Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shidqy Rhaditya
"Nelayan tradisional pengguna kapal kayu hampir tidak mendapatkan penghasilan dari hasil laut pada bulan Januari, Februari, dan Desember diakibatkan oleh cuaca yang kurang mendukung serta musim ikan yang sepi. Keunggulan catamaran convertible pelat datar 5m adalah memiliki daya muat yang lebih banyak dibandingkan perahu nelayan tradisional dan dapat dengan mudah berubah fungsi dari kapal nelayan menjadi kapal wisata. Perencanaan ini bertujuan menciptakan cara agar nelayan tradisional mendapatkan penghasilan yang lebih menentu, dengan menciptakan sistem operasi kapal dual fungsi. Kapal hasil desain dengan beberapa software, jenis catamaran pelat datar yang memiliki deck convertible dari flat deck menjadi seat deck. Perbandingan dilakukan antara penghasilan nelayan tradisional pengguna perahu nelayan sesuai hasil survei, dengan estimasi penghasilan nelayan jika menggunakan kapal catamaran convertible. Kesimpulan, penghasilan bersih nelayan dapat bertambah 280.72% menggunakan catamaran convertible. Penggunaan kapal catamaran convertible hanya untuk menangkap ikan saja, tanpa penggunaan jasa penyeberangan, menghasilkan penurunan pendapatan sebesar 63.11%.

Traditional fishermen using their conventional wooden boat mostly don't get income from fishing in january, february, and december. The main cause of the problem is bad weather, which then causes fishermen to have severe dificulties in catching fish. The 5m flat hull convertible catamaran can hold more load on its deck compared to the fishermen’s conventional wooden boat, and it is able to be easily converted from fishing boat mode to tour boat mode. The motive of this planning is to find a way for the traditional fishermen to get more stable income by creating a dual-functioned ship operating system. The prototype is designed on several softwares, it is a flat hull catamaran with convertible deck; from flat deck to seat deck. Comparison is done between the income of a fisherman using the conventional fishing boat, calculated with survey data, and the estimated income of a fisherman using the convertible catamaran. The conclusion is; the fisherman using the convertible catamaran could gain up to 280.72% of profit compared to the conventional operation use. Usage of the boat for fishing only causes profit decline of 63.11%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Muslih
"Upaya memanfaatkan sumber daya perikanan nusantara secara optimal masih menghadapi berbagai kendala. Salah satunya adalah penyediaan armada kapal penangkapan ikan yang dirancang tidak disertai dengan fasilitas yang mencukupi. Keterbatasan sarana dan prasarana penangkapan, khususnya fasilitas untuk membawa ikan dalam keadaan hidup. Melihat persoalan di atas maka dipilihlah satu alternatif kapal berjenis trimaran yang memiliki tiga buah lambung digunakan sebagai kapal penangkap ikan sekaligus sebagai alat transportasi ikan hidup. Kapal ikan jenis trimaran ini terdiri dari tiga lambung dimana lambung utamanya yang di tengah memiliki kolam ikan untuk tempat ikan hasil tangkapan para nelayan dalam keadaan hidup, karena pada dekade akhir-akhir ini ikan hasil tangkapan lebih cenderung dipasarkan dalam kondisi hidup hal tersebut dikarenakan ikan dalam keadaan hidup mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Hal yang penting dilakukan adalah merencanakan sistem sirkulasi air dan udara pada kolam ikan kapal ikan trimaran khususnya untuk ikan kerapu agar ikan tetap hidup. Sistem sirkulasi air dan udara dengan menggunakan dua buah pompa masing - masing untuk sirkulasi air bersih dan air kotor serta pendingin untuk mengatur sekaligus menjaga suhu ikan. Sehingga pada akhirnya ikan kerapu bisa tetap hidup.

