Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyan Ayu Hapsari
"Tujuan: Mendeskripsikan inequality dalam perceived need dan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia tahun 1993-2014.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif dengan desain cohort menggunakan data sekunder dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) pada tahun 1993-2014 (n = 122.575). Analisis deskriptif, penghitungan Concentration Index (CI) dilakukan untuk melihat inequality pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan berbagai karakteristik sosiodemografi penduduk Indonesia pada tahun 1993-2014.
Hasil: Dari total keseluruhan responden IFLS 1-5, terdapat 12,86% individu yang memiliki perceived need dan hanya 23,13% individu yang melakukan utilisasi. Kemudian pada hasil analisis concentration index (CI) dari perceived need bernilai negatif pada IFLS 1 (CI = -0,006), IFLS 4 (CI = -0,014), dan IFLS 5 (CI = -0,004) sehingga mengindikasikan adanya signifikansi pro-poor inequality dalam perceived need dan bernilai positif pada IFLS 2 (CI = 0,02) dan IFLS 3 (CI = 0,015) sehingga mengindikasikan adanya signifikansi pro-rich inequality dalam perceived need. Sedangkan pada hasil analisis concentration index (CI) dari utilisasi bernilai positif pada IFLS 1 (CI = 0,111), IFLS 3 (CI = 0,092), IFLS 4 (CI = 0,94), dan IFLS 5 (CI = 0,249) sehingga mengindikasikan adanya signifikansi pro-rich inequality dalam utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut bernilai negative pada IFLS 2 (CI = - 0,008) sehingga mengindikasikan adanya signifikansi pro-poor inequality dalam utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Kesimpulan: Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa masih terdapat inequality dalam perceived need dan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia pada tahun 1993-2014.

Objectives: Describe the inequality in perceived need and utilization of dental and oral health services in Indonesia in 1993-2014.
Method: This research is a descriptive analytic study with a cohort design using secondary data from the Indonesian Family Life Survey (IFLS) in 1993-2014 (n = 122.575). Descriptive analysis, calculating the Concentration Index (CI) was carried out to see the inequality in dental and oral health services with various sociodemographic characteristics of the Indonesian population in 1993-2014.
Result: Of the total IFLS respondents 1-5, there are 12.86% individuals who have perceived need and only 23.13% individuals who do utilization. Then the results of the concentration index (CI) analysis of perceived need are negative at IFLS 1 (CI = -0.006), IFLS 4 (CI = -0.014), and IFLS 5 (CI = -0.004), indicating a significant pro-poor inequality. in perceived need and has a positive value in IFLS 2 (CI = 0.02) and IFLS 3 (CI = 0.015) thus indicating a significant pro-rich inequality in perceived need. While the results of the concentration index (CI) analysis of utilization are positive at IFLS 1 (CI = 0.111), IFLS 3 (CI = 0.092), IFLS 4 (CI = 0.94), and IFLS 5 (CI = 0.249) thus indicating the significance of the pro-rich inequality in the utilization of dental and oral health services is negative in IFLS 2 (CI = -0.008), thus indicating a significant pro-poor inequality in the utilization of dental and oral health services.
Conclusion: Based on this research, it shows that there is still inequality in the perceived need and utilization of dental and oral health services in Indonesia in 1993-2014.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Hamzah Carlo Ortega
"Latar belakang: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada disabilitas rungu dewasa muda di Indonesia berdasarkan model perilaku Andersen untuk mengeksplorasi faktor-faktor terkait, sehingga memberikan referensi untuk program intervensi dan pengambilan kebijakan di masa depan. Metode: Penelitian ini merupakan studi mixed method dengan menggunakan metode non-probability sampling yang terdiri atas pengumpulan data kuantitatif dengan desain cross-sectional dari 150 partisipan menggunakan self administered questionnaire, kemudian dilanjutkan dengan tahap kualitatif melalui analisis tematik dari 30 partisipan menggunakan semistructured interview mulai dari Bulan Februari hingga Mei 2024. Statistik deskriptif dan uji chi-square digunakan untuk menganalisis utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut variabel independen lainnya. Model regresi logistik dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Hasil: Prevalensi utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam kurun waktu 12 bulan terakhir yaitu sebesar 46,7%. Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara jenis kelamin (p = 0,018) dan pengetahuan tentang keberadaan lokasi fasilitas kesehatan tenaga medis gigi terdekat (p = 0,016) dengan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Regresi logistik multivariat mengkonfirmasi hubungan yang signifikan secara statistik antara jenis kelamin (p = 0,010) dan pengetahuan tentang keberadaan lokasi fasilitas kesehatan tenaga medis gigi terdekat (p = 0,009) dengan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Kesimpulan: Prevalensi utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada disabilitas rungu dewasa muda di Indonesia relatif kurang. Perempuan 2,5 kali lebih banyak utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut daripada laki-laki. Adanya pengetahuan mengenai keberadaan faskes tenaga medis gigi terdekat 3,3 kali lebih banyak utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut daripada yang tidak tahu. Penting untuk memperkuat pendidikan kesehatan gigi dan mulut serta pemberian akses komunikasi dan informasi yang ramah disabilitas rungu, sehingga dapat meningkatkan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

Background: This study aims to evaluate dental utilization among young adults with hearing impairment in Indonesia based on Andersen’s behavioural model to explore associated factors, thereby providing a reference for future intervention program and policy making. Methods: This study is a mixed method study using a non-probability sampling method which consists of collecting quantitative data with a cross-sectional design from 150 participants using a self-administered questionnaire, then continued with a qualitative stage through thematic analysis from 30 participants using semi-structured interviews from February to May 2024. Descriptive statistics and chi-square test were used to analyze the utilization of dental service and other independent variables. Logistic regression models were performed to find the factors associated with dental service utilization. Results: The dental service utilization prevalence during the prior 12 months was 46.7%. A statistically significant association was observed between gender (p = 0.018) and knowledge of the nearest dental health facilities (p = 0.016) with dental care use. Multivariable logistic regression confirmed statistically significant associations between gender (p = 0.010) and knowledge of the nearest dental health facilities (p = 0.009) with dental care use. Conclusion: The prevalence of dental service utilization was relatively low among young adults with hearing impairment in Indonesia. Compared to men, women use dental health services 2.5 times more frequently. The utilization of dentalhealth services is 3.3 times higher among individuals who are aware of the nearest dental health facilities than among those who are unaware of it. It is important to strengthen oral health education and provide access to deaf-friendly communication and information so as to increase the utilization of dental health services."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library