Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nina Sih Wargiati
"Fluor adalah senyawa an organik yang banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu tcrdapat pada makanan seperti ikan salmon dan teri jengki, pada minuman seperti teh dan susu dan pasta gigi yang mengandlmg fluor. Cara mengkonsumsi fluor yaitu secara sistemik artinya melalui makanan dan minuman, secara topical aplikasi (pengolesan fluor pada permukaan gigi), kumur-kumur dengan air yang mengandung fluor dan pemakaian pasta gigi yang mengandung fluor. Fluor dalam air dengan konsentrasi cukup atau memenuhi syarat (0,05-O,5)ppm dapat menoegah karies gigi. Para ahli berpendapat bahwa fluor adalah unsur yang penting dalam pembentukan tulang dan gigi.
Karies gigi adalah penyakit yang disebabkan olch banyak faktor, faktor utama yaitu interaksi antara mikroorganisme (streptoccocus mutans), gigi dan saliva, karbohidrat dan waktu. Falctor lain yang ikut berkontribusi diantaranya kandungan fluor dalam air yang dikonsumsi. Prevalensi karies gigi siswa SD di kota Bandung tahun 2004 adalah 80%, dan survei yang dilakukan olch PPKGM kota Bandung tahun 2002, diremukan angka DMF-T (indeks karies gigi) pada siswa kelas 6 SD yaitu 1,6 dengan prcvalensi karies sebesar 88%. Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan kandungan fluor dalam air yang dikonsumsi siswa SD dengan karies gigi (DMF-T).
Untuk melihat hubungan antara kandungan fluor dalam air yang dikonsumsi siswa SD dengan penyakit karies gigi digunakan studi cross sectional/potong lintang. Populasi studi adalah siswa SD kota Bandung dan sample 200 siswa. berumur I0-I2 tahun yang tersebar secara acak di 40 SD. Hasil penelitian menunjukkan angka lcandungan fluor air yang dikonsumsi adalah 0,33 ppm dan rata-rata angka DMF-T adalah l,49. Didapat hubungan yang bermakna antara kandungan fluor dalam air yang dikonsumsi untuk minum dan berkumur dengan penyakit karics gigi (DMF-T).
Perlu dilakukan penyuluhan tentang pentingnya iluor yang memenuhi syarat untuk dikonsumsi dan melakukan kegiatan kumur-kumur dengan larutan fluor di Sekolah Dasar, serta melakukan penelitian lebih lanjut untuk menelitj hubungan konsumsi fluor dalam air secara sitemik atau melalui kumur-kumur dengan larutan fluor, dengan penyakit karies gigi.

The Association fluorides contain in drinking water and rinsing water with caries in elemtery school students at Bandung in 2006 Fluor is an oraganic compound which resent in daily lifes for example in food eg: salmon, teri jengki, tea and milk, tooth-pastes with fluor. Flour consuming method is present systemically sistematicelly, which means through foods and drink, application topicaly (lubricating tluor on tooth surface), rinse water wich countainaing fluor, tooth paste with oountaining fluor. Fluor that countaining in water with sufhcient consentration (0,05-0,5)ppm could protect caries.The research have a conclution that fluor is very important for the bone and tooth.
Dental caries is a kind of disease wich cause by so many factors, the mainly factor are interaction between microorganism (streptococcus mutans ), teeth and saliva, carbohydrate and time. Other factor that contribution of flour substance in consumed waters. Dental caries prevalens of elementary shool students at Bandung in 2004 is 80%, the reseach was done PPKGM Bandung in 2002 is was found that the DMF-T nd value for 6? grade elementary school is 1,6 with prevalensi caries 88%. The purpose of the reseach is have a result association the fluor countain in water wich consumed of elementary school with dental caries (DMF-T).
To have a result association between fluor contains of elementary school students with dental caries was using Cross Sectional method. Study populations are elementary school students (SD) Bandung with 200 sample for the students with ages 10 - 12 years old, Distributed randomly on 40 SD locations of SD randomly selected. This reseach shows that the value of fluor containing of water that consume is 0,33 ppm and DMF-T score is l,49. It's fotmd association tluor contain in water that consuming for drink and rinse with dental caries (DMF-T).
A suggestion has to be giving to Health Departement for conseling about the very important tluor to be consume and doing a rinsc activity with fluor contain in solution for each elementary shcool, also further more reseach to line association consuming fluor in water sistematically or rinse with fluor solution.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hafiz
"Fluor-hidroksiapatit (FHA) dapat digunakan sebagai biomaterial karena memiliki sifat biokompantibel. Ketika sebagian gugus hidroksil (OH-) dari hidroksiapatit digantikan oleh fluor (F-) maka akan terbentuk fluor-hidroksiapatit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perubahan derajat keasaman (pH) dalam proses sintesis FHA menggunakan metode iradiasi gelombang mikro. Serbuk FHA disintesis dengan titrasi antara larutan kalsium hidroksida dengan ammonium fluorida dan diamonium hidrogen fosfat pada tingkat fluoridasi (x) 0,7 dan 1,3. Selama proses titrasi, penambahan larutan HCl 1 M dan NaOH 1 M dilakukan untuk membuat variasi nilai pH. Karakterisasi serbuk hasil sintesis dilakukan menggunakan analisis difraksi sinar-X (XRD), spektroskopi inframerah transformasi fourier (FTIR), mikroskop pemindai elektron (SEM), dan spektroskopi sinar-X energi dispersif (EDX). Hasil XRD dan FTIR menunjukkan bahwa serbuk dengan pH dibawah kondisi kontrol memiliki beberapa fase tambahan yang terbentuk seperti kloroapatit dan karbonat. Nilai kristalinitas memiliki perbedaan dari tiap serbuk di masing-masing pH, namun hanya pH kontrol yang memiliki kristalinitas seperti enamel gigi. Ukuran kristal rata-rata ditemukan sekitar 21-80 nm. Hasil SEM dan EDX menunjukkan perubahan morfologi dan rasio Ca/P yang terbentuk adalah 1,34. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penambahan asam justru mengakibatkan terbentuknya fase baru yang mendominansi dan merubah beberapa parameter kristal, sehingga sintesis dalam keadaan pH yang dirubah tidak direkomendasikan.

Fluoride-substituted hydroxyapatite (FHA) can be used for biomaterial application because it have biocompatible properties. FHA is formed by replacing the flour ion (F-) to the hydroxyl ion (OH-) from the hydroxyapatite. This work aims to see the influence of changes in the form of acidity (pH) at FHA synthesis process using microwave irradiation method. FHA nano-powder were synthesized using titration of calcium hydroxide solution with diamonium hydrogen phosphate and ammonium fluoride, which will vary the level of fluoride at FHA by 0,9 and 1,3. Subsequently HCl 1 M or NaOH 1 M to give variation of pH value. X-ray diffraction (XRD), Fourier transform infrared (FTIR) spectroscopy, scanning electron microscopy (SEM), and energy dispersive X-ray (EDX) spectroscopy analysis techniques were utilized in order to evaluate the characteristic of synthesized FHA nano-powder. The XRD dan FTIR result show that powder with pH under control conditions has several additional phases formed such as chloroapatite and carbonate. The value of crystallinity has the distinction of each powder in each pH, but only at pH control that has crystallinity values such as tooth enamel. Using a Scherrer formula, the average crystallite size was found around 21-80 nm. SEM and EDX characterization results show the Ca/P ratio formed is 1.34. The results showed that the addition of acid resulted in the formation of a new phase that dominates and revamp some crystal parameters, so the synthesis in these conditions is not recommended."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library