Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yora Faramitha
"Minyak nilam merupakan bahan fiksatif yang paling banyak digunakan pada industri wewangian. Namun masih terdapat kendala dalam memproduksi minyak nilam, yakni rendahnya rendemen dan mutu minyak nilam. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan rendemen minyak nilam yang tinggi dan mempelajari fenomena terambilnya minyak nilam dari jaringan daun nilam. Penelitian dilakukan menggunakan teknik destilasi uap dan berhasil didapatkan rendemen sebesar 3,36%, selama 4 jam penyulingan dengan menggunakan bahan daun nilam sebesar 200 g.
Hasil GC-MS menunjukkan kadar komponen utama penyusun minyak nilam (patchouli alcohol) adalah sebesar 33,59%. Hasil analisis SEM menunjukkan terjadinya kerusakan jaringan morfologi daun nilam setelah penyulingan, akibat dari panas dan tekanan uap air yang menerobos masuk lewat jaringan epidermis dan dinding sel, kemudian menguapkan dan membawa minyak atsiri keluar jaringan.

Patchouli oil is the most widely use in fragrances industry as fixative agent. But there are still problem in producing patchouli oil, which is low yield and low quality of patchouli oil. This research is purposed to get high yield of patchouli oil and study phenomenom of getting out the patchouli oil from patchouli leaf tissue. This research is done by using steam distillation technique and successfully obtained yield 3,36%, for 4 hours distillation with use 200 g patchouli leaf.
Result of GC-MS showed main component of patchouli oil (Patchouli alcohol) is 33,59%. Result of SEM Analysis showed occurance morphological tissue damage of patchouli leaf after distillation, due to heat and water vapour break through epidermal.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Al Reka Reo
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menghidrodearomatisasi senyawa naftalena pada fraksi gas oil dengan menggunakan katalis NiMo-P/γ-Al2O3 tersulfidasi. Pada katalis dilakukan variasi penambahan fosfor dengan kadar 0,5% dan 2,0% untuk melihat efek fosfor terhadap reaksi hidrodearomatisasi dan proses sulfidasi untuk mengganti oksida logam menjadi sulfida logam. Karakterisasi dilakukan terhadap katalis NiMo-P/γ-Al2O3 [P:0,5%] (C5P05) dan Katalis NiMo-P/γ-Al2O3 [P:2,0%] (C5P20). Karakterisasi dilakukan berdasarkan 4 parameter uji, yaitu analisa luas permukaan, volume dan diameter pori, kekuatan mekanik, fasa kristalitas, dan kadar logam yang terkandung pada katalis. Katalis C5P20 memiliki luas permukaan sebesar 184,8 m2/g yang lebih rendah dibandingkan C5P05 sebesar 188,3 m2/g, C5P20 memiliki volume pori 0,4422 cm3/g yang lebih besar dari C5P05 yaitu 0,4198 cm3/g, dan C5P20 memiliki diameter pori sebesar 9,57 nm yang lebih besar dibandingkan Katalis C5P05 yaitu 8,917 nm. Katalis C5P05 memiliki kekuatan mekanik yang lebih besar dibandingkan C5P20, nilainya berturut-turut 9,43 kg/mm dan 7,45 kg/mm. Analisa fasa kristalitas Katalis C5P05 dan C5P20 menunjukkan kristal γ-Al2O3. Analisa kadar logam terhadap katalis C5P05 dan C5P20 menunjukkan C5P05 memiliki kadar fosfor yang terikat sebesar 0,36% dan C5P20 sebesar 1,09%. Hasil aktivitas katalitik C5P05 dan C5P20 ditunjukkan berdasarkan energi aktivasi (Ea) yang didapat dari masing-masing katalis, nilai Ea berturut-turut 124,90 kJ/mol dan 92,63 kJ/mol. Pada reaksi hidrodearomatisasi menggunakan katalis C5P05 dan C5P20 tidak menunjukkan pergeseran titik didih yang signifikan antara umpan dan produk yang menandakan tidak terjadi perengkahan hidrokarbon dari hasil reaksi hidrodearomatisasi.

