Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Beck, Judith S.
New York: Guilford Press, 1995
616.891 4 BEC c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Angelina Sulistio,author
"Konsep diri merupakan bagian penting dari kehidupan seorang anak. Anak dengan konsep diri positif akan merasa dirinya kompeten dalam menghadapi tugas - tugas di sekolah. Anak dengan konsep diri negatif cenderung akan merasa dirinya tidak kompeten atau meragukan kemampuannya untuk meraih prestasi di sekolah. Sehingga dapat dikatakan bahwa konsep diri seorang anak dapat mempengaruhi bagaimana anak tersebut berpikir dan bertingkah laku. Salah satu penyebab seorang anak mempunyai konsep diri negatif adalah adanya kekeliruan pola berpikir tentang diri sendiri dan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengubah kekeliruan pola berpikir pada individu adalah melalui Cognitive behavior therapy.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh cognitive behavior therapy dalam meningkatkan konsep diri anak menjadi lebih positif. Terapi dilaksanakan dengan menggunakan program - program cognitive behavior therapy yang telah disusun oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metoda studi kasus. Metoda yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara, observasi, dan dokumen. Partisipan pada penelitian ini adalah klien Klinik Bimbingan Anak Fakultas Psikologi UI yaitu; G, anak laki-laki berusia 9 tahun 7 bulan dan memiliki konsep diri negatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cognitive behavior therapy mempunyai pengaruh positif dalam meningkatkan konsep diri anak menjadi lebih positif. Namun, peneliti meragukan apakah keberhasilan terapi benarbenar merupakan hasil terapi atau dikarenakan kondisi yang baru terjadi pada G, yaitu penurunan raport dan ia naik kelas. Oleh karena itu disarankan untuk melakukan terapi dengan jarak yang cukup jauh dengan penerimaan raport kenaikan kelas sehingga anak juga dapat menerapkan langsung coping dan positive self-talk ketika menghadapi ulangan."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjahjanti Kristyaningsih
"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif terhadap perubahan harga diri dan kondisi depresi pasien gagal ginjal kronik (GGK) di ruang Haemodialisa RSUP Fatmawati Jakarta. Metode penelitian adalah quasi experiment dengan desain pre-post test design with control group. Data diambil sebelum dan sesudah pemberian intervensi terapi kognitif pada pasien GGK yang mengalami harga diri rendah dan kondisi depresi di kelompok intervensi. Sampel penelitian diperoleh secara consequtive sampling yang berjumlah 56 responden, terdiri dari 28 responden untuk kelompok intervensi dan 28 responden untuk kelompok kontrol. Instrumen penelitian untuk mengetahui tingkat harga diri dan kondisi depresi menggunakan kuesioner modifikasi dari Test Skrining Depresi Beck (Beck Depresion Inventory/BDI) yang berjumlah 25 pertanyaan. Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat harga diri meningkat lebih bermakna dan kondisi depresi menurun lebih bermakna pada kelompok pasien gagal ginjal kronik yang mendapatkan terapi kognitif dibanding kelompok pasien gagal ginjal kronik yang tidak mendapatkan terapi kognitif (p value = 0,000; α = 0,005). Terapi kognitif bila dilaksanakan secara konsisten oleh pasien secara mandiri berpeluang untuk meningkatkan harga diri sebesar 18,9% dan diperkirakan mampu meningkatkan nilai harga diri sebesar 20,43 poin dan juga berpeluang untuk menurunkan depresi sebesar 31,2% dan diperkirakan mampu menurunkan nilai kondisi depresi sebesar 6,29 poin. Ruang Haemodialisa RSUP Fatmawati dapat mengupayakan peningkatan harga diri dan penurunan kondisi depresi pasien GGK yang menjalani terapi haemodialisa melalui pemberian intervensi keperawatan spesialistik agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, paripurna dan bermutu serta terintegrasi dalam pelayanan kesehatannya.

