Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bintan Humeira
"Media massa sebagai sumber persuasif menyajikan bahan atau materi untuk mempertajam dan membentuk persepsi khalayak tentang isu gender. Dengan keterlibatan khalayak pada media, terdapat kemungkinan bahwa susuna agenda media cocok dengan susunan agenda khalayak. Oleh karena itu penelitian ini diharapkan dapat mencapai tujuan dalam menggambarkan susunan agenda media surat kabar dan agenda publik mengenai isu-isu gender, serta melihat perbedaan efek agenda setting media pada publik dengan munculnya variabel ketiga, yaitu kredibelitas media, tingkat kebutuhan orientasi (need for orientation) dan penggunaan media.
Kerangka teoritis yang digunakan di dalam penelitian ini adalah teori agenda setting yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara apa yang ditonjolkan media dengan penilaian publik mengenai isu-isu penting. Dengan operasionalisasi konsep penelitian berkaitan dengan agenda media dan agenda publik.
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif dengan teknik analisa kuantitatif. Pengukuran agenda media menggunakan tehnik analisis isi (content analysis), sedangkan agenda publik diukur melalui tehnik survey dengan menggunakan pertanyaan setengah terbuka. Analisa data untuk menguji hubungan antara agenda media dan agenda publik dilakukan dengan menggunakan tehnik statistik nonparametrik, yaitu menghitung dan menguji signifikansinya dengan koefisien korelasi jenjang Spearman.
Penelitian memperlihatkan adanya dukungan terhadap hipotesa penelitian, yaitu intensitas pemunculan tinggi yang diberikan media atas suatu isi membuat isu tersebut tampak menonjol sehingga membuat publik menganggap isu tersebut sebagai isu panting. Dengan demikian uji korelasi menunjukkan terdapat korelasi antara penonjolan yang diberikan media atas suatu isu tertentu melalui intensitas pemunculan yang tinggi dengan persepsi publik tentang isu yang dianggap penting. Korelasi ini ditunjukkan dengan isu yang menjadi prioritas media merupakan isu yang diprioritaskan juga oleh publik. Artinya isu gender yang diprioritaskan oleh media dengan pemberian intensitas pemunculan yang linggi merupakan isu gender yang dipersepsi oleh publik sebagai isu penting bagi mereka.
Hal ini tampak dari hasil analisis yang menunjukkan bahwa meski hubungan antara agenda media dan agenda publik cukup kuat, namun hubungan ini tidak signifikan. Artinya terdapat hubungan antara penonjolan yang diberikan media terhadap isu-isu gender tertentu melalui intensitas pemunculan isu di media, dengan persepsi publik tentang isu gender yang dianggap penting bagi mereka. Namun hubungan antara agenda media dan agenda publik cenderung menguat atau melemah pada kondisi tertentu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin tinggi tingkat penggunaan media oleh publik, semakin kuat hubungan antara agenda media dengan agenda publik semakin tinggi kebutuhan orientasi publik, semakin kuat hubungan agenda media dan agenda publik; dan semakin tinggi kredibelitas media dimata publik semakin kuat hubungan agenda media dan agenda publik. Sebaliknya semakin rendah tingkat penggunaan media, tingkat orientasi kebutuhan dan tingkat kredibelitas media dimata publik maka semakin lemah hubungan antara agenda media dan agenda publik. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh variabel ketiga pada level tertentu terhadap kekuatan hubungan antara agenda media dan agenda publik.