ABSTRACT
This study aims to hydrodearomatization naphthalene compound on gas oil fraction by using catalyst NiMo-P/γ-Al2O3 sulphided. Phosphorus addition to the catalyst with variations levels of 0,5% and 2,0% to see the effects of phosphorus to the hydrodearomatization reaction and sulfidation process to replace the metal oxides into metal sulphides. Catalyst characterization carried out on the NiMo-P/γ-Al2O3 [P : 0,5%] (C5P05) and NiMo-P/γ-Al2O3 [P : 2,0%] (C5P20). Characterization conducted by four parameter tests, analysis of surface area, volume and pore diameter, mechanical strength, cristalline phase, and the metal content in the catalyst. C5P20 has a surface area of 184,8 m2/g lower than C5P05 is 188,3 m2/g, C5P20 has a pore diameter of 9,57 nm higher than C5P05 is 8,917 nm. C5P05 has higher mechanical strength than C5P20, respectively 9,43 kg/mm and 7,45 kg/mm. Analysis of cristalline phase on the C5P05 and C5P20 showed crystals formed γ-Al2O3. Analysis of the metal content on the C5P05 and C5P20 showed phosporus content on C5P05 is 0,36% and C5P20 is 1,09%. The result of catalytic activity C5P05 and C5P20 indicated by the activation energy (Ea) that obtained from each catalyst, the value of Ea respectively 124,9 kJ/mol and 92,63 kJ/mol. In the hydrodearomatization reaction using catalysts C5P05 and C5P20 did not show a significant shift in boiling point between the feed and product that indicates cracking of hydrocarbons is not occur from the hydrodearomatization."
2016
S64104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Priotomo Rahardjo
"Penurunan tingkat produksi rokok sebagai akibat permasalahan kesehatan yang ditimbulkannya dapat mengganggu kesejahteraan petani tembakau di Indonesia. Untuk itu diperlukan alternatif pemanfaatan tembakau mengingat senyawa-senyawa kimia yang dikandungnya dapat digunakan sebagai bahan baku produk alternatif. Pemisahan yang lebih berdaya guna dilakukan dengan berbagai pelarut seperti pelarut semi polar dan polar. Oleh karena itu, penelitian mengenai pemisahan ekstrak Nicotiana tabaccum L. menjadi fraksi-fraksi yang terpisah akan bermanfaat dalam menyiapkan bahan-bahan baku tersebut. Penelitian ini menggunakan bahan ekstrak daun Nicotiana tabaccum L. yang didapatkan melalui proses ekstraksi refluks ethanol. Ekstrak yang telah dianalisis kemudian difraksinasi menggunakan alat kromatografi kolom yang dialiri pelarut semi polar ethyl acetate dan polar ethane secara berurutan. Senyawa kimia tersebut kemudian dikarakterisasikan menggunakan HPLC. Kemudian, data yang telah didapatkan digunakan untuk mencari koefisien pemisahan pada dua komponen utama Nicotiana tabaccum L., yaitu Nikotin kN pada Fraksi Virginia 1 Ethyl Acetate sebesar 0,075; Fraksi Virginia 2 Ethyl Acetate sebesar 0,037; dan Fraksi Virginia 3 Ethyl Acetate sebesar 0,043. Sedangkan, koefisien pemisahan nikotin pada Fraksi Bligo 6 Etanol sebesar 0,020. Koefisien pemisahan Indole kI pada fraksi virginia dan fraksi bligo didapatkan hasil negatif dikarenakan senyawa indole tidak terdeteksi pada uji HPLC.

The decline in cigarette production as the solution of health problems can interfere with the welfare of tobacco farmers in Indonesia. So it is required to utilize the alternatives use of tobacco with chemical compounds inside it, as the raw material for producing alternative product. Fractionation and characterization is one of the method that is efficient in separating chemical compounds from plant extracts. This method has never been used for Nicotiana tabaccum L. extract using semipolar and polar solvents. This study begins with preparing Nicotiana tabaccum L. extract ingredients obtained through reflux ethanol extraction process. Extracts were analyzed by HPLC which serves to determine the chemical compounds in tobacco extract qualitatively. Extract that has been analyzed, then fractionated using column chromatography with semi polar ethyl acetate and polar ethane solvents sequentially. Chemical compounds from tobacco extracts will be dissolved in accordance with the polarity of each solvents. The chemical compound is then characterized using HPLC in quantitative and qualitative. Then, the data that has been obtained is used to find the partition coefficient of three main components in Nicotiana tabaccum L., which is Nicotine kN in Virginia 1 Ethyl Acetate fraction at 0.075 Virginia 2 Ethyl Acetate fraction at 0.037 And Virginia 3 Ethyl Acetate fraction at 0.043. Meanwhile, the coefficient of nicotine separation in Bligo 6 Ethanol fraction is 0,020. Indole coefficient of separation kI at virginia fraction and bligo fraction was negative because indole compound was not detected on HPLC test."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library