Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rambe, Ali Hanafiah
"Antena mikrostrip telah banyak digunakan pada berbagai aplikasi komunikasi radio, diantaranya adalah CPE pada sistem WiMAX. Aplikasi CPE pada sistem WiMAX membutuhkan perangkat yang kecil, ringan dan portable, sehingga dapat dirakit pada peralatan Mobile Subscriber (MS) dengan mudah tanpa harus memperbesar dimensi dan membebaninya. Oleh karena itu antena mikrostrip merupakan sebuah kandidat yang mampu memberikan kebutuhan tersebut. Pada tesis ini dirancang suatu antena mikrostrip patch segiempat planar array 4 elemen untuk aplikasi CPE WiMAX yang bekerja pada frekuensi 2,3 GHz (2,3-2,4 GHz). Antena mikrostrip yang dirancang menggunakan teknik pencatuan aperture coupled yang mampu memberikan bandwidth yang lebar. Dari hasil pengukuran, antena yang telah dirancang mampu bekerja pada rentang frekuensi 2,3-2,4 GHz. Nilai VSWR 1,36 dapat dicapai pada rentang 2,27 GHz ? 2,4 GHz (130 MHz) dan perolehan gain mencapai sekitar 10,637 dBi.

The microstrip antenna is used in many application of radio communication such as CPE WiMAX application. The CPE WiMAX applications require small equipment, light weight, and portable. It can be installed easily in mobile subscriber equipment simply without increasing the dimension of the equipment and extra loading. Therefore, the microstrip antenna is a good candidate for this application. This thesis, discuss of design of 4 element planar array rectangular patch microstrip antenna that can be used for CPE WiMAX application. The antenna works at frequency 2.3 GHz (2.3-2.4 GHz). The aperture-coupled feed technique is used to excite the elements. This technique can give wideband frequency. Measurement result shows the antenna works at frequency 2.3-2.4 GHz. The VSWR 􀂔 1.36 was obtained at 2.27 GHz ? 2.4 GHz (130 MHz) and gain is around 10.637 dBi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T40798
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fahrazal
"Salah satu aplikasi antena mikrostrip yang banyak digunakan adalah WiMAX. Antena mikrostrip memiliki beberapa keuntungan diantaranya : bentuk kompak, ukuran yang kecil dan ringan, mudah dipabrikasi, serta conformal (dapat menyesuaikan dengan tempat dimana antena tersebut diletakkan). Dengan adanya teknologi WiMAX, kebutuhan manusia tidak hanya terbatas pada komunikasi suara saja, akan tetapi manusia menuntut dapatnya dilakukan komunikasi berupa data dengan menggunakan perangkat wireless. Tujuan dari Tesis ini adalah merancang dan memfabrikasi antena mikrostrip dengan array 4 elemen yang dapat bekerja pada tiga frekuensi (triple-band) standar WiMAX yaitu pada frekuensi 2,3 GHz (2,3-2,4 GHz), 3,3 GHz (3,3-3,4 GHz), dan 5,8 GHz (5,725 -5,85 GHz) agar menghasilkan pola radiasi dan gain yang lebih baik dari antena mikrostrip single elemen yang sudah ada. Antena mikrostrip array 4 elemen yang dihasilkan bekerja pada range frekuensi 2,3 GHz diperoleh return loss sebesar -32,01 dB, bandwidth 162 MHz (6,73%), dan Gain sekitar 15 dBi. Pada range frekuensi 3,3 GHz diperoleh return loss sebesar -38,86 dB, bandwidth 171 MHz (5,1 %), dan Gain sekitar 16 dBi. Sedangkan pada range frekuensi 5,8 GHz diperoleh return loss sebesar -21,56 dB dengan Gain sekitar 10,5 dBi.

One of many applications using microstrip antenna is WiMAX application. Microstrip antenna has many advantages such as : compact, small and light weight, easy to fabricate, and conformal. With WiMAX technology, the human necessity for communicating not just only limited for voice communication, but also send data communication using wireless device. The object in this Tesis is to design a triple band 4 elements array microstrip antenna that can be used for WiMAX application. The WiMAX frequency that are chosen are 2,3 GHz (2,3 - 2,4 GHz), 3,3 GHz (3,3 - 3,4 GHz), and 5,8 GHz (5,725 - 5,85 GHz), the design of array antenna is to improve the pattern radiation and gain compared to single element antenna. The antenna microstrip array 4 elements is working at frequency 2.3 GHz has best return loss of -32.01 dB, bandwidth 162 MHz (6.73 %), and Gain is around 15 dBi. At frequency 3.3 GHz has best return loss of -98.86 dB, bandwidth 171MHz (5.1 %), and gain is around 16 dBi. and at frequency 5.8 GHz has best return loss of -21.56 dB, and gain is around 10.5 dBi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T23540
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jones, Peter H.