The aim of this study was to investigate the influence of cognitive therapy to self esteem degree and depression condition of the patient with chronic renal failure (CRF) at Haemodialysis unit of Fatmawati Hospital, Jakarta. The research method was quasi experimental pre-post test with control group. The data was gathered at before and after giving the cognitive therapy to the patient with CRF who had low self esteem and was depressed. The amount of samples were 56 respondents which 2 were 28 respondents of intervention group and 28 respondents of control group and determined by consequtive sampling method. The research instrument was a questionnaire consisted 25 questions of Likert scale statement which were modified from Beck Depresion Inventory (BDI). The result of this study showed that the level of self esteem in the intervention group was increased higher significantly and also the depression condition was decreased lower significantly than the control group (p value = 0,000; α = 0,005). The conclusion is that the level of self esteem will be higher and depression condition will be decreased whether the patient does the cognitive therapy by himself routinely (consistently) in his activities daily life with the probability score is 18,9% for self esteem degree and 31,2% for depression condition and there will be enhanced 20,43 point for self esteem degree and 6,29 point for depression condition. Fatmawati Hospital especially Haemodialysis unit could increase the patient self esteem and decrease the patient depression condition with delivering specialistic nursing intervention to their patient so that they could achieve the comprehensive, holistic and qualified nursing care which is integrated in their health services for their patient."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Maha Decha Dwi Putri
"Kecemasan adalah suatu perasaan gelisah atau ketakutan terhadap sesuatu yang dapat dialami oleh semua individu, termasuk diantaranya lanjut usia. Pada lansia, kecemasan dapat disebabkan oleh perubahan kondisi fisik yaitu kondisi geriatrik, perubahan psikologis yaitu perubahan fungsi kognitif, perkembangan temprament individu, dan perubahan lingkungan seperti kemiskinan, seringnya terjadi kekerasan, pola adaptasi yang gagal, serta peristiwa hidup yang negatif. Kecemasan pada lansia dapat menyebabkan munculnya beberapa penyakit, diantaranya penyakit jantung, hipertensi, hingga berujung pada kematian.
Fenomena kecemasan ini cukup sering ditemui di usia lanjut. Di Indonesia, fenomena ini sering ditemui di beberapa kota dengan tingkat populasi lansia yang tinggi seperti di Kota Depok. Penelitian ini berusaha menjawab fenomena yang ada dengan memberikan intervensi psikologis kepada lansia yang berdomisi di Depok. Intervensi ini merupakan intervensi kelompok cognitive behavioral therapy (CBT) yang diberikan kepada 5 orang partisipan. Pegukuran dilakukan pada saat pra-intervensi dan pasca-intervensi untuk mengetahui perubahan tingkat kecemasan yang jelas pada masing-masing partisipan. Kelima partisipan yang mengikuti intervensi ini mengalami penurunan tingkat kecemasan yang diukur menggunakan skala PSWQ (Penn State Worry Questionaire) dan STAI (State Trait Anxiety Inventory). Penurunan pada kelima partisipan bervariasi tergantung dari masalah dan ketaatan partisipan saat mengikuti intervensi.
Kelima partisipan telah mengikuti teknik-teknik yang sudah diberikan selama proses intervensi seperti mengenali gejala, reaksi tubuh dan dampak cemas, membuat dan mengevaluasi rencana kegiatan, mengenali pikiran negatif, merekonstruksi pikiran negatif, mencari solusi dari masalah, dan berlatih relaksasi. Keberhasilan penelitian tergantung dari motivasi untuk sembuh, kepatuhan dalam mengikuti intervensi dan keinginan untuk melakukan teknik-teknik yang sudah diberikan selama intervensi.

Anxiety can be defined as a feeling of discouraged or frightened about something, occur in human beings, as well as to the old ages. For older people, anxiety can be caused by the changing of their physical condition e.g. geriatric condition, the changing of psychological condition e.g. the change of cognitive function, individual temperament development, the changing of their surroundings e.g. poverty, violence, the failure of adaptation pattern, and the negative side of life. Anxiety for the old ages may lead to some diseases such as coronary heart disease, high blood pressure which could lead them to death.
This anxiety phenomenon often appears in the old ages. In Indonesia, this phenomenon can be found in some cities with high population of the old ages such as in Depok. This research was trying to figure out the answer by giving a psychological intervention for old aged individual living in Depok. The intervention was group cognitive behavioral therapy (CBT) given to 5 participants. The measurement was done at pre intervention and post intervention to find the changing of anxiety level of each participant.
All participants who joined this intervention experienced decrease of anxiety level which was measured by PSWQ scale (Penn State Worry Questionnaire) and STAI (State Trait Anxiety Inventory). Various result was found depends on problems and the obediency of the participant during the intervention. The success of this research may be influenced the motivation of healing, obedient, and willingness to do the techniques given by participants.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T31084
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arlita Permanasari
"HIV menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia, dan berkembang sangat pesat di antara perempuan. Pasien HIV akan menghadapi banyak perubahan, mulai dari perubahanan medis hingga perubahan sosial dan psikologis. Kondisi ini membuat level depresi para pasien HIV menjadi lebih tinggi, sehingga kualitas hidupnya menurun. Intervensi perlu diberikan agar pasien HIV dapat melakukan rekonstruksi pandangan negatif terhadap diri sendiri, orang lain dan masa depan. Salah satu intervensi yang efektif adalah Cognitive Behavioral Therapy (CBT), yang bertujuan untuk merestrukturisasi kognitif agar muncul respon yang lebih adaptif.
Metode penelitian dilakukan dengan one group before-after study design dan convenience sampling di RS POLRI, Jakarta Timur. Intervensi dengan CBT dilakukan sebanyak enam sesi.
