOOC SES Ltd. Dengan demikian kajian keekonomian perencanaan pembangkitan di Krisna-P perlu dilakukan, dengan membandingkan keuntungan ekonomis dari tambahan gas yang di jual ke PLN, karena penghematan ini terhadap biaya investasi yang di perlukan.

Study of planning of electrical power generation by gas resources at Krisna-P platform is based on consideration of raw associated gas (RAG) wasting. At the other side, CNOOC SES Ltd have contract of gas selling to PLN for Gas and Steam Power Generation (PLTGU) Cilegon. Some of non associated gas (economic gas) that being sold to PLN is also utilized by CNOOC SES Ltd for own power generation using gas turbine generators. Due to the high requirement of electrical power the gas consumption for own generation is also high. This condition give an opportunity to save the gas upon there is a plan to make power generation that is not consuming this economic gas.
The fact that Krisna-P platform has electrical connection to CNOOC SES Ltd grid give possibility to have planning for electrical power generation at Krisna-P that consuming this uneconomic gas. By this Krisna-P electrical supplying, there will save the economic gas, so that gas mobilization to PLN can be increased and give more advantage to CNOOC SES Ltd. Therefore, the economic study of power generation planning at Krisna-P platform need to conduct to compare the economic advantage of gas sell to PLN with the investment required.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42628
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ellena Lois Patricia
"Menurut para ahli, pembangunan berkelanjutan merupakan hal esensial dan tantangan penting bagi pemasaran modern, terutama setelah munculnya 'generasi hijau' yang memiliki kepedulian tinggi terhadap masalah sosial dan lingkungan. Penelitian sebelumnya juga mengungkapkan bahwa perusahaan yang telah menerapkan program pembangunan berkelanjutan pada akhirnya dapat meningkatkan citra perusahaan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh program pembangunan berkelanjutan Unilever Sustainable Living Plan terhadap citra perusahaan PT Unilever Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei kepada 200 responden yang menjadi target Unilever Sustainable Living Plan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan pembangunan berkelanjutan terhadap citra perusahaan PT Unilever Indonesia. Dengan kata lain, perusahaan yang menerapkan program pembangunan berkelanjutan dalam bisnisnya dapat meningkatkan citra perusahaan itu sendiri.

According to experts, sustainable development is an essential and important challenge for modern marketing, especially after the emergence of the 'green generation' which has a high concern for social and environmental issues. Previous research has also revealed that companies that have implemented sustainable development programs can ultimately improve their corporate image. This study aims to determine how much influence the Unilever Sustainable Living Plan sustainable development program has on the corporate image of PT Unilever Indonesia. This study uses a quantitative approach with a survey method to 200 respondents who are the targets of the Unilever Sustainable Living Plan. The data analysis technique used is simple linear regression analysis. The results of the study indicate that there is a positive and significant effect of sustainable development on the corporate image of PT Unilever Indonesia. In other words, companies that implement sustainable development programs in their business can improve the image of the company itself."
Depok: 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Mulyati Febrianti
"Niat berhenti kerja pekerja milenial (lahir tahun 1980-2000) lebih tinggi dibanding dengan pekerja generasi lainnya. Berdasarkan teori job demand-resources, kesempatan berkembang berhubungan negatif dengan niat berhenti kerja melalui keterlibatan kerja. Penelitian dilakukan untuk melihat peran keterlibatan kerja terhadap hubungan antara kesempatan berkembang dan niat berhenti kerja pada pekerja milenial. Partisipan dari penelitian itu yaitu 352 pekerja milenial (berusia 20 hingga 40 tahun) dan telah bekerja selama lebih dari 6 bulan. Alat ukur yang digunakan yaitu, Turnover Intention Scale (Mobley, Homer, & Hollingsworth, 1978), Indonesian Quality of Worklife Questionnaires (Radikun, 2018) dan Copenhagen Psychosocial Questionnaire versi 3 (Burr et al., 2018). Hasil analisis menggunakan Hayess Macro PROCESS menunjukkan adanya efek mediasi sebagian dari keterlibatan kerja terhadap hubungan antar kesempatan berkembang dan niat berhenti kerja, dengan adanya signifikansi pada indirect effect dan direct effect.

The turnover intention in millennial workers (born in 1980-2000) is higher than the other generations. Based on the job demand-resources theory, the opportunity to develop is negatively related to the turnover intention through work engagement. The study was conducted to observe at the role of work engagement in the relationship between opportunity to develop and turnover intention in millennial workers. The study was conducted on 352 millennial employees, aged 20 to 40 years and had worked for more than 6 months. The instruments used are Turnover Intention Scale (Mobley, Homer, & Hollingsworth, 1978), Indonesian Quality of Worklife Questionnaires (Radikun, 2018), and Copenhagen Psychosocial Questionnaire version 3 (Burr et al., 2018). The results of the analysis using Hayess Macro PROCESS show that there is a mediating effect of the work engagement on the relationship between opportunities to develop and the turnover intention, with the significance of the indirect effect and direct effect."
Depok: 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>