Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kyky Christianty Putri
"Tugas akhir ini membahas tentang karakteristik Ritual Tatung sebagai Pengobatan di Singkawang. Singkawang merupakan salah satu kotamadya atau pemerintahan kota di Kalimantan Barat. Penduduk Kota Singkawang terdiri dari berbagai etnis suku bangsa seperti Tionghoa, Dayak, Melayu (Tidayu) dan lain-lain. Ketiga suku tersebut saling bersaudara, rukun dan tentram. Penduduk keturunan Tionghoa di Singkawang mempercayai Ritual Tatung dapat mengobati berbagai penyakit. Terdapat banyak hal menarik yang menjadi karakteristik Ritual Tatung sebagai alternatif pengobatan di Singkawang. Hal-hal seperti dewa-dewi, ritual, dan bahkan mitos-mitos yang terkait dengan Ritual Tatung menyebabkan Ritual Tatung memiliki karakteristiknya sendiri. Tugas akhir ini berusaha menjelaskan karakteristik dan unsur-unsur yang terdapat di dalam Ritual Tatung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Dalam penelitian ini terdapat fungsi sosial-budaya Ritual Tatung pada masyarakat keturunan Tionghoa di Singkawang yang masih percaya dengan Shamanisme. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dewa atau dewi dalam Ritual Tatung. Ritual Tatung sebagai pengobatan memberikan dampak yang cukup besar pada masyarakat keturunan Tionghoa di Singkawang baik secara religi maupun sosial budaya.

This final project discusses the characteristics of the Tatung Ritual as Medical Treatment in Singkawang. Singkawang is a municipality or city in West Kalimantan. The inhabitants of the Singkawang city consists of various ethnic groups such as Chinese, Dayak, Malay (Tidayu) and others. The three tribes are living in brotherhood, harmony and peace. People of Chinese descent in Singkawang believes that the Tatung Ritual can treat various diseases. There are many interesting things that characterizes the Tatung Ritual as an alternative treatment in Singkawang. Things like gods, rituals, and even myths that are related to the Tatung Ritual cause the Tatung Ritual to have its own characteristics. This final project tries to explain the characteristics and elements contained in the Tatung Ritual. The research method used is a qualitative method. In this study, there is a socio-cultural function of the Tatung Ritual of Chinese descent in Singkawang who still believes in Shamanism. The results of this study indicates that there is a relationship between gods or goddesses in the Tatung Ritual. The Tatung ritual as a treatment has a significant impact on the Chinese people in Singkawang both religiously and socio-culturally."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ananto Widiaji
"Tugas Akhir ini menggambarkan persepsi sebagian kecil masyarakat Tionghoa yang beragama Kristen dan Katolik terhadap ritual Ceng Beng. Para responden yang dijadikan objek penelitian adalah 12 orang responden yang berdomisili di Jakarta. Praktek Ceng Beng merupakan suatu bentuk penghormatan kepada leluhur yang sudah meninggal dunia. Dengan melakukan Ceng Beng itu artinya seseorang telah mengamalkan salah satu nilai ajaran Konfusius mengenai rasa bakti terhadap orang tua. Meskipun demikian, kini upacara ini mulai ditinggalkan oleh etnis Tionghoa di Jakarta karena menurut mereka upacara Ceng Beng tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam ajaran agama resmi yang mereka anut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor agama dan pemahaman dalam memahami upacara Ceng Beng memainkan peran yang cukup besar dalam membentuk persepsi para responden terhadap ritual Ceng Beng.

This thesis illustrates the perception of a small group of Chinese people who are Christians and Catholics towards the ritual of Ceng Beng. The respondents who were the object of the study were 12 respondents domiciled in Jakarta. The practice of Ceng Beng is a form of respect to the deceased ancestors. By doing Ceng Beng it means that one has practiced one of the values of Confucius that teachings on filial piety to parents. However, now this ceremony began to be abandoned by ethnic Chinese in Jakarta. Because they thought the Ceng Beng ceremony was not in accordance with the values in the institutional religions teachings that they were follow. The results of this study showed that religious factors and understanding of the Ceng Beng ceremony itself played a considerable role in forming respondents perception of Ceng Beng ritual."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library