Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The purpose of the present study is to know efficiency of mass seed production golden travelly fish fry (Gnathonodon speciousus forskall). The larval rearing were conducted using concrete tanks which have volumes of 6 m , density of larvae 10 pc/l. The larvae were reared for 30-35 days with plankton, rotifer, artimia nauplii, mysid shrip, and artificial feed as feed. Water exchange started with 20% of total volume of sea water. , and then increased up to 50-80%. Sampling of larvae were conducted every 5 days, to measure of survival rate (SR) total length (TL) and body weight (BW) tanks were siphoned every 2 days. At D30, larvae were harvested and graded. Four different of naupli density were used as treatments, i,e.: (a)0,4 ind/ml,(b) 0.3 ind/ml;(c)0.2 ind/ml,and(d) 0.1 ind/ml use on three replicates. The result of the experiment showed that the best average survival rate (SR) growth were reached at 0.2-0.4 ind/ml arround 16.25 - 17,02 %, and total lengh 16,52 -17.31 mm, weight o.095 - 0.118 g so that eficiency of seed productions were on 0.2 ind/ml,0.3 ind/ml and 0.4 ind/ml respictively. SR and growth were significantly difference among treatments (P<0.0.0%)."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fatha Permana
"ABSTRAK
Tingginya persaingan usaha di dalam era globalisasi telah mendorong perusahaan-perusahaan yang berkembang untuk mengambil langkah yang dapat mengamankan posisinya antara lain melalui efisiensi, peningkatan daya saing dan produktivitas. Peningkatan efisiensi dan produktivitas perusahaan dapat dilakukan melalui merger. Dalam kaitan ini, melalui kebijakan perpajakan, pemerintah telah memberikan kemudahan (fasilitas) perpajakan bagi Wajib Pajak dalam melakukan kegiatan merger dengan nilai buku yang diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan. Syarat-syarat yang diberikan dalam PMK memiliki kendala bagi pelaku usaha karena secara bisnis tidak efisien bahkan menimbulkan ketidakadilan untuk diterapkan. Selain itu Peraturan Menteri Keuangan tersebut bukan termasuk dalam hierarki Peraturan Perundang-undangan di Indonesia sehingga isi pengaturan PMK tersebut dapat dibatalkan oleh Hakim khususnya Hakim Pengadilan Pajak ketika terjadi banding antara Wajib Pajak dengan Direktorat Jenderal Pajak. Hal tersebut dapat menimbulkan ketidakefisienan dan ketidakpastian hukum. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, Pemerintah harus membuat Peraturan Perundang-undangan setidaknya Peraturan Pemerintah khusus mengenai fasilitas perpajakan bagi Wajib Pajak dalam melakukan kegiatan merger.

ABSTRACT
The high competition in era of globalization has encouraged developing companies to take actions to secure a business among others through efficiency, increased competitiveness and productivity. Increased efficiency and productivity of the company can be done through mergers. In this regard, through tax policy, the government has made it easier (facilities) taxation for Taxpayers in merger activity with the book value that is regulated by the Minister of Finance. The requirements given in the Minister of Finance regulation (PMK) has a constraint for businesses because it is not efficient for business even cause injustice to be applied. In addition, the Minister of Finance regulation is not included in the hierarchy of legislation in Indonesia so that the contents of the PMK settings can be canceled by the Judge at the Tax Court Level especially when there is an appeal between the taxpayer and the Directorate General of Taxation. This can be lead to inefficiency and legal uncertainty. To anticipate these problems, the Government should make a Legislation atleast Government Regulation on tax privileges for Taxpayers in merger activity."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T43373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Surachman
"Pembangunan yang dilaksanakan selama ini, tidak terlepas dari peranan pemerintah yang sangat menonjol sebagai agen pembangunan dengan melaksanakan sendiri kegiatan-kegiatan operasional di berbagai bidang termasuk bidang pengairan. Seluruh pembiayaan pembangunan irigasi, baik pembiayaan investasi maupun pemeliharaan seluruhnya berasal dari Pernerintah khususnya pembangunan di bidang irigasi. Dengan perkataan lain Pemerintah memberikan subsidi yang besar terhadap pembangunan bidang irigasi.
Namun kondisi itu tidak dapat dipertahankan terus menerus, karena pemerintah sejak tahun 1983 dihadapkan kepada kendala anggaran pendapatan (budget constraint). Untuk mengantisipasi kendala tersebut Pemerintah segera melakukan langkah-langkah penghematan. Partisipasi masyarakat terus digali dan dikernbangkan. Kebijaksanaan dalam rangka menggali sumber dana masyarakat tidaklah mudah. Para ahli telah mengemukakan beberapa pemikiran antara lain mengenai Water Pricing, Cost Recovery, Cost Sharing, Built Operate and Transfer, Incentif atau Disentif yang menyangkut jumlah dan kualitas air serta produk pelayanan lainnya yang berasal dari layanan sistem prasarana pengairan dan yang terpenting adalah untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang selama ini bersumber dari APBN, Loan dan APBD. Untuk menjawab permasalahan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, Pemerintah dengan bantuan dana dari IBRD dan ADB pada tahun 1987 telah menetapkan serangkaian kebijaksanaan di bidang pembiayaan operasi dan pemeliharaan yaitu antara lain dengan memperkenalkan Iuran Pelayanan irigasi (IPAIR) atau Irrigation Service Fee (ISF) di beberapa Daerah Tingkat II antara lain Kabupaten Daerah Tingkat Il Subang.
