Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ristiana Dewi Febriana
"Perkembangan pesat teknologi memicu munculnya berbagai upaya inovasi pada sektor keuangan khususnya perkembangan layanan keuangan secara digital. Penelitian empiris ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh perkembangan teknologi finansial melalui digitalisasi layanan terhadap stabilitas bank menggunakan balanced panel 37 Bank Umum Konvensional di Indonesia periode 2017 hingga 2021. Estimasi dengan menggunakan model fixed effect menemukan hasil bahwa layanan keuangan secara digital cenderung meningkatkan stabilitas bank. Inovasi teknologi yang dimanfaatkan bank tidak bersifat disruptif karena memberikan reaksi positif terhadap kinerja dan stabilitas bank. Oleh karena itu, hasil ini menunjukkan hubungan komplementaritas antara perkembangan teknologi finansial dan industri perbankan.

The rapid development of technology has triggered the emergence of various innovation efforts in the financial sector, especially the development of digital financial services. This empirical study aims to investigate the effect of financial technology developments through digitizing services on bank stability using a balanced panel of 37 Conventional Commercial Banks in Indonesia for the period 2017 to 2021. The estimation using the fixed effect model finds that digital financial services tend to increase bank stability. Technological innovations used by banks are not disruptive because they provide a positive reaction to bank performance and stability. Therefore, these results indicate a complementary relationship between the development of financial technology and the banking industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aisyah Sofiah
"Keterbatasan akses terhadap kredit adalah akibat dari kurangnya produk dan layanan keuangan yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Inklusi keuangan merupakan inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk membantu masyarakat umum, termasuk UMKM, dalam memperoleh pinjaman. Kredit bagi UMKM sangat penting agar UMKM dapat terus beroperasi secara produktif dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Namun, di Indonesia masih banyak UMKM yang unbankable dan belum mampu menggunakan layanan perbankan konvensional. Seiring berjalannya waktu, dengan perkembangan teknologi dari segala aspek, upaya untuk mewujudkan inklusi keuangan juga dilakukan secara digital. Bahkan, inklusi keuangan digital semakin berkembang, terutama melalui industri financial technology. Salah satu layanan yang disediakan oleh financial technology adalah sistem peer-to-peer lending. Banyak UMKM lebih memilih untuk mendapatkan pinjaman dari peer-to-peer lending yang disediakan oleh financial technology karena banyak kelebihan dan manfaatnya. Namun, hukum dan pelaksanaannya memang masih belum sempurna. Dalam menganalisis apa saja kekurangan dan permasalahan hukumnya, digunakan metode penelitian yuridis normatif, maka akan ditinjau sistematika hukum yang ada, objek hukumnya dan peristiwa hukumnya. Berdasarkan penelitian ini, masih ada kekurangan dan permasalahan hukum dalam bidang ini yaitu mengenai suku bunga, celah yang dapat menimbulkan praktik shadow banking dan asuransi kredit yang dapat menimbulkan masalah hukum yaitu kebocoran data pribadi dan skema ponzi. Oleh karena itu, pemerintah harus memberikan perhatian khusus pada hukum yang relevan serta implikasi dari hukum tersebut.

Limited access to credit is a result of a lack of financial products and services that can be enjoyed by the people. Financial inclusion is a government initiative aimed at assisting the general public, including MSMEs, in obtaining loans. Credit for MSMEs is critical in order for them to continue to operate productively and contribute to the national economy. However, in Indonesia, there are a large number of UMKM who are unbankable and are unable to use conventional banking services. Over time, with the development of technology from all aspects, efforts to actualize financial inclusion are also carried out digitally. In fact, digital financial inclusion is increasingly expanding, especially through the financial technology industry. One of the services provided by financial technology is a peer-to-peer lending system. Many MSMEs prefer to get loans from peer-to-peer lending carried out by financial technology because there are many advantages. However, the law and its execution are not yet perfect. In analyzing what are the flaws and legal issues, the normative juridical research method is used, then the existing legal systematics, legal objects and legal events will be reviewed. Based on this research, there are still shortcomings and legal issues in this field, and they are regarding the interest rate, loopholes that can lead to shadow banking practices and credit insurance which can cause legal issues in the form of personal data leak and ponzi scheme. Thus, the government should pay special attention to the relevant laws and regulations as well as their implications."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafie Naufaldi Rajab
"

Laporan magang ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membangun program komunikasi yang efektif untuk memastikan generasi muda memahami risiko yang terkait dengan berbagai produk keuangan. Dengan banyaknya produk keuangan saat ini, terdapat peluang besar bagi generasi muda untuk berinvestasi. Namun, produk-produk ini juga mempunyai risiko tersendiri. Laporan ini didasarkan pada pengalaman magang yang berfokus pada evaluasi media yang digunakan OJK, produk keuangan yang diperkenalkan, dan efektivitas inisiatif tersebut dalam meningkatkan literasi keuangan di kalangan generasi muda. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah upaya OJK dalam meningkatkan edukasi dan literasi keuangan telah berhasil. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan berbagai teori pemasaran, antara lain Bauran Pemasaran 4P, Segmenting, Targeting, dan Positioning (STP), Matriks Ansoff, The Value Equation dan Brand Trust, serta Sistem Informasi Manajemen Pemasaran (MIS). Evaluasi terhadap program OJK dan media yang digunakan untuk meningkatkan literasi dikaji secara mendalam melalui kerangka teori tersebut. Oleh karena itu, penulis mengajukan beberapa analisis dan rekomendasi mengenai bagaimana OJK dapat lebih meningkatkan program edukasi dengan menggunakan konsep pemasaran untuk mencapai literasi keuangan yang lebih baik di kalangan generasi muda. Dengan memanfaatkan teori-teori pemasaran ini, laporan ini menawarkan wawasan tentang bagaimana inisiatif pendidikan keuangan dapat dirancang dan diterapkan secara lebih efektif untuk memenuhi kebutuhan dan pemahaman generasi muda.


This internship report aims to analyze how the Financial Services Authority (OJK) builds effective communication programs to ensure that younger generations understand the risks associated with various financial products. With numerous financial products nowadays, there are significant opportunities for young people to invest. However, these products also carry inherent risks. The report is based on an internship experience focused on evaluating the media used by OJK, the financial products they have introduced, and the effectiveness of these initiatives in improving financial literacy among the young generation. The primary objective of this research is to determine whether OJK's efforts in enhancing financial education and literacy have been successful. This analysis is conducted using various marketing theories, including the 4Ps Marketing Mix, Segmenting, Targeting, and Positioning (STP), The Ansoff Matrix, The Value Equation and Brand Trust, and Management Information System for Marketing (MIS). The evaluation of OJK’s programs and the media used to increase literacy are thoroughly examined through these theoretical frameworks. Therefore, the author proposes some analysis and recommendations regarding how OJK can further improve its educational programs using marketing concepts to achieve greater financial literacy among the younger generation. By leveraging these marketing theories, the report offers insights into how financial education initiatives can be more effectively designed as well as implemented to address the needs and understanding of the young generation.

"
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library