Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Guttmann, H. Peter
New York: McGrow-Hill , 1976
658.916 2 GUT i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistijo Sidarto Muljo
"Dimasa mendatang, perusahaan konsultan teknik di Indonesia dituntut untuk menjadi perusahaan yang yang memiliki tenaga ahli yang professional liability dan mampu memberikan professional indemnity untuk dapat bersaing di tingkat dunia/global.
Sehubungan dengan itu, di Indonesia belum tersedianya produk perusahaan asuransi yang mau memberikan jaminannya dalam hal liability dan indemnity.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besarkah tingkat kesiapan dan pada perusahaan konsultan teknik untuk menjadi perusahaan konsultan yang mempunyai tenaga ahli yang professional liability dan mampu memberikan professional indemnitynya kepada kliennya.
Dari 91 responden perusahaan konsultan teknik, dengan menggunakan analisis nilai rata-rata, frekuensi, faktor dan uji-t, diperoleh hasil bahwasanya secara umum:
1. Tingkat pentingnya variabel dari perusahaan konsultan teknik untuk menjadi perusahaan konsultan yang mempunyai tenaga ahli yang professional liability dan mampu memberikan professional indemnity ada pada tingkat 'penting' (skala 4).
2. Tingkat kesiapan dari perusahaan konsultan teknik untuk menjadi perusahaan konsultan yang mempunyai tenaga ahli yang professional liability dan mampu memberikan professional indemnity ada pada tingkat `cukup siap' (skala 3).
3. Perusahaan konsultan teknik yang berlokasi di Jakarta mempunyai tingkat kesiapan yang lebih baik dari pada perusahaan konsultan teknik yang berada di Jawa/luar Jakarta.
4. Perusahaan konsultan teknik yang besar mempunyai tingkat kesiapan yang lebih baik dari pada perusahaan konsultan teknik menengah.
5. Perusahaan konsultan teknik yang berumur lebih lama mempunyai tingkat kesiapan yang lebih baik dari pada perusahaan konsultan teknik yang lebih muda.
6. Terdapat 8 kelompok perusahaan konsultan teknik dilihat dari tingkat pentingnya variabel-variabel kesiapan yang saling berkaitan
7. Terdapat 7 kelompok perusahaan konsultan teknik dilihat dari variabel-variabel kesiapan yang saling berkaitan.

In the future, Consultant engineering company in Indonesia should be insisted on having professional liability manpower and available to put up professional indemnity in the framework to compete in the global.
Bearing on that, in Indonesia there is no insurance company, which can give guarantee in liability and indemnity.
This research is make to find out how high is the alertness of the consultant engineering company in Indonesia to become consultant company which have professional liability manpower and available to put up professional indemnity to their clients.
From 91 of the respondents of consultant engineering, by using mean analysis, frequencies, factor analysis and t-test, in general can be concluded as following:
1. The Importance variables for consultant engineering company to become consultant company which have professional liability manpower and available to put up professional indemnity is in 'important' level (fourth scale)
2. The alertness consultant engineering company to become consultant company which have professional liability manpower and available to put up professional indemnity is in `ready enough' level (third scale)
3. Consultant engineering companies which located in Jakarta have better alertness than the consultant engineering which located outside of Jakarta I in Jawa.
