Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanna, Owen T.
Upper Saddle River: Prentice-Hall, 1995
511.802 HAN c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mosley, William Henry
London: Macmillan, 1984
624.028 5 MOS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Astikaningrum
"ABSTRAK
Kebutuhan akan transportasi darat semakin meningkat pada saat hari raya terutama pada saat hari Idul Fitri, Natal dan tahun baru. Pada saat-saat tersebut banyak penduduk yang bermukim di wilayah perkotaan kembali ke daerah asal mereka untuk merayakan hari raya bersama sanak saudaranya. Dengan demikian, perjalanan yang dibangkitkan pada saat-saat tersebut meningkat cukup tinggi bila dibandingkan dengan hari-hari biasa. Hal ini mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan sarana transportasi untuk dapat mendistribusikan perjalanan yang dibangkitkan oleh suatu daerah ke daerah tujuannya dengan baik.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menganalisis distribusi perjalanan dengan moda transportasi darat, dalam hal ini adalah bus dari satu kota ke daerah-daerah lain pada saat Hari Idul Fitri dan mencoba memodifikasi gravity model yang ada untuk mendapatkan model perencanaan sarana transportasi yang lebih baik pada masa yang akan datang.
Setelah pengolahan data, diketahui bahwa distribusi penumpang ke zona-zona tujuan bervariasi pada masing-masing terminal. Pada umumnya zona yang terdapat di Jawa Barat menarik perjaianan paling banyak bila dibandingkan dengan zona lainnya.
Penentuan zona mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan pengolahan data. Dalam analisis ini, karena penentuan zona yang kurang baik, maka hasil yang diinginkan tidak dapat dicapai. Dan dua jenis metode penyelesaian dan dua rnacam variasi model, masih belum didapatkan suatu model yang memuaskan yang dapat digunakan untuk perencanaan. Jumlah perjaianan yang didapat dengan memasukkan nilai parameter ke dalam model yang digunakan, berbeda cukup jauh dengan jumlah perjaianan yang sebenarnya. Salah satu penyebab selain penentuan zona yang kurang baik, korelasi yang kecil antara variabel bebas dengan variabel tak bebas juga mempengaruhi gagalnya penentuan model untuk analisis distribusi perjaianan angkutan Lebaran ini. Dengan mencoba beberapa variasi model, masih belum didapatkan hasil yang memenuhi kriteria yang ditentukan. Dengan demikian, model modifikasi ini masih belum dapat digunakan untuk perencanaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pritchard, Philip J.
Boston: WCB/McGraw-Hill, 1998
620.002 85 PRI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ganjar Giwangkoro
"Estimasi biaya proyek jalan layang dengan akurasi yang tinggi pada fase konseptual pengembangan proyek sangat penting untuk perencanaan dan studi kelayakan. Namun, sejumlah kesulitan muncul ketika melakukan estimasi biaya selama tahap konseptual. Mayor masalah yang dihadapi adalah kurangnya informasi awal, kurangnya database jalan layang, kurangnya metode estimasi biaya yang sesuai, dan faktor ketidakpastian. Untuk mencapai optimasi model, perlu digunakan variabel yang tepat dan baik sebagai input sehingga keakurasian output yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan. Variabel yang mempengaruhi biaya proyek jalan layang yang digunakan pada penelitian ini adalah panjang, lebar, lokasi, tipe pondasi, tahun pembuatan. Variabel tersebut kemudian dimasukkan dalam arsitektur jaringan yang paling cocok dan terbaik sehingga akurasi mencapai 28% sesuai standar AACE.

