Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Luna Rahmawati
"Rijsttafel merupakan warisan budaya kolonial yang muncul di Hindia Belanda pada abad ke-16 dan memuncak pada abad ke-19. Rijsttafel hadir di beberapa hotel besar di Jawa, salah satunya di di Hotel Homann, Bandung. Setelah rijsttafel mengalami perkembangan pesat pada tahun 1920-an, terjadi peristiwa depresi ekonomi pada tahun 1930-an yang kemudian berdampak kepada kesulitan dalam memenuhi ketersediaan bahan baku rijsttafel. Penelitian ini ditulis menggunakan metode sejarah melalui analisis sumber primer dari surat kabar sezaman seperti Bataviaasch Nieuwsblaad, De Koerir, De Preanger Bode yang mencantumkan informasi tentang jaarverslag (laporan tahunan keuangan) dan kebijakan yang diterapkan di Hotel Homann selama periode depresi ekonomi berlangsung. Hasil yang didapat dalam kajian ini menunjukkan peran rijsttafel di Hotel Homann dalam menghidupkan sektor pariwisata. Direktur Hotel Homann secara aktif melakukan penawaran menarik tentang rijsttafel dan pelayanan Hotel Homann dengan memasifkan publikasi melalui media massa, seperti surat kabar, buku panduan wisata, dan majalah. Dari upaya-upaya yang telah dijalankan, pemasukan kas pada Hotel Homann turut membaik. Hal ini dilihat dari promosi Hotel Homann yang semakin dikenal dengan nuansa mewah dan rijsttafel yang memikat para wisatawan. Rijsttafel akhirnya berperan dalam memperbaiki kondisi ekonomi dan mempertahankan keberlangsungan pencapaian Hotel Homann serta menguntungkan Kota Bandung.
Rijsttafel is a colonial cultural heritage that emerged in the Dutch East Indies in the 16th century and peaked in the 19th century. Rijsttafel is present in several big hotels in Java, one of ehich is at the Homann Hotel, Bandung. After rijsttafel experienced rapid development in the 1920s, and economic depression occurred in the 1930s which then resulted in difficulties in meeting the availbility of raw materials for rijsttafel. This research was written using historical methods through analysis of primary sources drom contemporary newspaper such as Bataviaasch Nieuwsblaad, De Koerir, De Preanger Bode which included information about jaarverslag (financial annual reports) and policies implemented at Hotel Homann during the period of the economic depression. The results obtained in this study show the role of rijsttafel at the Homann Hotel in revitalizing the tourism sector. The Director of the Hotel Homann actively makes attractive offers about rijsttafel and the services of the Homann Hotel by increasing publications through mass media, such a newspapers, travel guide books and magazines. From the efforts that have been carried out, the cas inflow at the Homann Hotel has also improved. This can be seen from the promotion of Hotel Homann which is increasingly known for its luxurious feel and rijsttafel which attracts tourists. Rijsttafel ultimately played a role in improving economic conditions and maintaning the continuity of the achievement of the Homann Hotel and benefeting the city of Bandung."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Muhammad Arief Budiman
"Penelitian ini hadir untuk menjelaskan upaya mempertahankan perekonomian Hindia Belanda saat krisis di tahun 1930-an, khususnya dari sudut pandang lembaga perbankan. Salah satu penelitian yang membahas perihal sejarah lembaga perbankan di Hindia Belanda adalah Dutch Commerce and Chinese Merchants in Java yang ditulis oleh Alexander Claver. Berbeda dengan karya sebelumnya yang membahas perihal dinamika antara lembaga perbankan besar dan kalangan pemilik modal sejak masa awal berdirinya hingga keruntuhan Hindia Belanda, penelitian ini memberikan sudut pandang baru yaitu peranan lembaga perbankan besar dalam menolong lembaga perbankan dengan skala yang lebih kecil untuk tetap bertahan ditengah krisis yang berlangsung. Demi penelitian yang lebih spesifik, maka studi kasus yang diambil adalah upaya yang dilakukan De Javasche Bank terhadap pihak Spaarbank Bandung untuk memperbiaiki status likuiditasnya. Melalui metode sejarah dan studi literatur terhadap sumber primer maupun sekunder, menghasilkan temuan baru dimana bantuan yang dilakukan oleh De Javasche Bank berhasil membuat Spaarbank Bandung untuk bangkit dari dampak negatif yang dialami saat krisis di dekade 1930-an.
.This research will explain how the Dutch East Indies maintained their economy during the 1930s economic depression, especially from the banking institutions point of view. One of the researches that discuss the history of banking institutions in Dutch East Indies is Dutch Commerce and Chinese Merchantsin Java written by Alexander Claver. The previous research discussed dynamics between large banking institutions and the shareholders from its inception until the final periods of the Dutch East Indies. The novelty of this research is embedded in the new perspective that it provides, which is the role of large banking institutions in helping smaller banking institutions to survive from economic crisis. This research will discuss the effort made by De Javasche Bank in improving the Spaarbank Bandung liquidity status. Through historical method and literature review on primary and secondary sources, this research found a fact that the assistance provided by De Javasche Bank succeeded in making Spaarbank Bandung rising up from the negative impacts during the crisis in the 1930s."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
Unggah4 Universitas Indonesia Library