Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Dzaky Darmawan
"Latar belakang: Kanker kolon merupakan salah satu kanker yang paling sering didiagnosis di dunia, termasuk Indonesia. Pengobatan yang tersedia memiliki tingkat keberhasilan tidak memuaskan dengan berbagai komplikasi sekunder. Lunasin telah dikembangkan karena aktivitasnya yang mencolok dalam menghambat perkembangan kanker. Caspase-3 merupakan mediator utama apoptosis yang digunakan sebagai penanda kemanjuran terapi kanker. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh lunasin terhadap ekspresi Caspase-3 pada kolon mencit yang diiinduksi DSS dan AOM. Metode: Mencit Swiss-Webster jantan berjumlah tiga puluh ekor dengan rerata berat badan 20 gram dibagi dalam enam kelompok yang terdiri dari kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif, lunasin dosis 250 mg/kgBB, 300 mg/kgBB, dan 350 mg/kgBB. Seluruh kelompok kecuali kontrol normal diinduksi DSS dan AOM. Kontrol positif menerima aspirin. Kolon mencit dibuat preparat menggunakan pewarnaan imunohistokimia dan HE sebagai counterstain. Preparat dibaca di mikroskop dan h-score menggunakan immunohistochemistry profiler. Hasil: Seluruh kelompok kontrol normal (mean=250,13), kontrol negatif (mean=133,22), kontrol positif (mean=214,83), lunasin dosis 250 mg/kgBB (mean=163,35), 300 mg/kgBB (mean=189,94), dan 350 mg/kgBB (mean=216,43) terdapat perbedaan signifikan kecuali antara kelompok kontrol positif dengan dosis 350 mg/kgBB. Selain itu, terdapat ekspresi Caspase-3 lebih tinggi yang signifikan seiring peningkatan dosis lunasin. Kesimpulan: Lunasin dosis 250 mg/kgBB, 300 mg/kgBB, dan 350 mg/kgBB terbukti berpengaruh meningkatkan ekspresi Caspase-3 kolon mencit yang diinduksi DSS dan AOM.

Background: Colon cancer is one of the most frequently diagnosed cancers in the world, including Indonesia. Currently available treatment has an unsatisfactory success rate with a variety of secondary complications. Lunasin has been developed for its striking activity in inhibiting the development of cancer. Caspase-3 is the main mediator of apoptosis which is used as a marker of cancer therapeutic efficacy. This study aimed to prove the effect of lunasin on Caspase-3 expression in the colon of mice induced by DSS and AOM. Methods: Thirty male Swiss-Webster mice with an average body weight of 20 grams were divided into six groups consisting of normal control, negative control, positive control, doses of lunasin 250 mg/kgBW, 300 mg/kgBW, and 350 mg/kgBW. All groups except normal controls were induced by DSS and AOM. Positive controls received aspirin. Mice colons were prepared using immunohistochemical staining and HE as a counterstain. The preparations were read under a microscope and h-score using an immunohistochemistry profiler.
Results: In all groups of normal control (mean=250.13), negative control (mean=133.22), positive control (mean=214.83), doses of lunasin 250 mg/kgBW (mean=163.35), 300 mg/kgBW (mean=189.94), and 350 mg/kgBW (mean=216.43) there were significant differences except between the positive control group with 350 mg/kgBW group. In addition, there was a significantly higher Caspase-3 expression as the dose of lunasin increased.
Conclusion: Lunasin 250 mg/kgBW, 300 mg/kgBW, and 350 mg/kgBW proved to have an effect on increasing the expression of Caspase-3 in the colon of mice induced by DSS and AOM.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyza Tratama Audandi
"Pendahuluan: Terdapat tren peningkatan angka kejadian IBD di empat negara Asia Pasifik (Hong Kong, Jepang, Korea, dan India) dari 0.02 menjadi 6 kasus per 100.000 orang/tahun pada 2008. Pengobatan terapeutik pilihan saat ini menggunakan kortikosteroid dan asam amino salisilat, tetapi efek samping yang diberikan mengkhawatirkan. Ekstrak etanol daun mahkota dewa mengandung senyawa flavonoid yang mampu menghambat proses inflamasi IBD, tetapi pada dosis yang tinggi (50 mg) dapat menyebabkan kematian pada hewan uji mencit. Pemberian ekstrak etanol daun mahkota dewa dalam nanopartikel kitosan dianggap dapat meningkatkan bioavailibilitas obat. Oleh karena itu, penelitian ini ingin membandingkan pemberian ekstrak etanol daun mahkota dewa yang dienkapsulasi nanopartikel kitosan dan tidak dalam menurunkan proses inflamasi di lambung.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain eksperimental. 30 ekor mencit diinduksi DSS kemudian dibagi ke dalam 6 kelompok. Spesimen kemudian diwarnai dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin dan diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 200x untuk mengetahui jumlah fokus sel inflamasi dan hiperplasia. Hasil pengamatan akan diuji statistik menggunakan uji Shapiro-Wilk yang dilanjutkan dengan analisis statistik dengan uji ANOVA atau Kruskal-Wallis.
Hasil: Terdapat perbedaan bermakna (p=0.012) pada jumlah fokus inflamasi dimana perbedaan paling signifikan adalah antara kelompok uji kontrol dengan kelompok uji daun mahkota dewa 12,5 mg yang dienkapsulasi nanopartikel kitosan. Sementara itu, tidak terdapat perbedaan bermakna (p = 0.08) pada jumlah fokus hiperplasia.
Kesimpulan: Pemberian ekstrak etanol daun mahkota dewa yang dienkapsulasi nanopartikel kitosan dibandingkan yang tidak dienkapsulasi signifikan secara statistik untuk menurunkan jumlah fokus inflamasi, tetapi tidak signifikan untuk menurunkan jumlah fokus hiperplasia.