IPAIR di Subang telah dilaksanakan sejak tahun 1989. Secara institusi partisipasi masyarakat Petani Pemakai Air melalui P3A telah diatur melalui beberapa perangkat hukum yaitu Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan dan peraturan pelaksanaannya serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 1992 tentang luran Pelayanan Irigasi, Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 1993 tentang Petunjuk Teknis Iuran Pelayanan Irigasi dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 1994 tentang Perencanaan, Penganggaran dan Penatausahaan luran Pelayanan Irigasi.
Untuk mengetahui keberhasilan IPAIR di Subang, perlu dilakukan evaluasi mengenai pelaksanaan IPAIR, hasil yang telah dicapai dan kontribusi IPAIR terhadap pembiayaan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi primer dan sekunder."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heriyanto Agung Putra
"Bagi setiap organisasi yang sadar akan kelangsungan dan perkembangan usahanya, membuat strategi yang menjamin kestabilan usahanya merupakan keharusan. Berbagai macam strategi dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menunjang kelangsungan dan perkembangan usahanya. Namun, dalam kenyataannya tidak semua perusahaan dapat membuat kebijakan berdasarkan kondisi internal perusahaan dan faktor eksternal yang mempengaruhi perusahaan tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor dan penyebab dilaksanakannya proses spin off atas unit bisnis Maintenance Facility, serta untuk mengetahui hasil dari proses spin-off dan ukuran keberhasilan proses spin-off. Penelitian difokuskan pada kondisi perusahaan 5 (lima) tahun terakhir.
Berdasarkan hasil spin-off yang telah dilakukan ternyata unit usaha hasil spin-off lebih terpacu terlihat dengan persentase pertumbuhan proporsi customer lain, lebih flexible dan memberikan kontribusi positif serta meningkatnya kinerja perusahaan induk dengan dilaksanakannya spin off. Terlihat adanya penurunan biaya maintenance dari tahun 2000 ke 2001 dan pasca spin off tahun 2002 yang cukup berarti. Sehingga mengurangi beban operasional perusahaan induk, sekaligus dapat meningkatkan kemampuan perusahaan induk untuk memenuhi kewajiban terutama kepada kreditor yang telah memberikan kesempatan untuk restrukturisasi. Mengingat sebagian besar customer dari unit usaha hasil spin-off adalah pesaing-pesaing yang baru tumbuh, sehingga dapat memberikan peluang tambahan kepada unit usaha baru untuk mengembangkan usahanya.
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat digunakan manajemen dalam pengambilan keputusan di masa mendatang, agar lebih fokus kepada kompetensi utama perusahaan, serta segera melakukan proses spin-off unit bisnis pendukung lainnya seperti cargo, avialion training ataupun kesehatan. Manajemen perusahaan induk juga dapat memberikan target yang lebih ketat kepada unit usaha baru agar memberikan kontribusi yang lebih besar kepada perusahaan induk agar daya saing perusahaan induk lebih besar, disamping juga harus tetap mendukung unit usaha baru dengan memberikan contra work dan contra benefit pada kerjasama dengan perusahaan lainnya. Dengan demikian diharapkan implementasi dari konsep organisasi avialion business model dapat tercapai.
VI Bab + 101 halaman + 7 tabel + 7 Gambar + 8 lampiran + Daftar Pustaka 47 buku (1978- 2003) + Annual Report"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clarissa Asteria
"Peranan transportasi dan distribusi sangat penting bagi perusahaan karena melalui kegiatan ini perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Kontribusi biaya transportasi dalam sistem distribusi perusahaan mencapai 1/3 hingga 2/3 dari total biaya distribusi. Karena itu, efisiensi sangat diperlukan untuk mengurangi biaya operasional distribusi perusahaan. Salah satu solusi untuk melakukan efisiensi tersebut adalah dengan menyusun jadwal pengiriman dan rute pengiriman yang lebih optimal sehingga dapat meminimalkan waktu, jarak dan biaya. Vehicle Routing Problem (VRP) dikenal sebagai konsep yang dapat digunakan untuk mendapatkan rute terbaik bagi kendaraan.
Tujuan dari VRP adalah mengatur urutan rute pemberhentian dalam pengiriman sehingga menghasilkan jarak tempuh total seminimal mungkin. Ada 3 jenis penyelesaian VRP; solusi eksak, heuristik dan metaheuristik. Tabu Search (TS) adalah salah satu solusi metaheuristik yang berbasis pada pencarian lokal.
