Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sigit Pranowo Hadiwardoyo
"ABSTRAK
Lapis asbuton agregat (lasbutag) sering digunakan sebagai permukaan jalan, namun masih belum memberikan hasil yang memuaskan karena sering terjadi kerusakan sebelum umur rencana, untuk mengatasi hal tersebut maka lasbutag memerlukan suatu campuran bahan tambah agar dapat meningkatkan mutu perkerasan jalan. Penggunaan Perma-bond sehagai bahan peremaja diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap modifikasi asbulon dengan bahan peremaja Perma-bond dengan komposisi 40% bahan peremaja Perma-bond dan 60% kadar bitumen asbulon merupakan perbandingan campuran yang terbaik untuk mendapatkan jenis aspal penetrasi 60/70,
Pada campuran panas (Hot-mix) dari hasil uji marshall didapat nilai kadar bitumen optimum 8,75 %. Dan pada campuran dingin (Cold-m;x) didapat pada pemeraman 3 hari dengan kadar bitumen 8,1 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Janson, Uilf krueger
Munich: teamwork media, 2010
702.81 JAN c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rebecca Grace Agustina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh durasi penyinaran terhadap kekuatan tarik diametral resin komposit bulk-fill. Enam puluh spesimen Tetric N-Ceram Bulk-Fill ketebalan 3 mm dan diameter 6 mm; warna IVA dan IVW dibagi ke dalam 3 kelompok berdasarkan durasi penyinaran 10 detik, 15 detik, dan 20 detik untuk setiap warna. Spesimen dipolimerisasi dengan LED curing unit Bluephase Style, 1.280 mW/cm2 dan diuji kekuatan tarik diametralnya menggunakan uji statistik Universal Testing Machine. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan One-Way ANOVA dan Post-Hoc Tukey HSD. Hasil menunjukkan adanya perbedaan bermakna.

This study was conducted to evaluate the influence of different exposure time and bulk fill composite shade on its diametral tensile strength. Sixty disc shaped specimens of Tetric N Ceram Bulk Fill 3 mm of thickness x 6 mm of diameter shade IVA and IVW were divided into 3 subgroups for each shade according to exposure times 10 s, 15 s, and 20 s . All specimens were polymerized using LED curing unit Bluephase Style, 1.280 mW cm2 and tested using Universal Testing Machine to determine its diametral tensile strength. Data were statistically analyzed using One Way ANOVA dan Post Hoc Tukey test. The result showed a significant differences in all groups."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Retno Putri
"Rem adalah komponen vital dalam kendaraan yang berfungsi mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan. Brake shoe yang diperoleh oleh industri umum saat ini terbuat dari besi cor, yang memiliki densitas dan gesekan tinggi yang menyebabkan terjadinya percikan selama pengereman. Dalam penelitian ini dipelajari mengenai sifat mekanik dan mikrostruktur ADC12 dengan komposit SiC mikro untuk menggantikan besi cor dalam pembuatan sepatu rem untuk kereta. Komposit dibuat dengan metode pengecoran aduk dan ditambahkan kandungan Ti 0.04, 0.06, 0.15, 0.3 dan 0.5 wt. TiB bertindak sebagai penghalus butir yang meningkatkan sifat mekanik secara signifikan karena butir menjadi lebih halus dan seragam. Sepuluh persen berat Magnesium ditambahkan untuk meningkatkan kemampubasahan dari komposit tersebut. Beberapa pengujian yang dilakukan untuk mengkarakterisasi material komposit adalah: OES, XRD, OM, SEM, dan pengujian merusak seperti tarik, kekerasan, keausan, danimpak. Hasilnya, komposisi optimum ditemukan pada komposit ADC 12/SiC dengan menambahkan 0.15 wt TiB yang menghasilkan UTS sebesar 136 MPa, kekerasan sebesar 53 HRB, laju aus sebesar 0.99 mm3/s, dan harga impak sebesar 0.097 J/mm2.

