Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 518 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitch, Ernest C.
New York: McGraw-Hill, 1966
532.1 FIT f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aldi Pratama Putra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat astrofisika dari bintang boson dua fluida dan perbandingannya dengan model bintang boson satu fluida pada temperatur nol dan temperatur tidak nol. Persamaan keadaan bintang boson dua fluida didapatkan pada sistem nonrelativistik dengan menggunakan representasi termodinamika serta memenuhi persamaan Gross-Pitaevskii.
Penelitian ini dibatasi dengan pendekatan bahwa bintang dalam kondisi statik dan simetri bola. Persamaan keadaan bintang boson dua fluida dijadikan input Persamaan Tolman-Oppenheimer-Volkoff yang dikerjakan secara numerik dengan metode Runge-Kutta dan metode cari akar.
Didapatkan relasi massa dengan jari-jari bintang boson dua fluida dengan massa maksimum pada temperatur nol dan temperatur tidak nol adalah sekitar 0.51m*. Diketahui juga bahwa pada sistem bintang boson dua fluida pada temperatur tidak nol terdapat daerah ketidakstabilan bintang pada saat tekanan dan densitas energi rendah (limit mendekati nol).

The purpose of this study is to find out the astrophysical properties of two-fluid boson star and comparison with boson star at zero and non-zero temperature systems. The equation of state of two-fluid boson star in a non-relativistic system was found using thermodynamics representation which satisfies Gross-Pitaevskii approximation.
This study is constrained to a static and spherically symmetric approximation. The equation of state of two-fluid boson star becomes an input for The Tolman-Oppenheimer-Volkoff equation which then is solved numerically using Runge-Kutta and root-finding method.
We find the mass-radius relation of two-fluid boson star whose maximum mass at zero and non-zero temperature is about 0.51$m*$. We also find, in non-zero temperature system, that the two-fluid boson star has instability region in low pressure and low energy density (limit to zero).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esposito, Anthony
Uper Sadle River, NJ: Prentice-Hall, 1997
532 ESP f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Holland, F.A.
London: Edward Arnold , 1995
532 HOL f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hughes, William F.
New York: McGraw-Hill, 1967
532 HUG s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Subramanya, K.
New Delhi: Tata McGraw-Hill , 1993
532 SUB t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Greenspan, H.P.
Brookline: Breukelen Press, 1990
532 GRE t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fox, Robert W., 1934-
New York: John Wiley & Sons, 1992
532 FOX i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Ariatmi N.
"Penggunaan persamaan keadaan kubik untuk memprediksi perilaku Kesetimbangan Fase Cair-Uap, saat ini sudah banyak dilakukan. Pengembangan aturan pencampuran untuk perhitungan kesetimbangan cair-uap yang antara lain diusulkan oleh Huron-Vidal, Michelsen, Heidemann-Kokal dan Wong-Sandler adalah dengan menggabungkan pendekatan Koefisien Aktivitas (y) dan Koefisien Fugasitas (co). Wong-Sandler mengaplikasikan perhitungan Kesetimbangan Uap-Cair tersebut dengan menggunakan pendekatan y-rp dan Persamaan Keadaan Peng-Robinson.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Aturan pencampuran Wong-Sandler dapat digunakan untuk memprediksi kesetimbangan fase cair-uap sistem tidak ideal pada rentang suhu dan tekanan yang luas (343-473 K dan tekanan rendah sampai dengan 40 bar). Aturan Pencampuran Wong-Sandler yang menghubungkan dengan persamaan NRTL 6 parameter (A12,A21,B12,B21,a12, dan k12) bersifat fleksibel dan memberikan hasil yang lebih akurat (PDAR P bervariasi dad 0.7 %- 16.0 %) dibandingkan dengan aturan pencampuran van der Waals (PDAR P bervariasi dari 2 %-39 %) dan aturan pencampuran Wong-Sandler 5 parameter (A12,A21,B12,B21, dan a12) . Sedangkan prediksi kesetimbangan fase sistem tidak ideal dengan Persamaan Vidal kedua korelasi NRTL (B-NRTL) memberikan hasil PDAR P yang baik yaitu bervariasi dari 0.5% - 2.9 % pada suhu rendah.
