Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 341 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dayati
"ABSTRAK
Angka Kematian Bayi di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan
target MDGs, maupun angka kematian negara-negara ASEAN lainnya. Kematian
bayi dapat dicegah dengan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). IMD sudah
dibuktikan oleh para ahli dapat menyelamatkan bayi baru lahir dari kematian dan
dapat meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif. Bidan sebagai tenaga kesehatan
yang paling banyak menolong persalinan sangat berperan penting dalam
kesuksesan program IMD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor
pada bidan yang berhubungan dengan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini
(IMD) di wilayah Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara tahun
2011. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat analitik,
menggunakan desain penelitian cross sectional dengan cara penyebaran kuesioner
dan wawancara terhadap 42 responden (bidan) yang bekerja di wilayah
Kecamatan Kendari, Kota Kendari. Dari hasil penelitian yang dilakukan,
sebanyak 61,9% dari keseluruhan responden telah melaksanakan Inisiasi Menyusu
Dini (IMD) dengan baik. Faktor-faktor pada bidan yang berhubungan dengan
pelaksanaan IMD adalah pengetahuan, sikap, sosialisasi, pelatihan, kebijakan
tempat kerja, dukungan ibu melahirkan dan dukungan keluarga ibu melahirkan

ABSTRACT
Infant Mortality in Indonesia is still high compared with the MDGs
targets, as well as mortality rates to other ASEAN countries. Infant deaths can be
prevented with the implementation of Early Initiation of Suckling. Early Initiation
of Suckling has been proven by experts to save newborns from death and may
increase the success of exclusive breastfeeding. Midwives as health professionals
who most helped birth a very important role in the success of Early Initiation of
Suckling. This research aims to determine midwife’s factors related to the
implementation of Early Initiation of Suckling (EIS) in the subdistrict of Kendari,
Kendari City, Southeast Sulawesi in 2011. This research is quantitative analytic
research, using cross-sectional research design by distributing questionnaires and
interviews of 42 respondents (midwives) who work in the subdistrict of Kendari,
Kendari City. Resulth of the research showed as much as 61,9% of all respondents
have implemented Initiation of Early Suckling (IES). Factors affecting the
implementation of the EIS are the knowledge, attitudes, socialization, training,
workplace policies, support of maternal and maternal family support"
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastari
"Mengacu pada UU Pokok No. 9 Tahun 1960, mengenai arti SEHAT, dinyatakan bahwa wanita muda usia belumlah layak untuk menanggung suatu keluarga, karena belum memilikj persiapan yang matang dalam hal mental dan fisik untuk menghadapi berbagai hal yang menyangkut keluarga. Kemudian Pula ada pemikiran bahwa, makin muda seorang wanita memasuki perkawinan, makin panjang masa reproduksinya, sehingga jumlah anak yang akan dilahirkan akan semakin banyak. Untuk itulah BKKBN membatasi usia yang paling ideal untuk menikah adalah diatas 20 tahun. Sehingga dapat diharapkan sasaran perkawinan yang sehat dan bahagja dapat tercapai dan jumlah kelahiran dapat ditekan. Kabupaten Karawang sebagai daerah pertanian, hingga saat ini masih banyak ditemui perkawinan usia muda, dan hal ini ditegaskan sendiri oleh Bupati Karawang (Kompas, 20 Nov. 1990).
Adapun sebagai daerah penelitiannya diambil Kecamatan Karawang yang merupakan ibukota kabupaten, yang memiliki persentase usia kawin muda wanita cukup tinggi sekitar 52,38%. Selain itu Pula kecamatan ini dapat jelas dibedakan karakteristik wilayahnya. Masalah Bagaimana distribusi banyaknya wanita kawin muda di pedesäan, peralihan dan perkotaan dan dari faktor tingkat pendidikan, status pekerjaan dan mata pencaharian orang tua, faktor manakah yang paling berpengaruh ?
Hipotesa Banyaknya wanita kawiri muda di Kecamatan Karawang di daerah pedesaan persentasenya tinggi, di daerah peralihan persentasenya sedang dan di daerah perkotaan persentasenya rendah dan distribusinyà sangat di pengaruhi oleh faktor tingkat pendidikan, status pekerjaan dan mata pencaharian orang tua"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Agustina
"Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sangat penting dilaksanakan karena dapat menurunkan angka kematian Bayi baru lahir sebanyak 22%. Bidan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mensukseskan program Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku bidan terhadap pelaksanaan Inisiasi menyusu Dini (IMD) di RSUD dan RSAL Kota Tanjungpinang.
Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan cara penyebaran kuesioner. Sampel dalam penelitian ini merupakan total dari populasi yaitu sebanyak 30 responden (bidan). Analisa dengan menggunakan chi sguare pada 8 variabel dalam penelitian ini yaitu umur, pendidikan, masa kerja, pengetahuan, motivasi, beban kerja, kerjasama dengan perusahaan susu dan kebijakan/peraturan dari Instansi. Dan hasil penelitian diperoleh bahwa perilaku bidan terhadap pelaksanaan IMD adalah baik, sedangkan diantara 8 variabel tersebut tidak ada variable yang berhubungan dengan perilaku bidan terhadap IMD di RSUD dan RSAL Kota Tanjungpinang Tahun 2011.

