Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Destin Kurniawati
"ABSTRAK
Indonesia merupakan negara urutan ke 7 dari 10 negara di dunia dan merupakan negara urutan ke 1 di Asia Tenggara dengan jumlah penderita DM terbanyak yaitu sekitar 10 juta penduduk. Kelompok terbesar yang menderita diabetes melitus adalah kelompok lansia. Dampak dari diabetes tidak berdampak secara fisik saja tetapi berdampak juga secara ekonomi. Sehingga manajemen diabetes melitus menjadi hal penting yang peru dilakukan. Namun, belum banyak masyarakat Indonesia yang melakukan manajemen secara optimal khususnya manajemen non farmakologis seperti latihan fisik. Padahal latihan fisik dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Ibu S usia 63 tahun berasal dari Jawa telah menderita diabetes melitus sejak 6 tahun yang lalu dan post stroke 2 tahun yang lalu. Kondisi ibu S sekarang mata buram, kedua kaki sering kesemutan, bagian tubuh sebelah kanan sulit digerakkan sehingga ibu S kurang gerak, dan GDS 363 mg/dl. Manajemen yang telah dilakukan ibu S adalah minum obat dan menghindari makanan manis. Senam kaki dan rentang pergerakan sendi menjadi intervensi unggulan yang diberikan kepada ibu S selama 3 minggu dengan 8 kali pertemuan selama 30 menit. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa gula darah ibu S menurun dari 363 mg/dl menjadi 239 mg/dl.

ABSTRACT
Indonesia is the 7th country out of 10 countries in the world and is the 1st country in Southeast Asia with the highest number of people with DM, which is around 10 million people. The largest group suffering from diabetes mellitus is the elderly group. The impact of diabetes does not only have a physical impact but also an economic impact. So that diabetes mellitus management becomes an important thing to do. However, there are not many Indonesians who carry out optimal management especially non-pharmacological management such as physical training. Though physical exercise can help reduce blood sugar levels. Mrs. S, 63 years old from Java, has been suffering from diabetes mellitus since 6 years ago and post stroke 2 years ago. Mother's condition is now blurry eyes, her legs often tingling, the right side of the body is difficult to move so that S's mother is less mobile, and GDS 363 mg / dl. The management that has been done by Mrs. S is taking medicine and avoiding sweet foods. Foot exercises and range of joint movements are the superior interventions given to S mothers for 3 weeks with 8 meetings for 30 minutes. The evaluation results showed that the mother's blood sugar decreased from 363 mg / dl to 239 mg / dl."
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Kurniawati
"Tesis ini membahas hubungan antara Program Pengendalian Penyakit Kronis (PROLANIS) sebagai upaya untuk mencapai kualitas hidup tertinggi bagi peserta BPJS KESEHATAN yang didiagnosis menderita DM tipe 2 dan hipertensi. PROLANIS dikaitkan dengan pemanfaatan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dan juga rujukan DM Tipe 2 dan Hipertensi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif, menggunakan data sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin (p = 0,012), jenis partisipasi (p = 0,000), diagnosis medis (p = 0,000), partisipasi dalam PROLANIS (p = 0,000), layanan Homevisit (p = 0,041), jenis perawatan kesehatan primer fasilitas (0,000), ketersediaan SDM (0,000), ketersediaan infrastruktur (p = 0,005), ketersediaan peralatan medis dan obat-obatan (p = 0,000), ruang lingkup layanan (p = 0,000), dan ruang lingkup kegiatan prolanis (p = 0,038) terkait dengan RJTP. Faktor yang paling dominan mempengaruhi RJTP adalah ketersediaan SDM (OR = 16.369).
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa jenis kelamin (p = 0,001), jenis partisipasi (p = 0,000), diagnosis medis (p = 0,000), partisipasi dalam PROLANIS (p = 0,000), durasi bergabung dengan PROLANIS (p = 0,000) , keaktifan kegiatan klub (p = 0,003), keaktifan kegiatan pendidikan (p = 0,015), jenis fasilitas perawatan kesehatan primer (p = 0,000), ketersediaan SDM (p = 0,000), ketersediaan infrastruktur (p = 0,005) , ketersediaan peralatan medis dan obat-obatan (p = 0,000), ruang lingkup layanan (p = 0,000), dan ruang lingkup kegiatan prolanis (p = 0,000) yang terkait dengan rujukan. Faktor yang paling dominan mempengaruhi rujukan adalah ketersediaan perangkat medis dan obat-obatan (OR = 14.901). Penulis merekomendasikan untuk merancang promosi kesehatan tentang PROLANIS, meningkatkan kualitas fasilitas perawatan kesehatan primer, dan mengoptimalkan kegiatan PROLANIS."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Komarudin
"ABSTRAK
Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekres Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya dan bisa menyebabkan ketidakseimbangan gula darah. Ketidakseimbangan glukosa darah yang berdampak pada neuropati dan menimnbulkan luka. Modern dressing adalah perawatan luka mampu untuk mempertahankan lingkungan lembab yang seimbang dengan permukaan luka, pemilihan dressing yang tepat seperti hidrogel, absorban, hydrocolloids, foams, alginates, and hydrofibers. Proses analisis menggunakan Bates Jensen Wound assessment tool. Hasil analisa terhadap intervensi yang dilakukan selama 7 hari berturut-turut didapatkan pertumbuhan jaringan granulasi pada luka yang dimiliki pasien dari nilai awal menjadi 24 setelah dilakukan perawatan dengan modern dressing. Penelitian selanjutnya bisa melakukan analisis lebih lanjut terhadap luka dengan jenis balutan modern dressing lainnnya.

