Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zhafirah Choirunnisa
"Industrialisasi memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan petani, baik dalam aspek ekonomi maupun sosial. Indonesia mengalami perumbuhan industrialisasi yang relatif cukup lambat jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Industrialisasi sendiri sudah banyak diteliti oleh ahli-ahli dalam berbagai macam disiplin ilmu, seperti Thee Kian Wie. Pemaparan industrialisasi dengan memanfaatkan disiplin ilmu sejarah menjadikan karyanya menarik yang disertai pengetahuan ekonomi yang mendalam. Penelitian ini berbeda dengan penelitian Thee Kian Wie. Penelitian ini mencoba memusatkan pertumbuhan industrialisasi pada satu wilayah, yakni Kecamatan Telukjambe yang menjadi bagian dalam wilayah Kabupaten Karawang. Pertumbuhan industri di wilayah ini terbilang agak terlambat jika dibandingkan dengan beberapa wilayah lainnya di Indonesia yang sudah tumbuh dan dikembangkan menjadi zona industri. Sebutan `lumbung padi` masih dipergunakankan oleh masyarakat desa di wilayah tersebut, sehingga pertumbuhan industri menjadi tantangan untuk mempertahankannya. Ketersediaan lahan yang semakin menyusut menjadi salah satu dampak dari semakin meningkatnya pertumbuhan industri di wilayah tersebut. Hal ini mampu menciptakan berbagai macam perubahan dan dinamika yang terjadi dalam masyarakat, baik ketika mereka ingin mengambil alih kembali tanah yang dituntut oleh pelaku industri, maupun gejolak akibat terjadi perpindahan orientasi kerja masyarakat untuk memenuhi permintaan pasar tenaga kerja. Namun, sektor industri juga memberikan manfaat lainnya, seperti terbukanya kesempatan berusaha yang kemudian mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ada banyak celah dalam penelitian ini yang mampu mendorong penelitian lainnya dengan berbagai macam disiplin ilmu yang berbeda, sehingga pembangunan Indonesia dapat dilihat dengan jelas dalam berbagai macam sudut pandang multidimensional.
Industrialization has a significant impact on peasants life, both in economic and social aspects. Indonesia has experienced a fairly slow growth of industrialization compared to other countries. Industrialization itself has been studied by experts in various disciplines, including Thee Kian Wie. The explanation of industrialization by utilizing the discipline of history makes his work interesting with his deep economic knowledge. This research will be quite different from his researches. This research focus on the growth of industrialization in a region, namely Telukjambe, a subdistrict of Karawang Regency. Industrial growth in this region was somewhat slow compared to some other regions in Indonesia which have grown and developed into industrial zones. `Lumbung padi` or rice barn was still a nickname that will always be maintained by rural communities in the region, so that industrial growth was a new challenge to the maintainance. The shrinking availability of land was one of the effects of the increasing industrial growth in the region. This raised various kinds of upheaval that occurs in the community, both when they wanted to take back land claimed by industry, as well as a small tension dued to high population movements to meet labor market demands. However, the industrial sector also provided other benefits, such as the opening of new business opportunities which in turn encourage increasing community welfares. There are many gaps in this research that can encourage other research with a variety of different scientific disciplines, so that Indonesia's development can be seen clearly in a variety of perspectives from the multidimensional point of view."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nadya Nuraini
"Skripsi ini membahas Program Pemberdayaan Pertanian Perempuan yang diselenggarakan oleh CSR Psscatambang PT Antam Persero Tbk melalui ChAIN Center UGM yang ditujukan kepada masyarakat lokal pascatambang dalam rangka mengantisipasi dan mengatasi masalah, sekaligus memberikan solusi atas dampak sosial dan ekonomi yang muncul akibat penutupan produksi pertambangan emas di Cikotok oleh PT Antam Persero Tbk. Penelitian ini adalah penelitian evaluatif sumatif dengan desain kualitatif yang difokuskan pada outcome dari program yang telah dilakukan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Program Pemberdayaan Pertanian Perempuan ini telah berhasil mengubah mindset peserta program akan kegiatan bertani, meningkatkan penghasilan peserta program, dan memandirikan peserta program, khususnya dalam pemanfaatan sumber daya lokal yang ada, sehingga hal tersebut mempengaruhi masyarakat sekitar untuk meniru pola kemandirian peserta. Adapun beberapa hal yang ditiru oleh masyarakat sekitar dari para peserta ini ialah dalam hal kegiatan proses bertani dan pengolahan produk hasil tani.