Early Initiation of Breastfeeding (IMD) is very important because it can be lowered newborn mortality by 22%. Midwives have a very important role in the success of the program Early Initiation of Breastfeeding (IMD). This study aimed to determine the factors associated with the behavior of nurse midwives to the implementation of Early Initiation (IMD) in hospitals and RSAL Tanjungpinang.
This study used cross-sectional study design by distributing questionnaires. The sample in this study is a population that is counted a total of 30 respondents (midwife). Analysis using chi sguare on 8 variables in this study are age, education, years of service, knowledge, motivation, workload, cooperation with dairy companies and policies / regulations of the Agency. And the result showed that the behavior of midwives towards the implementation of IMD is good, whereas among the 8 variables not variables related to the behavior of the IMD midwives in hospitals and RSAL Tanjungpinang Year 2011."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Solikin
"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan mobilisasi dini pasca bedah digestif. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, menggunakan metode deskriktif korelasi non eksperimental serta menggunakan desain cross sectional. Sampel berjumlah 59 responden pasca bedah digestif dengan pendekatan purposive sampling. Data dianalisis dengan Uji Chi-Square dan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukan faktor yang berhubungan signifikan adalah stres pasca bedah digestif, nyeri, tingkat pendidikan, tingkat keparahan dan dukungan keluarga (p < 0,05). Faktor yang paling berhubungan adalah stres (OR 5,526). Disimpulkan bahwa stres merupakan variabel yang paling berhubungan dengan pelaksanaan mobilisasi pasca bedah digestif di RSUD Ulin Banjarmasin.

The goal from this research is to know factors relating with and factors most relating with implementation of early mobilization after digestive surgery. Type of research is quantitative, using descriptive correlation method and is a non experimental research using cross sectional design. There are 59 samples of respondents. To know the most relating factor, data is being analyzed with Chi-square test method with purposive sampling.
Result of this research is that factor that significantly relating is stress after digestive surgery, pain education level, degree of serious condition and family support (P < 0,05). the most relating factor is stress (OR 5.526). Summary of this research stress is the most relating variable, relating with implementation of mobilization after digestive surgery at RSUD Ulin, Banjarmasin."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28480
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Priatna
"ABSTRAK
Dampak psikologis sering menyertai kehidupan masa pensiun, hal itu terjadi
karena tidak setiap orang sama dalam menyikapi masa-masa pensiun.Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas program konseling dalam
upaya merubah citra negatif pensiun dini pegawai. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa program intervensi konseling yang dilakukan oleh psikolog memiliki hasil
yang signifikan untuk merubah citra negatif pensiun dini pegawai dibanding
konseling yang dilakukan oleh unsur pimpinan. Hal ini dapat menjadi suatu
indikasi bahwa citra negatif pensiun dini berdampak secara psikologis kepada
para pegawai yang akan menjalaninya.