Effort for exploiting the national fishing resource optimally is still facing many opstacles. These opstacles among others are the properly designed fishing fleet, the limitation of the catching facilities, and life fish transport fasilities. Based the above condition a trimaran fishing vessel has been chosen as an alternative. This vessel has three hulls, the middle hull is used as fish hold and water circulation pump room, and the side hulls are used as engine and propulsion compartements. Reason for the design is due to increasing demand for life fish, because of the high price of the life fish. The thesis is focused on the design of the water and air circulation in the fish hold especially for trout fish using two pumps, one is for sucking the dirty water and the other is for distributing the clean water and maintaining the cool temperature in the fish hold, in order to keep the trout fish alive."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S38107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Prima
"Efek Giroskop pada kapal ikan logikanya dapat membuat keadaan ruang muat dari kapal ikan tetap stabil. Dengan keadaan lebih stabil, maka peluang ikan untuk tetap hidup menjadi lebih besar dan memiliki nilai jual yang tinggi. Adanya ruang muat efek giroskop tersebut tentu mempengaruhi stabilitas dari kapal. Apakah kapal tersebut menjadi lebih baik stabilitasnya, atau malah memperburuk stabilitas kapal.
Tujuan penelitian ini adalah mencari tahu fenomena yang ditimbulkan dari efek giroskop tersebut terhadap kemiringan sudut kapal dan periode oleng kapal. Dengan variasi nilai batas air kapal, dilakukan pengambilan data. Hasil penelitian membuktikan bahwa efek dari giroskop dapat mempercepat periode oleng kapal, sehingga efek dari giroskop itu berperan dalam membuat kapal memiliki stabilitas lebih baik.

Gyroscope effect on fishing vessel can logically fit the fish hold of the fishing vessel remain stable. With this situation, then the chances for survival of fish become larger and have a high selling value. The existance of the gyroscope effect of the fish hold would affect the stability of the ship. Does the ship has a better stability, or even become worse.
The purpose of this research is to find out phenomenon resulting from the gyroscope effect of slope angle tilt the ship and their rolling period. With the variation on value of draft from the ship, performed data acquisition. Research shows that the effect of the gyroscope can accelerate the ship rolling period, so the effect of the gyroscope's role in making the ship has a better stability.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52195
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ru`In Fatimah
"Dengan berjalannya perkembangan teknologi, kapal kayu yang digunakan nelayan sudah mulai ditinggalkan. Selain material yang sulit didapatkan, dapat merusak lingkungan, dan proses pembuatannya tidak praktis, serta sulitnya diasuransikan. Pada skripsi ini, penulis melakukan revitalisasi pada kapal nelayan menggunakan kapal yang berbahan dasar baja dengan terobosan lambung pelat datar. Tujuan pembuatan kapal baja lambung pelat datar adalah untuk pengaplikasian teknologi menjadi kapal Nasional, dan membuat kampung nelayan Marunda menjadi kampung nelayan percontohan yang membuat, merawat, mengoperasikan serta pengurusan pengasuransiannya dilakukan secara mandiri. Perhitungan premi asuransi pada penulisan tugas akhir ini sebesar 4%.

As technology keep rapidly growing, a wooden boat has been starting to be abandoned. Beside to difficultly of obtaining the required material, it also has a potential to damage the environmet, tha manufacturing process is not practical, and also hard to be insured. In this research, the writer is doing a revitalization to fisherman boat by a using steel-based boat with flat hull. The making purpose of steel-based boat with flat hull is a technological implementation to be a national boat, and to make Kampung Nelayan Marunda become a model fishing village, wich creates, maintain, operates, and also does insurances process independently. The calculation estimation of insurance premium in this research is 4%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fatchur Utama
"Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat besar, khususnya di wilayah perairan Laut Jawa. Dalam hal ini, kapal ikan diperlukan sebagai transportasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya tersebut. Kapal dengan ukuran 21-30 GT menjadi menarik untuk dikembangkan mengingat dari segi ukuran tidak terlalu besar serta jumlahnya masih sedikit dibandingkan ukuran lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain kapal ikan 30 GT sebagai langkah awal untuk optimalisasi sumber daya kelautan di Indonesia. Pembuatan desain kapal menggunakan material baja dibuat menggunakan perangkat lunak Maxsurf dan AutoCAD yang pada prosesnya terdiri melalui beberapa tahap, diantaranya yaitu pembuatan lines plan, general arrangement, midship section, dan shell expansion. Di sisi lain, pengembangan kapal penangkap ikan di Indonesia mulai diminati oleh investor lokal yang ditandai dengan meningkatnya pemesanan pada industri galangan kapal. Untuk menanggapi hal tersebut, pada penelitian ini dilakukan kajian mengenai analisis kelayakan investasi kapal ikan berukuran 30 GT di area perairan Laut Jawa. Dari hasil desain dan perhitungan kapal ikan baja 30 GT yang telah dilakukan, dapat diketahui dimensi kapal yang baik dengan panjang kapal = 16m, lebar kapal = 4m, tinggi kapal = 1.85m, dan draft kapal= 1.2m. Kapal ikan berbahan baja ini dapat menggantikan kapal ikan berbahan kayu karena material kayu sudah langka. Berdasarkan analisis keuangan yang telah dilakukan, diperoleh nilai NPV dan IRR yang positif, sehingga diharapkan kapal ikan bahan baja ini dapat menarik perhatian investor untuk berinvestasi di dalamnya.

