Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadilah
"Dalam beberapa tahun terakhir, disfonia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting. Disfonia atau gangguan perubahan kualitas suara dapat mengganggu aktifitas dan kegiatan sosial bagi penderita. Pasien dengan disfonia memerlukan penilaian secara spesifik dan terarah. Pemeriksaan objektif penting untuk menilai disfonia, penilaian subjektif juga tidak kalah pentingnya. Gangguan kualitas hidup akibat disfonia dapat dinilai menggunakan kuesioner VHI (Voice Handicap Index) serta penilaian perseptual menggunakan metode GRBAS (grade, roughness, breathiness, asthenia, strain). Penilaian objektif berupa pemeriksaan videostroboskopi dan MDVP (Multi dimenssion voice program) akan sangat membantu dalam penatalaksanaan pasien dengan disfonia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penilaian subjektif dan objektif pada pasien dengan gangguan suara. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang yang dilakukan di poliklinik THT KL FKUI-RSCM Dr. Cipto Mangunkusumo periode bulan September 2019 sampai dengan Novemberi 2019 pada pasien disfonia usia 18-60 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi yang signifikan secara statistik antara penialian subjektif dan objektif pada pasien gangguan suara.
In recent years, dysphonia is one of most important public health problems in recent years. Dysphonia or voice quality changing can interfere patients daily life and social activities. Patients with dysfonia need specific and directed assessment. Subjective assessment is needed in addition to objective examination. Limitation due to dysphonia can be measured using the Voice Handicap Index questionnaire and perceptual evaluation using the GRBAS method (grade, roughness, breathiness, asthenia, strain). Objective examination using video stroboscopy and MDVP (Multi-dimenssion voice program) will be very helpful in managing patients with dysphonia.. The purpose of this study was to determine the relationship between subjective and objective judgments in patients with voice disorders. This study uses a cross-sectional design, conducted at the ENT polyclinic FKUI-RSCM Dr. Cipto Mangunkusumo in September 2019 to November 2019 for dysphonia patients aged 18-60 years old. From this study there is a statistically significant correlation between subjective and objective assessment of sound impaired patients."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Trifani Putri
"Gangguan suara adalah istilah umum yang mencakup segala perubahan suara sesorang baik cakupan nada, intensitas, waktu fonasi dal lain-lain yang disebabkan kelainan laring. Adanya gangguan suara atau disfonia akan mengganggu suatu proses komunikasi yang akan berdampak negatif terhadap kehidupan sosial seperti depresi, terganggu dalam aktifitas dan pekerjaannya, serta akan mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas hidup adalah dengan menggunakan kuesioner adaptasi terjemahan versi Bahasa Inggris agar dapat diaplikasikan sesuai budaya dan bahasa di negara tersebut. Kuesioner Voice Handicap Index (VHI) berdasarkan Agency of Healthcare Research and Quality pada tahun 2012 merupakan instrumen diagnostik yang valid dan reliabel dalam menilai handicap yang disebabkan oleh gangguan suara. Peneliti bertujuan untuk mendapatkan instrumen VHI adaptasi bahasa Indonesia yang sudah divalidasi dan reliabilitas yang teruji menggunakan desain potong lintang, dilakukan di poliklinik THT FKUI-RSCM Dr. Cipto Mangunkusumo pada bulan Desember 2017 sampai dengan April 2018 terhadap pasien gangguan suara usia dewasa. Dari penelitian ini didapatkan instrumen VHI bahasa Indonesia yang telah teruji valid dan reliabel sebagai instrumen penilaian kualitas hidup pasien gangguan suara.

Voice Disorders is a general term that includes any change of a persons voice including range of tone, intensity, and other phonation time caused by laryngeal abnormalities. The presence of noise or dysfonia will interfere with a communication process that will have a negative impact on social life such as depression, disrupted in activities and work, and will affect the quality of life. One tool that can be used to evaluate the quality of life is to use an translation adaptation questionnaire of the English version to be applied to the culture and language of the country. The Voice Handicap Index (VHI) Questionnaire based on the Agency of Healthcare Research and Quality in 2012 is a valid and reliable diagnostic instrument in assessing handicap caused by voice disorders. This study aimed to receive Indonesian adaptation of VHI that also tested in validity and reliability to measue the quality of life in patients with dysphonia. Cross-sectional design is entirely used in this study, conducted at ENT Department out-patient clinic, Cipto Mangunkusumo hospital between December 2017 and April 2018 towards adult patients with dysphonia. The Indonesian version of VHI has been proven valid and reliable as an instrument to asses quality of life in dysphonia patients."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58615
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Razki Yorivan R.H.
"ABSTRAK
Suara merupakan modalitas setiap individu untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Proses bersuara sangat dipengaruhi keberadaan pita suara. Paralisis pita suara akan mengakibatkan difonia dan mempengaruhi proses komunikasi serta berdampak negatif terhadap kehidupan sosial, aktivitas dan pekerjaan. Penatalaksanaan paralisis pita suara salah satunya dengan laringoplasti injeksi. Prinsip laringoplasti injeksi adalah medialisasi dengan augmentasi. Lemak autologus merupakan salah satu bahan yang baik untuk medialisasi, tetapi memiliki waktu penyerapan beragam dan cenderung cepat terserap sehingga keberadaan lemak didalam jaringan cepat menghilang. Platelet Rich Fibrin (PRF) merupakan bahan yang dapat meningkatkan keberadaan lemak didalam jaringan karena mengandung faktor pertumbuhan. Evaluasi penggunaan kombinasi PRF dengan lemak autologus mikrolobular dibandingkan lemak autologus mikrolobular dilakukan secara subjektif dan objektif. Evaluasi subjektif menggunakan kuesioner Voice Handicap Index (VHI-30) sedangkan evaluasi objektif menggunakan pemeriksaan analisis akustik terkomputerisasi/Multidimensional Voice Program (MDVP), videostroboskopi dan waktu fonasi maksimum. Hasil penelitian ini mendapatkan gambaran perbaikan secara klinis berdasarkan evaluasi VHI-30, MDVP, videostroboskopi dan waktu fonasi maksimum pada masing-masing kelompok penelitian. Tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistika evaluasi subjektif dan objektif antara kelompok kombinasi PRF dengan lemak autograf mikrolobular dan kelompok lemak autograf mikrolobular

ABSTRACT
Voice is a modality for every human being to communicate and interact with others. Its process is affected by the presence of vocal cord. Vocal cord paralysis will cause dysphonia, interfering communication, thus result in social activity, and professional aspects in life. One of the management of vocal cord paralysis is injection laryngoplasty. Basic principle of the technique is medialization and augmentation. Autologous fat is one of the best material that can be chosen, but it is very highly absorbable so that its existence in body tissue is quickly disappears. Platelet Rich Fibrin (PRF) is a material that can improve fat tissue longevity due to growth factors as one of the components. Evaluation of combination of PRF and autologous microlobular fat compared with autologous microlobular fat was conducted subjective and objectively. Subjective evaluation was done by using Voice Handicap Index (VHI-30) questionnaire, and objective evaluation was by computerized acoustic analysis/Multidimensional Voice Program (MDVP), videostroboscopy dan maximum phonation time. The result showed clinical improvement according to VHI-30, MDVP, videostroboscopy and maximum phonation time parameters in both research group. There was no statistically important difference in subjective and objective evaluation between PRF and autologous microlobular fat, and autologous microlobular fat group."
2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library