Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syahrul
"Struktur komposit adalah struktur yang terbentuk dan gabungan dua material atau lebih, yang bekerja bersama-sama untuk menahan beban. Struktur komposit tersebut dapat berupa komposit baja-beton, beton-kayu, yang dapat digunakan untuk kolom, balok, pelat lantai, dinding, dan lain sebagainya. Pada kesempatan kali ini akan dibahas khusus penampang komposit dengan material baja-beton. Perilaku penampang komposit baja-beton dipengaruhi oleh kombinasi sifat dari material beton dan profil baja. Akibat pembebanan, eiemen struktur komposit berdeformasi sehingga penampangnya mengalami tegangan tank dan tegangan tekan. Perilaku beban-lendutan balok komposit dapat diketahui melalui penelitian di laboratorium dan pendekatan teoritis. Penelitian di laboratorium merupakan pendekatan untuk mengetahui lendutan yang sebenamya terjadi pada struktur tersebut. Pendekatan teoritis dapat berupa perhitungan menggunakan rumus yang ada dengan batasan-batasannya atau dengan membuat suatu bentuk pemodelan numerik.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka pada skripsi ini penulis melakukan analisa penampang balok komposit dengan membagi penampang menjadi serat-serat dan memberikan sifat non-linier material pada masing-masing serat. Analisa ini disebut sebagai analisa fiber model. Analisa ini diselesaikan secara numerik menggunakan bahasa pemrograman visual basic. Dengan analisa ini diharapkan hasil penyelesaian analitis yang diperoleh dapat menjadi parameter untuk kondisi yang sebenarnya terjadi baik pada elemen struktur di lapangan maupun saat penelitian di laboratorium."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Irawan
"Struktur komposit adalah struktur yang terbentuk dan gabungan dua material atau lebih, yang bekerja bersama-sama untuk menahan beban. Struktur komposit tersebut dapat berupa komposit baja-beton, beton-kayu, yang dapat digunakan untuk kolom, balok, pelat lantai, dinding, dan lain sebagainya. Skripsi ini membahas khusus mengenai penampang komposit dengan material baja-beton. Analisa fiber model dilakukan terhadap penampang komposit beton dengan profil baja / dan profil baja C, dibatasi sampai mendapatkan perilaku momen-kurvatur. Dimana terdapat hubungan diferensial dan integral antara kurvatur dan deformasi yang berupa rotasi dan lendutan. Perilaku beban-lendutan balok komposit dapat diketahui melalui penelitian di laboratorium dan pendekatan teoritis. Penelitian di laboratorium merupakan pendekatan untuk mengetahui lendutan yang sebenarnya terjadi pada struktur tersebut. Pendekatan teoritis dapat berupa perhitungan menggunakan rumus yang ada dengan batasan-batasannya atau dengan membuat suatu bentuk pemodelan numerik.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka pada skripsi ini penulis melakukan analisa penampang balok komposit dengan membagi penampang menjadi serat-serat dan memberikan sifat non-Iinier material pada masing-masing serat. Analisa ini disebut sebagai analisa fiber model. Analisa ini diselesaikan secara numerik menggunakan bahasa pemrograman visual basic. Dengan analisa ini diharapkan hasil penyelesaian analitis yang diperoleh dapat menjadi parameter untuk kondisi yang sebenarnya terjadi baik pada elemen struktur di lapangan maupun saat penelitian di laboratorium."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Imam Pribadi
