Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faisal Dhani Nugraha
"Kebudayaan merupakan hasil daya cipta manusia dalam berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungan sekelilingnya yang berbeda-beda sehingga walaupun unsur-unsur kebudayaan manusia bersifat universal namun terdapat perbedaan antara unsur-unsur kebudayaan satu kelompok manusia dengan kelompok manusia yang lain. Kebudayaan telah membentuk sesuatu yang khas dari kelompok-kelompok manusia tersebut, yang terlihat dalam perwujudannya berupa sistem budaya, sistem sosial dan kebudayaan fisik.
Pertemuan „antar kebudayaan merupakan fenomena yang menarik untuk diamati karena proses tersebut mempertemukan wujud dan unsur kebudayaan yang berbeda-beda antara dua atau lebih kelompok manusia. Proses pertemuan tersebut bisa menimbulkan benturan-benturan antar kebudayaan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Arsitektur sebagai bagian dari kebudayaan tentunya dapat dipengaruhi oleh pertemuan antar kebudayaan yang terjadi. Pengaruh yang ditimbulkan dapat berupa perkembangan dan perubahan dalam nilai, wujud, bentuk, teknologi dan lain-lain pada unsur-unsur dalam Arsitektur. Termasuk di dalamnya adalah ornamen pada bangunan yang dapat dipengaruhi oleh pertemuan antar kebudayaan yang terjadi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Azis Said
Yogyakarta: Ombak, 2004
728.899 22 ABD s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1984
722 IND a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Risman Marah
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1987/1988
745 RIS r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rifki Ramadhan W.
"

Arsitek modernis menganggap ornamen harus dihapuskan dari karya arsitektur karena ornamen nihil dari sisi fungsional. Postmodernisme datang mengkritik Modernisme dengan mengangkat kembali ornamen dari masa lampau. Arsitek kontemporer yang juga mencoba memunculkan ornamen cenderung menghapuskan aspek politik dalam produksi ornamen, dengan tujuan lebih mampu menggapai pengguna ruang kota yang lebih luas karena latar belakang masyarakat kota cenderung semakin heterogen dan beragam yang tidak menjadi pertimbangan arsitek postmodernis. Masyarakat Indonesia yang masih mengagumi simbolisme dan figurisme menjadikan ornamen arsitektural memiliki posisi strategis dalam perkembangan arsitektur di Indonesia terutama dalam aspek politik. Karena itu skripsi ini bertujuan membahas politik ornamen yang terjadi dalam perkembangan sejarah arsitektur di Indonesia pasca kemerdekaan dan melihat relevansinya di masa sekarang.

 


Modernist architects stated that ornament must be omitted from the architectural work because of its absence of functionality. Postmodernism came to criticize Modernism by resurrecting ornament from the past. Contemporary architects who also try to bring back ornament tend to erase political aspect in the production of ornament, aiming to reach wider users in an urban space where its citizen tend to diverse in background and become more heterogeneous which is not a consideration by postmodernist architects. The people of Indonesia who are still admiring simbolism and figurism make architectural ornament have strategic position in the development of architecture in the country especially in political aspect. Hence, this undergraduate thesis aims to explain how politic of ornament occured during the development of architecture in Indonesia after independence and sees its relevance with today’s context.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library