Suatu metoda termodinamika diuji kemampuannya, disamping didalam memprediksi Kesetimbangan Cair-Uap juga didalam mengevaluasi sifat thermodinamika yang lain (entalpi, kapasitas panas, dan entropi). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa meskipun Aturan pencampuran Wong-Sandler memberikan hash yang balk di dalam memprediksi Kesetimbangan fase cair-uap sistem tidak ideal dibandingkan dengan aturan pencampuran van der Waals, tetapi masih harus dipertimbangkan jika akan digunakan untuk perhitungan entalpi ekses, hal ini disebabkan karena adanya ketergantungan yang kompleks dan implisit dad term a dan b persamaan keadaan terhadap suhu dan pada model ekses Gibbs yang digunakan, sehingga akan memberikan perilaku entalpi ekses yang tidak konsisten. Sedangkan dengan menggunakan persamaan keadaan virial kedua dengan korelasi NRTL (B-NRTL) memberikan hash yang baik pada suhu yang relatif rendah dengan penyimpangan bervariasi dari 4.3 J/mol- 934.3 J/mol.

Application of cubic equation of state for predicting of vapor liquid equilibrium (VLE) behavior, have been used. Development of mixing rule for calculation of VLE proposed by Huron-Vidal, Michelsen, Heideman-Kokal and Wong-Sandler is combining activity coeffisient ()) and fugacity coeffisient (q) approach. Wong-Sandlerhas applied 7- p approach for VLE calculation dan used Peng-Robinson equation of state.
The result of Wong-Sandler mixing rule has been shown to be suitable to predict VLE non-ideal system at high pressure and temperature. Wong-Sandler mixingrule correlated with NRTL model 6 parameters (A12,A21,B12,B21,a12, dan k12) flexible and to give result more accurate with average absolute pressure deviation (MPD) is 0.7 %-1 & 0 % than van der Waals mixing rule with AAPD is 2 %-39 % and Wong-Sandler mixing rule 5 parameters (A12,A21,B12,B21, dan a12). For prediction VLE of non-ideal system used second viral equation with NRTL correlation (B-NRTL) has good result, at low temperature with AAPD is 0.5% - 2.9 %.
A thermodynamic method are tested with regard to their ability to predict VLE and for an evaluation of derived thermodynamic properties (enthalpies, heat capacities, and entropies) The result of excess enthalpies calculation has been shown, although the Wong-Sandler mixing rule to give better result than van der Waals mixing rule to predict VLE non-ideal system , but must be considered to excess enthalpies calculation. Because of the complex dependency of a and b term equation of state in temperature and the choise of Gibbs excess model being used, so give inconsistent excess enthalpies behavior. For using second virial equation with NRTL correlation (B-NRTL) give the good result at low temperature with deviation is 4.3 J/mol- 934.3 J/mol.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T531
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuddy Setyo Wicaksono
"Simulasi aliran fluida di dalam air intake ducting dilakukan untuk melihat distribusi tekanan dan distribusi kecepatan fluida pada tiga dimensi. Pada penelitian ini, dibuat simulasi aliran yang terjadi akibat adanya gaya isap Axial Fan yang dipasang pada sisi outlet ducting. Fluida yang digunakan adalah udara dengan kondisi fisik tetap, densitas 1,225 kg/m3, viskositas 1,7894 x 10-5 m²/s. Kecepatan rata-rata didalam longducting sekitar 11,98 m/s. Reynold number sekitar 4,374 x 105. Prediksi proses didapat dengan simulasi menggunakan software CFD Fluent 5.3. Aliran adalah aliran fluida turbulen, untuk kasus ini dipilih model turbulen k-Epsilon. Pada posisi inlet terdapat damper yang dapat diatur pembukaannya. Simulasi dilakukan untuk mengamati kontur distribusi tekanan dan kecepatan, pada beberapa sudut pembukaan damper, yaitu 450, 600 dan 900. Aliran yang dihasilkan adalah aliran turbulen, dengan kontur yang simetris terhadap garis y = 0,6 m pada bidang Y-Z dan bidang X-Y.
Pada Tesis, dilakukan pengukuran distribusi kecepatan pada bidang y = 0, 5m dan y = 0,7m, sepanjang garis dengan jarak 0,2m, 0,4m dan 0,6m dari permukaan atas air intake ducting. Bentuk grafik kumpulan nilai kecepatan pada link-titik pengukuran mirip dengan grafik hasil simulasi CFD. Terdapat beberapa penyimpangan bentuk grafik dan penyimpangan nilai pengukuran kecepatan, disebabkan kondisi pengambilan data kecepatan yang cukup susah, serta asumsi-asumsi kondisi yang cukup sederhana pada saat melakukan simulasi.
Berdasarkan kontur distribusi kecepatan yang didapat, disarankan damper dipindahkan ke lokasi tepat didepan axial fan, agar distribusi kecepatan maupun tekanan dalam longducting dapat lebih merata, sehingga fogging system dapat diaplikasikan dengan baik pada air intake ducting system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>