Dari temuan penelitian diajukan beberapa rekomendasi bagi penelitian berikutnya antara lain perlu dikembangkan lebih jauh lagi pengujian agenda media dan agenda publik dengan melihat lebih detil pada bagaimana frame media yaitu bingkai yang sajikan oleh media dalam mengemas suatu isu, dan apakah isu tersebut dipersepsi oleh publik dengan bingkai yang sama seperti bingkai media. Di sini disarankan penggunaan teknis framing untuk membedah isi media dan depth interview untuk melihat bagaimana individu membingkai isu tertentu dalam agendanya. Dengan demikian dapat diketahui apakah bingkai yang digunakan media sama dengan bingkai yang digunakan publik dalam melihat isu penting. Untuk itu perlu juga melihat bagaimana proses pengolahan informasi (information processing ) pada level individu. Selain itu sebaiknya perlu juga dilakukan pengujian terhadap agenda kebijakan, seperti agenda yang dimiliki oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan. Dengan demikian dapat dilihat apakah agenda media mempengaruhi agenda kebijakan tentang gender atau sebaliknya, agenda media tentang gender dipengaruhi oleh agenda kebijakan tentang gender. Untuk itu dibutuhkan pengujian statistik yang lebih mendalam untuk melihat hubungan kausal antara agenda media, agenda publik dan agenda kebijakan. Dengan demikian dapat diketahui agenda mans yang memiliki pengaruh atas agenda lainnya.
Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung pernyataan bahwa berita-berita media massa terampil dalam menciptakan kesadaran yang menyebar iuas tentang suatu ide atau topik Baru. Berita-berita yang dimuat ini tidak hanya membawa masalah, peristiwa dan arang-orang yang tersangkut didalamnya menjadi perhatian publik, tetapi juga memperlihatkan prioritas yang diberikan media terhadapnya. Dengan pemuatan yang rutin setiap harinya dan pola pemikiran sehari-hari media tersebut, maka tidaklah mengherankan jika kemudian masalah atau topik tersebut menjadi prioritas publik."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22065
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Silvia Dale
"ABSTRAK
Identity Conflict adalah ketidaksesuaian yang dirasakan seseorang pada dua atau lebih identitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah positive gender identity dan female role model berpengaruh terhadap identity conflict dan berdampak pada emotional exhaustion dengan sampel pemimpin wanita (N=151) di Indonesia. Metode dalam penelitian ini menggunakan survey online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa female role model tidak berpengaruh terhadap identity conflict. Ditemukan bahwa positive gender identity berpengaruh negatif signifikan terhadap identity conflict dan identity conflict berpengaruh positif signifikan terhadap emotional exhaustion.

ABSTRACT
Identity conflict is an incongruence perceived by someone in two or more identities. This research is aimed to examine whether positive gender identity and female role model had any effect on identity conflict and in the end towards emotional exhaustion. Sample of this research are women leaders in Indonesia (N=151). The method used in the study is online survey. The results shows that there are no effect between female role model toward identity conflict. There are negatively significant effect of positive gender identity toward identity conflict and positively significant effect of identity conflict toward emotional exhaustion"
2017
T48579
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This article discusses fan community of the boys love (BL) manga among young women in Indonesia. BL manga tells a romance between fellow men. It is a sub genre of shojo manga, the manga for girls and women readers in Japan. Both in Japan and outside Japan, the development of BL manga receives much attention from many researchers and observers of Japanese study. Using cultural-study perspective, they examine the phenomenon of BL manga and fujoshi community formed by BL construction of gender identity using a cultural-study perspective and gender performativity concepts by Judith Butler. By using its concepts we can see why and how the Indonesian female teens construct their gender identity through fandom of BL manga."
