Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Askar
"Pelayanan kamar Operasi merupakan salah satu bentuk pelayanan yang sangat mempengaruhi tampilan dan merupakan salah satu indikator pelayanan Rumah Sakit.Instalasi Kamar Bedah Rumah Sakit Otorita Batam terdiri dari empat ( 4 ) buah kamar operasi yang melayani operasi cito, dan operasi bedah elektif. Komplain dari pasien dan dari survey awal pada saat residensi di bulan September 2010 dari data buku register instalasi kamar bedah didapatkan 95,79% (205 operasi terlambat dimulai dari 214 operasi elektif yang telah dijadwalkan sebelumnya).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penyebab keterlambatan dimulainya operasi elektif di instalasi kamar bedah Rumah Sakit Otorita Batam,sehingga diharapkan menjadi masukan yang berarti bagi pihak manajemen Rumah sakit untuk mengelola Instalasi kamar bedah kedepannya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan tidak bersifat intervensi. Hasil penelitian membuktikan bahwa 68% penyebab keterlambatan dimulainya operasi disebabkan oleh terlambatnya kedatangan operator.

Operating room service is one type of services that greatly affect the appearance and is one indicator Hospital appearance. Surgery Instalation Room Batam Authority Hospital consists of four (4) operating rooms that serve Cito surgery, and elective surgery. Complaints from patients and from the initial survey at the time of residency in September 2010 from the data register book installation of the operating room founded 95.79% (205 operations performed late in starting the operation of 214 elective operations previously scheduled).
This study aims to analyze the causes of delay in the commencement of elective surgery in the operating room installation Batam Authority Hospital, which is expected to be input which means the part of hospital management to manage the Installation of the operating room in the future.The study was a descriptive research approach is qualitative and no intervention. The research proves that 68% of the causes of delay in the commencement of operations caused by the delay in the arrival of the operator.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
T31668
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meliani Anggreni
"Latar Belakang. Puasa sebelum pembiusan merupakan hal yang lazim dilakukan untuk menghindari aspirasi perioperatif. Lama puasa dapat menentukan volume lambung yang tersisa. Puasa yang terlalu singkat dapat meningkatkan risiko aspirasi, namunpuasa yang berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi dan hipoglikemia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa volume lambung setelah puasa 6 jam dan 8 jam setelah makan padat pada pasien yang akan menjalani operasi elektif. Metode. Penelitian ini merupakan studi kohort terhadap 37 subjek penelitian selama Januari hingga Februari 2019. Subjek penelitian adalah pasien yang akan menjalani pembedahan elektif non-disgestif di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dengan usia antara 18-60 tahun, tidak mengalami kelainan status gizi, dinilai dengan status fisik ASA 1 atau 2. Kriteria penolakan adalah pasien dengan penyakit diabetes mellitus, kehamilan, distensi abdomen, riwayat dispepsia dan gangguan motilitas usus. Hasil. Pada penelitian ini, didapatkan volume lambung setelah puasa makan padat 6 jam adalah 35,07±39,17 dan setelah puasa 8 jam adalah 14,16±19,24. Selisih antara kedua rerata tersebut adalah 20,91±38,60, p=0,002. Setelah puasa 6 jam, 5.4% subjek memiliki volume lambung di atas 1,5 ml/kg, sedangkan setelah puasa 8 jam, volume lambung seluruh pasien di bawah 1,5 ml/kg. Simpulan. Volume lambung setelah puasa 6 jam lebih kecil secara signifikan dibandingkan dengan puasa 8 jam.

Background. Preoperative fasting was a common practice to decrease perioperative aspiration risk. Duration of fasting was proportional to gastric volume. Short fasting duration may increase aspiration risk. However, prolonged perioperative fasting duration may lead to dehydration and hypoglycemia. The objective of this study was to analyze gastric volume after 6-hour and 8-hour duration of fasting after consumption of solid meal in patient scheduled for elective surgery. Methods. This was a cohort study for 37 subjects from January to February 2019. Subjects were patient scheduled for elective non-digestive surgery in RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, with age between 18 to 60 years old, no nutritional status disorder and physical status of ASA 1 or 2. Exclusion criteria were patients with diabetes mellitus, pregnancy, abdominal distention, history of dyspepsia and intestinal motility disturbances. Results. In this study, gastric volume 6-hour after solid intake was 35.07±39.17 and gastric volume 8-hour after solid intake was 14.16±19.24. Difference of gastric volume between 6-hour and 8-hour after solid intake was 20.91±38.60, p=0.002. After 6-hour of fasting, 5.4% of the subjects had gastric volume above 1,5ml/kg, while after 8-hour of fasting, gastric volume of all subjects were below 1,5ml/kg. Conclusion. Gastric volume 8-hour after solid intake was smaller than gastric volume 6-hour after solid intake."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T57633
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library