Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Okto Dewantoro
"Latar Belakang. Indeks Glikemik (IG) diketahui berhubungan dengan kejadian penyakit kardiovaskular, semakin tinggi IG semakin tinggi kejadian penyakit kardiovaskular. Highly Sensitivity-CRP (hs-CRP) merupakan pemeriksaan yang digunakan untuk menilai faktor risiko PIK. Semakin tinggi hs-CRP semakin besar risiko terjadinya Acute heart Disease. Indeks Glikemik diketahui berhubungan positif dengan hs-CRP. Saat ini di Indonesia belum ada penelitian yang menghubungkan IG, hs-CRP dan PIK.
Tujuan. Diketahuinya nilai dan rerata IG dan hs-CRP pada penderita PIK, serta melihat ada tidaknya korelasi antara IG, hs-CRP dan pada penderita PJK. Metodologi. Studi pendahuluan dan potong lintang dilakukan pada 14 penderita PIK jenis angina pectoris stabil yang datang berobat di poliklinik Kardiologi RSCM. Kemudian dilakukan diagnosa PJK dengan Treadmill, pemeriksaan hs-CRP dan kemudian wawancara gizi dengan Food Frequency Quesioner yang menggambarkan pola diet penderita untuk mendapatkan nilai IG.
Hasil. Didapatkan rerata IG 80,96 (tinggi), rerata hs-CRP 1,88 mg/L, serta korelasi positif antara IG dan hs-CRP. Nilai korelasi antara IG dan hs-CRP adalah 0,682 dengan kemaknaan statistik 0,007.
Simpulan. Didapatkan rerata IG dan hs-CRP yang tinggi serta korelasi positif antara IG dan hs-CRP pada penderita PJK.

Background. Glycemic Index (GI) significantly correlated with cardiovascular disease, especially Coronary Arterial Disease (CAD). High Sensitivity-CRP is a marker to predict the risk of Cardiovascular Disease and the higher hs-CRP the higher risk of CAD. Glycemic Index has been known to have a positive correlation with hs-CRP. There was no research in Indonesia, which was trying to see the correlation between IG, hs-CRP and CAD.
Objectives. To get an average value of GI and hs-CRP and to know if there is a correlation between GI and hs-CRP in CAD patient.
Methods. A cross sectional study was done to this research. Fifteen CAD patients especially stable chronic angina which already diagnose with treadmill were examined their blood and then filled form of FFQ to see their GI pattern.
Results. The average result of GI was 80.96 (high) and average result of hs-CRP was 1.88 mg/L. There was a positive correlation between GI and hs-CRP in-patient with CAD in this research.
Conclusions. There was a high average value of GI and hs-CRP in-patient with CAD. There was a positive correlation between GI and hs-CRP in CAD patient.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T18181
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idris Idham
Jakarta: UI-Press, 2004
PGB 0165
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Ayu Permata Sary
"ABSTRAK
Penyakit jantung dan pembuluh darah (CVD) adalah penyebab kematian nomor
satu di dunia. Sebagian besar staf UI bekerja dalam posisi duduk, kurang aktivitas
fisik, dan pola makan yang tidak sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
peran media intervensi yang efektif dalam peningkatan pengetahuan, sikap, dan
perilaku hidup sehat bagi staf UI tahun 2010. Desain penelitian ini adalah kuasi
eksperimen, berupa pre-post test controlled group design. Intervensi dilakukan
pada kelompok I (kontrol), diberikan booklet dan pemasangan spanduk,
sedangkan kelompok II (intervensi) diberikan paparan yang sama ditambah
dengan workshop. Analisis kuantitatif untuk melihat rerata antara sebelum dan
sesudah intervensi. Uji beda dua mean menggunakan paired t-test. Hasil
penelitian menunjukkan kedua kelompok terjadi peningkatan pegetahuan, sikap,
dan perilaku dengan kedua macam media intervensi. Penggunaan poster dan
booklet saja terbukti cukup efektif, lebih hemat biaya, hemat waktu dan dapat
dilaksanakan untuk meningkatkan pola hidup sehat bagi staf UI.

ABSTRACT
Cardio vascular disease (CVD) is the leading cause of death in the world. Most of
the UI staff working in a sitting position and less physical activity, unhealthy
eating patterns, and smoking behavior. Purpose of this research is to identify the
role of media in capable of effective intervention and conducted in improving
knowledge, attitudes, and healthy behavior for staff UI in 2010. This research
design was quasi experimental, in the form of pre-post test controlled group
design. Group I (control), given booklets and installation of banners, while
Group II (intervention) is given the same exposure coupled with
the workshop. Analysis of quantitative to see the average before and after
intervention, using paired t-test. Results showed both groups there was an increase
of knowledge, attitudes, and behavior. The use of booklets proved quite effective,
more cost-effective, saving time and can be implemented to improve healthy
lifestyles for the staff UI."