This undergraduate thesis discuss the Women 39s Agricultural Empowerment Program organized by CSR Pascatambang PT Antam Persero Tbk through ChAIN Center UGM which is addressed to the post mining local community in order to anticipate and overcome the problems, as well as to provide solutions to the social and economic impacts arising from the closure of gold mining production in Cikotok by PT Antam Persero Tbk. This research is summative evaluative research with the qualitative design which focused on the outcome of the program which has been done. The results of the research indicate that the Women 39 s Agricultural Empowerment Program has succeeded in changing the mindset of program participants on farming activities, increasing the income of program participants, and establishing the program participants, especially in the utilization of local resources, thus influencing the surrounding community to imitate the participant rsquo s self reliance. The few things which emulated by local communities of these participants is on the farming process activities and processing of farm products."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hasan Syamsudin
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang perbandingan keberhasilan dan kegagalan gerakan perlawanan petani tembakau Temanggung yang terjadi dari tahun 2000-2012. Adapun kasus yang dibandingkan dalam penelitian ini adalah, pertama kasus keberhasilan perlawanan Paguyuban Petani Tembakau Sumbing Sindoro (PPTSS) terhadap PP No. 81 Tahun 1999 dan kedua adalah kasus kegagalan perlawanan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Temanggung-Jawa Tengah terhadap Rancangan Peraturan Pemerintah Tembakau (RPP Tembakau). Dalam menganalisis kedua kasus di atas, peneliti menggunakan teori integrasi pendekatan gerakan sosial yang terdiri dari tiga pendekatan utama yaitu pendekatan struktur kesempatan politik, struktur mobilisasi, dan pembingkaian kultural. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun data-data dalam penelitian ini peneliti dapatkan melalui wawancara serta telaah dokumen maupun literatur ilmiah yang berhubungan.Temuan dari penelitian ini adalah, pertama, dalam kasus keberhasilan perlawanan PPTSS atas PP No. 81 Tahun 1999, dimensi-dimensi baik dalam struktur kesempatan politik, struktur mobilisasi maupun pembingkaian kultural adalah sangat mendukung keberhasilan perlawanan. Dikarenakan keputusan peraturan pemerintah berada di ranah eksekutif, maka keberhasilan sangat dipengaruhi oleh lobi di tingkat pusat. Dalam hal ini, salah satu dimensi dari struktur kesempatan politik yaitu peran aliansi berpengaruh (influential allies) terbukti berperan begitu dominan. Kemampuan PPTSS dalam melibatkan aliansi berpengaruh (influential allies) yaitu para elit politik lokal berpengaruh pada akhirnya mampu membawa PPTSS pada keberhasilan. Berbeda dengan kasus perlawanan PPTSS, dalam kasus kegagalan perlawanan APTI atas RPP Tembakau, terlihat hanya dimensi-dimensi pada struktur mobilisasi dan pembingkaian kultural yang mendukung keberhasilan perlawanan, sementara itu dimensi dalam struktur kesempatan politik khususnya peran aliansi berpengaruh (infuential allies) nampak tidak berperan dengan baik. Kegagalan APTI dalam melibatkan para elit lokal berpengaruh disertai dengan pudarnya pengaruh elit politik lokal di tingkat pusat menjadi hal yang cukup menentukan bagi kegagalan perlawanan APTI. Secara umum, penelitian ini menegaskan bahwa struktur kesempatan politik khususnya peran aliansi berpengaruh (infuential allies) masih merupakan hal yang cukup penting bagi keberhasilan organisasi gerakan sosial.

ABSTRACT
This study is aimed to explain the comparison between the success and failure of Temanggung tobacco peasant movement resistance which had been occured from 2000-2012. Two cases compared in this study are, first, the success of Sumbing Sindoro Tobacco Peasant Community (PPTSS) movement resistance towards government regulation 81/1999 and then the second case is the failure of Indonesia Tobacco Peasant Association (APTI) Temanggung-Jawa Tengah towards tobacco government regulation draft (RPP tembakau). In this study, the social movement integration approach theory has been applied as an analytical tool. As commonly known, this theory is consisted of three main approaches, first is political opportunity structure approach, second is mobilizing approach, and the last one is framing process approach. Relating to the research method, the method in this study is qualitative with study case approach. In terms of collecting data, the data was obtained through interviewing actors and tracing related literatures. This study finds that first, in the success of PPTSS resistance, the dimentions of political opportunity structure, mobilizing structure, and also framing process are completely supporting the success of the movement. Due to the decision of government regulation is fully driven by the executive, consequently the success of resistance is significantly influenced by the lobbying in the top level of elite. One of the dimentions in political opportunity structure which is the influential allies is taking role in this movement resistance. The PPTSS ability for involving influential local elite finally leads PPTSS to the success. Different from the PPTSS case, in the second case, the failure of APTI resistance, the dimention in political opportunity structure particularly the role of influential allies is not supporting the resistance, only mobilizing structure and framing process which support the triumph. The failure for involving influential local elite followed by the weakness of local elite influence towards the top elite becomes determinant factor that brings APTI to the failure. Generally, this study states that political opportunity structure particularly the role of influential allies is still pivotal factor for contributing to the movement success."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50124
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library