Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian mengenai struktur komunitas diatom di Pulau Penjaliran
Timur dan Teluk Jakarta telah dilakukan masing-masing pada bulan Juni
2007 dan Maret 2008. Sampel diambil secara horizontal dari 10 stasiun di
sekeliling perairan Pulau Penjaliran Timur dan 6 muara sungai di Teluk
Jakarta. Hasil identifikasi sampel fitoplankton berupa 57 jenis diatom dari
perairan Pulau Penjaliran Timur dan 30 jenis dari Teluk Jakarta. Kepadatan
diatom di Pulau Penjaliran Timur berkisar antara 24.232--127.079 plankter/m3
yang didominasi oleh Coscinodiscus sp. dan Rhizosolenia alata. Kepadatan
diatom di perairan Teluk Jakarta berkisar antara 15.148--854.192 plankter/m3
yang didominasi oleh Skeletonema costatum. Indeks kekayaan, kemerataan,
dan keanekaragaman jenis diatom di perairan Pulau Penjaliran Timur lebih
tinggi dibandingkan Teluk Jakarta. Skeletonema costatum tidak terdapat
pada perairan Pulau Penjaliran Timur, namun sangat mendominasi di Teluk
Jakarta. Berdasarkan struktur komunitas, jenis Skeletonema costatum
diduga merupakan jenis spesifik pada perairan tercemar sehingga dapat
digunakan sebagai indikator kerusakan lingkungan perairan."
Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nico Joko Kristianto
"ABSTRAK
Pasang surut di suatu perairan dapat mempengaruhi komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, kemerataan dan dominansi Bacillariophyceae. Menurut beberapa penelitian, kemungkinan Bacillariophyceae pada saat pasang memiliki struktur komunitas yang tinggi dibandingkan saat surut. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian tentang komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, keragaman dan dominansi Bacillariophyceae saat pasang dan surut menggunakan metode sub sampel. Sampel Bacillariophyceae diambil pada saat pasang dan surut di Muara Sungai Cibanten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bacillariophyceae yang ditemukan terdiri dari 11 marga yaitu Bacteriastrum, Chaetoceros, Coscinodiscus, Ditylum, Navicula, Nitszchia, Odontella, Pleurosigma, Rhizosolenia, Skeletonema dan Thalassiothrix. Secara keseluruhan, nilai kelimpahan tertinggi dari setiap marga terdapat pada saat pasang. Kesuburan perairan tersebut tergolong sedang dengan kestabilan marga Bacillariophyceae saat pasang lebih baik dibandingkan saat surut.

ABSTRACT
Pasang surut di suatu perairan dapat mempengaruhi komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, kemerataan dan dominansi Bacillariophyceae. Menurut beberapa penelitian, kemungkinan Bacillariophyceae pada saat pasang memiliki struktur komunitas yang tinggi dibandingkan saat surut. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian tentang komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, keragaman dan dominansi Bacillariophyceae saat pasang dan surut menggunakan metode sub sampel. Sampel Bacillariophyceae diambil pada saat pasang dan surut di Muara Sungai Cibanten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bacillariophyceae yang ditemukan terdiri dari 11 marga yaitu Bacteriastrum, Chaetoceros, Coscinodiscus, Ditylum, Navicula, Nitszchia, Odontella, Pleurosigma, Rhizosolenia, Skeletonema dan Thalassiothrix. Secara keseluruhan, nilai kelimpahan tertinggi dari setiap marga terdapat pada saat pasang. Kesuburan perairan tersebut tergolong sedang dengan kestabilan marga Bacillariophyceae saat pasang lebih baik dibandingkan saat surut."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library