Indonesia is a maritime country that has enormous potential for marine and fishery resources, especially in the Java Seawaters. In this case, fishing vessels are needed as transportation to optimize the utilization of those resources. Ships with a size of 21-30 GT are interesting to develop considering that in terms of size, they are not too large and the number is still small compared to other sizes. This study aims to develop a 30 GT fishing vessel design as the first step for optimizing marine resources in Indonesia. Ship design using steel material is done using Maxsurf and AutoCAD software which in the process consists of several stages, including the manufacture of lines plan, general arrangement, midship section, and shell expansion. On the other hand, the development of fishing vessels in Indonesia is starting to attract local investors, which is known by an increase in orders from the shipbuilding industry. To respond this circumstance, this study was conducted to analyze the feasibility of investment in fishing vessels 30 GT in the Java Sea waters area. From the results of the design and calculation of the 30 GT steel fishing vessel that has been carried out, it can be seen that the dimensions of a good ship with ship length = 16m, ship width = 4m, ship height = 1.85m, and ship draft = 1.2m. This steel fishing vesselcan replace wooden fishing vessel because wooden materials are scarce. Based on the financial analysis that has been carried out, positive NPV and IRR values were obtained, so it is hoped that this steel fishing vessel can attract the attention of investors to invest in it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Cholik Widyan Saputra
"Melakukan migrasi internasional dengan bekerja sebagai Awak Kapal Perikanan Migran di luar negeri merupakan salah satu strategi seseorang untuk meningkatkan kualitas kehidupan diri dan keluarganya. Namun demikian, pekerjaan sebagai Awak Kapal Perikanan Migran merupakan jenis pekerjaan yang masuk dalam kategori pekerjaan 3D (Dirty, Difficult, dan Dangerous). Selain memiliki risiko pekerjaan yang tinggi, banyak dari pekerjanya pun rentan terhadap risiko eksploitasi dan terjebak dalam kondisi kerja paksa. Penelitian ini bertujuan untuk memahami strategi ketahanan Awak Kapal Migran di kapal ikan Taiwan untuk menghadapi risiko dan mengantisipasi kerentanan yang dimiliki. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan melibatkan wawancara mendalam terhadap 14 narasumber yang merupakan ABK migran di Taiwan. Teknik accidental sampling digunakan untuk memilih narasumber yang pernah memiliki pengalaman bekerja di kapal ikan Taiwan sebelumnya. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara untuk memperoleh wawasan yang komprehensif tentang pengalaman dan strategi ketahanan Awak Kapal Perikanan Migran. Analisis dilakukan menggunakan teori kerentanan, teori ketahanan, dan teori stres. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga strategi ketahanan yang efektif untuk mengantisipasi kerentanan Awak Kapal Perikanan Migran yaitu memilih jalur penempatan resmi, meningkatkan keterampilan kerja di atas kapal, dan selektif memilih perusahaan penyalur.

