Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Dian Erlianda
"Latar belakang: Flavonoid propolis FP memiliki efek antibakteri dan etanolmerupakan salah satu standar emas agen antibakteri yang telah banyak digunakansebagai bahan bahan dasar obat. Tujuan: Menganalisis perbedaan efek pemberianFP berbagai konsentrasi dan etanol 10 terhadap aktivitas ATPase S. mutans.Metode penelitian: Bakteri S. mutans dipaparkan dengan FP konsentrasi 0,5 ,0,25 , 0,1 , 0,075 , 0,05 dan etanol 10 . Selanjutnya dilakukan uji aktivitasATPase dengan uji kolorimetrik. Hasil: Terdapat perbedaan tidak bermaknaantara rerata nilai aktivitas ATPase bakteri S. mutans setelah pemberian FPberbagai konsentrasi dan etanol 10 . Kesimpulan: FP konsentrasi 0,5 , 0,25 ,0,1 , 0,075 dan 0,05 memiliki efek antibakteri yang setara dengan etanol10 dalam menurunkan aktivitas ATPase S. mutans.
Background Flavonoids propolis FP has been known have antibacterial effectand ethanol is one of the gold standard antibacterial that has been widely used asbasic ingredient of drugs. Objective To analyze the differences in the effects ofvarious concentrations and ethanol 10 againts ATPase activity S. mutans.Methods S. mutans were exposed to FP 0.5 , 0.25 , 0.01 , 0.075 , 0.05 and etanol 10 . Afterwards, ATPase activity testing with colorimetric assay.Results There was no significant difference between ATPase activity of S.mutans after administration of FP various concentration and etanol 10 .Conclusion FP 0.5 , 0.25 , 0.01 , 0.075 , 0.05 have an antibacterial effectsimilar to ethanol 10 in reducing ATPase activity S. mutans."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Avira Tri Cahyani
"Hipertensi merupakan kondisi patologis ketika tekanan darah terlalu tinggi yang di atas normal. Diperkirakan 13 miliar orang menderita hipertensi dan penyakit ini menjadi salah satu penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Angiotensin Converting Enzyme (ACE) memiliki peran penting dalam pengaturan tekanan darah arteri. Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI) merupakan salah satu lini pertama untuk pengobatan hipertensi. Obat ini dapat menginhibisi ACE yang memecah angiotensin I untuk membentuk vasokonstriktor poten angiotensin II. Penelitian dilakukan dengan metode penapisan virtual menggunakan AutoDock Vina yang terdapat dalam PyRx untuk mencari kandidat ACEI yang berasal dari senyawa bahan alam flavonoid. Flavonoid telah diketahui bertindak sebagai komponen dalam diet yang efektif dalam menghambat ACE. Flavonoid, terutama glikosidanya, merupakan fitokimia yang paling vital dalam diet dan sangat menarik karena diketahui bioaktivitasnya yang beragam. Struktur kristalografi target makromolekul diperoleh dari pangkalan data PDB (PDB ID: 1O86). Optimasi dilakukan dengan ukuran grid box yang divariasikan serta ion Zn2+, Cl- & 6 molekul air yang dipertahankan terhadap makromolekul. Berdasarkan hasil penapisan virtual, didapatkan 10 senyawa bioaktif peringkat teratas diantaranya yaitu epigallocatechin 3-O-gallate-7-O-glucoside-4-O-glucuronide, theaflavin 3-O-gallate, theaflavin 3,3-O-digallate, eriocitrin atau eriodictyol 7-O-rutinoside, luteolin 7-O-diglucuronide, malvidin 3-O-(6-caffeoyl-glucoside), narirutin 4-O-glucoside, quercetin 3,4-O-diglucoside, peonidin 3-O-(6-p-coumaroyl-glucoside) dan delphinidin 3-O-glucosyl-glucoside. Senyawa tersebut menunjukkan afinitas pengikatan optimum terhadap target makromolekul ACE dengan energi ikatan berada direntang -10,3 kkal/mol hingga -10,9 kkal/mol yang dibandingkan dengan standar moeksipril (-9,1 kkal/mol). Hasil menunjukkan 10 senyawa tersebut dapat menjadi ligan potensial untuk mengobati hipertensi.