Abstract
Psychological impact often accompanies retirement life, this is because not
everyone is the same in dealing with periods of retiremet. The purpose of this
study was to determine the effectiveness of counseling programs in an effort to
change the negative image of the early retirement of employees in the Office of
XYZ. The results showed that the intervention program conducted by counseling
psychologists have significant results to change the negative image of the early
retirement of employees than the counseling conducted by the leadership. This
can be an indication that the negative image of the psychological impact of early
retirement to employees who will live it."
2012
T30429
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widyawati
"WHO/UNICEF dan pemerintah Indonesia telah mencanangkan lnisiasi Menyusu Dini (IMD) sebagai bagian dari upaya mengoptimalisasi pemberian ASI eksklusifi Sebagai bagian manajernen laktasi yang relatif baru, IMD hams disoasialisasikan secara benar dan luas tidak hanya kepada kalangan tenaga medis saja tetapi juga pada masyarakat. Lokasi yang dipilih sebagai sasaran untulc mengetahui pelaksanaan IMD adalah Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat pada bulan Mei 2008. Puskesmas ini merupakan wilayah percontohan dalam program HSP USAID, sebagai tindak lanjut pelatihan Komunikasi Perubahan Perilaku pada Kesehatan Ibu Bayi Baru Lahir dan Anak (KPP KIBBLA).
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh informasi yang mendalam mengenai IMD pada ibu neonatal, mengidentiiikasi faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat ibu neonatal dalam pelaksanaan IMD. Sedangkan manfaat penclitian (1) menjadi masukan pengarnbil keputusan dalarn program KIA dan Gizi; (2)masukan bagi pengembangan ilmu perilaku dalam metode pendekatan terhadap peningkatan IMD; (3)untuk menindaklanjuti penelitian ini. Metode yang digunakan adalah pendckatan kualitatif§ dengan sampel penelitian bejumlah 65 infonnan terbagi atas 5 informan kunci (4 bidan dan ldokter) dan 60 infon-nan (48 ibu neonatal, 6 suami, 6 orang tua). Teknik pengumpulan data melalui Diskusi Kelompok Terarah (DKT) dan Wawancara Mendalam (WM). Disini obsen/asi bclum dilakukan. Pengolahan data yang dilakukan melalui beberapa tahap yaitu : membuat catatan dari wawancara dan rekaman kaset, rekapitulasi hasil, transkrip, pengkategorian data, mcmbuat rnatriks dan analisis isi.
Hasil penelitian rncngambil kesimpulan bahwa pengctahuan infonnan ibu neonatal masih rendah, karena kurangnya sosialisasi/ticlak adanya penyuluhan mengenai IMD. Dengan demikian perlu adanya sosialisasi/penyuluhan tentang IMD bagi ibu hamil yang dilaksanakan pada saat pemeriksaan kehamilan, dcngan menggunakan metode tatap muka dan juga menggunakan media terutarna Iembar balik dan leaflet.

WHO/UNICEF and the govemment of Indonesia have declared the method of early initiative breastfeeding as a part to optimalize the effort of giving breast milk. As a part of lactation management which is relatively new, early initiative breastfeeding should be well socialized, not only to medical coalegues but also to the community. The chosen location as a target in order to know the early initiative breastfeeding in Cengkareng community health center, West Jakarta in May 2008. This public health center is a role model in Health Service Program of USAID, as a follow up of Behavioral Change Communication for Mother, Newbom Baby and Child Health.
The objectives of this study is to gain infomation about early initiative breastfeeding on neonatal mother, to identify the predisposition factors, the conceived factors, the strenghten factors on neonatal mother in carried out early initiative breastfeeding. The benefit of this study is to: (1) give inputs for the decision making in mother and child health program and nutrition; (2) give inputs for the development of behavioral science for approach method to elevate the early initiative breastfeeding; (3) to give follow up for this study. The method is qualitative approach, with 65 informan divided into 5 key informan (4 midwives and l medical doctor) and 60 informan (48 neonatal mothers, 6 husbands, 6 parents). The collecting data is by Directed Group Discussion and in depth Interview. Observation has not been carried out on this study. The management data is carried out by some steps, i.e: making records of interviews and cawette recording, result recapitulation, transcript, data categorization, making mattiks and content analysis.
The conclusion of this study is the knowledge of neonatal mother is still low, because of the lack of sosialization or promotion about early initiative breastfeeding. Theneby, it is important to give sosialization or promotion about early initiative breastfeeding for pregnant mother which is given when mothers check their pregnancy, by using face-to-face method and media, especially with reverse sheet and leaflet.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34278
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Cahyono
"Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk membentuk sumber daya rnanusia sejak dini diantaranya adalah melalui pembcrian Air Susu Ibu (ASI) sesegera mungkin setelah kelahiran sena melanjutkannya secara cksklusif hingga bayi berusia 6 bulan. Disebutkan dalam laporan SDKI 2002 bahwa pelaksanaan kedua hal telsebut masih relatif rendah. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah rnempelajari pengaruh faktor demograEs ibu (umur, paritas, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal) dan layanan kesehatan (pemeriksazm kehamilan, penolong persalinan, ternpatme1ahirkan)terhadap pemberian ASI dini dan ASI eksklusif diantara ibu yang memiliki anak usia 0-6 bulan.
Dalam aspek pemberian ASI dini, pemeriksaan kehamilan dan penolong persalinan dipandang sebagai faktor terpenting yang mempunyai pengaruh terhadap pemberian ASI dini disamping faktor lain seperti umur, paritas, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal dan tempat melahirkan. Sedangkan dalam aspek pemberian ASI eksklusif, faktor yang dipanclang terpenting adalah pcmberian ASI dini, pemcriksaan kehamilan dan pekerjaan, Sumber data yang digunakan clalam penelitian ini adalah SDKI 2007, dengan sampel penelitian sejumlah 2.137 bayi usia 0-6 bulan. Adapun metode analisis yang digunakan terdiri dari analisis deskriptif dan regresi logistik biner.
Hasil penelitian menunjuldcan bahwa pemeriksaan kehamilan secara teratur dan penolong persalinan medis justru berhubungan ucgatif dengan pemberian ASI dini. Untuk faktor lain didapati kecenderungan membexikan ASI dini lebih besar untuk mereka yang memiliki karalctedstik umur 20-35 tahun atau 36-49 tahun, memiliki 2 atau lebih anak lahir hidup, berpendidikan rendah, bekegia dan tinggal di perdesaan. Sedangkan dalam aspek pemberian ASI eksklusiii dilakukannya menyusui dini dan ibu tidak bekexja diluar rumah berhubungan positif dengan pemberian ASI eksklusif, sedangkan untuk pemeriksaan kehamilan secam teratur seperti halnya temuan dalam permulaan menyusu, justru berhubungan negatif dengan pelaksanaan ASI eksklusif.
Selanjutnya untuk faktor lain didapati ibu umur 20-35 tahun atau 36-49 tahun, berpendidikan SD atau SLTP keatas, penolong persalinan medis, melahirkan di fasilitas kesehatan pemcrintah atau swasta tidak memberikan pengaruh positif signifkan terhadap pelaksanaan ASI eksklusifl Sedangkan dari sisi paritas dan tempat tinggal, walaupun perbedaan yang signifikan hanya berlaku pada beberapa kelompok individu, ibu dengan 2 atau lebih anak lahir hidup dan tinggal di perdcsaan memiliki prevalensi ASI eksklusif yang lcbih baik. Kelemahan dari pcnelilian ini adalah pemberian ASI dini dan ekslusif dipcroleh secara verbal atau tidak melalui pengamatan.