"Struktur komposit adalah struktur yang terbentuk dari gabungan dua material atau lebih, yang bekerja bersama-sama untuk menahan beban. Struktur komposit tersebut dapat berupa komposit baja-beton, beton-kayu, yang dapat digunakan untuk kolom, balok, pelat lantai, dinding, dan lain sebagainya. Pada kesempatan kali ini akan dibahas khusus penampang komposit dengan material baja-beton. Perilaku penampang komposit baja-beton dipengaruhi oleh kombinasi sifat dari material beton dan profil baja. Akibat pembebanan, elemen struktur komposit berdeformasi sehingga penampangnya mengalami tegangan tarik dan tegangan tekan. Pemodelan diagram interaksi kolom komposit didasarkan pada bentuk diagram interaksi yang ada pada literatur. Perbedaan yang terjadi disebabkan fungsi baja dan beton yang digunakan pada literatur berbeda dengan fungsi baja dan beton pada penulisan ihi. Pendekatan teoritis dapat berupa perhitungan menggunakan rumue yang ada dengan batasan-batasannya atau dengan membuat suatu bentuk pemodelan numerik. Dengan adanya diagram interaksi kolom komposit ini kita dapat mengkombinasikan mutu baja, mutu beton dan tebal profil yang optimum dengan mengetahui besarnya kurva pada tiap-tiap kombinasi tersebut.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka pada skripsi ini penulis melakukan perhitungan diagram interaksi kolom komposit dengan membagi penampang menjadi serat-serat dan memberikan sifat non-linier material pada masing-masing serat. Perhitungan ini disebut sebagai analisa fiber model. Analisa ini diselesaikan secara numerik menggunakan bahasa pemrograman visual basic. Dengan analisa ini diharapkan hasil penyelesaian analitis yang diperoleh dapat menjadi parameter untuk kondisi yang sebenarnya terjadi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nofa Perkasa
"Struktur beton bertulang merupakan material yang terdiri dari material beton dan baja tulangan. Pada struktur balok beton bertulang yang mengalami pembebanan, terjadi kombinasi tegangan tarik dan tekan. Berdasarkan sifat-sifat material beton dan tulangan baja, maka tegangan tekan yang timbul akan ditahan oleh beton, sedangkan tegangan tarik akan ditahan oleh tulangan baja tarik. Perilaku beton bertulang akibat pembebanan dapat diketahui melalui penelitian di laboratorium dan pendekatan teoritis. Dimana pada pendekatan laboratorium merupakan pendekatan untuk mengetahui lendutan yang sebenarnya terjadi pada struktur tersebut. Pendekatan teoritis merupakan perhitungan dengan menggunakan metode, rumus maupun teori-teori yang ada. Perilaku beban-lendutan balok beton betulang dapat diketahui melalui penelitian di laboratorium dan pendekatan teoritis. Penelitian di laboratorium merupakan pendekatan untuk mengetahui lendutan yang sebenarnya terjadi pada struktur tersebut. Pendekatan teoritis dapat berupa perhitungan menggunakan rumus dan teori yang ada. Salah satu analisa tentang periiaku penampang beton bertulang akan dilakukan dengan metode analisa fiber, yaitu pembagian penampang beton bertulang ke dalam serat-serat atau segmen-segmen, dengan memberikan sifat non-linier elastis pada material tersebut berdasarkan kurva hubungan tegangan-regangan material beton bertulang. Analisa tersebut dilakukan dengan suatu pemodelan numerik dan diterjemahkan kesuatu bahasa pemograman, yaitu bahasa Visual Basic, dimana untuk mengoptimasi program dari segi kecepatan dan keakuratan akan dilakukan optimasi terhadap berbagai metode numerik yang digunakan yaitu proses pencarian akar persamaan dan integrasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Prasetio
"Penerapan teknologi berbasis bahan komposit dewasa ini banyak berkembang. Berbagai macam aplikasi dibuat dan dikembangkan dengan bahan komposit yang memang memiliki kelebihan dari faktor kemudahan mendapatkan materialnya hingga proses produksinya. Dalam dunia kemaritiman yang dalam hal ini perkembangan riset dan teknologi di bidang perkapalan, bahan komposit memang sudah menjadi alternatif dalam hal bahan material pembuatan kapal, misalnya saja Fiberglass Reinforced Plastic (FRP) serat kaca berpenguat resin (plastik) yang telah banyak digunakan kedalam pembuatan sebuah kapal. Namun adanya bahan material komposit baru seperti Glassfiber Reinforced Concrete (GRC) serat kaca berpenguat semen yang dijadikan pula sebagai bahan material pembuatan sebuah kapal atau perahu, menjadikan sebuah penelitian didalam skripsi ini.
