Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuanita Tanuwijaya
"Skripsi ini membahas upacara minum teh di Cina. Pembahasan meliputi tata cara, jenis, bentuk, dan bahan dasar upacara minum teh di Cina. Upacara minum teh di Cina yang dibahas dalam skripsi ini adalah Upacara Teh Taois (��������) dan Upacara Teh Wu-Wo (��������) dengan metode penyajian teh yang paling umum digunakan adalah Gongfu Cha (������). Berdasarkan keseluruhan definisi kebudayaan dapat disimpulkan bahwa upacara minum teh merupakan sebuah hasil karya dan penelitian yang telah dilakukan oleh masyarakat Cina, yang kemudian diteruskan turun-temurun oleh anggota masyarakat lainnya. Tradisi upacara minum teh di Cina juga memiliki tata cara dan aturan-aturan tersendiri yang mengandung nilai estetika, spritual, dan moral. Tradisi dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tersebut dihubungkan dengan definisi kebudayaan yang meliputi seni sastra, seni rupa, seni musik, seni pahat, dan pengetahuan filsafat sebagai sebuah kesatuan dalam the body of art. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa upacara minum teh merupakan bagian dari kebudayaan Cina.

This thesis discuses the tea ceremony in China which covers the method, variety, form, and basic ingredients. The tea ceremonies analyzed in this thesis are the Taoist Tea Ceremony (��������) and Wu-Wo Tea Ceremony (��������) with the Gongfu Cha (������) as the most common tea serving method. Based on the whole definition of culture, it can be concluded that the Chinese tea ceremony is a form of art and research that has been conducted by the Chinese society which furthermore passed on from generation to generation and amongst the other member of society. The tradition of tea ceremony in China also possesses its own methods and rules that embodied the aesthetic, spiritual, and moral value. The tradition and values contained in the ceremony also linked with the definition of culture that covers the art of literature, music, sculpture, philosophy, and fine arts unified in the body of art. Thus, the tea ceremony can be concluded as a part of Chinese culture."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S13098
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Assa Rahmawati Kabul
"ABSTRAK
Dalam masyarakat Cina tradisional ada sekelompok orang terpelajar yang disebut shenshi. Mereka adalah para penyandang gelar yang diakui oleh negara, dan dari kelompok ini pulalah diangkat para pejabat negara. Jumlah mereka yang termasuk shenshi sangat sedikit, tapi pengaruh dan kekuasaannya sangat besar. Kelompok ini mendominir kehidupan kehidupan politik, sasial dan ekonomi masyarakat Cina tra_disional. Dengan adanya hak-hak istimewa serta hubungan yang dekat dengan pemerintah, kelompok ini amat leluasa mainkan peranannya dalam masyarakat.Studi mengenai shenshi penting untuk menganalisa ma_syarakat Cina tradisional. Selain itu, studi mengenai kelompok ini masih kurang mendapat perhatian di Indonesia, antara lain karena memang belum cukup tersedia bahan-bahan sumber bacaan yang diperlukan.Karena alasan-alasan tersebut di atas, saya mencoba untuk menggambarkan kelompok shenshi ini secara umum dan menuliskannya dalam skripsi ini. Tidak lain harapan saya agar tulisan singkat ini ada manfaatnya bagi pars peminat studi masyarakat Cina, khususnya masyarakat tradisional

"
1985
S12829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina
