Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Muh Tommy Nganroputra
"DKI Jakarta memiliki bonus demografi angkatan kerja yang tercermin dari peningkatan angka pencari kerja perkotaan. Pencari kerja memiliki kecenderungan tertentu pada sektor pekerjaan yang bersifat formal maupun informal. Namun, belum banyak penelitian yang membahas preferensi tersebut berdasarkan faktor demografi dan aksesibilitas. Faktor demografis dapat memberikan gambaran karakteristik pencari kerja dan preferensinya sedangkan faktor aksesibilitas memiliki kaitan erat dengan kemudahan dalam mencapai lokasi pekerjaan yang juga dapat menentukan preferensi pencari kerja. Pengetahuan tentang pengaruh faktor-faktor tersebut dapat memberikan masukan dalam perencanaan kebijakan berbasis wilayah serta pengembangan perkotaan yang mengakomodasi kebutuhan layanan akses pada pusat-pusat ekonomi kota. Dalam penelitian ini diterapkan autokorelasi spasial pada data pencari Kerja di Jakarta dengan menggunakan variabel bebas jumlah penduduk, usia produktif, luas wilayah dan lokasi pelatihan (sebagai representasi aspek pendidikan) sebagai faktor demografis. Sementara itu, untuk mengetahui faktor aksesibilitas pencari kerja digunakan variabel jarak tempuh, waktu perjalanan, dan biaya perjalanan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan spasial untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing wilayah (kecamatan) di DKI Jakarta Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online. Hasil penelitian menunjukkan adanya kecenderungan responden untuk memilih sektor pekerjaan formal dibandingkan informal. Secara kewilayahan juga ditemukan bahwa kecamatan dengan jumlah pencari kerja tertinggi berada di kecamatan Tanjung Priok (Jakarta Utara), Kalideres (Jakarta Barat), dan Duren Sawit di Jakarta Timur. Hasil analisis spasial juga menemukan variabel jumlah penduduk, penduduk usia produktif dan jumlah lokasi pelatihan berpengaruh terhadap preferensi pencari kerja. Sementara itu, variabel aksesibilitas juga signifikan dan berpengaruh terhadap preferensi pencari kerja (jarak tempuh, waktu tempuh, dan biaya perjalanan) untuk memilih pekerjaan di sektor formal.