Pengujian dalam penelitian ini juga dilakukan dengan penambahan zat aditif Flexible Concrete (Flexcon) dalam upaya menambahkan daya fleksibilitas dan kedap air. Faktor kuat lentur dari karakteristik material properties yang diuji dengan dilakukannya bending test dan hammer test, menjadi hal penting dalam menentukan layak tidaknya bahan material tersebut dijadikan sebuah kapal dan serta itu pula penentuan dimensi utamanya. Perbandingan dari hasil pengujian dengan standar rules dan regulasi Biro Klasifikasi yang ada merupakan hal penting guna mengetahui batasan nilai kekuatan material komposit yang telah diuji. Penentuan dimensi utama didapatkan pula dari nilai hasil pengujian dengan tujuan mendapatkan dimensi yang maksimal. Semoga pada akhirnya penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan teknologi bahan komposit yang diaplikasikan kedalam bidang perkapalan.

The implementation of composite-based technology has been grown nowadays. Various applications has been made and developed by using composite material because it is easy to be found and to be produced. In maritime, in this case the ship construction technology, composite has become an alternative material in ship construction. As an instance is Fiberglass Reinforced Plastic (FRP), fiberglass with resin (plastic) that is commonly used in ship construction. However, the existence of a new composite material such as Glassfiber Reinforced Concrete (GRC), fiberglass with cement that is also used as the material in ship or boat construction, has aroused this research.
The testing in this research was done by adding additive substance, Flexible Concrete (Flexcon) to increase flexibility power and water proof characteristic. The bending factor of properties material that was tested with bending test and hammer test was an essential concern in determining the proper ness of that material to be used in ship construction and the determination of the principal dimension. The equivalence from test result of the standard rules and the regulation of classification bureau was essential to find the power percentage limit of composite material tested. The determination of the principal dimension was found from the result of the bending test to get the maximum dimension. Hopefully, this research may give contribution and development of composite-based technology that is implemented in ship construction.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S38042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dirajaya PR
"Penelitian kekuatan komposit ferrocement dengan penambahan serat serabut kelapa untuk aplikasi lambung kapal adalah sebuah pembahasan ilmiah yang bertujuan untuk mendapatkan komposit yang baru dan dapat diaplikasikan sebagai material pembangun kapal.Serat alam yaitu serat serabut kelapa diaplikasikan sebagai serat (fiber) pada komposit FRC (Fiber Reinforced Concrete) jenis ferrocement. Serat alam sendiri memiliki kelebihan daripada serat sintetis dari segi karakteristik mekaniknya dan ketersediaannya yang berlimpah. Hal inilah yang menjadi latar belakang perlu dilakukannya penelitian mengenai serat alam.
Penelitian kali ini dilakukan untuk melihat karakteristik mekanis dari komposit tersebut. Sampel uji yang digunakan divariasikan sesuai dengan fraksi volumenya yang telah disesuaikan oleh persyaratan penggunaan serat pada FRC. Dilakukan pengujian di laboaratorium untuk melihat kekuatan tarik, besarnya defleksi,lebar retak,berat spesifik, water absorbtion dan kandungan air dari sampel uji. Dimana karateristik tersebut dibandingkan dengan data mekanis ferrocement yang telah diaplikasikan pada lambung kapal. Sedangkan sampel uji dengan penambahan serat serabut kelapa berkisar 5,7.5, 0 % dari volume fraksi sample.
Dari hasil pengujian test lentur dan didapat nilai kekuatan Beban lentur sebesar 403,33 ; 473,33 ; 501,67 dan 460 N pada masing-masing spesiemen (0,5,7.5 dan 10%), sedangkan dalam analisa struktur tegangan tarik pada masing-masing spesimen A =4,698 Mpa (681,377 psi),spesimen B = 5,833Mpa (826,247 psi),Spesimen C = 5,697 Mpa (845,995 psi) dan Spesimen D = 4,31 Mpa (625,213 psi). Hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan antara defleksi, lebar retak, water absorbtion dan kandungan air dengan kenaikan fraksi volume serat serabut kelapa.