ABSTRACT
Diabetes Mellitus is a group of metabolic diseases with characteristics of hyperglycemia that occur due to abnormal insulin secretion, insulin work or both and can cause blood sugar imbalances. Blood glucose imbalances that affect neuropathy and cause injury. Modern dressing is wound care capable of maintaining a moist environment that is balanced with the wound surface, choosing the right dressing such as hydrogels, absorptions, hydrocolloids, foams, alginates, and hydrofibers. The analysis process uses the Bates Jensen Wound assessment tool. The results of the analysis of the interventions carried out for 7 consecutive days obtained growth of granulation tissue in the wounds of the patients from the initial value to 24 after treatment with modern dressings. Future studies can further analyze the wound with other types of modern dressing.
"
2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Dian Puspita
"ABSTRAK
Masalah kesehatan masyarakat perkotaan erat kaitannya dengan gaya hidup yang tidak sehat. Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronis yang rentan terjadi di masyarakat perkotaan pada kelompok usia lansia. DM bila tidak diatasi dapat menimbulkan komplikasi ulkus diabetikum. Karya Ilmiah Akhir Ners ini berfokus pada pasien DM lansia dengan masalah keperawatan perilaku kesehatan cenderung berisiko pada keluarga. Intervensi yang dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan pada keluarga yaitu dengan intervensi foot massage untuk mencegah terjadinya ulkus diabetikum. Foot massage dapat mengembalikan sensasi kaki terbukti dari hasil pre-test dan post-test menggunakan monofilament. Dengan kunjungan rumah selama tujuh kali, foot massage yang rutin dilakukan dengan teknik dan durasi yang tepat yaitu selama 15 sampai 30 menit sebanyak minimal sekali dalam seminggu selama sebulan dapat meningkatkan sensitivitas kaki pada pasien DM lansia. Perawatan kaki dengan foot massage dapat meningkatkan peredaran darah kaki pasien DM ditunjukan dengan meningkatnya sensitivitas pada kaki dan secara langsung dapat mencegah terjadinya ulkus diabetikum.

ABSTRACT
Health problems in urban communities are closely related to unhealthy lifestyles. Diabetes mellitus is one of the chronic diseases that prone to occur in urban elderly communities. Diabetes if not treated can cause complications such as diabetic ulcer. This Final Scientific Work focusing on elderly diabetic patients with risk-prone health behavior. Interventions are carried out to overcome nursing problems in the family, namely with foot massage intervention to prevent the occurrence of diabetic ulcers. Foot massage can restore foot sensation as evidenced by the results of the pre-test and post-test using monofilament. With a seven-time home visit, routine foot massage done with the right technique and duration of 15 to 30 minutes at least once a week for a month can increase foot sensitivity in diabetic patients. Foot care with foot massage can increase the blood circulation of the foot of diabetic patients as indicated by increased foot sensitivity and can directly prevent the occurrence of diabetic ulcers.

"
2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Misella Elvira Farida
"ABSTRAK
Luka kaki diabetik merupakan komplikasi diabetes yang menyebabkan tingginya angka amputasi. Luka kaki diabetik membutuhkan perawatan yang efektif dan efisien untuk mecegah perluasan infeksi dan memperbaiki kerusakan jaringan. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menganalisis keefektifan balutan luka modern dalam perawatan luka kaki diabetik. Metodologi yang digunakan adalah studi kasus. Hasil analisis yang didapat bahwa terdapat perbaikan pada kondisi luka berupa berkurangnya jaringan nekrotik sebanyak 75% , jumlah eksudat berkurang 80%, dan lingkungan disekitar luka tampak lembab. Studi kasus ini merekomendasikan agar perawatan luka dengan menggunakan balutan modern jenis hydrogel dapat diimplementasikan pada perawatan luka kaki diabetik untuk mempercepat proses penyembuhan luka.