Project cost estimating of flyover with high accuracy in the conceptual phase of project development is essential for planning and feasibility studies. However, a number of difficulties arise when performing cost estimates during the conceptual stage. The major problems encountered is the lack of initial information, the lack of database, the lack of appropriate methods of cost estimation, and uncertainty factors. To reach model optimization, correct and good variables are needed as inputs to gain output which is accurate and accountable. The variables which affect the project cost and use in this research are length, width, type of pondation, location and year. The variables then run in the most suitable network architecture and the best, so that the accuracy reached 28% according to the standard AACE."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44697
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bathara Bhisma Arbianto
"Material Ca0.9La0.05Bi0.05Mn1-xCuxO3(x = 0, 0.025, 0.05, 0.075, 0.1) disintesis menggunakan metode sol-gel. Karakterisasi menggunakan X-ray Diffractometer(XRD) menunjukkan bahwa material Ca0.05La0.05Bi0.05Mn1-XCuXO3memiliki struktur kristal perovskite orthorombik dan akibat dari subtitusi Cu ditemukan distorsi struktur pada material yang diindikasi dengan perubahan parameter kisi. Sedangkan hasil dari Scanning Electron Microscope(SEM) menunjukkan adanya perubahan ukuran grainyang meningkat dengan meningkatnya jumlah konsentrasi Cu pada material. Fenomena distorsi struktur memiliki pengaruh terhadap sifat kelistrikan dan kemagnetan dari material. Dari sifat kelistrikan, dengan menggunakan pengujian RLC meter pada rentang 1 – 100,000 Hz diperoleh bahwa pada temperatur ruang dengan meningkatnya subtitusi Cu, menghasilkan impedansi listrik material yang meningkat dari sekitar 266.4 (x = 0)menjadi sekitar 589465.3 (x = 0.1). Dengan meningkatnya impedansi bisa dianggap meningkatnya juga sifat resistansi. Sifat resistansi material menghasilkan resistansi yang meningkat dari sekitar 252 (x = 0) menjadi sekitar 589463 (x = 0.1). Hal ini disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi subtitusi Cu mengakibatkan kurangnya hoppingelektron dikarenakan hilangnya ion Mn3+(Brajendra Singh, 2015) dan hasil Retvield Refinementyang menunjukkan bahwa transfer elektron yang lebih sulit yang disebabkan oleh berkurangnya sudut ikatan Mn-O-Mn dan bertambahnya panjang ikatan Mn-O (Rahman, 2019). Namun pada suhu 773 K, sifat resistansi material menurun dibandingkan dengan sifat resistansi pada temperatur ruang dari sekitar 143 (x = 0) hingga sekitar 100 (x = 0.1) pada masing-masing konsentrasi subtitusi Cu. Pada analisa magnetik, material Ca0.9La0.05Bi0.05Mn1-XCuXO3memiliki fasa paramagnetik. Dengan meningkatnya konsentrasi subtitusi Cu pada material, mengakibatkan nilai magnetisasi pada medan magnet sebesar 2 T yang cenderung menurun dari 1.1 emu/gr (x = 0) menjadi 0.9 emu/gr (x = 0.1). Hal ini dikarenakan oleh subtitusi Cu yang menghasilkan interaksi super-exchangeyang dimana meningkatnya ion Cu2+menyebabkan bertambahnya ion Mn4+dan berkurangnya ion Mn3+(K. Sakthipandi, 2019).

