Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sandhyani Ellismethia Damayanti
"ABSTRAK
Tingginya cemaran mikrobiologi pada jajanan anak sekolah dikarenakan penjaja pangan tidak
menerapkan praktek keamanan pangan yang baik. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktorfaktor
yang mempengaruhi praktek keamanan pangan penjaja PJAS dengan mengacu teori
sosial kognitif dan Model PRECEDE-PROCEED, menggunakan rancangan penelitian potong
lintang. Data dikumpulkan dari 239 penjaja PJAS dari 50 SDN di Kota Tangerang Selatan.
Hasil penelitian 24,3% penjaja PJAS melakukan praktek keamanan pangan yang baik, 56,5%
memiliki tingkat pengetahuan tinggi, serta 57,1% responden memiliki sikap mendukung
keamanan pangan. Ada hubungan antara pengetahuan, sikap, ketersediaan sarana dan fasilitas
dan adanya kebijakan keamanan pangan di sekolah dengan Praktek Keamanan Pangan Penjaja
PJAS.

ABSTRACT
The severe microbiological contamination in school children snack is likely due to
unimplemented good food safety practice by food vendors. This study aims to determine PJAS
vendors food safety practice influenced factors in relation to social cognitive theory and the
Precede Proceed model. It was a cross sectional study of 239 PJAS vendors from 50 primary
schools in South Tangerang. The results showed that among PJAS vendors 56,5% had high
level of knowledge of good food safety practice and 57,1% had good attitude towards it, but
only 24,3% implemented it. There is a relationship between knowledge, attitudes, and the
availability of facilities and food safety policies at schools with PJAS vendors food safety
practices."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39367
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sartini
"ABSTRAK
Pangan merupakan kebutuhan mendasar dalam kehidupan manusia,
khususnya untuk anak-anak yang sedang mengalami masa pertumbuhan
diperlukan pangan yang aman dan bergizi. Masih tingginya angka keracunan
yang disebabkan oleh pangan jajan di Indonesia dan jumlah hasil sampling dan
pengujian pangan jajan yang tidak memenuhi syarat (TMS), menggerakkan Badan
POM untuk menyusun suatu kebijakan dalam bentuk intervensi kepada sekolah
(sekolah dasar) termasuk di Propinsi DKI Jakarta. Intervensi kebijakan yang
diberikan oleh BPOM kepada sekolah dibedakan menjadi dua yaitu intervensi
kebijakan yang lengkap yaitu dengan melakukan sampling dan pengujian PJAS,
rapid test kit dengan mobil keliling, memberikan bimbingan teknis, serta KIE dan
penyebaran produk informasi berupa poster, leaflet, CD yang berisi tentang
edukasi pangan yang baik. Sementara intervensi kebijakan yang lain adalah
dengan memberikan KIE secara singkat dan menyebarkan produk informasi saja.
Dengan menggunakan metodologi regulatory impact assessment (RIA),
penelitian ini bertujuan untuk mengukur dampak kebijakan yang berupa intervensi
terhadap kesadaran kelompok sasaran yaitu komunitas sekolah. Dari penelitian
yang dilakukan diperoleh hasil bahwa intervensi kebijakan A yaitu dengan
memberikan secara lengkap termasuk pengujian sampel PJAS memberikan hasil
berupa kesadaran yang lebih baik dibanding dengan intervensi kebijakan C yang
hanya memberikan produk informasi. Kelompok sasaran sekolah yang
diintervensi kebijakan A mempunyai kesadaran yang sangat baik, sementara
untuk intervensi C adalah cukup baik. Demikian halnya penilaian kualitas
keamanan pangan di sekolah untuk sekolah yang diintervensi A, rata-rata menilai
kualitas kondisi sudah baik, sementara untuk sekolah yang diintervensi C masih
memerlukan upaya peningkatan yang lebih intensif.

ABSTRACT
Food is a basic necessity in human life, especially for children who are experiencing a period of growth required a safe and nutritious food. A high rate of food poisoning caused by eating snacks in Indonesia and the number of sampling and lab testing results of snack foods are substandard. That reason encourage National Agency of Drug and Food Control (NADFC) for developing a policy in the form of intervention to school (elementary school) included in DKI Jakarta. Policy interventions provided by the NADFC to school divided into two policies intervention, first is to conduct sampling and testing PJAS, rapid test kit with the car around, provide technical guidance, as well as IEC and dissemination of information products such as posters, leaflets, CDs containing about good food education. While other policy interventions is to provide a brief IEC and disseminate product information only.
By using the methodology of regulatory impact assessment (RIA), this study aims to measure the impact of policies intervention to improve awareness of the target group as community school. From research done shows that a policy intervention is to provide complete application, including testing of samples PJAS to result in better awareness compared with C policy interventions that only provide product information. Target group A policy intervention schools have a very good awareness, while for intervention C is enough to good. Similarly, the quality assessment of food safety in schools for the intervention school A, the average rate the quality of the conditions are good, while for school intervention C still require more intensive efforts."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42635
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oke Dwiraswati
"Isu kesehatan terkait keamanan obat dan makanan semakin meningkat, terlebih ketika teknologi informasi berkembang sangat pesat di era revolusi industri 4.0. Kebijakan atau isu obat dan makanan yang berkembang dapat menimbulkan berbagai opini di masyarakat. Untuk mengetahui opini masyarakat dengan cepat dapat dilakukan melalui analisis sentimen dari media sosial seperti Twitter, dan juga dari pengaduan yang disampaikan ke BPOM sebagai lembaga yang berwenang dalam pengawasan obat dan makanan di Indonesia. Opini atau sentimen tersebut akan dianalisis sehingga dapat diketahui kebijakan atau isu mana yang mendapatkan sentimen positif atau negatif. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah pendekatan yang dapat menganalisis sentimen masyarakat terhadap kebijakan atau isu obat dan makanan.
Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem untuk analisis sentimen terhadap kebijakan atau isu obat dan makanan dari Twitter yang diintegrasikan dengan sistem layanan informasi dan pengaduan obat dan makanan menggunakan metode pengklasifikasian berbasis machine learning, yaitu Naive Bayes Classifier (NBC). Dilakukan serangkaian tahapan yaitu pengumpulan data dari Twitter dan aplikasi Sistem Layanan Informasi dan Pengaduan Obat dan Makanan sesuai kata kunci, kemudian preprocessing (cleansing, case folding, tokenizing, normalisasi dan eliminasi stopwords), serta proses klasifikasi dengan algoritma NBC untuk mendapatkan hasil dengan kategori positif atau negatif.
Dari hasil uji dengan 10-fold cross validation diperoleh nilai akurasi tertinggi 88% dengan rincian nilai precission 81%, recall 100% dan f-measure 90%, dengan jumlah data latih 540 (270 negatif, 270 positif) dan data uji 60. Hasil analisis sentimen ditampilkan dalam bentuk dashboard. Data hasil analisis sentimen dapat menjadi masukan dalam penanganan respon cepat terhadap isu obat dan makanan selanjutnya dapat dirumuskan strategi KIE yang tepat ke masyarakat.