DKI Jakarta has a demographic bonus of the labor force which is reflected in the increase in the number of urban job seekers. Job seekers have certain tendencies in the formal and informal job sectors. However, there have not been many studies that discuss these preferences based on demographic and accessibility factors. Demographic factors can provide an overview of the characteristics of job seekers and their preferences, while accessibility factors have a close relationship with the ease of reaching job locations which can also determine the preferences of job seekers. Knowledge of the influence of these factors can provide input in area-based policy planning as well as urban development that accommodates the needs of access services in urban economic centers. In this research, autocorrelation is applied to the data on job search in Jakarta by using independent variables of population, productive age, area, and location of training (as a representation of educational aspects) as demographic factors. Meanwhile, to find out the accessibility of job seekers, variables distance, travel time, and travel costs are used. Data analysis was carried out using a spatial approach to determine the influence of each region (observation) in DKI Jakarta This study used a quantitative approach by collecting data using questionnaires that were disseminated online. The result shows respondents’ tendency to choose formal rather than informal work sectors. Regionally, it was also found that the districts with the highest number of job seekers in Tanjung Priok (North Jakarta), Kalideres (West Jakarta), and Duren Sawit sub-districts in East Jakarta. The results of spatial analysis also found that the variables number of population, population age and, number of occupation exercise affect the preferences of job seekers. Meanwhile, accessibility is also significant and influences the preferences of job seekers (mileage, travel time, and travel costs) to choose jobs in the formal sector."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Canberra : Australia National University , 1985
304.6 ASK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Win-Win
"Kemajuan teknologi yang sangat pesat saat ini, berdampak ke seluruh aspek kehidupan. Akibat kemajuan teknologi tersebut, kehidupan saat ini mengalami proses perubahan, baik dari segi politik, sosial, budaya, dan aspek lainnya. Salah satu bentuk kemajuan teknologi di Indonesia adalah dengan berkembang pesatnya industri elektronika.
Seiring dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya informasi dan hiburan, maka permintaan produk elektronik terutama televisi semakin meningkat. Selain sebagai sumber informasi, televisi menawarkan hiburan tersendiri bagi pemiliknya dan merupakan media penyampaian berita dan budaya. Keputusan konsumen terhadap pertimbangan dalam membeli televisi, tidak hanya dipengaruhi faktor intern seperti kebutuhan semata. Akan tetapi, kecanggihan teknologi, tampilan atau desain yang bagus harga yang menarik, promosi dan lain sebagainya akan menjadi faktor yang diperhatikan dalam keputusan membeli televisi.
Dengan demikian, faktor keputusan konsumemn terhadap pertimbangan pembelian televisi, tidak hanya dikaitkan dengan faktor internal yang berkaitan dalam keputusan membeli televisi seperti harga dan mengganti televisi yang telah rusak Akan tetapi, konsumen juga memperhatikan faktor yang berkaitan langsung dengan fisik televisi seperti kecanggihan teknologi, tampilan atau desain yang bagus, ukuran, garansi, dan lain sebagainya.
Berdasarkan latar belakang yang telah dituturkan, penulis mencoba menggali lebih dalam mengenai faktor-faktor lain yang dapat mereka perhatikan dalam keputusannya membeli televisi
Today's rapid technological advances have an impact on all aspects of life. As a result of these technological advances, life is currently undergoing a process of change, both in terms of politics, social, culture, and other aspects. One form of technological progress in Indonesia is the rapid development of the electronics industry.
Along with the growing public awareness of the importance of information and entertainment, the demand for electronic products, especially television, is increasing. Apart from being a source of information, television offers its own entertainment for its owners and is a medium for delivering news and culture. Consumer decisions on considerations in buying television, not only influenced by internal factors such as mere needs. However, technological sophistication, good appearance or design, attractive prices, promotions and so on will be factors to consider in the decision to buy a television.
Thus, consumer decision factors for television purchase considerations are not only associated with internal factors related to the decision to buy television such as price and replacing a damaged television. However, consumers also pay attention to factors directly related to the physical television such as technological sophistication, appearance or good design, size, warranty, and so on. Based on the background that has been mentioned, the writer tries to dig deeper into other factors that they can consider in their decision to buy a television.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T24730
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Adry Gracio
"ABSTRAK
Setelah menikmati bonus demografi akibat peningkatan proporsi penduduk usia produktif, dunia kini menghadapi penuaan penduduk. Studi ini bertujuan untuk melihat dampak penuaan penduduk terhadap arus modal internasional menggunakan regresi panel fixed-effect. Untuk memperkuat analisis, studi ini juga melakukan regresi Pooled OLS dan regresi dalam setiap benua. Hasil dari sampel 167 negara menunjukan distribusi umur signifikan berpengaruh terhadap arus modal internasional. Distribusi umur memiliki hubungan kubik dengan arus modal internasional dan hubungan tersebut konsisten di setiap benua. Sampai proporsi umur 35-39, hubungan keduanya negatif. Hubungan keduanya positif hingga antara proporsi umur 65-69 dan 70-74, lalu kembali negatif. Studi ini menyimpulkan bahwa struktur demografi memiliki dampak pada arus modal internasional dan, berlawanan dengan kepercayaan pada umumnya, penuaan penduduk mendorong terjadinya arus modal ke dalam negara tersebut.

ABSTRACT
After decades of enjoying demographic dividend due to higher share of productive age population, the world now is entering a new phase of demographic transition, the aging population. This study aims to find its impact towards international capital flow, using fixed effect panel regression. To supplement that, this study also carried out pooled OLS and regression within each continent. The result from 167 sample countries shows that age distribution has a significant impact towards international capital flow. The result shows significant ldquo humpback rdquo shape relationship between the two variable and consistent in every continent. At first, increase in age will decrease net capital outflow from a country. The trend will reverse into positive relationship at age share 35 39 year. Between the age share 65 69 and 70 74, the trend will be reversed again into negative. Two key messages learned from the study. First, population does matter for international macroeconomics variable. Second, against the common conception, aging population does not create capital flight but capital inflow."
2017
S68308
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidabutar, Misnilawaty
"The world population, as well as Indonesia, is aging and this demographic transition influences saving, investment, and capital flows. By looking at data from 1973 to 2017, this paper finds two things. First, the relationship between age groups and saving exhibits the inverted U-shape, but only old dependency impact negatively on investment based on 104 countries data. The capital flows represented by current account is deficit in the young dependency, but surplus in the old dependency. Second, demographic transition in Indonesia induced an increase in savings by a higher rate than investment and caused current account surplus in this period.