USA : McGraw-Hill Inc., 1998,
R 005.12 JON h
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Sopha Candra Marthoni
"Perkembangan pemesinan otomatis dengan machine control unit yang memakai control unit menggunakan ISO 6983 atau lebih dikenal dengan G-Code sudah dipakai selama lebih dari 50 tahun. Sementara perkembangan dalam sistem CAD/CAM mengalami kemajuan yang sangat pesat. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut maka dikembangkan suatu standar ISO 14649 atau STEP-NC. Agar format STEP-NC bias digunakan pada pemesinan konvensional maka diperlukan konversi dari STEP-NC ke G-Code.
Pembuatan program konversi ini memerlukan beberapa tahap untuk penyelesaiannya, yaitu : 1. Mapping, mencari korelasi antara struktur STEP-NC dengan struktur pada G-Code 2. Pembuatan algoritma berdasarkan rule yang didapat dari hasil mapping 3. Pembuatan program berdasarkan algoritma tersebut 4. Validasi data dengan beberapa file STEP-NC.
Dari uji validasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa program yang melakukan proses mapping telah berjalan dengan baik, walaupun masih memiliki keterbatasan-keterbatasan tertentu dan sudah mampu menghasilkan file yang berisi data G-Code untuk proses contouring pada proses pemesinan turning.
Walaupun terdapat data losses yaitu antara lain tool data, teknologi proses data, machining function, namun data yang diambil dari STEP-NC untuk G-Codes dalam proses pemesinan turning dapat digunakan untuk pengerjaan proses yang sama.

Over more than 50 years we already use automatic machine that uses ISO 6983 format. Meanwhile there is a major development on the CAD/CAM system. In equalizing with the development of the CAD/CAM system, than a new standard of ISO 14649 or STEP-NC is developed. We need a conversion between STEP-NC to G-Code so that it can be run on conventional machining.
There is several steps on making this software for conversion, they are : 1. Mapping, seeking correlation between STEP-NC and G-Code structures. 2. Make algorithm base on rule from mapping. 3. Making the software base on those algorithms 4. Data validation with several STEPNC file.
We can conclude that the software runs well from the validation testing, although there is still limitation but it can produce a file containing GCode format for contouring process on turning machine.
Although there is losses on data such as tool data, data process technology, and machining function, but still the output of the software can be use on turning machine for the same process.
"
2008
S37368
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhtiander
"ABSTRAK
Tesis ini membahas penelitian yang telah dilakukan untuk membuat
perangkat lunak simulasi berbasis Matlab Simulink untuk pembangkit uap.
Pembangkit uap ini bekerja dengan 72% kualitas uap, 1.2% kandungan oksigen,
laju aliran uap didesain maksimum 3600 Barrel per hari dan laju aliran gas bahan
bakar didesain maksimum 1300 MSCF per hari .
Perangkat lunak simulasi pembangkit uap terdiri atas Tungku
Pembakar, Aliran Bahan Bakar, Aliran Air Umpan, Konveksi, Radian dan Aliran
Uap. Di dalam bagian-bagian tersebut, prinsip termodinamika dan perpindahan
energi panas seperti konduksi, konveksi dan radiasi diaplikasikan untuk
menghitung nilai tekanan, nilai suhu dan nilai laju aliran.
Proses validasi dilakukan pada kondisi stabil dan kualitas uap 72% telah
tercapai kepada 10 parameter proses penting pembangkit uap hasil simulasi.
Persentase kesalahan yang dihasilkan dari simulasi Beda Tekanan Orifis Bahan
Bakar Gas : 2,39% , Tekanan Bahan Bakar Gas : 1,37%, Suhu Gas Bahan Bakar
Gas : 5,95%, Laju Aliran Gas Bahan Bakar : 1,25%, Beda Tekanan Orifis Air
Umpan : 1,94%, Tekanan Air Umpan : 1,54%, Laju Aliran Air Umpan : 0,92% ,
Beda Tekanan Orifis Uap : 3,26%, Tekanan Keluaran Uap : 1,93% and Kualitas
Uap : 0,05% .