Ca0.9La0.05Bi0.05Mn1-xCuxO3(x = 0, 0.025, 0.05, 0.075, 0.1) materials has been synthesized using sol-gel method. Characterization using the X-ray Diffractometer (XRD) showed that Ca0.9La0.05Bi0.05Mn1-xCuxO3has perovskite crystal structure of an orthorhombic and because of Cu substitution that been found a structure distortion on the materials which indicated with the changes of lattice parameters. Results form Scanning Electron Microscope (SEM) showed that there is an increasing of grain size with the increasing Cu substitution on the materials. Structure distortion phenomenon has some influence to the electrical and magnetic properties from the materials. From the electrical properties, using LRC meter testing with frequency range 1 – 100,000 Hz resulting that in the room temperature with the increasing Cu substitution, the electrical impedance of the materials become increased from around 266.4 (x = 0) become around 589465.3 (x = 0.1).With the increasing of the electrical impedance can be assumed that resistance of the materials is increasing as well. The resistance of the materials resulting in the increasing resistance from around 252 (x = 0) become around 589463 (x = 0.1). the increasing resistance caused by increasing Cu substitution which result in lack of hopping electron caused by absence of Mn3+(Brajendra Singh, 2015) and Retveild Refinement showed that decresing bond angle Mn-O-Mn and increasing bond length Mn-O wich made the electron transport become more difficult (Rahman, 2019) . But on the 773K, the materials resistance is decreasing compare with each Cu subtitution the resistance on room temperature from around 143 (x = 0) to around 100 (x = 0.1) in each Cu substitution sampels. On magnetic properties, Ca0.9La0.05Bi0.05Mn1-xCuxO3materials has paramagnetic phase. With the increasing Cu substitution on the materials, causing the decreased magnetization value on the 2T magnetic field from 1.1 emu/gr (x = 0) become 0.9 emu/gr (x = 0.1). This caused by Cu substitution which produced super-exhange interaction where the increasing Cu2+causing increased Mn4+and decreasing of Mn4+(K. Sakthipandi, 2019)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halevi, Gideon
New York : John Wiley & Sons, 1980
658.500 28 HAL r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fenves, Steven J.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1969
624 FEN c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Wahyuningtyas
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan perencanaan peningkatan fleksibilitas produksi pada produk dengan unmatching ratio tertinggi pada sebuah perusahaan di Indonesia. Penelitian ini berfokus pada permasalahan ketidakmampuan menyerap fluktuasi order yang dilakukan oleh dealer atau end customer di salah satu perusahaan otomotif ternama di Indonesia. Jika hal itu tidak dapat diatasi, maka akan berpotensi terjadinya cancelation order. Untuk itu, diperlukan perbaikan untuk dapat meningkatkan fleksibilitas produksi perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve & Control) untuk mendapatkan solusi yang tepat. Perbaikan yang dilakukan akan memberikan dampak terhadap opportunity cost dan unmatching ratio. Pada penelitian ini, dibuat skema penyerapan fluktuasi order secara mingguan berupa WOC (Weekly Order Change) dengan melakukan pengadaan safety stock terhadap unique part dengan melakukan perhitungan menggunakan Q-model. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah profit sebagai opportunity cost Rp431.635.851 serta penurunan unmatching ratio dari 4,9% pada keadaan sebelum menjadi 1,2% pada keadaan setelah perbaikan

This study aims to increasing production flexibility on highest unmatching ratio products in a Indonesia company. This study focuses on the problem of an inability to absorb orders fluctuations by dealer or end customer at one of Indonesia's leading automotive companies. If it is not solved, it will potentially causes cancelation order. Therefore, the necessary improvements in order to increase the production flexibility of the company. Method used in this research is DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve & Control) in way to get the right solution. Improvements will have an impact on opportunity cost and unmatching ratio. In this study, absorption scheme fluctuations order on a weekly basis in the form of WOC (Weekly Change Order) with adding a safety stock of unique part by using Q-model calculations. The results obtained from this study is the profit as the opportunity cost IDR431,635,851 and unmatching ratio decrease from 4.9% in before condition become 1.2% in after condition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusyda Nabila