Undertaking international migration by working as a Migrant Fishing Boat Crew abroad is one of the strategies for a person to improve the quality of life of themselves and their families. However, work as a Migrant Fishing Boat Crew is a type of work that falls into the 3D (Dirty, Difficult, and Dangerous) work category. In addition to having high occupational risks, many of the workers are also vulnerable to the risk of exploitation and trapped in forced labor conditions. This study aims to understand the resilience strategies of migrant crew members on Taiwanese fishing vessels to deal with risks and anticipate their vulnerabilities. The research method was conducted using a qualitative approach involving in-depth interviews with 14 interviewees who are migrant crew members in Taiwan. The accidental sampling technique was used to select interviewees who had previous experience working on Taiwanese fishing vessels. Data were collected through interviews to gain comprehensive insights into the experiences and resilience strategies of migrant fishing crew. Analysis was conducted using vulnerability theory, resilience theory, and stress theory. The results showed that there are three effective resilience strategies to anticipate the vulnerability of Migrant Fishing Boat Crew, namely choosing official placement channels, improving work skills on board, and selectively choosing channeling companies. "
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairil Chaidir Ayuba
"Pabrik es mini yang bisa di bawa kemana saja merupakan salah satu solusi untuk ketersediaan es bagi nelayan di daerah-daerah terpencil. Yang sangat diperlukan oleh nelayan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas kesegaran ikan dengan pembekuan. Sehingga mempunyai nilai jual yang lebih tinggi.
Proses pembuatan mini ice plant ini berdasarkan desain yang telah ada, yang di bahas pada penelitian sebelumnya. Perealisasian desain yang ada ini untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan desain yang telah dibuat. Sehingga dapat diperbaiki desain yang telah ada untuk mengoptimalkan desain dari mini ice plant. Pembuatan komponen-komponen pada ruang produksi yang diperlukan seperti peti kemas, rel, crane, bak produksi, cetakan es, penyangga cetakan es, dip tank dan tilitng. Lalu penganalisaan kembali kekuatan dari komponen-komponen tersebut yang terkena beban pada saat produksi.
Desain yang telah dibuat cukup baik dengan mnggunakan satu peti kemas 20 ft, yang membagi menjadi dua buah ruang yaitu ruang produksi dan ruang mesin. Dapat memproduksi sebesar 1.5 ton es dalam satu kali siklus produksi. Kelemahan terbesar adalah kurangnya ruang untuk tilting yang menganggu saat proses produksi es. Komponen-komponen lain masih cukup aman dalam menahan beban saat produksi.

Portable mini ice plant is one solution of ice availability for fisherman in remote area. Which needed by fisherman to increase the quality of fish freshness by freezing. So there's an added value.
This fabrication process of mini ice plant based on existing design, which already studied on previous research. Design realization from existing design is to know weakness of design. With the result can be fixed and optimized the design of mini ice plant. Fabrication of needed components of production room as container, rail, crane, production tank, ice can, ice can support, dip tank, and tilting. Then reanalyze the strength of components which loaded when production process.
Previous design already good enough which use 1 container 20 ft, which separate into two rooms that is production room and machine room. It can produce 1.5 ton of ice for one cycle production. Biggest weakness was the lack of space for tilting which disturbing the production process. Others components still safe enough to adequate the load when production process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50731
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurkholis Jayaswabowo
"Penelitian ini untuk mengembangkan Adsorber sebagai komponen penting pada sistem pendinginan adsorpsi menggunakan karbon aktif yang nantinya dapat diterapkan untuk pembuat es pada kapal nelayan. Penggunaan adsorber sebagai pembuat es ini nantinya akan mengurangi penggunaan formalin sebagai pengawet ikan hasil tangkapan yang sudah dilarang saat ini. Fluida refrigeran yang digunakan dalam penelitian ini adalah methanol dengan kadar 98%. Methanol merupakan refrigeran yang aman untuk lingkungan walaupun methanol sangat mudah terbakar. Penelitian ini nantinya akan menganalisa sistem pendingin menggunakan karbon aktif dan memberikan usulan solusi pemecahan masalah dari adsorber untuk pengembangan adsorber lebih lanjut.