ABSTRACT
This paper describes the work done in order to make Matlab Simulink
based steam generator simulator in simulation of a steam generator. The steam
generator is operated with steam quality of 72%, O2 content is 1.2%, design
steam volume flow is 3600 barrel per day at at a maximum and design fuel gas
volume flow is 1300 MSCF per day at at a maximum.
The steam generator simulation program is consisting of Burner, Radiant,
Convection, Exhaust Stack, Feedwater Pump Discharge and Steam Discharge.
Within the components, thermodynamics and heat transfer principles such as
conduction, convection and radiation were applied to compute the pressure
values, temperature values and flow rate values.
The validation process has been done with steam generator is operating on
steady steady state and steam quality target of 72% has been achieved to the 10
important process parameters of the steam generator. The error percentage
resulted from simulation of Fuel Gas Orifice Differential Pressure : 2.39%, Fuel
Gas Pressure : 1.37%, Fuel Gas Temperature : 5.95%, Fuel Gas Flow Rate :
1.25%, Feedwater Orifice Differential Pressure : 1.94%, Feedwater Pressure :
1.54%, Feedwater Flow Rate : 0.92%, Steam Orifice Differential Pressure 3.26%,
Steam Discharge Pressure 1.93% and Steam Quality : 0.05%."
2017
T47978
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This handbook presents fundamental knowledge on the hardware/software (HW/SW) codesign methodology. Contributing expert authors look at key techniques in the design flow as well as selected codesign tools and design environments, building on basic knowledge to consider the latest techniques. The book enables readers to gain real benefits from the HW/SW codesign methodology through explanations and case studies which demonstrate its usefulness.
Readers are invited to follow the progress of design techniques through this work, which assists readers in following current research directions and learning about state-of-the-art techniques. Students and researchers will appreciate the wide spectrum of subjects that belong to the design methodology from this handbook."
Dordrecht: Springer Dordrecht, 2019
e20509531
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Gema Maulid
"Perkembangan teknologi CNC (Computer Numerical Control) pada saat ini begitu pesat, diantaranya dengan dikembangkannya suatu standar ISO 14649 atau lebih dikenal dengan STEP-NC, dengan adanya teknologi ini maka mesin yang menggunakan controller ISO 6983 yang lebih dikenal dengan G-Code tidak bisa digunakan. Maka dari itu dibutuhkan suatu program yang dapat mengkonversi file STEP-NC menjadi G-Code, agar dapat dijalankan pada mesin CNC yang ada pada saat ini.
Pembuatan program dilakukan dengan melalui tahapan sebagai berikut: 1).Proses mapping, yaitu mencari korelasi antara standar G-Code dengan standar STEP-NC. 2). Pembuatan algoritma untuk menghasilkan rule yang akan berguna dalam proses pembuatan program. 3).Pembuatan program berdasarkan algoritma yang sudah dibuat. Dengan tahapan-tahapan yang telah dilakukan program yang dibuat dapat berjalan dengan baik dan dapat menghasilkan file G-Code untuk fitur round hole pada proses pemesinan turning, walaupun terdapat losses data pada saat proses konversi , losses data tersebut disimpan pada database.

The new technology of CNC (Computer Numerical Control) at the time being is very grow fast. We noted with expanding of ISO 14649 Standard or the popular word is STEP-NC. Through this technology the machine which using ISO 6983 Controller or G-Code cannot used anymore. So that we need program which can convert from STEP-NC file to G-Code, it will be running at the latest CNC machine.
The step for producing of this program is: 1. The Mapping Process is process which make link and match between G-Code Standard and STEP-NC Standard; 2. Algorithm Chart for producing rule of the next further program; 3. Final Program based on the Algorithm Chart.
Through good step by step have done before, the program will be running successfully and it produced G-Code file for round hole shape at turning machining even there is the losses data at the convertion process. The losses data will recorded at database.
