Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Latar Belakang: Jawa Timur adalah provinsi dengan pertumbuhan ekonomi dan fasilitas kesehatan, sarana, dan prasarana yang cukup memadai sehingga disayangkan ketika masih terdapat problem kesehatan gizi balita. Metode: Penelitian ini melakukan pendekatan kualitatif. Ibu dan keluarga dengan masalah gizi balita diamati dan diwawancarai tentang konstruksi dan tindakannya. Penelitian ini dilakukan tahun 2012 dengan lokasi Kabupaten Sampang dan Bojonegoro. Hasil: Ibu belum menerapkan pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan padat terlalu dini pada bayi (madu, kelapa muda, pisang). Ibu baru mengetahui jika memiliki anak dengan status gizi buruk setelah berinteraksi dengan tenaga medik. Keadaan ibu yang hanya mementingkan perbaikan ekonomi keluarga (memperoleh status sosial dalam masyarakat), dan memiliki anak dengan gizi buruk adalah sebuah masalah yang memalukan serta harus segera diatasi dengan mencari pelayanan kesehatan. Ibu yang mengacu pada pengalaman merawat anak sebelumnya, tidak menganggap gizi buruk sebagai suatu masalah yang harus diatasi, dan justru menghindari pelayanan kesehatan."
BULHSR 18:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yustina Muliani
"ABSTRAK
Tingkat keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang masih
rendah dan tingginya persentase Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan akibat
PJAS di lingkungan SD, merupakan masalah serius karena terkait dengan
pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Social Change Campaign?
Gerakan Aksi Nasional dengan taktik promosi keamanan PJAS menggunakan
model proses komunikasiS-M-C-R-E. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah taktik promosi keamanan pangan yang dilakukan pada siswa SD
(R) mempunyai hubungan terhadap sikap memilih PJAS yang aman (E) yang
terkait dengan variable kompetensi Penyuluh (S), pesan yang bersifat attention,
comprehension, acceptance (M) dan kesadaran memilih PJAS yang
aman setelah mendapat diseminasi pesan melalui beragam saluran komunikasi (C).
Atas dasar ini diajukan model teoritis yaitu communication competency theory,
reinforcement theory dan teori umum bagi Social Change Campaign dan 3 hipotesis
untuk diuji dengan metode analisis multivariate.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa taktik promosi keamanan pangan mempengaruhi
sikap memilih PJAS yang aman dan ketiga variable tersebut dapat menjadi tolak ukur
dalam mengevaluasi outcomes sikap dari suatu Social Change Campaign karena ketiga variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap sikap.

ABSTRACT
Low safety level of food consumed by school children and high
percentage of food poisoning outbreak among elementary school children are
serious problems since they are related to the human resources development in
Indonesia. Social Change Campaign ? National Act Movement through promotion
strategy of the food consumed by school children was conducted by using S-M-CR-
E as communication process model. This study was aimed to analyze whether
the promotion strategy for the food safety, which was addressed to the elementary
schoolchildren (R), had association with attitude to choose safe food consumed by
school children (E) which was related to educator competence variable (S), to
message with such characteristic as attention, comprehension, acceptance (M),
and to awareness in choosing safe food consumed by school children after
receiving message which has been disseminated via various communication
channels (E). Based on these problems, it was proposed a theoretical model, i.e.
communication competency theory, reinforcement theory, and general theory for
Social Change Campaign; and also three hypotheses to be tested by using
multivariate analysis method.
The study results showed that food safety promotion strategy influenced
the attitude to choose safe food consumed by school children and those three
variables could be used as criteria or standard in evaluating outcomes from a
Social Change Campaign since those three variables have significant impact to
attitude changes"
2012
T31489
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiva Inayah Hafid
"Tulisan ini mengenai layanan kesehatan publik pada masa pandemi COVID-19. Dengan berfokus pada hubungan antara penyakit tidak menular (PTM) dengan gizi kesehatan ibu dan anak, penulis menggambarkan bagaimana pemulihan kesehatan primer seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) dilakukan untuk mengantisipasi gangguan akses pelayanan kesehatan akibat pandemi COVID-19, khususnya pada pelayanan PTM dan gizi (Handoyo, dkk., 2021; KSI, 2021). Dengan menggunakan pendekatan sosial ekologi, tulisan ini membahas implementasi komunikasi perubahan sosial PN-PRIMA khususnya pada Kampanye Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Gizi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) mereka. Tulisan ini didasarkan data yang didapat dari wawancara dengan kader yang diadakan di beberapa PUSKESMAS PUSKESMAS di Kabupaten Bekasi, Kota Bandung, dan Kota Depok untuk memahami implementasi dan efektivitas komunikasi perubahan sosial terhadap kesehatan PTM dan gizi. Temuan yang didapat menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan yang menghibur dan edukatif, penggunaan media interaktif, serta pembentuk opini kunci seperti tokoh masyarakat dan pemimpin daerah menjadi faktor dari efektivitas komunikasi perubahan sosial dalam kampanye kesehatan PN-PRIMA. Hal tersebut menekankan bahwa untuk menanamkan pesan-pesan kesehatan ke masyarakat dengan harapan dapat mengubah sikap dan perilaku, diperlukan berbagai pengaruh sosial yang kuat serta kegiatan stimulus menarik yang dapat mendorong penyebaran pesan dan mempengaruhi perilaku masing-masing individu.

This article is about public health services during the COVID-19 pandemic. By focusing on the relationship between non-communicable diseases (NCD) and maternal and child health nutrition, the authors describe how primary health recovery such as Community Health Centers (PUSKESMAS) is carried out to anticipate disruptions to access to health services due to the COVID-19 pandemic, especially in PTM and nutrition services. (Handoyo, et al., 2021; KSI, 2021). Using a socio-ecological approach, this paper discusses the implementation of PN-PRIMA's social change communication—what is this—especially in their Non-Communicable Diseases (NCD) and Maternal and Child Health Nutrition (KIA) Campaign. This paper is based on data obtained from interviews with kader participants held at few Community Health Centers in Bekasi District, Bandung City, and Depok City to understand the implementation and effectiveness of social change communication on NCD health and nutrition. The findings show that the implementation of entertaining and educative activities, the use of interactive media, as well as key opinion formers such as community leaders and regional leaders are factors in the effectiveness of social change communication in the PN-PRIMA health campaign. This emphasizes that in order to instill health messages in the community in the hope of changing attitudes and behavior, various strong social influences and attractive stimulus activities are needed that can encourage the spread of messages and influence the behavior of each individual.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library