The research of ferrocement composite with adding coconut fiber for ship hull application is an scientific subject that purpose to get a new composite and applied for boat building. Natural fiber that's coconut fiber is used to as reinforcement in fiber reinforced concrete (FRC) inside of ferrocement. Coconut natural fiber has self uniques mechanical properties and widely available than syntetic fiber which is used for reinforcement. Based on it's research is carried out.
The research is done to observe mechanical properties of ferrocement composite. The variation of sample tests are prepared according to faction volume that's qualify of fiber reinforced concrete (FRC). Tests are done at laboratory to observe tensile strength, level of deflection, wide of crack, specific weight, water absorption, water content of sample tests. Those properties compare with mechanical properties of ferrocement that's applied for hull ship construction. The variation of sample tests which is adding of coconut fiber based on 5 %, 7,5 % and 10 % of faction volume.
The result of test shows flexural strength values are 403,33 ; 473,33 ; 501,67 dan 460 N for each specimen (0%,5%,7.5% and 10% faction volume). Result of analysis structure shows the tensile strength for each specimen that specimen A =4,698 Mpa (681,377 psi); specimen B = 5,833Mpa (826,247 psi); specimen C = 5,697 Mpa (845,995 psi) and specimen D = 4,31 Mpa (625,213 psi). The result shows relation of deflection, water absorption, water content with level of faction volume coconut fiber on specimen too.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38088
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika P. Anindyajati
"This final assignment explains about copperslag as one of construction material, especially in GRC (Glassfiber Reinforced Concrete). The optimum rate for copperslag as fine aggregate is 100% which was taken from Jabidi ST's final assigmnent. So the focuses of this final assignment are in flexural strength, compressive strength and tensile strength of GRC. The samples for flexural strength was done in PT.KN Warehouse in Cileungsi and samples for compressive and tensile strength was made in Material Laboratorium Civil Department University of Indonesia. The testing of all samples were using machines and tools from Material Laboratorium Variables which used in this test are copperslag rate from 0%, 50% and 100%, glassfiber rate from 3%, 35%, 4%, 4.5% and curing process which used two condition, dry condition and sea water condition. Final result from this experiment is new composition of GRC which used 100% copperslag as fine aggregate then the optimum rate of glassliber with spray-up method is 4% and optimum rate of glassiiber with premix method is 3.5%.

Skripsi ini memuat pembahasan mengenai pemanfaatan copperslag yang, dikategorikan sebagai Iimbah B3 untuk dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi khususnya digunakan pada komposit GRC (Glasgiber Reinforced Concrete). Penelitian ini menggunakan hasil dari penelitian Jabidi ST, yaitu menggunakan 100% copperslag sebagai material substitusi pasir sebagai kadar optimum. Selanjutnya skripsi ini memfokuskan pada pengaruh kadar glassfiber terhadap material GRC dilihat dari perilaku kuat lentur, kuat tekan dan kuat tarik. Pembuatan benda uji lentur dilakukan di pabrik GRC PT.KN di Cileungsi ssedangkan benda uji tekan dan tarik dilakukan di Laboratorium Bahan Departernen Sipil FT UI. Sementara itu pengujian terhadap benda uji tersebut menggunakan alat-alat yang ada di Laboratorium Bahan Departemen Sipil FT UI Berbagai variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kadar copperslag, kadar glassfiber dan proses perawatan (curing). Kadar copperslag yang digunakan 0%, 50%, dan 100% sedangkan kadar glassfiber dari 3%, 35%, 4%, dan 4.5%. Dari penelitian ini diperoleh komposisi baru dari material GRC dimana menggunakan kadar optimum 100 % copperslag sebagai pengganti agregat halus dan juga kadar optimum glassfiber 4% untuk metode spray-up process dan 3.5% untuk metode premix process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library