Masalah ini juga yang dihadapi PT.X, sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai jenis cat. Selama ini pertimbangan perusahaan dalam mengatur rute hanyalah keterbatasan kapasitas, berat barang yang diangkut dan lokasi, tidak mempertimbangkan apakah jarak tempuh rute tersebut sudah minimal atau belum sehingga biaya bahan bakar yang dikeluarkan juga belum tentu minimal.
Guna menyelesaikan masalah pengiriman tersebut, maka dikembangkan model penyelesaian VRP dengan metode Tabu Search (TS). Penerapan metode TS memerlukan adanya solusi awal. Dalam penelitian ini, metode sweep yang digunakan untuk membuat solusi awal. Selanjutnya solusi awal tersebut dioptimalkan dengan menggunakan algoritma TS yang disusun dalam suatu program menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic. Selanjutnya, dilakukan pengolahan data dengan TS dengan menggunakan data pengiriman satu hari di PT.X. Hasil pengolahan data dengan TS menghasilkan penurunan jarak sebesar 77.7 km atau 18%, waktu tempuh 1.8 jam atau 17.1% dan biaya sebesar 181.087,66 atau 18.5%.

Transportation and distribution are two important activities for company because by doing these activities, producer will be able to fulfill customer?s requirements. The transportation cost contribution on distribution system in company typically range between one-third and two-third of total logistic costs. Therefore, efficiency is needed to decrease company?s operational cost on distribution. One of solutions for doing such efficiency is by setting optimal distribution schedule and delivering routes so time, distance and cost can be minimized.. Vehicle Routing Problem (VRP) is known as a concept that can be used to seek the best routes for vehicle.
The objective of VRP is to set delivering routes order so that its total distance can be minimized. Basically, there are 3 kinds of VRP solution; exact solution, heuristics and metaheuristics. Tabu Search (TS) is one of metaheuristics that possess local search basic.
PT.X, a manufacture company producing various kind of paints, has the routing problems. So far, the company?s consideration in setting routes is merely based on capacity limitation, weight of products carried and location. The distance of route is never been assessed whether it has minimal distance so the delivery cost has been minimized optimally or not.
In order to solve the delivery problems, VRP was developed with Tabu Search (TS) method. Implementation of TS method needs initial solution. Sweep method was used to create initial solution. The initial solution was then optimized using TS algorithm in a visual basic programe. The data produced was then proccessed with TS using one day delivery data in PT.X. The result is 77,7 km or 18% eficiency in distance, 1.8 hours or 17.1% in time and 181.087,66 or 18,5% in cost."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24624
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper aims to formulate a testable proposition of efficient market based on measurement perspective , and to test the proposition empirically...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The technical performance of shallow groundwater irrigation schemes (SGWIS) might be able to be increased, either by improvement of pump operation management, improvement of the conveyance system, or improvement in the technology of irrigation application. The objective of this research is to develop sub-unit hydraulics criteria for designing drip irrigation within SGWIS that can ensure a high level of irrigation efficiency. The sub-unit hydraulics design criteria of drip irrigation have been developed in from of table , nomogram, as well as computer program, with parameters of diameter and length of manifold and lateral pipelines...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Khayati
"Tesis ini membahas efisiensi teknis relatif pengusahaan tenaga listrik PT PLN (Persero) secara regional dengan menggunakan data panel dari 12 (dua belas) wilayah usaha selama 7 tahun, yaitu 2002-2008. Metode pendekatan melalui estimasi fungsi produksi frontier stokastik Cobb-Douglas dengan spesifikasi model Battese & Coelli (1995). Skor efisiensi teknis PLN cenderung stabil, dimana Jawa Bali memiliki skor efisiensi tertinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya, sementara sebagian besar wilayah timur Indonesia memiliki skor efisiensi di bawah skor rata-rata. Faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi inefisiensi teknis adalah faktor-faktor yang berada di sisi pembangkitan. Di sisi elastisitas skala produksi PLN selama tahun pengamatan menunjukkan adanya decreasing return to scale.

This thesis discusses the relative technical efficiency of the PT PLN (Persero) by using panel data from 12 (twelve) business area for seven years, ie 2002-2008. The exercise conducted by using the estimation of Cobb-Douglas stochastic frontier production function with specification of Battese & Coelli model (1995). PLN's technical efficiency scores tend to stable, where the Java-Bali had the highest efficiency score compared with other areas, while large parts of eastern Indonesia have efficiency scores below the average score. Significant factors affecting technical inefficiency were factors in the generation side. On the production side of the scale elasticity of supply during the year showed that there is decreasing returns to scale."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T 27607
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Close, Guy C.
New York: John Wiley & Sons, 1960
658.515 CLO w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lehrer, Robert N.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1959
658.01 LEH w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>