"Global Software Development (GSD) adalah metode pengembangan perangkat lunak dengan tim yang tersebar secara geografis di seluruh dunia. GSD merupakan fenomena yang tidak bisa dihindari, karena perkembangan teknologi dan perangkat lunak yang semakin meluas. Persentase tenaga kerja Indonesia yang terlibat dalam GSD hanya 0.2%. Berdasarkan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kompetensi software engineer GSD berbasis KSA (knowledge, skill, & attitude). Penelitian ini mengumpulkan daftar kompetensi KSA menggunakan teknik Systematic Literature Review (SLR), kemudian dilakukan validasi pakar melalui Focus Group Discussion menggunakan kuesioner. Kuesioner kemudian diolah menggunakan Fuzzy Delphi Method untuk mengetahui kompetensi mana saja yang disepakati para pakar. Berdasarkan hasil konsensus pakar, terdapat sepuluh kompetensi GSD yang terdiri dari empat knowledge, empat skill, dan dua attitude. Keempat kompetensi knowledge yang diterima dan diurutkan berdasarkan peringkat tertinggi, yaitu virtual team management, software distribution method, project management, dan information security. Selain itu, keempat kompetensi skill yang diterima dan diurutkan berdasarkan peringkat tertinggi, yaitu collaboration & coordination, programming skill, foreign language skill, dan intercultural communication. Kemudian kedua kompetensi attitude yang diterima, yaitu trust dan cultural sensitivity/awareness. Kompetensi yang telah mencapai konsensus, selanjutnya dicari hubungan keterkaitannya menggunakan fitur cluster analysis pada NVIVO 12 Plus. Berdasarkan analisis, relasi terkuat merupakan kompetensi skill, yaitu intercultural communication (skill) dan collaboration & coordination (skill) dengan nilai Jaccard’s coefficient 0,9. Kemudian relasi terkuat kedua merupakan kompetensi knowledge, yaitu project management (knowledge) dan foreign language skill (knowledge) dengan nilai Jaccard’s coefficient 0,714. Sedangkan kompetensi attitude berada di peringkat ketiga, yaitu relasi antara trust (attitude) dan virtual team management (knowledge) dengan nilai Jaccard’s coefficient 0,714. Langkah terakhir yaitu menyusun rekomendasi menggunakan SLR dan analisis tematik. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi untuk meningkatkan dua kompetensi teratas dari knowledge, yaitu virtual team management dan software distribution method; kompetensi teratas dari skill, yaitu collaboration & coordination; dan kompetensi teratas dari attitude, yaitu trust. Selain itu, rekomendasi juga diberikan untuk meningkatkan dua kompetensi yang memiliki relasi tertinggi, yaitu intercultural communication dan collaboration & coordination.

Software Development (GSD) is a software development method with teams that are spread geographically across the world. GSD is a phenomenon that cannot be avoided, because of the development of technology and software that is increasingly widespread. The percentage of Indonesian workers involved in GSD is only 0.2%. Based on these problems, the purpose of this study is to identify the competency of GSD software engineer based on knowledge, skill, and attitude. This study compiled a list of KSA competencies using the Systematic Literature Review (SLR) technique, then expert validation was conducted through Focus Group Discussion using a questionnaire. The questionnaire is then processed using the Fuzzy Delphi Method to find out which competencies are agreed upon by the experts. Based on the expert consensus, there are ten GSD competencies consisting of four knowledges, four skills, and two attitudes. The four competencies of knowledge sorted by the highest rank, are virtual team management, software distribution methods, project management, and information security. In addition, the four competencies of skill sorted by the highest rank, are collaboration & coordination, programming skills, foreign language skills, and intercultural communication. Then the two competencies of skill sorted by the highest rank, are trust and cultural sensitivity/awareness. The ten competencies then searched for relationship using cluster analysis feature of NVIVO 12 Plus. Based on the analysis, the strongest relation is a skill competency, namely intercultural communication (skill) and collaboration & coordination (skill) with Jaccard's coefficient value of 0.9. Then the second strongest relation is knowledge competency, namely project management (knowledge) and foreign language skills (knowledge) with Jaccard's coefficient value of 0.714. While attitude competency is ranked third, namely the relationship between trust (attitude) and virtual team management (knowledge) with Jaccard’s coefficient value of 0.714. This research produces recommendations to improve the two top competencies of knowledge, namely virtual team management and software distribution method; top competency of skills, namely collaboration & coordination; and the top competency for attitude, namely trust. In addition, recommendations are also given to improve two competencies that have the highest relations, namely intercultural communication and collaboration & coordination."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>