Brake is a vital component in a vehicle that works on reducing speed and stopping the vehicle. Brake shoe obtained by common industries is currently made of a cast iron, which has a high density and a high friction that caused sparks during braking. The mechanical properties and microstructure of the ADC12 with micro SiC composites to replace cast iron in the making of brake shoe for train have been studied in this work. The composites were made with stir casting method and were added Ti content of 0.04, 0.06, 0.15, 0.3 and 0.5 wt. TiB act as grain refiners that improve the mechanical properties significantly because the grain becomes finer and more uniform and 10 wt Magnesium was added to improve the wettability of the composites. Several test were conducted to characterize the material OES, XRD, OM, SEM, and destructive test such as tensile, hardness, wear, and impact. As the result, the optimum composition was found by adding 0.15 wt of TiB which results 136 MPa in Ultimate Tensile Strength UTS , 53 HRB in hardness, 0.99 mm3 s in wear rate, and 0.097 J mm2 on impact testing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muharam Kemal Adam
"Karakterisasi Komposit AC4B/Nano TiC Dengan Variasi Fraksi Volume Nano TiC Reinforce oleh Stir Casting Process telah diselidiki. Penulis digunakan paduan aluminium seri tiga, AC4B, yang mengandung silikon dan tembaga sebagai paduan utamanya. Selanjutnya, penambahan Nano TiC ke dalam komposit AC4B dapat meningkatkan daya tarik kekuatan, daktilitas, dan ketangguhan komposit AC4B dengan menyempurnakan struktur dendrit dari fase α-Al dan membentuk fase padat super jenuh, θ (Al2Cu). Dalam studi ini, Komposit AC4B / Nano TiC dibuat melalui stir casting dengan beberapa variabel parameter Nano TiC memperkuat komposisi 0,25%, 0,3%, 0,35%, 0,4%, dan 0,5% fraksi volume untuk menentukan nilai optimal dari sifat mekanik AC4B/komposit Nano TiC. Proses casting stir dipilih karena memiliki beberapa kelebihannya, seperti mudah digunakan, fleksibel, dan dapat digunakan untuk menghasilkan sejumlah besar produk. Diketahui bahwa komposit AC4B/Nano TiC memiliki nilai optimum sifat mekanik ketika komposisi Nano TiC adalah fraksi volume 0,3% dengan kekuatan tarik utama 132,31 MPa dan kekerasan 55,18 HRB.

Characterization of AC4B/Nano TiC Composites with Variations in Reinforce Nano TiC Volume Fractions by the Stir Casting Process has been investigated. The author used three series aluminum alloy, AC4B, which contained silicon and copper as its main alloy. Furthermore, the addition of Nano TiC to the AC4B composite can increase the tensile strength, ductility, and toughness of the AC4B composite by perfecting the dendrite structure of the α-Al phase and forming a super saturated solid phase, θ (Al2Cu). In this study, AC4B/Nano TiC composites made by stir casting with several variable parameters Nano TiC strengthens the composition of 0.25%, 0.3%, 0.35%, 0.4%, and 0.5% volume fraction to determine the optimal value of the properties mechanical AC4B/Nano TiC composites. The casting casting process was chosen because it has several
its advantages, such as easy to use, flexible, and can be used to produce a large number of products. It is known that the AC4B/Nano TiC composite has optimum mechanical properties when the composition of Nano TiC is a volume fraction of 0.3% with a main tensile strength of 132.31 MPa and a hardness of 55.18 HRB.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Nugroho
"ABSTRAK
Natural fiber reinforced polymer composites are widely developed because of their relative low price and eco-friendly. One of natural fiber sourches is pandanus tectorius leaf. This study aimed to determine the effect of variations in fiber volume fraction on tensile strength, impact strength, bending strength and morphological on sea pandanus fibers- polypropylene composites.Tensile test spesimen refer to ASTMD 638, impact test spesimen refes to ASTMD 5942-96, bending test spesimen refer to ASTMD 790 -02. The increasing of the volume fraction increased the tensile strength and impact strength. The tensile test results showed the highest tensile strength results for composites with a volume fraction of 35% was 25.82 MPa. The impact test results showed that the highest impact strength was obtained in the 35 % volume fraction of 0.0062 Joule/mm2. The bending test results showed that the highest bending strength was obtained in the 20% volume fraction of 24.96 MPa. Based on SEM test results, there were voids, cracks, fibers pull out on the composite."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2020
620 JIA XII:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Burnt Mill, Harlow, Essex: Longman Scientific & Technical, 1994
R 620.192 HAN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Aldila Firsty Fitriana
"Glass fibre reinforced polymer (GFRP) komposit, diantara serat penguat material lain, merupakan serat yang sangat ekonomis dan dan menawarkan fleksibilitas yang luas berguna bagi para insinyur. Kekuatan dan kekakuan mereka dapat disesuaikan dengan porsi bahan penguat. Kendati manfaat ini, industri konstruksi mengalami kesulitan mengadopsi teknologi ini karena kekuatannya rendah modulus, perilaku jangka panjang, proses produksi yang mahal dan tidak adanya standar desain. Penelitian lebih lanjut harus berkonsentrasi pada daya tahan dan peningkatan perlawanan mereka terhadap suhu tinggi. Standar desain divalidasi juga harus diproduksi untuk meningkatkan penggunaan komposit GFRP oleh industri konstruksi.