2010
T31718
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Sulistiowati
"Perkembangan ilmu dan pengetahuan keperawatan semakin berkembang untuk meningkatkan pelayanan bagi pasien. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di dunia dan prevalensi nya yang tinggi menjadi perhatian dan tantangan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Perawat spesialis dengan perannya sebagai pemberi asuhan, pendidik, peneliti dan inovator memiliki peran penting dalam pelayanan kesehatan khususnya pada penyakit kardiovaskular. Pelaksanaan praktik residensi bertujuan untuk mengaplikasikan peran perawat spesialis dengan menggunakan pendekatan Teori Model Adaptasi Roy. Peran sebagai pemberi asuhan dan pendidik diterapkan pada 31 psaien dengan berbagai kasus kardiovaskular baik medical maupun surgical. Peran sebagai pendidik juga diberikan kepada rekan sejawat dengan melakukan jurnal reading dan diskusi. Hasil analisis praktik menunjukkan bahwa teori Model Adaptasi Roy dapat diterapkan pada asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem kardiovaskular. Peran sebagai peneliti dilakukan dengan penerapan terapi oksigen nasal kanul aliran rendah tanpa humidifikasi. Hasil penerapan didapatkan bahwa terapi oksigen nasal kanul aliran rendah tanpa humdifikasi dapat dijadikan alternative pemberian terapi oksigen. Peran sebagai inovator dijalankan dengan menyusun form skrining pasien yang memerlukan perawatan paliatif pada pasien gagal jantung, dengn hasil evaluasi didapatkan bahwa form layak untuk digunakan.

The development of nusing science and knowledge is increasingly evolving to improve services for patients. Cardiovascular disease is the leading cause of death in the world and its prevalence is high. It's become concern and challenge for health workers in providing health services. Nurses Specialist with his role as caregiver, innovators, researchers and educators have an important role in health services especially in cardiovascular disease. Implementation practice residencies aim to apply the role of specialist nurses using Theory approach Model Adaptation by Roy. The role as a caregiver and educator was applied in 31 cases with various cardiovascular cases either medical or surgical. The role of the educator is also given to other nurses by journal reading and discussion. Practice analysis results showed that the Roy Adaptation Model can be applied on nursing care of patients with cardiovascular diseases. The role as a researcher executed by evidence-based nursing, low flow nasal cannula oxygen therapy without humidification could become alternative modality in oxygen therapy. The role as an innovator executed by created palliative screening for heart failure, with the evaluation showed that the form is acceptable."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anditha Ratnadhiyani
"ABSTRAK
Pasien gagal jantung sering mengalami penurunan kualitas hidup karena keadaan ldquo;high simptom burden rdquo; dan hospitalisasi berulang, sehingga berdampak pada prognosis yang buruk. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas hidup pasien jantung adalah dengan perawatan paliatif. Manajemen simptom merupakan komponen sangat penting dalam perawatan paliatif. Edmonton symptom assessment system ESAS merupakan instrumen pengkajian keluhan simptomatik yang umum digunakan pada pasien dengan penyakit kronis. Hasil analisis Rasch terhadap 35 kuesioner ESAS yang diisi oleh pasien gagal jantung menunjukkan bahwa ESAS memenuhi syarat unidimensionalitas eigenvalue 41 , yang berarti ESAS mampu mengukur beban simptom. Nilai Cronbach rsquo;s alpha 0,812 menunjukkan reliabilitas yang sangat baik, namun nilai person reliability 0,58 menunjukkan bahwa konsistensi jawaban dari pasien lemah. Rekomendasi penulis dari penerapan EBN ini adalah pengukuran uji validitas dan reliabilitas ulang terhadap ESAS dengan jumlah sampel tiap unit yang memadai setelah dilakukan double translation instrumen. Kata kunci : ESAS, beban simptom, paliatif, gagal jantung
ABSTRAK
Heart failure is known as high symptom burden disease. Symptom burden interfere with patients rsquo;s quality of life and lead to worse prognosis. Palliative care is an approach to improve patient rsquo;s quality of life by providing relief from pain and other distressing symptoms. Symptom management is one of the most crucial component of palliative care. Edmonton symptom assessment system ESAS is a clinical tools to document the symptom burden in chronically ill patients. Rasch analysis of 35 ESAS questionnaire completed by heart failure patients shows that ESAS is a unidimensional eigenvalue 41 measure of symptom burden. The calculated Cronbach rsquo;s alpha was 0,812, interpreted to good reliability; but low person reliability score 0,58 indicated low consistency of person response. The recommendation for this evidence-based nursing intervention is re-analysis of instrument rsquo;s validity and reliability with sufficient number of samples form each unit and double translation procedure. Keywords: ESAS, simptom burden, palliative, heart failure"
2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rabbani Rahim
"Bioburden merupakan parameter penilaian penting dalam kualitas produk steril. Dengan mengetahui adanya beban cemaran mikro maka akan dapat diketahui gambaran mutu produk sediaan steril sebelum dan setelah melewati proses sterilisasi nantinya. PT. Harsen Laboratories sendiri merupakan industri manufaktur farmasi di Indonesia dengan produksi sediaan injeksi terbesar di Indonesia dimana untuk menjamin kualitas sediaan injeksi yang diproduksi ialah dengan menjalankan pengujian bioburden pada tiap-tiap produk injeksi. Prosedur penyusunan protap bioburden dimulai dari suprevisor Andev menyusun dan merevisi prosedur pengujian bioburden kemudian diperiksa oleh Manajer RnD sub departemen Andev dan Packdev untuk memastikan prosedur pengujian bioburden dapat berjalan dengan baik. Protap pengujian bioburden dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu metode membran filtrasi dan metode cawan tuang dimana kedua metode ini harus dilakukan oleh analis QC terlatih dan mengikuti prosedur yang terlampir secara jelas di dalam protap dan lembar kerja pengujian bioburden.