"Masyarakat Cina mengenal pai-khe sebagai suatu kebiasaan dalam mengasuh anak. Pai-khe adalah iatilah bahasa Hokkian untuk menyebut tindakan memberikan anak kepada keluarga lain. Tindakan ini didasarkan pada kepercayaan tentang kekuatan supraalami yang dapat mempengaruhi kehidupan anak-anak. Seorang anak yang diberikan kepada keluarga lain tidak berarti bahwa hubungan dengan orang tua kan-dungnya telah diputuskan. la tetap tinggal bersama orang tua kandungnya dan menjalankan kewajiban sebagai anak sesuai tradiai yang berlaku dalam keluarga dan masyarakat_nya, akan tetapi ia memiliki sejumlah kewajiban tertentu terhadap orang tua angkatnya sebagai konsekwensi dari tindakan pai-khe. Kebiasaan pai-khe yang didasarkan pada kepercayaan akan kekuatan supraalami merupakan tradisi warisan nenek moyang yang menjadi bagian yang integral dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Cina di mana pun mereka berada, baik di negeri leluhurnya sendiri maupun di negeri perantauan. Kebiasaan pai-khe masyarakat Cina di Medan berakar dari kebiasaan serupa' di negeri Cina. Dalam pelaksanaannya, kebiasaan berbau religius ini senantiasa berkembang seba_gaimana religi Cina yang sangat fleksibel dan fungsional. Perkembangan ini dalam jangka waktu lama akan membentuk kebiasaan pai-khe yang khas, yang lazim dilakukan oleh masyarakat Cina di Medan. Penuliaan skripsi ini dimaksudkan untuk menggambarkan kebiasaan pai-khe dalam kehidupan masyarakat Cina di kota Medan, khususnya kecamatan Medan Area, dan untuk melihat seberapa jauh perbedaan kebiasaan pai-khe yang dilakukan masyarakat Cina di Medan dari akar tradisinya. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan kebenaran hipotesa saya bahwa pai-khe masih menjadi salah satu bagian dari tataca_ra mengasuh anak dalam kehidupan masyarakat Cina di keca_matan Medan Area, kotamadya Medan. Sebagaimana religi Cina yang bersifat fleksibel, kebiasaan yang berkaitan dengan Cara mengasuh anak dalam kehidupan masyarakat Cina di Medan ini memiliki beberapa perbedaan dari akar tradisinya"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Li, Jun
Kunming: Yunnan Renmin Chubanshe, 2001
SIN 307.251 LIJ w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Schurmann, Franz
New York: Vintage Books, 1967
951 SCH i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gale, Esson M.
Michigan: Michigan State College Press, 1953
951.04 GAL s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Arthur H.
New York : Fleming H. Revell, 1899
301 SMI v
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wang, Yang
Beijing Shi: Xin shi jie chu ban she, 2009
SIN 782.5051 WAN l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yani Puspandari
"Penulisan skripsi ini membahas tentang salah satu budaya yang dimiliki oleh bagsa Cina dalam membaca watak dan peruntungan manusia yang disebut dengan xiangmian (相面). Dalam skripsi ini terdapat latar belakang dan perkembangan xiangmian (相面) dan metode membaca watak manusia melalui analisis mata dalam xiangmian (相面). Selain itu pada bagian analisis, diberikan sebuah bentuk contoh kasus dengan cara menganalisis mata Mao Zedong untuk mengetahui watak Mao. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui watak manusia melalui xiangmian (相面); mengetahui bahwa dalam xiangmian (相面), mata juga dapat memberikan gambaran watak manusia; mengetahui sebagian watak Mao Zedong melalui analisis mata. Analisis yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini didasarkan atas keterangan-keterangan yang didapat dari buku-buku yang membahas tentang xiangmian (相面) dan juga video compact disc mengenai xiangmian (相面). Metode yang terdapat dalam buku dan video compact disc tersebut digunakan sebagai acuan untuk menganalisis watak Mao.
Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa analisis mata dalam xiangmian (???Ê) dapat memberikan gambaran watak Mao. Watak Mao yang telah dideskripsikan tersebut kemudian dibandingkan dengan gambaran watak yang diambil oleh penulis dari data sejarah dan juga biografi Mao Zedong. Pada akhir pembahasan, dapat diketahui bahwa terdapat watak positif dan watak negatif yang dimiliki oleh Mao. Watak-watak tersebut juga memiliki kemiripan dengan gambaran yang diambil penulis dari data sejarah dan buku biografi tentang Mao."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13085
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>