"
2008
S37365
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nafidz Abiyyu Hanief
"Perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara hidup dan bekerja manusia, mendorong evolusi cepat dalam industri perangkat lunak yang kini mengandalkan alat pemodelan untuk merancang, menguji, dan menganalisis aplikasi sebelum dibangun. Di Laboratorium RSE Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, dikembangkan PRICES-IDE yang mengimplementasikan paradigma Software Product Line Engineering (SPLE). Paradigma SPLE memungkinkan aplikasi perangkat lunak dengan menggunakan platform dan mass customisation, termasuk pemodelan user interface menggunakan Interaction Flow Modeling Language (IFML). IFML memungkinkan pengembang memodelkan interaksi pengguna secara visual dan menghasilkan kode frontend melalui User Interface Generator (UI Generator). Meskipun pengembangan lebih lanjut telah mengintegrasikan plugin Eclipse dengan UI Generator, belum ada pengujian usability terhadap developer dalam penggunaan IFML UI Generator. Penelitian ini mengevaluasi usability dari UI Generator pada PRICES-IDE yang meliputi proses menggambar model IFML, generate UI, dan running program menggunakan metode User-Centered Design (UCD) dan wawancara kontekstual untuk memahami perilaku, kinerja, dan kepuasan pengguna, serta memberikan rekomendasi desain alternatif. Desain antarmuka alternatif yang dihasilkan dari penelitian ini mencakup dari ketiga proses tersebut. Hasil rancangan desain antarmuka mencakup tutorial, FeatureConcept, DataType, tooltip, dan icon pada halaman palette yang menjawab hambatan yang didapat dari pendekatan metode UCD dan wawancara kontekstual. Terdapat saran untuk penelitian selanjutnya dalam melanjutkan pengujian usability IFML UI Generator.

The development of information technology has transformed the way people live and work, driving rapid evolution in the software industry, which now relies on modeling tools to design, test, and analyze applications before they are built. At the RSE Laboratory of the Faculty of Computer Science, University of Indonesia, PRICES-IDE has been developed, implementing the Software Product Line Engineering (SPLE) paradigm. The SPLE paradigm enables software applications using a platform and mass customisation, including user interface modeling using the Interaction Flow Modeling Language (IFML). IFML allows developers to visually model user interactions and generate frontend code through the User Interface Generator (UI Generator). Although further development has integrated an Eclipse plugin with the UI Generator, there has not yet been any usability testing on developers using the IFML UI Generator. This research evaluates the usability of the UI Generator in PRICES-IDE, including the processes of drawing IFML models, generating UI, and running programs using the User-Centered Design (UCD) method and contextual interviews to understand user behavior, performance, and satisfaction, and provides alternative design recommendations. The alternative interface designs produced from this research encompass all three processes. The interface design outcomes include tutorials, FeatureConcept, DataType, tooltips, and icons on the palette page addressing the barriers identified through the UCD method and contextual interviews. There are recommendations for further research to continue usability testing of the IFML UI Generator."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adietya Christian
"Software Product Line Engineering (SPLE) merupakan suatu paradigma dalam pengembangan perangkat lunak yang mampu menghasilkan software secara masif dalam waktu singkat dan dengan biaya yang relatif rendah. Dalam mengembangkan antarmuka menggunakan paradigma SPLE, diperlukan abstraksi untuk memodelkan antarmuka. Teknologi pemodelan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Interaction Flow Modeling Language (IFML). Salah satu sistem yang mengadopsi paradigma SPLE adalah Amanah. Amanah adalah aplikasi untuk menghasilkan website organisasi non-profit secara otomatis yang dikembangkan oleh Laboratorium Reliable Software Engineering (RSE) Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia menggunakan paradigma SPLE. Aplikasi ini menggunakan UI Generator telah dikembangkan dalam penelitian sebelumnya untuk menerjemahkan IFML menjadi komponen React. Salah satu fitur yang disediakan oleh Amanah adalah fitur donasi. Fitur ini merupakan gerbang utama bagi individu dan organisasi untuk berkontribusi secara finansial. Namun, terdapat kekurangan pada fitur donasi di Amanah yang perlu dikembangkan lebih lanjut, seperti antarmuka yang belum menerapkan mobile-first design. Mobile-first design merupakan pendekatan desain antarmuka yang memprioritaskan tampilan pada perangkat mobile. Dalam beberapa tahun terakhir, mobile-first design semakin banyak diterapkan oleh pembuat web. Hal ini terjadi karena semakin banyaknya orang yang mengakses internet melalui perangkat seluler. Untuk meningkatkan pengalaman pengguna dalam berdonasi di Amanah, diperlukan perubahan pada tampilan donasi yang menerapkan mobile-first design. Saat ini, UI Generator yang dimiliki belum bisa menghasilkan tampilan mobile-first design. Oleh karena itu, dalam penelitian ini ingin dikembangkan fitur donasi dengan memodelkan IFML, mengembangkan UI Generator sehingga dapat menghasilkan tampilan antarmuka menerapkan mobile-first design. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis terhadap beberapa website donasi yang telah menerapkan mobile-first design. Kemudian, antarmuka dari hasil pengembangan IFML dan UI Generator dievaluasi menggunakan UX Expert Review, sedangkan untuk fungsionalitas fitur diuji menggunakan functional testing.