4. Big consultant engineering companies have more better alertness that medium consultant engineering companies
5. Old consultant engineering companies have more better alertness than the younger consultant engineering companies.
6. There are eight consultant engineering groups which have connected importance variables.
7. There are seven consultant engineering groups which have connected alertness variables.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T4737
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Satrio Utomo
"Dalam seleksi jasa konsultansi atau dikenal juga sebagai tender konsultan, penilaian tertinggi adalah tenaga ahli yang diusulkan. Untuk seleksi jasa konsultansi di Departemen Pekerjaan Umum diatur dengan peraturan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No: 257/KPTSIM/2004 meliputi: Standar Dokumen Seleksi, Pedoman Penilaian Kualifikasi, dan Pedoman Evaluasi Penawaran. Dimana peraturan tersebut merupakan implementasi peraturan yang lebih tinggi antara lain UU No: 18/1999, PP No: 28/2000, PP No: 29/2000, Keppres No: 80/2003, dan Keppres No: 61/2004. Ternyata dalam implementasi peraturan-peraturan tersebut tidak seiring dengan kesiapan tenaga ahli yang sesuai dengan persyaratan. Sehingga dari pelaksanaan peraturan tersebut timbul kendala baik pada perusahaan konsultan peserta seleksi jasa konsultansi (peserta tender) maupun panitia pengadaan. Kendala pada perusahaan konsultan ini adalah keterbatasan tenaga ahli dalam mengikuti seleksi jasa konsultansi di Departemen Pekerjaan Umum yang diatur dengan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No: 257/KPTS/M/2004. Keterbatasan tenaga ahli ini dipengaruhi oleh 21 faktor secara garis besar adalah perusahaan konsultan, tenaga ahli, peraturan, pajak, sertifikasi keahlian, asosiasi profesi, INKINDO, LPJK, dan pengguna jasa dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum. Dari 21 faktor tersebut terdapat 5 faktor yang definitif terhadap keterbatasan tenaga ahli yaitu kurangnya kesiapan INKINDO, kurangnya kesadaran pembayaran pajak tenaga ahli, kurangnya sosialisasi dan diseminasi sertifikasi keahlian, keterbatasan dana (biaya tinggi), dan ketidaktahuan tenaga ahli tentang kewajibannya yang berkaitan dengan persyaratan administrasi. Tesis ini membahas tentang faktor-faktor tersebut dalam seleksi jasa konsultansi pada Departemen Pekerjaan Umum yang berpengaruh terhadap keterbatasan tenaga ahli.

In selection of consulting services as known as consultant tender, the highest scoring from the process is in proposed experts. For consulting services selection in Ministry of Public Works arranged by regulation Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No: 2571KPTS/M12004 includes: Standard of Selection Document, Guidance of Qualification Assessment, and Guidance of Proposal Evaluation. Wherein the regulation as implementation from higher regulations such as UU No: 18/1999, PP No: 28/2000, PP No: 29/2000, Keppres No: 80/2003, and Keppres No: 61/2004. In fact, the implementation of those regulations is not along with consultant readiness in providing experts that appropriate with rule and regulation. From the implementation of the regulations emerge obstacles whether in consulting company as participant of consulting services selection (tender participant) or procurement committee. Obstacles in consulting company are the expert limitedness in following consulting services selection in Ministry of Public Works arranged by Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No: 2571KPTS/M12004. The expert limitedness affected by 21 factors in major i.e. consultant company, expert, regulation, tax, expertise certification, profession association, INKINDO, LPJK, and owner in this case Ministry of Public Works. From 21 factors there are the 5 definitive factors affect the expert limitedness are lack of readiness of INKINDO, lack of awareness in expert tax payment, lack of socialization and dissemination in expertise certification, budget limitation (high cost), and ignorance of expert about the obligation related with administration clauses. This paper discuss about those factors in the consulting services selection in Ministry of Public Works that affect on the expert limitedness."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Eddy Husin
"ABSTRAK
Keselamatan dan kesehatan kerja dalam bidang proyek konstruksi, merupakan suatu subyek yang oleh sebagian besar kalangan hanya dijadikan sebagai bahan percakapan selingan saja. Padahal fakta telah memperlihatkan bahwa bidang proyek konstruksi ini memang benarbenar merupakan industri yang berbahaya. Kegiatan Industri Proyek Konstruksi mempunyai sifat yang berbeda dengan industri lain, yaitu :
 Kegiatan lndustri terdiri dari bermacam-macam kegiatan yang rawan kecelakaan.
 Jenis - jenis kegiatannya sendiri tidak standar, sangat dipengaruhi oleh banyak faktor
luar seperti kondisi lokasi bangunan, cuaca, bentuk design, metode pelaksanaan dan
sebagainya.
