Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marisa Harfiana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai konsep, tujuan, pengaturan, dan permasalahan penerapan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dalam kegiatan pertambangan batubara di Indonesia serta mengetahui dampaknya terhadap investasi. Penelitian ini merupakan penelitian hukum yang bersifat yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder, diantaranya peraturan perundangan-undangan, buku, dan wawancara dengan narasumber. Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan yang menjawab pokok permasalahan, yaitu bahwa IPPKH merupakan sebuah fasilitas untuk menjembatani kepentingan investasi dan kepentingan pelestarian hutan dimana keduanya merupakan kepentingan strategis bagi Negara yang tidak bisa dikesampingkan salah satunya. Namun, IPPKH masih mengalami masalah dalam penerapannya karena beberapa faktor seperti masih banyaknya perusahaan yang tidak atau belum mengajukan IPPKH, perbedaan pemetaan, serta kepastian hukum pengaturan IPPKH. Masalah-masalah tersebut disebabkan oleh faktor dari Pemerintah maupun pihak pengusaha pertambangan itu sendiri. Kondisi ini menimbulkan potensi terganggunya investasi di bidang pertambangan batubara. Dengan demikian perlu diwujudkan penerapan IPPKH yang efektif sehingga fungsi dan tujuan dari IPPKH untuk mengakomodir kepentingan investasi dan pelestarian hutan dapat terlaksana secara optimal.

This research aims to determine the concept, purpose, regulations, and implementation of Borrow-to-Use Permit For Forest Area (IPPKH) on coal mining activities in Indonesia, as well as the impact on investment climate. This research is a normative legal research using secondary data, such as legislations, books, and interviews with experts. From this research, it can be concluded that IPPKH is a permit to facilitate the interests of forest protection and investment which both of them have strategic importance to Indonesiaand none of them can be ruled out. However, IPPKH still experiencing problems in its implementation because of several factors such as; many companies don?t obtain IPPKH, differences in mapping, and legal certainty of IPPKH regulations. These problems are caused by factors from the Government and the mining investors itself. This condition poses a potential disruption of investment climate in coal mining. Thus, IPPKH needs an effective implementation so that the function and the purpose of IPPKH to accommodate the interests of investment and forest protection can be implemented optimally.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S46453
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Demetrius Sukma Nugraha Putra
"Gasifikasi batubara merupakan proses dekomposisi atau penguraian batubara dengan bentuk padatan menjadi gas-gas mampu bakar seperti CO, H2, dan CH4, gas tidak mampu bakar seperti N2 dan CO2, dan partikel lain seperti abu (ash) dan tar. Gas produser yang dihasilkan akan bisa langsung dimanfaatkan sebagai bahan bakar setelah dilakukan proses refinery yang bertujuan untuk membuang partikel pengotor seperti tar yang dapat menyumbat saluran gas.
Penelitian ini bertujuan untuk mendesain perancangan satu unit downdraft gasifikasi berbahan bakar batubara untuk menghasilkan kapasitas sebesar 50 kVA. Untuk penelitian kali ini penulis memfokuskan pada rancangan sistem pembersih gas yang akan dipakai sebagai bagian dari unit fixed bed downdraft gasifier. Kemampuan dari suatu cyclone sebagai bagian dari gas cleaning system (sistem pembersih gas) akan memberikan pengaruh yang signifikan sebagai salah satu usaha alat pengontrol polusi. Partikulat yang keluar dari hasil gasifikasi masih merupakan campuran dari bahan organik dan anorganik yang efeknya dapat mengganggu kesehatan manusia, sehingga untuk mencegah terdispersinya partikulat di udara diperlukan adanya unit pengontrol sistem pembersih gas.
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui dimensi cyclone beserta wet scrubber berdasarkan kriteria umum, efisiensi tertinggi, dan laju aliran tertinggi. Selain mengetahui dimensi, akan diketahui pula efisiensi cyclone terbaik berdasarkan beberapa pendekatan model.Setelah diketahui efisiensi keseluruhan, maka dapat direkomendasikan beberapa desain cyclone serta scrubber yang tepat berdasarkan karakteristik yang akan dibutuhkan.

Coal gasification is the process of decomposition of coal with solid form to be able to fuel gases such as CO, H2, CH4, and not able to burn gas like N2 and CO2, and other particles such as ash and tar. Producer gas generated will be directly used as fuel after refinery process that aims to remove impurities such as tar particles that can clog the gas.
The research aims to design a single unit downdraft coal gasification generating capacity of 50 kVA. For this research the author focus on the design of gas cleaning system that will be used as part of the fixed bed downdraft coal gasifier unit. The ability of cyclone as part of the gas cleaning system will have a significant influence as one of the way to control pollution. Particulat who came out of the gasification is still a mixture of organic an inorganic materials that can interfere human health, so as to prevent dispersion of particulates in the air is necessary gas cleaning system control unit.
The aim of this study was to determine the dimensions of cyclone and wet scrubber based on common criteria, the highest efficiency and the highest flowrate. In addition to knowing the dimensions, will also be shown the best best cyclone efficiency by several approaches model. Having in mind the overall efficiency, it can be recommended as well as some design cyclone and srcubber appropriately based on the characteristics that will be needed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library