Hypertension is defined as condition of blood pressure that abnormally too high. An estimated of 1.13 billion people worldwide has hypertension and this disease is one of the most cause of premature death worldwide. Angiotensin Converting Enzyme (ACE) has an importent role in arterial blood pressure regulation. Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI) is one of the first line treatment for hypertension. This drug can inhibit ACE which cleaves angiotensin I to the form potent vasoconstrictor angiotensin II. This study was conducted by virtual screening method used AutoDock Vina in PyRx to search ACEI candidate from flavonoid natural compounds. Flavonoids have been known to act as components in the diet that are effective to inhibit ACE. Flavonoids, especially their glycosides, are the most vital phytochemicals in diet and are of great general interest due to their diverse bioactivity. The crystallographic structure of macromolecule target was obtained from PDB database (PDB :1O86). Optimization was performed by variying grid size and maintaning Zn2+, Cl- & 6 water molecules in the macromolecule. Based on virtual screening results, the top ten ranking bioactive compounds was obtained. They are epigallocatechin 3-O-gallate-7-O-glucoside-4-O-glucuronide, theaflavin 3-O-gallate, theaflavin 3,3-O-digallate, eriocitrin atau eriodictyol 7-O-rutinoside, luteolin 7-O-diglucuronide, malvidin 3-O-(6-caffeoyl-glucoside), narirutin 4-O-glucoside, quercetin 3,4-O-diglucoside, peonidin 3-O-(6-p-coumaroyl-glucoside) and delphinidin 3-O-glucosyl-glucoside. Those compounds showed optimum binding affinity to ACE macromolecule target with binding energy range -10,3 kcal/mol to -10,9 kcal/mol as compared to the moexipril standard (-9,1 kcal/mol). The results indicated that 10 compounds could be the potential ligands to treat hypertension."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S70486
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Melvin Onassis
"Diabetes melitus tipe 2 (T2DM) terus meningkat di Indonesia, dengan prevalensi 10,8% pada 2021. Stres oksidatif akibat hiperglikemia kronis berperan dalam patogenesis T2DM, sehingga penggunaan antioksidan dan penghambatan alfa-glukosidase menjadi strategi potensial. Penelitian ini mengevaluasi aktivitas antioksidan dan penghambatan enzim alfa-glukosidase dari ekstrak daun jati cina asal Tawangmangu, Jawa Tengah, menggunakan metode DPPH dan Alpha-Glucosidase Inhibitor Screening Kit. Hasil menunjukkan ekstrak memiliki IC50 sebesar 135.6 μg/mL, dibandingkan dengan asam askorbat (IC50 0.57 μg/mL). Aktivitas inhibisi alfa-glukosidase oleh ekstrak mencapai 23%, sedangkan acarbose mencapai 88%. Kadar total flavonoid dan fenolik masing-masing adalah 0.1092% dan 0.049%. Meskipun aktivitasnya lebih rendah dibandingkan standar, ekstrak jati cina memiliki potensi sebagai terapi tambahan untuk T2DM. Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini melalui uji in vivo, uji klinis, dan evaluasi keamanan jangka panjang.
Type 2 diabetes mellitus (T2DM) continues to rise in Indonesia, with a prevalence of 10.8% in 2021. Oxidative stress due to chronic hyperglycemia plays a role in the pathogenesis of T2DM, making the use of antioxidants and alpha-glucosidase inhibition a potential strategy. This study evaluates the antioxidant activity and alpha-glucosidase inhibition of *Senna alexandrina* leaves extract from Tawangmangu, Central Java, using the DPPH method and the Alpha-Glucosidase Inhibitor Screening Kit. The results show that the extract has an IC50 value of 135.6 μg/mL, compared to ascorbic acid (IC50 0.57 μg/mL). The alpha-glucosidase inhibition activity of the extract reached 23%, while acarbose achieved 88%. The total flavonoid and phenolic content were 0.1092% and 0.049%, respectively. Although its activity is lower than the standard, *Senna alexandrina* extract shows potential as an adjunct therapy for T2DM. Further research is needed to confirm these findings through in vivo studies, clinical trials, and long-term safety evaluations."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library