Software Product Line Engineering (SPLE) is a software development paradigm that allows the massive software production in a short time and at a relatively low cost. In developing aninterface using the SPLE paradigm, abstraction is needed to model the interface. The modeling technology used in this study is the Interaction Flow Modeling Language (IFML). One of the systems that adopts the SPLE paradigm is Amanah. Amanah is an application to automatically generate non-profit organization websites developed by the Reliable Software Engineering Laboratory (RSE) of the Faculty of Computer Science, University of Indonesia using the SPLE paradigm. This application uses the UI Generator that has been developed in previous research to translate IFML into React components. One of the features provided by Amanah is the donation feature. This feature is the main gateway for individuals and organizations to contribute financially. However, there are shortcomings in the donation feature in Amanah that need to be further developed, such as the interface that has not implemented mobile-first design. Mobile-first design is an approach in interface design that prioritizes the appearance on mobile devices. In recent years, Mobile-first design has been increasingly applied by web developers. This is because more and more people are accessing the internet via mobile devices. To improve the user experience in donating at Amanah, changes are needed to the donation display that implements mobile-first design. Currently, the current UI Generator was not able to produce a mobile-first design display. Therefore, in this study, researcher wants to develop a donation feature by modeling IFML, developing a UI Generator so that it is able to produce a mobile-first design display. In this study, benchmarking was conducted on several donation websites that have implemented mobile-first design. Then, the interface from the results of the IFML and UI Generator development was evaluated using UX Expert Review, while the functionality of the feature was tested using functional testing."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Anugerah Ramadhan
"Perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara hidup dan bekerja manusia, mendorong evolusi cepat dalam industri perangkat lunak yang kini mengandalkan alat pemodelan untuk merancang, menguji, dan menganalisis aplikasi sebelum dibangun. Di Laboratorium RSE Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, dikembangkan PRICES-IDE yang mengimplementasikan paradigma Software Product Line Engineering (SPLE). Paradigma SPLE memungkinkan aplikasi perangkat lunak dengan menggunakan platform dan mass customisation, termasuk pemodelan user interface menggunakan Interaction Flow Modeling Language (IFML). IFML memungkinkan pengembang memodelkan interaksi pengguna secara visual dan menghasilkan kode frontend melalui User Interface Generator (UI Generator). Meskipun pengembangan lebih lanjut telah mengintegrasikan plugin Eclipse dengan UI Generator, belum ada pengujian usability terhadap developer dalam penggunaan IFML UI Generator. Penelitian ini mengevaluasi usability dari UI Generator pada PRICES-IDE yang meliputi proses menggambar model IFML, generate UI, dan running program menggunakan metode User-Centered Design (UCD) dan wawancara kontekstual untuk memahami perilaku, kinerja, dan kepuasan pengguna, serta memberikan rekomendasi desain alternatif. Desain antarmuka alternatif yang dihasilkan dari penelitian ini mencakup dari ketiga proses tersebut. Hasil rancangan desain antarmuka mencakup tutorial, FeatureConcept, DataType, tooltip, dan icon pada halaman palette yang menjawab hambatan yang didapat dari pendekatan metode UCD dan wawancara kontekstual. Terdapat saran untuk penelitian selanjutnya dalam melanjutkan pengujian usability IFML UI Generator.

The development of information technology has transformed the way people live and work, driving rapid evolution in the software industry, which now relies on modeling tools to design, test, and analyze applications before they are built. At the RSE Laboratory of the Faculty of Computer Science, University of Indonesia, PRICES-IDE has been developed, implementing the Software Product Line Engineering (SPLE) paradigm. The SPLE paradigm enables software applications using a platform and mass customisation, including user interface modeling using the Interaction Flow Modeling Language (IFML). IFML allows developers to visually model user interactions and generate frontend code through the User Interface Generator (UI Generator). Although further development has integrated an Eclipse plugin with the UI Generator, there has not yet been any usability testing on developers using the IFML UI Generator. This research evaluates the usability of the UI Generator in PRICES-IDE, including the processes of drawing IFML models, generating UI, and running programs using the User-Centered Design (UCD) method and contextual interviews to understand user behavior, performance, and satisfaction, and provides alternative design recommendations. The alternative interface designs produced from this research encompass all three processes. The interface design outcomes include tutorials, FeatureConcept, DataType, tooltips, and icons on the palette page addressing the barriers identified through the UCD method and contextual interviews. There are recommendations for further research to continue usability testing of the IFML UI Generator."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>