 Perkembangan teknologi.
 Tingginya turn over tenaga kerja menjadikan masalah yang tersendiri.
 Banyak pihak-pihak yang terkait dalam proses konstruksi.
Oleh karena itu "Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Kegiatan Proyek Konstruksi Bangunan Bertingkat" merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan proyek sesuai Biaya yang hemat, Waktu yang tepat, Mutu yang cermat dan Manusia berikut Bangunannya selamat adalah menarik untuk dipertimbangkan.
Penelitian ini melakukan analisis statistik terhadap sampel-sampel dalam bentuk questionnaire, yang memperlihatkan suatu basil bahwa kualitas penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) untuk :
Kinerja Biaya K-3 Proyek
Dengan model persamaan linier mempunyai pengaruh sebesar 83,2 %, dengan variabelvariabel penentunya adalah kualitas pengalaman kontraktor dalam penerapan program K-3, kualitas turn over personil proyek, kualitas sistem pengadaan sumber days manusia proyek dan kualitas sistem pelaporan dan evaluasi pelaksanaan program K-3.
Kinerja Kecelakaan Proyek
Dengan model persamaan Tinier mempunyai pengaruh sebesar 81,9 %, dengan variabelvariabel penentunya adalah kualitas perencanaan program K-3, kualitas sistem pelaporan dan evaluasi pelaksanaan program K-3, kualitas sistem pengadaan sumber daya manusia proyek, kualitas pengalaman kontraktor dalam penerapan program K-3 dan kualitas pengawasan pelaksanaan pekerjaan sesuai reneana kerja. Dan penelitian yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa penerapan program K-3 pads proyek mempunyai pengaruh postif dalam meningkatkan kinerja K-3 proyek, sehingga penerapan program K-3 pada proyek apabila dilakukan dengan baik dan benar akan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar untuk insdustri jasa konstruksi.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pertambangan dan Energi, 1991
R 622.092 IND b
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
J. Wiley & Sons, 2003
1007000013
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Beer, Ferdinand Pierre, 1915-2003
Singapore: McGraw-Hill, 1990
620.1 BEE v
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Journal of Environmental Engineering presents broad interdisciplinary information on the practice and status of research in environmental engineering science, systems engineering, and sanitation."
Reston: American Society of Civil Engineers, 2018
620 JEE
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam skripsi ini akan dibahas secara singkat mengenai fungsi alih kontinyu maupun diskrit dari tangki gandeng orde dua. Kemudian diturunkan algoritma pengendalian dari rumus Recursive Least Square (RLS) dan pengendali penempatan kutub. Algoritma tersebut diimplementasikan dengan perangkat lunak BORLAND DELPHI pada komputer pribadi untuk mengendalikan tinggi cairan pada tangki gandeng secara real-lime. Kemudian dibahas pula mengenai perangkat kenas antar-muka dari komputer pribadi ke tangki gandeng tersebut. Akhirnya diambil kesimpulan mengenai unjuk kerja sistem ini serta dibandingkan dengan pengendah PI."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wellington, Pat
"This book is a must for engineers who have just, or will soon, become team leaders. It is also an essential guide for more experienced team and project leaders who wish to brush up their skills and knowledge. No matter what type of team or project you are leading you will be provided with practical guidance in setting the direction, plus establishing targets, goals and purpose for a winning team.
Getting the environment right for your team to flourish, including motivating performance, will be explored, as will the thorny question of how to manage conflict and underperformance and boost morale when times get tough.
Based on their extensive experience in managing change and building teams, the authors are able to share with you best practice case studies from multi-nationals, government bodies and SMEs around the world. The book cuts through all the management jargon to show you in realistic terms how to develop your skills, competencies and behaviour, and importantly influence others to change and develop. And finally, once you have created a high performing team it will move on to explore how you might enhance your own career options for the future."
London: Institute of South East Asia Studies, 2009
e20452739
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>