Introduction: Prevalence study from four countries in Asia Pacific (Hong Kong, Japan, Korea, and India) shows escalating number of incidences from 0.02 to 6 cases per 100.000 people/year in 2008. Therapeutic options for these cases are corticosteroid or salicylic acid, but these agents have shown some worrying side effects. Mahkota dewa leaves extract is believed to be one of many alternative herbal options because it contains flavonoid molecules that could inhibit the inflammation progression, but a study explains that mahkota dewa leaves extract in 50 mg dose could lower the survival rate in mice compared with lower dose. Chitosan nanoparticles is available as an encapsulating agent to this extract and believed to be a factor which can increase the extract bioavailability. This study would like to compare mahkota dewa leaves extract which is encapsulated in chitosan nanoparticles and which is not in modulating inflammation process in gaster.
Method: This is an experimental study which utilizes 30 mice induced by DSS. These mice will be divided into 6 groups. The mice underwent decapitation and its gaster tissue collected and stained using hematoxylin-eosin (HE) and observed under microscope with 200x magnification for identifying amount of inflammatory cells foci and hiperplasia foci. The result will be analyzed statistically using Shapiro-Wilk test and continued with one-way ANOVA test or Kruskal-Wallis.
Result: There is significant different (p = 0.012) for amount of inflammation foci. The most significant different is between control groups and mahkota dewa leaves extract encapsulated in chitosan nanoparticles in 12,5 mg dose groups. However, there is not significant different (p = 0.08) for amount of hiperplasia foci.
Conclusion: Applying mahkota dewa leaves extract encapsulated in chitosan nanoparticle compared with those that are not encapsulated is stastistically significant for amount of inflammation foci changes, but not significant for hiperplasia foci amount changes.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryati Rahmah Ramadhoani
"Latar Belakang: Produksi TNF-α yang berlebihan pada mukosa kolon menyebabkan gangguan homeostasis sehingga timbul reaksi peradangan kronik. Inflammatory Bowel Diseases (IBD) merupakan kondisi klinis akibat reaksi peradangan kronik. Angka kejadian kedua penyakit tersebut sangat tinggi baik secara global. Belum ada obat yang efektif menginduksi serta mempertahankan remisi IBD dengan efek samping minimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengemasan ekstrak daun mahkota dewa dalam nanopartikel kitosan mampu menekan ekspresi TNF-α.
Metode: Penelitian ini menggunakan 30 sampel jaringan kolon tersimpan dari penelitian sebelumnya yang diwarnai dengan pewarnaan imunohistokimia (IHK). Mencit dibagi dalam 6 kelompok perlakuan yaitu kelompok normal yang tidak diberikan perlakuan (N), Kelompok kontrol negatif yang hanya diberikan larutan DSS 2% b/v, ada dua Kelompok yang diberikan larutan DSS 2% b/v diikuti dengan pemberian ekstrak daun mahkota dewa dengan dosis masing-masing 25 dan 12,5 mg dalam air minumnya (EMD 25 dan EMD 12,5 mg), dan dua kelompok yang diberikan larutan DSS 2% b/v diikuti dengan pemberian ekstrak daun mahkota dewa yang terenkapsulasi dalam nanopartikel kitosan dengan dosis masing-masing 12,5 dan 6,25 mg (NPMD 12,5 dan NPMD 6,25 mg).
Hasil: Indeks ekspresi TNF-α kelompok NPMD 12,5 mg dan NPMD 6,25 mg menunjukan penurunan signifikan terhadap kelompok kontrol (p<0,05), Sedangkan kelompok EMD 25 mg dan EMD 12,5 mg tidak signifikan (p>0,05) dibandingkan kelompok kontrol.
Kesimpulan: Ekstrak daun mahkota dewa yang dikemas dalam nanopartikel kitosan dengan dosis 12,5 mg dan 6,25 mg dapat menekan ekspresi TNF-α pada jaringan kolon mencit yang diinduksi dengan Dextran Sodium Sulfat.

Background: Excessive TNF-α production in colon mucosa is known to cause homeostasis disturbance, which then lead to chronic inflammation reaction. Inflammatory Bowel Diseases (IBD) is a clinical condition caused by the chronic inflammation reaction. The diseases incidence is high globally. To date, effective drug that maintain IBD remission with mild adverse effect has yet to be found. This study aims to determine whether encapsulation of mahkota dewa leaf extract in chitosan nanoparticles can suppress TNF-α expression.
Methods: This study involves 30 samples colon tissue mice from previous study that has been stained using immunohistochemistry (IHC). Included mice were divided into 6 intervention groups: a group without intervention (N); a negative control group which were only given DSS 2% b/v; two groups which were given DSS 2% b/v followed by mahkota dewa leaves extract administration, with dosages of 25 and 12.5 mg (EMD 25 and 12,5mg), and two groups which were given DSS 2% b/v followed by chitosan nanoparticle-encapsulated mahkota dewa leaves extract with dosages of 12.5 and 6.25mg (NPMD 12,5 and 6,25mg).
Results: TNF-α expression index of groups treated with NPMD 12.5 mg and NPMD 6.25 mg shows significant reduction (p<0.05), while the reduction in groups treated with EMD 25 mg and EMD 12.5 mg is not significant (p>0.05), both compared to control group.
Conclusion: Mahkota dewa extract loaded in chitosan nanoparticles with dosage 12,5 mg and 6,25 mg can suppress TNF-α expression on colon tissue of Dextran Sodium Sulfate-Induced mice."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library