LINCUL 6:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa
"Dunia motor di Indonesia identik dengan kaum laki-laki. Pada umumnya, keterlibatan perempuan di dalam dunia motor atau biasa dikenal dengan istilah Lady Biker mendapat label dari masyarakat sebagai perempuan maskulin yang memiliki sifat kelelakian, keberanian, kekuatan, kegarangan dalam berpakaian dan berpenampilan. Padahal seorang Lady Biker menunjukkan sisi feminin dan masih menjalankan kodratnya selayaknya seorang perempuan, seperti masih mengenakan rias wajah dan melakukan perawatan kecantikan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana Lady Biker di dalam komunitas MotoLadies Indonesia maupun saat berada di jalan menampilkan identitas mereka melalui atribut keselamatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi yang mencakup wawancara mendalam dan observasi partisipan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan mengenakan atribut keselamatan, membuat identitas gender mereka jadi tersamarkan. Ini berkaitan dengan cara pandang mereka mengenai tubuh dan penampilan berpakaian berdasarkan konsep gender feminin dan maskulin yang sudah tertanam di dalam diri mereka. Penelitian ini menemukan bahwa Lady Biker mengenakan helm sebagai “casing” atau tameng untuk menunjang performance mereka di masyarakat. Identitas mereka kemudian tidak terlepas dari tindakan performatif seperti yang dijelaskan Butler (1988), yang terus dilakukan secara berulang pada community stage dan daily stage.

The world of motorbikes in Indonesia is synonymous with men. In general, the involvement of women in the world of motorbikes or commonly known as Lady Biker is labeled by the community as masculine women who have male characteristics, courage, strength, ferocity in dress and appearance. Even though a Lady Biker shows her feminine side and still carries out her nature like a woman, like still wearing make- up and doing beauty treatments. This study aims to describe how Lady Biker in the Indonesian MotoLadies community as well as on the road displays their identity through safety attributes. This study uses a qualitative method with an ethnographic approach that includes in-depth interviews and participant observation. The results of this study indicate that wearing safety attributes will disguise their gender identity. This has to do with the way they look at their bodies and their appearance in clothes based on the concept of feminine and masculine gender that has been embedded in them. This study found that Lady Biker wore a helmet as a "casing" or shield to support performance theirin society. Their identity is then inseparable from performative actions as explained by Butler (1988), which continues to be repeated on the community stage and the daily stage."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Herdiansyah
Jakarta: Salemba Humanika, 2016
305.3 HAR g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Graham, Sharyn Leanne
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2018
306.708 DAV kt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Munirul Abidin
"On interpretation of women in Indonesia from Islamic perspective."
Malang: UIN Maliki Press, 2011
297.122 6 MUN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Engineer, Asghar Ali
"Wacana mengenai perjumpaan al-Qur’an, perempuan, dan kebudayaan kontemporer merupakan salah satu wacana utama dalam arus pemikiran Islam modern, dan Asghar Ali Engineer termasuk intelektual Muslim garda depan dalam wacana tersebut. Teorinya mengenai teologi pembebasan feminis cukup familiar bagi publik Indonesia. Melalui teorinya ini, ia berupaya mendekonstruksi fiqh perempuan yang diproduksi oleh ulama-ulama terdahulu yang pada era sekarang sudah tidak relevan lagi.
Di dalam buku ini, Asghar Ali Engineer dengan cukup tangkas membeberkan efek logis dari kebudayaan kontemporer terhadap peran dan serta perempuan di ruang publik. Kemudian, ia menawarkan metode penafsiran baru terhadap al-Qur’an yang sama sekali berbeda dari metode-metode penafsiran lama sehingga ‘fiqh perempuan’ baru yang ia tawarkan tidak melenceng dari koridor-koridor yang ditetapkan oleh nash, sekaligus sesuai dengan tren kehidupan yang dibawa oleh kebudayaan kontemporer.
Metode itu ia sebut sebagai metode arkeologi. Dengan metode ini, ia bukan saja menawarkan perspektif-perspektif baru mengenai relasi al-Qur’an, perempuan, dan kebudayaan kontemporer, melainkan juga sampai pada satu temuan pentingnya bahwa doktrin-doktrin lama yang misoginis, diskriminatif, dan menafikan eksistensi kaum perempuan merupakan salah satu megaskandal dominasi laki-laki terhadap doktrin Islam."
Yogyakarta: IRCiSoD, 2022
297.122 6 ENG t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alimatus Sahrah
Yogyakarta : Yayasan Tadulakota, 2014
155.633 ALI p (1);155.633 ALI p (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library