The research is developing adsorber as main component in adsorption refrigeration system that used activated carbon, later it can be applied on fishing boat?s ice maker. The main idea is to reduce formalin as preservative for fish that lately forbidden. 98% consentration methanol is used as refrigerant. Methanol considered safe for environment even though it is highly flameable.
Later the research analyze the activated carbon-cooling system and to give possible solution for problems in adsorber sistem for continous improvement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37329
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Ibrahim
"Berdasarkan adanya Permen KP No. 57/2014 berdampak pada banyaknya kapal angkut ikan yang tidak dapat beroprasi sehingga diperlukan modifikasi guna utilitasi kapal angkut ikan menjadi kapal angkut barang dan penumpang. Modifikasi dilakukan dari segi fungsi, rute dan teknis. Salah satu aspek yang mengalami perubahan yaitu kecepatan. Kecepatan harus ditingkatkan tanpa adanya perubahan pada mesin utama dan shaft.
Untuk memenuhi perubahan tersebut maka salah satu langkah yang bisa diambil adalah pengurangan hambatan dengan cara penurunan draft pada kapal dan rancangan ulang pada propeller. Perhitungan hambatan dilakukan dengan 3 metode yaitu : metode Yamagata, permodengan menggunakan software maxsurf dengan metode Holtrop, dan uji tarik. Hambatan berkurang 15,6 kN menurut Metode Holtrop, berkurang 29,92 kN menurut metode yamagata dan berkurang 148,47 kN dari hasil uji tarik.

According to Permen KP No. 57/2014 that effects on the number of not operating fishing vessel, that leads to the urgency of modification to utilize such vessel into cargo and passenger vessel. This modification consist of function, route, and technical specification. One of modified aspec is speed. This aspec must be increase without any changes of main engine and shaft.
In order to fulfill such change, the redaction of ship resistance shold be done by decreasing draft of the ship and redesign of the existing propeller. Resistance will be calculate using 3 methods, such as: Yamagata Method, Modelling and Visualisation with Holtrop Method in Maxsurf, and Towing Test. Resistance decreased 15,6 kN based on Holtrop Method, decreased 29,92 kN based on Yamagata Method and decreased 148,47 kN based on Towing Test.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqianda Fadlurrahman
"Kenaikan harga BBM membuat biaya operasional kapal menjadi semakin tidak terjangkau merupakan akar masalah dari kemiskinan yang dialami oleh nelayan kecil. Hal ini mengindikasikan perlunya solusi untuk mengurangi ketergantungan pada BBM. Energi listrik sebagai alternatif memiliki potensi karena lebih murah dan ramah lingkungan. Pada penelitian ini dilakukan pengujian kapal ikan untuk mengevaluasi dan mengoptimasi performa sistem propulsi dengan mengatur putaran BLDC Motor dan memilih sistem transmisi untuk performa kapal yang optimal.Dua tahap pengujian dilakukan: tahap pra optimasi menggunakan transmisi gearbox dan pulley belt dengan rasio 1:7,07, dan tahap pasca optimasi menggunakan transmisi pulley belt dengan rasio 1:1,6. Analisis data berfokus pada hubungan kecepatan putaran motor listrik dengan arus, daya dan kecepatan kapal menunjukkan peningkatan performa sistem propulsi kapal secara keseluruhan. Optimasi performa sistem propulsi telah berhasil dilakukan ditandai dengan meningkatnya kecepatan maksimum kapal, dari pengujian tahap pra optimasi yaitu 3,24 knot pada 3487,57 RPM, menjadi 4,14 knot pada 715,96 RPM saat pengujian pasca optimasi, sehingga parameter kecepatan kapal telah tercapai.

The increase in fuel prices, making the operational costs of ships increasingly unaffordable, is the root cause of the poverty experienced by small-scale fishermen. This indicates the need for solutions to reduce dependence on fuel. Electric energy as an alternative has potential because it is cheaper and environmentally friendly. In this study, tests were conducted on fishing vessels to evaluate and optimize the performance of the propulsion system by regulating the rotation of the BLDC motor and selecting the transmission system for optimal vessel performance. Two stages of testing were conducted: the pre-optimization stage using gearbox and pulley belt transmission with a ratio of 1:7.07, and the post-optimization stage using pulley belt transmission with a ratio of 1:1.6. Data analysis focused on the relationship between the speed of the electric motor, current, power, and vessel speed, showing an overall improvement in the vessel's propulsion system performance. The optimization of the propulsion system performance was successfully achieved, as indicated by the increase in the vessel's maximum speed from 3.24 knots at 3487.57 RPM in the pre-optimization test to 4.14 knots at 715.96 RPM in the post-optimization test, thus achieving the vessel speed parameters."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>