Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muh. Adlan N.
"Wacana Hak Asasi Manusia (HAM) mengemuka saat berbagai kekerasan, penindasan dan pelecahan terhadap kemanusiaan mengemuka dalam sejarah hidup umat manusia. Rezim-rezim totaliter di abad modern tidak jauh beda dengan pola kepemimpinan abad pertengahan dan primitif. Saat itu, manusia menjadi objek eksploitasi oleh manusia lain. Subordinasi dan superioritas yang terjalin antara penguasa (ruler) dan masyarakat (ruled) tidak henti-hentinya menjadi cerita laten sebuah bangsa.
Telah banyak kesepakatan yang dibuat untuk menempatkan posisi relasi antar manusia. Khususnya yang mengatur batas-batas kewenangan pemimpin dan warga negara. Bahkan sebelum modernitas menyapa dunia. Namun, hal itu tidak terlalu membawa dampak signifikan, meski asumsi moral pun telah diajukan. Dalam kondisi tersebut, diperlukan respon global yang menyeluruh pentingnya pengakuan atas hak-hak asasi manusia. Tidak hanya sekedar motivasi moral, namun juga memiliki kekuatan hukum dan politik.
Kulminasi desakan kepentingan tersebut berada pada titik saat berkumandangnya Universal Declaration of Human Right (UDHR), Deklarasi Semesta Hak Asasi Manusia, pada tahun 1948 yang dikodifikasikan pada tahun 1966 dalam Kesepakatan Internasional hak sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Poltical Rights) serta Kesepakatan Internasional Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (International Covenant on Economics, Social and Cultural Rights).
Gagasan liberalisme Barat menjadi penopang utama pentingnya hak asasi manusia. Sebab ia memiliki landasan pengakuan atas kebebasan dan kesetaraan. Sebagai salah satu ideologi besar di dunia, ia menyeru bahwa setiap individu memiliki hak atas kebebasannya dan diberikan kesempatan yang sama untuk mengekspresikan kebebasan tersebut. Asumsi universalitas pun patut ditekankan, saat tak ada celah bagi pihak lain untuk menolaknya, atas dasar kemanusiaan.
Tentu saja gagasan ideal ini memiliki makna dan cita-cita yang Iuhur. Namun, ketika ia memasuki ranah hukum dan politik, maka muncul perbedaan sekaligus penentangan dari pihak lain. Khususnya budaya dan tradisi lain yang tidak berangkat dari asumsi liberal Barat. Salah satunya adalah Islam. la berangkat dari tradisi doktrin keagamaan yang bersumber pada AI-Qur'an dan Hadits. Keduanya terkumulasi dalam sistem hukum dan politik.
Pembahasan dalam tesis ini secara umum hendak memperoleh jawaban sejauh mana eksistensi HAM dalam perspektif Islam yang memiliki realitas budaya yang berbeda dengan Barat. Masalah pokok ini dijabarkan dalam sub-sub masalah sebagai berikut: Apa asumsi yang mendasari wacana HAM dalam pemikiran Barat dan Islam? Bagaimana eksistensi hak asasi manusia dalam perspektif Barat dan Islam? Sejauh mana efek kedudukan Tuhan dan manusia melandasi wacana HAM dalam perspektif Barat dan Islam?
Jenis penelitian memakai pendekatan kualitatif. Hasil data yang diperaleh dari operasional metode kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif-analitis. Penelitian ini jugs bersifat literer (library research), sumber data penelitian ini sepenuhnya berdasarkan kepada riset kepustakaan, mengandalkan tulisan-tuiisan yang berkaitan dengan wacana Hak Asasi Manusia (HAM) dalam perspektif Barat dan Islam, serta dengan tulisan-tulisan lain yang relevan, dengan menggunakan dua metode pembahasan; deskriptif dan analitis.
Metode deskriptif melukiskan keadaan secara obyektif. Wacana HAM dalam perpektif Barat dan Islam diteropong secara objektif. Dengan demenelisik asumsiasumsi HAM dalam pemikiran modern serta berbagai tinjauan atas relativisme budaya dalam pemikir kontemporer. Demikian Pula penerimaan atas pemikiran Islam reformis dalam pemikiran kontemporer Islam.
Metode analitis dilakukan dalam meneopong kedua wacana tersebut dalam bingkai filosofis. Urutan-unitan kronologis kemunculan HAM dibahas sesuai dengan dasar-dasar filosofis yang dikandungnya. Tokoh-tokoh semisal Thomas Hobbes, John Locke dan Rousseau menjadi pilar utama penggerak prinsip HAM yang menjadi acuan bagi dideklarasikannya HAM universal. Selain itu, juga dipakai dalam menganalisa konsep hak asasi manusia dalam perspektif Islam yang bersumber dari ayat-ayat AI-Qur'an dan Hadits.
Penemuan penting dalam tesis ini adalah bahwa wacana HAM dalam Islam tidak memiliki penjelasan yang eksplisit_ Bahkan pembicaraan HAM tersebut diajukan setelah pemikiran Barat mulai menyentuh wacana tersebut. Layaknya dokumen pedoman, pemikiran HAM dalam Islam merupakan upaya menyesuaikan gagasan HAM Barat dengan informasi yang dimuat oleh AI-Qur'an dan Hadits.