Early development of human resouces can be achieved by practicing early breastfeeding during the neonatal period and exclusive breastfeeding until six month It was reported in IDHS 2002 that prevalence of both practices remained low. The purpose of this research were to investigate the influence of demographic factors (age, parity, education, working status, place of residence) and health care factors (antenatal care, attendant of delivery, place of delivery) toward early as well as exclusive breastfeeding among mother having a baby 0-6 month.
In this research, antenatal care and attendant of delivery were considered as the most important factors affecting practice of early breastfeeding beside other factors such as age, parity, education, working status and place of residence. For practice of exclusive breastfeeding, factors such as early breastfeeding, antenatal care and working status were considered as the most important factor. The data used in this research was Indonesia Demographic and Health Survey 2007, with sample size of 2.137 infant 0-»6 month. Descriptive analysis and logistic regression were used to examine the association.
Result of the analysis showed that routine antenatal care and skilled birth attendant had negative effect toward early breastfeeding. The practice of early breastfeeding were high among those women who were 20-35 and 36-49 years of age, had at least 2 child, low level of education, worked outside home and lived in rural areas. For practice of exclusive breastfeeding, factors of early breastfeeding as well as mother not working had positive effect, while routine antenatal care like its influence to breast milk initiation had negative effect to exclusive breastfeeding.
Following factors such as mother who were 20-35 and 36-49 years of age, level of education at least primary school, skilled attendant of delivery, place of delivery either in the government or private facilities, did not have positive significant effect to exclusive breastfeeding among mothers. Those who lived in the rural and had at least two children had relatively high prevalence of practice of exclusive breastfeeding. Among the weal<.ness of this research was the fact that both practice of early and exclusive breastfeeding were measured verbally.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T34370
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Novitasia Elsera
"Pernikahan di usia dini atau yang disebut dengan early marriage merupakan suatu bentuk pelanggaran hak-hak anak dan hak-hak manusia. Indonesia merupakan negara yang memiliki angka pernikahan dini cukup tinggi, dimana menempati posisi ke-37 dunia dan ke-2 ASEAN setelah Negara Kamboja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana tren dan dampak yang ditimbulkan dari pernikahan usia dini di Indonesia dengan analisis data SDKI 2012. Pada penelitian ini menggunakan menggunakan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 yang meliputi analisis, univariat dan bivariat dengan desain potong lintang. Penelitian ini memakai sampel Wanita Usia Subur (WUS) 35-49 tahun yang pernah kawin. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tren dari pernikahan usia dini menurun menjadi 30,5% pada tahun 2012, yang sebelumnya 48,1% pada tahun 2007. Dampak yang berhubungan dengan pernikahan usia dini adalah fertilitas dan status kawin. Dampak yang paling berhubungan adalah fertilitas.