Hasil dari empat partisipan, tiga diantaranya dapat mengikuti intervensi sampai selesai dan menunjukkan pengurangan simtom depresi serta peningkatan kemampuan coping terhadap perasaan negatif. Hal ini dapat dilihat dari penurunan skor BDI dan evaluasi kualitatif.
Kesimpulan CBT efektif untuk menurunkan simtom depresi pada perempuan yang mendapatkan diagnosis positif HIV tanpa melakukan perilaku beresiko. Teknik yang dianggap membantu adalah sharing, penulisan berkat, keeping-diary, identifikasi jenis pemikiran, metode A-B-C-D, behavior experiment, dan teknik relaksasi.

HIV is one of the common causes for death throughout the world also widely spread among women. HIV patients would encounter many changes, beginning from medical condition alteration, social and psychological changes in their life. These conditions lead HIV patients to have severe depression, thus a low quality of life. An intervention is crucial to help them reconstruct the negative negativistic view of oneself, others, and patient's future. One effective intervention would be a Cognitive Behavioral Therapy (CBT), aiming to restructure their thinking thus having more adaptive responses later on.
Methods. The research design for this study is one group before-after study design and convenience sampling was done in the National Police Hospital (Rumah Sakit POLRI), Jakarta Timur. Intervention was done with six sessions of CBT.
Results. Among all four participants, three of them completed the whole session and showed a significant decrease for their depressive symptoms and an increase coping ability towards negative emotions. This was obtained through BDI scoring results and qualitative evaluations.
Conclusion. CBT is effective to reduce depressive symptoms among HIV-positive women without risky behaviors conduct. Some techniques that would be helpful are sharing, blessings writing (gratefulness), diary keeping, thoughts identifications, A-B-C-D methods, behavioral experiments, and relaxation technique.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T36781
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Aini
"Bunuh diri adalah sebuah peringatan untuk perilaku merusak diri atau mencelakakan diri sendiri. Klien dengan risiko bunuh diri selalu merasa semua kejadian dalam hidupnya adalah sulit dan memutuskan jalan keluarnya adalah dengan mengakhiri hidupnya sendiri (Frisch & Frisch, 2006). Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah menggambarkan penatalaksanaan asuhan keperawatan dengan pendekatan The theory of reason action and planned behavior Perla Werner pada klien dengan Risiko Bunuh Diri. Penerapan cognitive therapy dan logoterapi dilakukan pada 10 orang klien di ruang Gatotkaca pada kurun waktu 20 Pebruari - 20 April 2012.
Hasil cognitive therapy dan logoterapi sangat efektif pada klien menunjukkan peningkatan dalam mencegah perilaku bunuh diri sebesar 75%. Terapi cognitive therapy dan logoterapi juga menunjukkan efektifitasnya dimana klien selain mampu berpikir positif juga mampu menemukan makna hidupnya kembali. Berdasarkan hasil di atas perlu direkomendasikan bahwa cognitive therapy dan logoterapi dapat dijadikan standar terapi spesialis keperawatan jiwa, khususnya pada klien dengan risiko bunuh diri.

Suicide is a warning to self-destructive behavior or harm themselves. Clients with a risk of suicide was always felt all the events in his life is hard and decided the solution is to the end his own life (Frisch & Frisch, 2006). The purpose of this final scientific work is to describe the nursing care management in client with suicide risk approach to the theory of reason action and planned behavior Perla Werner. The application of cognitive therapy and logotherapy performed on 10 clients in the Gatotkaca ward during the period 20 February - 20 April 2012.
The results of cognitive therapy and logoterapi very effective in preventing the client indicates of suicide an increase his ability by 75%. Cognitive therapy and logotherapy also demonstrated its effectiveness in which clients are able to think positive but also able to find meaning in his life again. Based on the above results need to be recommended that cognitive therapy and logotherapy can be standart of nursing specialists, especially on the client with a risk of suicide.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Rochdiat M.
"Klien yang dirawat di rumah sakit umum memiliki risiko untuk mengalami harga diri rendah (HDR) situasional dan ketidakberdayaan. Jumlah klien yang memiliki HDR situasional dan ketidakberdayaan di Ruang Dahlia Atas dan Soka Atas RSUP Persahabatan adalah sebanyak 56%. Tujuan penulisan yaitu menjelaskan hasil manajemen kasus klien HDR situasional dan ketidakberdayaan dengan melakukan terapi kognitif dan logoterapi di Ruang Dahlia Atas dan Soka Atas RSUP Persahabatan. Metode penulisan adalah studi serial kasus dengan pemberian tiga paket terapi. Evaluasi menunjukkan bahwa paket tindakan ketiga: kombinasi terapi kognitif dan logoterapi paling efektif menurunkan respon HDR situasional dan ketidakberdayaan serta meningkatkan kemampuan klien dan keluarga dalam mengatasinya. Rekomendasi laporan ini adalah penggunaan terapi kognitif dan logoterapi dapat menjadi standar terapi spesialis keperawatan jiwa pada klien HDR situasional dan ketidakberdayaan. Selain itu, laporan ini menjadi data dasar dari penelitian selanjutnya.