Health issues related to drug and food security are increasing, especially in the current digital era of industrial revolution 4.0 when information technology is developing very rapidly. Drug and food policies or issues can lead to various opinions in the community. To find public opinion quickly, it can be done through an analysis of sentiments from Twitter, also from complaints/information requests submitted to BPOM as an institution authorized to control drug and food in Indonesia. Opinions will be analyzed so that policies or issues can get positive or negative sentiments. Therefore, an approach is needed that can analyze community sentiment towards drug or food policy or issues.
This study aims to design a system for the sentiments analysis on policies and issues of drugs and food, integrated with the information and complaints service system using machine learning-based classification methods, namely Naive Bayes Classifier (NBC). There are series of stages, namely data collection and application of Information and Complaints Service System for Drug and Food according to keywords, then preprocessing (cleansing, case folding, tokenizing, normalization and elimination of stopwords), and the classification process using the NBC algorithm to get results with categories positive or negative.
From the results of the test with 10 fold cross validation, the highest accuracy value is 88% with detailed precission values 81%, recall 100% and f-measure 90%. with the number of training data 540 (270 negative, 270 positive) and 60 test data. The sentiment analysis results are displayed in the dashboard. Data from sentiment analysis can be an input in handling rapid responses to drug or food issues, then can formulate appropriate education strategies to the community. Key words: Sentiment analysis, drug and food, Twitter, information and complaints service system, naive bayes classifier.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febie Karmani Putra
"ABSTRAK
Fenomena bertambah jumlahnya penduduk, diikuti dengan tingginya tingkat konsumsi masyarakat. Banyaknya pedagang kaki lima (PKL) penjaja makanan merupakan dampak yang dihasilkan. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukan bahwa pada tahun 2015, angka tingginya kasus keracunan makanan dari makanan PKL sangat tinggi yaitu 24 insidens dengan 1725 korban. Hal ini terkait dengan lemahnya dan kurangnya pengawasan serta pengetahuan masyarakat yang membentuk perilaku membeli makanan di Pedagang Kaki Lima (PKL) disembaran tempat. Persepsi sebagai salah satu faktor pembentuk perilaku mempunyai peran penting terhadap Keamanan Pangan. Sehingga dilakukan penelitian dengan tujuan mendeskripsikan gambaran persepsi terhadap kemana pangan di Pasar Anyar Kota Tangerang tahun 2016. Metode yang digunakan adalah kuantitaif dan kualitatif yang bersiat deskriptif dan observasional dengan pendekatan cross sectional melalui penyebaran kuesioner, wawancara dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukan Karakteristik Responden terbesar yaitu berusia 26-35 tahun (dewasa awal), wanita, berpendidikan menengah (SMA), tidak bekerja serta berfrekuensi 2-3x perminggu berkunjung ke pasar. Persepsi Baik terdapat pada variabel Pengetahuan Kandungan Makanan (74,2%), Peraturan Daerah (83,35) serta Keadaan Tempat berdagang (56,5%) , sedangkan Persepsi tidak baik terdapat pada variabel Pengetahuan Proses Pengolahan dan Penyajian Makanan (50,5%), Pengetahuan Gangguan Kesehatan (55,5%).

ABSTRACT
The phenomenon of increasing numbers of the population, followed by the high level of consumption. The number of street vendors (PKL) hawkers are resulting the impact. Food and Drug Monitoring Agency Republic of Indoneisa (BPOM RI) showed that in 2015, the high number of cases of food poisoning from the food vendors incidence is as high as 24 to 1725 victims. It is associated with the weakness and lack of supervision and knowledge society that shape the behavior of buying food at street vendors (PKL). Perception as one of the determining factors of behavior has an important role to the Food Safety. This research has the aim of describing the overview of perceptions of street vendors (PKL) food in Pasar Anyar Tangerang City in 2016. The method used quantitative and qualitative descriptive and observational with cross sectional approach through questionnaires, interviews and field observations. The results showed that the largest Respondent Characteristics aged 26-35 years (young adult), female, secondary education (high school), un-employement as well as the frequency 2-3x per week outlets. Good perceptions achieved by Knowledge content of Food Sciences variabel (74.2%), Regulation variabel (83.35) and implemnting of food safety‟ regulation varaibel 56.5%), while the bad perception is not well contained in Knowledge Process Food Processing and Presentation variabel (50.5 %), Knowledge of Health Problems varaibel (55.5%)."
2016
S63308
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library