Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1988
391 PAK (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ini memuat keterangan tentang 18 macam permainan kartu, yaitu: Pei, Kowah, Gonggong, Tantanan, Thothit, Belit, Tekpo, Capjikya-Lakkya-Sikya, Setoteran, Slikuran, Jemeh (ceme) mawi kertos ageng, Bakaran, Komersi, Omber, Sembrek, Dhomino mawi kretos kredhus, Dhomino (Capleyong) mawi kretos kajeng. Selain itu, terdapat pula uraian tentang pakaian anak-anak Jawa, berjudul Panganggen tiyangJawi: wiwit lair dumugi umur 10 taun (h.105-115). Bahan ini disusun oleh R.M. Suwandi pada tahun 1931, atas permintaan Pigeaud. Naskah kemudian diketik ulang oleh staf Pigeaud. Lihat FSUI/UR.20, MSB/F.33a, dan PNRI/G.139 untuk salinan ketikan tersebut."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.19-NR 314
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah merupakan salinan ketik dari naskah UR.19, dibuat pada tahun 1930an oleh staf Pigeaud. Untuk keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah tersebut. Bandingkan pula PNRI/G 139 dan MSB/F.33a yang persis sama dengan naskah ini (mikrofilm MSB, rol 158.01). FSUI menyimpan dua eksemplar naskah salinan ketikan ini (G 139a-b). Hanya ketikan asli (a) yangdimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.20-G 139a-b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Chintya Hanindhitakirana Wirawan
"Studi ini melakukan riset terkait analisis semiotika kebaya encim terhadap perempuan betawi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu dan mengkaji kekhasan yang terdapat di dalam pakaian kebaya encim yaitu berupa model, warna, dan pelengkapnya, serta menganalisis makna-makna yang terkandung dibalik setiap komponen pada pakaian kebaya encim Betawi. Studi ini menggunakan model analisis semiotika dengan basis segitiga semiotika Charles S. Peirce (1902) yang dikembangkan oleh Ogden & Richards (1923). Studi ini menggunakan data kualitatif yang diperoleh melalui sumber-sumber kajian pustaka dari buku, penelitian terdahulu, jurnal penelitian, artikel-artikel, dan situs web. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa model, warna, dan pelengkap kebaya encim, memiliki makna yang penting dan tersendiri, yang menjadikan kebaya encim sebagai salah satu simbol atau ikon yang menunjukan keanggunan dan kehormatan bagi perempuan Betawi.

This study conducted research related to the semiotic analysis of the kebaya encim of Betawi women. The purpose of this study was to find out and examine the characteristics contained in the kebaya encim clothing in the form of models, colors, and procedures for its use, as well as analyze the meanings contained behind each component of the Betawi’s kebaya encim clothing. This study uses a semiotic analysis model based on the semiotic triangle of Charles S. Peirce (1902) developed by Ogden & Richards (1923). This study uses qualitative data obtained through literature review sources from books, previous studies, research journals, articles, and websites. The results of this study indicate that the model, color, and complements for wearing the kebaya encim, have an important and separate meaning, which makes the kebaya encim one of the symbols or icons that show elegance and honor for Betawi women."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1988
391 PAK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI, 1990
391 PAK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1990
391 PAK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Museum Seni Jakarta, 2016
701.18 JAK b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Lontar Bali yang berjudul Rsi Sasana ini berisi uraian tentang kewajiban siswa terhadap guru, di antaranya sikap berbakti, taat akan perintah (tidak pemah menentang), berlaku sopan, dan sebagainya. Dilanjutkan dengan kewajiban guru terhadap siswa, antara lain: bersikap adil (tidak pilih kasih), memberikan segala ajaran kebenaran, dan sebagainya. Selain itu, dalam teks diuraikan pula jenis-jenis pakaian (bernama bawa) pendeta antara lain: ktu agung, apopol, mamumutut, maketu genitri, agimbal, aburu, angododo, manyurarak, mabeben sirah, dan sebagainya. Dilanjutkan dengan nama-nama busana pendeta seperti: mas ampet, maganitri, magundala, magoduha, makanta barana, madodot, masawit, makuta mulya, masabuh, macota, dan lain-lain. Disinggung juga tentang ajaran tri kaya parisuda, uraian dasendria (sepuluh indria) yang terdapat dalam bhuwana alit (tubuh manusia) yaitu telinga, hidung, mulut, lidah, tangan, kaki, pantat, kemaluan, dan kulit. Teks diakhiij dengan ajaran panca siksa, uraian tentang sukla brahmacari (tidak beristri), sawala brahmacari (hanya satu istri), dan tresna brahmacari (beristri lebih dari satu). Semuanya ini merupakan pegangan para resi atau sasana (tata laku) dalam memberikan ajaran kepada siswanya. Terdapat juga larangan-larangan yang tidak patut dilakukan oleh para siswa. Untuk naskah-naskah yang sejudul, lihat antara lain LOr 9127; Kirtya/266 dan 1333e. Informasi penulisan teks maupun penyalinan naskah ini tidak ditemukan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.2-LT 53
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks memuat aneka macam busana Jawa berdasarkan golongan usia (sejak lahir s/d 100 tahun), dan status sosial (golongan umum/kebanyakan, golongan elit/priyantun luhur). Perinciannya sebagai berikut: (1) Pakaian untuk usia 0-5 tahun (h. 12); (2) Pakaian untuk usia 5-10 tahun (h.20); (3) Pakaian untuk usia 10-11 tahun (h.44); (4) Pakaian untuk usia 10-11 tahun sampai usia 15-16 tahun (h.64); (5) Pakaian untuk usia 15-16 tahun dan pakaian mantri oerdewes (h.84); (6) Pakaian mantri pawidu, sentana, dhalang panji (h. 104); (7) Pakaian untuk usia 17-18 sampai usia 19-20 tahun (h.128); (9) Pakaian pangeran adipati (h. 143); (10) Pakaian laki-laki usia 21-25 tahun (h. 169); (11) Pakaian wanita usia 21-25 tahun (h. 189); (12) Pakaian untuk usia 26-30 tahun (h.208) (13) Pakaian untuk usia 30-40 tahun (h.228); (14) Pakaian untuk usia 40-60 tahun (h.248); (15) Pakaian unruk usia 70-100 tahun (h.268). Teks berisi juga uraian tentang busana mantri panewu dan abdidalem panji (h. 128-147); tatacara pernikahan Pangeran Adipati Anom pada waktu meminang putri MN IV (h. 149-166); cara merawat orang sakit hingga meninggalnya serta tatacara memakamkannya berikut peralatan yang dipergunakan untuk pemakaman jenasah (h.273-287); pakaian menghadiri hajatan sunatan (h.288-293); pakaian menghadiri upacara pernikahan (h.293-297); pakaian untuk melayat (h.298-306). Naskah diterima Pigeaud dari R.M. Suwandi pada 13 April 1931. Keterangan penulisan teks tidak diketahui secara pasti. Untuk naskah lain yang juga menguraikan busana Jawa, lihat MSB/F.33a, namun pada naskah ini hanya menerangkan tentang busana anak Jawa dari lahir hingga berusia 10 tahun. Naskah ini juga disalin oleh R.M. Suwandi."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.40-W 28.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>