Client who's nursed at general hospital had risk of having situational low self esteem and powerlessness. The amount of client that nursed at Dahlia Atas and Soka Atas ward of Persahabatan Hospital who had situational low self esteem and powerlessness are fifty six percent. The purpose of this report is to show nursing care management result of situational low self esteem and powerlessness client. This report used serial case study method using three therapy package. The results showed that the third package of therapy (cognitive and logotherapy) had most effective to reduce situational low self esteem responses and also improve the ability of client and family to overcome the problem. Based on the result, it’s important to recommended that cognitive and logo therapy can be made standard of therapy of nursing specialist to client with situational low self esteem and powerlessness.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puspa Rahayu Utami Rahman
"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mengelola marah pada anak usia sekolah yang agresif dengan penerapan anger management dengan pendekatan cognitive behavioral. Partisipan dalam penelitian ini adalah anak laki-laki berusia 8 tahun yang memiliki kesulitan dalam mengelola marah yang termanifestasi dalam bentuk perilaku agresif. Program intervensi yang diterapkan mengacu pada program anger management dengan pendekatan cognitive-behavioral yang disusun oleh Novaco (Beck & Fernandez, 1998; Westbrook, Kennerly, & Kirk, 2007; Cavell & Malcolm, 2007) dan dilengkapi dengan materi psikoedukasi orangtua yang disusun berdasarkan materi CDI (child-directed interaction) dan PDI (parent-directed interaction) dalam PCIT (parent-child interaction therapy) oleh McNeil dan Hembree-Kigin (2010). Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah intervensi melalui wawancara orangtua dan subjek, self rating berupa anger thermometer dan thought thermometer, self monitoring berupa anger log dan diary, dan penggunaan skala perilaku CBCL (child behavioral checklist) yang diisi oleh ibu.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan anger management dengan pendekatan cognitive behavioral dapat meningkatkan keterampilan mengelola marah, yang dilihat dari beberapa aspek, yaitu aspek pemikiran berupa perubahan pikiran negatif menjadi positif, aspek perasaan berupa tidak mudah terpancing kemarahan atas keinginan yang tidak terpenuhi, dan aspek perilaku berupa menerapkan relaksasi progressive muscle dan komunikasi asertif dalam mengekspresikan kemarahan.

The aim of this research is to improve skill on management of anger in aggressive school-aged child through applying Anger Management based on Cognitive Behavioral approach. The participant of this research is a eight-year-old boy who has difficulty in managing his anger that manifested in aggressive behavior. The program of this research refers to anger management based on cognitive-behavioral approach developed by Novaco (Beck & Fernandez, 1998; Westbrook, Kennerly, & Kirk, 2007; Cavell & Malcolm, 2007) and equipped with a parent psychoeducation based on CDI (child-directed interaction) and PDI (parent-directed interaction) in PCIT (parent-child interaction therapy) by McNeil & Hembree-Kigin (2010). Measurements were taken before and after intervention program through interviews, self rating such as anger thermometer and thought thermometer, self monitoring such as anger log and diary, and behavior scale such as CBCL (child behavioral checklist).
The results of this study indicate that anger management based on cognitive behavioral approach is succeed in order to improve the anger management skill. These results are viewed from various aspects, such as aspects of thought is negative thought change into positive thought, aspects of feeling is not easily upset over unfulfilled desire, and aspects of behavior is applying progressive muscle relaxation and assertive communication in expressing anger.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41736
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemakaian pengobatan medis anti ansietas dalam jangka waktu tertentu dapat menimbulkan resiko ketergantungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas terapi kognitif keperilakuan pada program penurunan dosis anti ansietas secara bertahap serta untuk menurunkan gejala ansietas. Subjek penelitian adalah dua orang pasien yang mendapatkan pengobatan anti ansietas. Perlakuan yang diberikan adalah terapi kognitif keperilakuan sebanyak 8 sesi dengan rentang waktu masing-masing sesi antara 4 sampai 5 hari. Desain penelitian adalah eksperimen N kecil dengan disain AB. Dosis (frekuensi dan jumlah) pemakaian pengobatan medis diukur menggunakan lembar monitoring pemakaian obat setiap hari dan menunjukkan gejala ansietas diukur menggunakan Beck Anxiety Inventory (BAI). Hasil penelitian menunjukkan terapi kognitif keperilakuan dapat mengurangi dosis (frekuensi dan jumlah) pemakaian pengobatan medis anti ansietas, menurunkan gejala ansietas.
"
JIPSIUG 5:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>