ABSTRACT
Diabetic foot ulcer is a complication of diabetes which causes high amputation rates. Diabetic foot ulcer requires effective and efficient treatment to prevent the spread of infection and repair damaged tissue. The purpose of writing this scientific paper is to analyze the effectiveness of modern dressing Hydrogel in the treatment of diabetic foot ulcer. The methodology used is a case study. The results of the analysis found that there was an improvement in the condition of the wound in the form of 75% reduction in necrotic tissue, the amount of exudate was reduced by 80%, and the environment around the wound looked moist. This case study recommends that wound care using modern dressing hydrogel can be implemented for treatment of diabetic foot ulcer to promote the wound healing process.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Astriana Lestari
"Diabetes melitus merupakan salah satu dari penyakit kronis penyebab kematian tertinggi di dunia. Kondisi hiperglikemia akan menyebabkan berbagai komplikasi baik akut maupun kronis mencakup komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler. Salah satu diantaranya yang paling berbahaya yaitu munculnya peripheral arterial  disease (PAD) yang menyebabkan terjadinya foot ulcers. Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus serta efektivitas pemeriksaan ankle brachial index (ABI) dan senam kaki diabetes untuk mengatasi ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. Pemeriksaan ABI dan senam kaki diabetes merupakan intervensi yang dapat digunakan untuk meningkatkan sirkulasi perifer dengan mengidentifikasi terjadinya gangguan pada sirkulasi perifer,  meningkatkan aliran kolateralisasi darah pada kaki dan meningkatkan fungsi insulin. Intervensi pemeriksaan ABI dan senam kaki diabetes dilakukan pada pasien diabetes melitus selama 7 hari perawatan. Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan pemeriksaan ABI dan senam kaki diabetes dapat meningkatkan sirkulasi perifer dan mencegah timbulnya luka kaki. Melihat keefektifan pemeriksaan ABI dan senam kaki diabetes untuk meningkatkan sirkulasi perifer maka diharapkan intervensi ini dapat digunakan sebagai perawatan rutin pada pasien diabetes melitus.


Diabetes mellitus is one of the highest chronic disease causes of death in the world. The condition of hyperglycemia will cause various complications either acute and chronic including microvascular and macrovascular complications. One of the most dangerous is the emergence of peripheral arterial disease (PAD) which causes foot ulcer. The scientific paper aims to analyze nursing care in patient with diabetes mellitus and the effectiveness of measuring the ankle brachial index (ABI) and diabetic foot exercises to overcome the ineffectiveness of peripheral tissue perfusion. The examination of ABI and diabetic foot exercises are interventions that can be used to improve peripheral circulation by identifying disturbances in peripheral circulation, increasing the flow of blood collateralisation in the foot and improving insulin function. Intervention of ABI examination and diabetic foot exercises were carried out in patient with diabetes mellitus for 7 days treatment. The results show that the application of ABI examination and diabetic foot exercises can improve peripheral circulation and prevent foot injuries. Reviewing the effectiveness of ABI examination and diabetic foot exercises to improve peripheral circulation, then it is hoped that this interventions can be used as a routine treatment in patients with diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Geneva: World Health Organization, 2003
362.1 WOR a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
An Nisa Atiya Mardotillah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui impelementasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Jakarta Timur Tahun 2016. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan telaah dokumen.
Penelitian menunjukkan bahwa ada masalah dalam sisi komunikasi, sumber daya, sikap implementor, struktur birokrasi dan implementasi kegiatan Prolanis. Peneliti menyarankan agar dilakukan upaya perbaikan dalam hal sosialisasi, komitmen penyediaan obat, pembuatan SOP pelaksanaan kegiatan Prolanis, anggaran khusus Prolanis dan sebuah aplikasi yang menunjang kegiatan Prolanis.

The purpose of this research is to determine Implementation of Chronic Disease Management Programe (Prolanis) at BPJS Kesehatan, Branch Office, East Jakarta, 2016. This study used qualitative method, data collection is done through in-depth interviews, observation and documents analysis.
Result of this study found that there are problems in communication, resources, bureaucracy structure, attitude implementor and implementation of activities Prolanis. Researches suggest that do improvements in terms of socialization, the commitments, manufacture of SOP implementation, budgets of all activities prolani and an application programe for prolanis.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"It is now widely accepted that there are important links between inactivity and chronic lifestyle-related diseases, and that exercise can bring tangible therapeutic benefits to people with chronic disease. Exercise and Chronic Disease: An Evidence-Based Approach offers the most up-to-date survey currently available of the scientific and clinical evidence underlying the effects of exercise in relation to functional outcomes, disease-specific health-related outcomes and quality of life in patients with chronic disease conditions."
London : Routledge, 2011
616.44 EXE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library