Dunia dan juga Indonesia menghadapi aging population dan perubahan demografis ini mempengaruhi tabungan, investasi, dan aliran modal. Berdasarkan data dari 1973 hingga 2017, tesis ini menemukan dua hal, Pertama, hubungan antara kelompok umur dan tabungan memperlihatkan bentuk punuk, tetapi hanya kelompok usia tua yang berpengaruh negatif terhadap investasi berdasarkan data 104 negara. Aliran modal yang direpresentasikan oleh neraca transaksi berjalan mengalami defisit pada kelompok usia muda tetapi surplus pada kelompok usia tua. Kedua, Perubahan demografis di Indonesia menyebabkan kenaikan pada tabungan dengan lebih tinggi daripada kenaikan pada investasi dan juga menyebabkan surplus pada neraca transaksi berjalan selama periode ini.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mikihiro Moriyama
"ABSTRACT
Negara Jepang mengalami penurunan jumlah penduduk. Salah satu penyebab demografi yang pincang ini (disebut Shoushi Koureika dalam bahasa Jepang) adalah berkurangnya jumlah anak. Penyebab yang lain adalah perpanjangan hidup manusia. Perubahan demografi yang mendadak ini menyebabkan berbagai masalah, seperti kekurangan tenaga kerja, pertambahan anggaran untuk kesejahteraan masyarakat, dan penurunan jumlah sekolah. Pemerintah Jepang sudah mulai mencoba mengatasi masalah-masalah sosial dan ada juga hasil dari usaha itu walaupun terbatas. Namun, usaha keras perlu dilanjutkan. Dalam makalah ini saya mencoba mendalami masalah sosial dengan memberi perhatian tidak hanya pada kondisi sosial yang sedang berubah tetapi juga pada perubahan nilai hidup masyarakat Jepang pada masa kini. Beberapa pemecahan masalah akan dicari untuk beberapa dekade mendatang, khususnya cara yang unik dan sesuai dengan masyarakat Jepang. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
907 PJKB 9:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tian, Xueyuan
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2021
304.6 TIA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, William Aaron Marudut
"

Penurunan fertilitas adalah suatu fenomena demografis yang terjadi secara global, termasuk di Indonesia. Fenomena ini dapat berdampak positif atau negatif terhadap suatu negara, tergantung pada tingkat fertilitas negara tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan penurunan tingkat fertilitas pada tingkat kabupaten/kota di Indonesia dan mengidentifikasi faktor-faktor yang secara umum memengaruhi penurunan tersebut. Regresi logistik biner pada 497 kabupaten/kota di Indonesia dengan menganalisis selisih nilai variabel-variabel pada 2010 dan 2020 digunakan untuk menganalisis determinan-determinan penurunan tingkat fertilitas tersebut. Hasil regresi menunjukkan bahwa selisih tingkat prevalensi keluarga berencana pada 2010 dan 2020 sebagai faktor langsung terhadap fertilitas memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap probabilitas penurunan fertilitas. Temuan ini sesuai dengan teori Bongaarts (1978) yang menunjukkan peranan variabel kontrasepsi terhadap tingkat fertilitas.


Fertility decline is a demographic phenomenon that is happening globally, including in Indonesia. This phenomenon might have positive or negative impacts towards a country, depending on the country’s fertility rate. This study aims to look at the differences in fertility decline on district level in Indonesia and to identify factors that affect such decline. Binary logistic regressions on 497 districts and cities in Indonesia by analyzing the change scores of the variables in 2010 and 2020 are used to analyze the determinants of the fertility decline. The results show that the difference in contraceptive prevalence rate in 2010 and 2020 as a direct determinants of fertility has a postive and significant effect towards the probability of a decline in fertility. This finding confirms the theory of Bongaarts (1978) that shows the role of contraception in reducing fertility rates.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>