Marriage at an early age, or the so-called early marriage is a form of violation of children's rights and human rights. Indonesia is a country that has a fairly high rate of early marriage, which occupies the 37th position of the world and the 2nd ASEAN after the State of Cambodia. The aim of the study is to describe how about the trends and the impact of early marriage in Indonesia with secondary data analysis of IDHS 2012. In this study using the data of the Indonesia Demographic Health Survey (IDHS) which includes univariate and bivariate analysis were used the design of cross-sectional study. The sample of this study using Eligible Women 35-49 years who ever married. The result showed that the trend of early marriage decreased to 30,5% in 2012, which previously 48,1% in 2007. Early marriage associated with fertility and marital staus. The most associated impact with early marriage is fertility.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Eka Putri
"Pernikahan dini dapat menimbulkan beberapa dampak bagi tahap perkembangan remaja, termasuk dampak secara psikologis dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengetahuan remaja perempuan terkait dampak tersebut. Desain penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif ini dilakukan kepada 101 responden yang merupakan siswi kelas VII, VIII, dan IX. Peneliti melakukan analisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejumlah 56.44% responden memiliki pengetahuan yang kurang terkait dampak psikologis pernikahan dini. Selain itu, sejumlah 51.49% responden juga memiliki pengetahuan yang kurang terkait dampak sosial pernikahan dini. Sosialisasi melalui intervensi keperawatan perlu dikembangkan dan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan tersebut, sebagai salah satu upaya pencegahan pernikahan dini pada remaja, khususnya remaja perempuan.

Early marriage gives some impacts related to the developmental stage of adolescent, included psychological and social impacts. The objective of this research is to describe the knowledge of female adolescents regarding that impacts. This quantitative and descriptive research is conducted towards 101 respondents, who are the students from VII, VIII, and IX grades. This research uses univariate analysis. The result shows that 56.44% respondents have less level of knowledge regarding the psychological impacts. Besides that, 51.49% respondents also have less level of knowledge regarding the social impacts. Socialization using nursing intervention has to be developed and applied to increase that knowledge, as one of the efforts to prevent early marriage among adolescents, especially female adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bhekti Setya Ningrum
"Anak usia dini perlu mendapat asupan nutrisi yang baik dan adekuat untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Salah satu upaya pemenuhan asupan nutrisi adalah melalui sarapan. Kebiasaan sarapan yang ditanamkan sejak anak dalam usia dini dapat mendukung pola pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya. Penelitian ini bertujuan menggambarkan kebiasaan sarapan pada anak usia dini yang berada di Pendidikan Anak Usia Dini Kelurahan Cijantung, Jakarta Timur. Desain penelitian ini adalah deskriptive dengan menggunakan sampel anak usia dini yang berada di Pendidikan Anak Usia Dini Cijantung Jakarta Timur dan berusia 3-5 tahun. Responden berjumlah 103 anak yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah instrumen untuk menggambarkan kebiasaan sarapan pada anak usia dini yang dikembangkan sendiri. Hasil penelitian ini menggambarkan sebagian besar responden memiliki frekuensi sarapan 6-7 kali dalam seminggu, 62,1% responden menyatakan malas untuk sarapan, dan 82,5% waktu sarapan pada saat sebelum berangkat sekolah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya yang memiliki fokus kebiasaan sarapan anak usia dini.

Children in early childhood phase need a good and adequate intake of nutrition to support their growth and development. One way to fulfill the intake of nutrition is by giving them breakfast. Breakfast habits that is planted since early childhood phase can support the next pattern of children's growth and development. This study aimed to describe the breakfast habits of children in early childhood phase in Early Childhood Education at Cijantung District, East Jakarta. The design of this study was simple descriptive research design. The sample was children in early childhood phase in Early Childhood Education at Cijantung district East Jakarta whose aged 3 until 5 years old. The respondents used were chosen by stratified random sampling technique, were 103 in number. Instrument which developed by researcher was used to describe breakfast habits of early childhood. The result of this study showed that the majority respondents had breakfast 6-7 times in a week, 62,1% respondent did not have breakfast because of feeling lazy, and 82,5% respondent had breakfast before go to school. The result of this study can be used as a reference for the next study focusing on breakfast habits of children in early childhood phase.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57574
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>