Dari penyesuaian tersebut, ditemukan bahwa hakikat HAM dalam Islam memiliki karakteristik khas, bersifat teosentris. Tuhan adalah motivasi mutlak dari segala sesuatu. Dia adalah pusat orientasi dari segala motivasi. Manusia adalah sosok mukallaf (dipenuhi kewajiban), sedangkan hak utama hanya milik Tuhan. Hal ini berbeda dengan konsep Barat yang anstroposentristik, berorientasi pada eksistensi manusia sebagai tujuan. Mementingkan perlindungan pada HAM dan kemerdekaan individu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17230
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Kholid
"Misi kolonialisasi Barat terhadap negara-negara Arab pada sejak abad ke-18 sampai akhir abad ke-19 menyisakan dampak positif dan negatif bagi negara-negara koloninya. Satu sisi, kolonialisme telah membangkitkan kembali kesadaran nasionalisme bangsa Arab yang telah lama terkubur bersamaan dengan kejatuhan dinasti-dinasti Islam masa lalu. Di sisi lain, kolonialisme telah menorehkan luka yang menyebabkan timbulnya kesan kurang sedap tentang Eropa. Persepsi-persepsi yang berkembang di Timur tentang gambaran bangsa Eropa pasca-kolonialisasi akan menjadi topik pembahasan tesis ini_ Dua karya fiksi yang menjadi sampel penelitian adalah novel 'Usfur min as-Syarq (Burung Pipit dari Timur) karya Taufiq al-Hakim dan novel Mausim al Hijrah ila as Syimal (Musim Migrasi ke Utara) karya At-Thayeb Sholeh.
Dua masalah pokok yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: (1) Konteks sosial apa raja yang melatarbelakangi timbulnya persepsi Timur tentang Barat yang dipaparkan dalam novel 'Usfur min as-Syarq dan Mausim al-Hijrah ila as-Syimal, (2) Bagaimana persepsi Timur tentang Barat yang terkandung dalam novel 'Usfur min as-Syarq dan Mausim al Hijrah ila as-Syimal sehingga dapat menampilkan perbedaan yang mendasar antara keduanya. Hasil penelitian ini menunjukkan ada indikator kesesuaian antara novel "UMS" dan "MHIS" dalam menampilkan berbagai persepsi Timur tentang Barat, yang berkaitan dengan konteks-konteks sosial yang melatarbelakangi. Namur, bukan hanya menyajikan berbagai persepsi tersebut, tetapi sekaligus mengevaluasi dan melakukan investigasi berdasarkan realita dan pengalaman pengarang yang pemah bermukin di negara barat.
Persepsi-persepsi yang timbul di Timur tentang bangsa Eropa lebih didominasi oleh subyektifitas Timur, sebagai akibat dari miss kolonialiasi Barat. Persepsi yang berkembang cenderung ke arah negatif. Barat dikonstruksikan sebagai bangsa modern, namun memiliki ambiguitas dalam menyikapi kehidupan dan norma-norma kemanusiaan. Terlepas dari segala wacana yang ada, Barat memiliki sisi-sisi positif yang mampu membawa kemajuan terhadap bangsa mereka. Bahkan, hingga saat ini Barat menjadi sebuah kekuatan yang mendominasi kehidupan masyarakat dunia, dan nyaris tak tergoyahkan. Superioritas Barat menjadi sangat besar, sehingga bangsa manapun yang ingin maju, paling tidak harus melewati salah satu gerbang yang telah mereka bangun. Ketergantungan Timur kepada Barat seakan telah menjadi suatu hal yang mutlak.

The mission of west colonization to the Arab countries since 18th century to the end of 19th left both positive and negative impacts for its colonized countries. One side, colonialism has rebuilt the awareness of nationalism in Arabians, which has been buried simultaneously with the fall of Islamic dynasties on the past On the other hand, colonialism has left the injury, which caused the appearance of bad image about the Europe. Perceptions, which developed on the east about the description of the Europeans post-colonization, will be the topic of this thesis. Two fictions which are being the samples of the research are the novel `Usfur min as-Syarq (The Sparrow from The East) by Taufiq el-Hakim and Mausim al Hijrah ila as-Syimal (Migration Season to The North) by At-Thayeb Sholeh.
Two main problems-which will be studied in this research are: (1) What are the social contexts that cause the appearance of the east perceptions about the west which is explained in the novel `Usfur min as-Syarq and Mausim al-Hijrah ila as-Syimal. (2) How is the East perception about the West that is included in the novel `Usfur miry as-Syarq and Mausim al Hijrah ila as-Syimal in order to show the base difference between both of them. And the result of this research shows the indicator of suitability between the novels "UMS? and "MHIS" in showing all of the east perceptions about the west, which are related with social contexts that cause it. But, this research not only presents those perceptions, it also evaluates it and does some investigations according to the reality and the experience of the author who has ever lived in the West Country.
The perceptions which appeared in the East about the Europeans are dominated by subjectivity of the East, as the result of the mission of west colonization_The perceptions which develop are disposed more to the negative one. The west is constructed as a modern nation, but it has an ambiguity in looking a life and norms of humanity. But free of all these discourses, the west has positive sides that can bring its nation to the progress. Even, until now, the west has become a power, which dominates the life of people in the world, and it almost cannot be defeated. The west superiority becomes extremely great, it causes all nations that want to be advanced, must pass through one of gates that has been made by them. Seemingly, the east dependence on the west has become an absolute thing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17229
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library