Glass fibre reinforced polymer (GFRP) composites, among the other fibre reinforcing materials, is the least expensive fibre, and it offers extensive flexibility of use to the engineers. Their strength and stiffnesses can be customised by the portion of reinforcing material. Despite these benefits, the construction industry has difficulty adopting this technology because of its low-modulus strength, long term term behaviour, expensive production process and the absence of design standards. Further research must concentrate on the durability and improvement of their resistance to elevated temperatures. Validated design standards must also be produced to enhance the use of GFRP composites by the construction industry.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harjo Seputro
"Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composite/ MMCs) sebagai salah satu material yang terus menerus dikembangkan dan disempurnakan sifat-sifatnya merupakan bahan alternatif pengganti logam yang potensial. Alasan utama untuk mengembangkan MMCs adalah karena kemampuannya untuk memberikan serangkaian sifat yang bisa disesuaikan untuk aplikasi tertentu. Substitusi komponen yang ada dengan material komposit, memiliki potensi besar untuk menghemat berat.
Karakteristik MMCs dipengaruhi oleh temperatur infiltrasi dan ukuran partikel penguat. Oleh karena itu penelitian ini menekankan pada pengaruh temperatur infiltrasi dan ukuran partikel penguat terhadap karakteristik MMCs. Material yang digunakan adalah Al 6063 sebagai matrik dan serbuk ZrO2 sebagai penguat.
Pada penelitian ini, temperatur infiltrasi yang digunakan adalah 725°C, 750°C, 775°C, dan 800°C dengan ukuran partikel 100 mesh, 325 mesh dan 100 + 325. Proses pembuatan MMCs pada sebuah wadah/talam (tray) dengan metode Infiltrasi Spontan Tanpa Tekanan. Terhadap hasil fabrikasi diamati pengaruh temperatur infiltrasi dan ukuran partikel penguat terhadap densitas, porositas, kekerasan, ekspansi termal, dan jumlah reaksi produk yang terbentuk.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan nilai densitas, kekerasan dan jumlah (berat) reaksi produk yang terbentuk pada partikel penguat yang lebih halus dan temperatur infiltrasi yang makin meningkat. Sebaliknya terjadi penurunan laju keausan, dan porositas pada partikel penguat yang lebih halus dan temperatur infiltrasi yang makin meningkat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T8975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Herman Yuwono
"Komposit dengan matriks polimer dan penguat serat telah menjadi material yang dipakai secara meluas pada aplikasi-aplikasi struktural dimana dibutuhkan rasio kekuatan dan kekakuan terhadap berat yang tinggi. Walaupun demikian komposit serat dengan matriks polimer memiliki kelemahan terhadap pembebanan tekan. Satu dan sekian banyak penjelasan untuk hal ini adalah karena mekanisme perpatahan mikro plastis (plastic microbuckling) yang disebabkan oleh adanya ketidak-lurusan serat (fibre misalignment, deformasi plastis matriks serta kehadiran peningkat tegangan seperti daerah kaya resin (resin-rich region). Pada aplikasi kelautan dalam iklim tropis seperti di Indonesia, kelemahan ini diperbesar oleh adanya mekanisme penurunan modulus kekakuan matriks polimer oleh absorpsi ion-ion klorida dari air laut, oksidasi dari udara serta serangan sinar ultraviolet matahari terhadap rantai karbon polimer. Sebagai salah satu pertimbangan untuk mendisain material komposit bagi aplikasi-aplikasi tersebut, informasi visual mengenai tahapan terjadinya kerusakan oleh perpatahan mikro plastis sebagai mekanisme dominan kegagalan tekan pada komposit matriks polimer perlu dipahami dengan baik. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan sebagai suatu usaha untuk memodelkan mekanisme perpatahan mikro-plastis tersebut, yang diharapkan dapat ditunjukkan oleh benda uji komposit yang telah diekspos dalam lingkungan air laut.
Pengujian tekan uniaksial telah dilakukan pada komposit model yang memiliki ketidak sempurnaan berupa daerah ketidak lurusan serat terbatas. Komposit model dibuat dari lembaran-lembaran Baja tipis yang direkat dengan adhesive film (resin epoksi). Teknik perekaman dengan video digunakan untuk memperoleh tahapan-tahapan kerusakan yang terjadi pada benda uji dengan jelas. Dengan menggunakan komposit model dan teknik tersebut, awal terjadinya perpatahan mikro (microbuckling) serta tahap-tahapan kerusakan dapat diamati secara eksperimental dengan baik terutama pada benda uji yang belum diekspos dalam air laut. Pada benda uji yang telah diekspos dalam air laut mekanisme kerusakan yang dominan adalah splitting yang merupakan konsekuensi penurunan atau degradasi ikatan antar muka serat dan matriks. Hasil pengujian temperatur transisi gelas (g) mengindikasikan penurunan modulus kekakuan komposit yang selanjutnya akan menurunkan kekuatan tekan komposit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>