Penyakit kardivoaskular ialah gangguan yang terjadi pada jantung dan pembuluh darah. Permasalahan yang sering timbul terkait penyakit ini ialah pengobatan yang bervariasi terutama dari sisi penggunaan obat yang beragam dimana keragaman dari efek samping dan interkasi pada peresepan obat-obatan tersebut juga meningkat. Sebagai seorang tenaga kesehatan yang profesional di bidang farmasi, apoteker berkewajiban untuk mengkaji terlebih dahulu resep yang masuk untuk menghindari kesalahan pemberian obat-obatan. Frekuensi masuknya resep untuk pengobatan penyakit kardiovaskular cukup banyak terutama di Apotek Roxy Biak yang terletak di pusat ibukota, yaitu kota Jakarta Pusat. Hasil skrining resep kardiovaskular pada penulisan laporan ini ialah kajian administratif dalam penulisan resep yang diterima di apotek Roxy Biak sudah cukup lengkap, namun ada beberapa informasi yang kurang dimana apoteker dapat menggali informasi lewat komunikasi untuk memverifikasi resep. Kesesuaian farmasetik dari obat-obatan kardiovaskular yang diberikan juga sudah cukup jelas dan pertimbangan klinik yang harus dipantau dari resep kardiovaskular yang masuk ialah harus memantau efek samping obat dan memantau terapi obat yang dikonsumsi pasien.

Bioburden is an important assessment parameter in the quality of sterile products. By knowing the presence of micro-contamination load, it will be possible to know the description of the quality of the sterile preparation product before and after going through the sterilization process later. PT. Harsen Laboratories itself is a pharmaceutical manufacturing industry in Indonesia with the largest production of injection preparations in Indonesia where to ensure the quality of the injection preparations produced is to carry out bioburden testing on each injection product. The procedure for preparing the bioburden protocol starts with the Andev supervisor compiling and revising the bioburden testing procedure and then being checked by the Andev and Packdev sub-department RnD Managers to ensure the bioburden testing procedure runs properly. The procedure for testing bioburden can be carried out by 2 methods, which is the membrane filtration method and the pour plate method where both methods must be carried out by a trained QC analyst and follow the procedures clearly attached in the protocol and the bioburden testing worksheet.
Cardiovascular disease is a disorder that occurs in the heart and blood vessels. Problems that often arise related to this disease are varied in the treatments, especially in terms of the use of various drugs where the diversity of side effects and interactions in prescribing these drugs also increases. As a professional health worker in the pharmaceutical field, the pharmacist is obliged to review the incoming prescription in the first place to avoid medication errors. The entry frequency of prescriptions for the treatment of cardiovascular disease is quite high, especially at the Roxy Biak Pharmacy, which is located in the capital city, Central Jakarta. The result of cardiovascular prescription screening in writing this report is that the administrative review in writing prescriptions received at the Roxy Biak pharmacy is quite complete, however there is some information that is lacking where pharmacists can dig up the information through communication to verify the prescriptions. The pharmaceutical suitability of the cardiovascular drugs given is also quite clear and clinical considerations that must be monitored from incoming cardiovascular prescriptions are to monitor the drug side effects and the drug therapy that the patient is taking.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kernicki, Jeanette G.
New York: John Wiley & Sons, 1981
616.120 754 7 KER e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ines Vidal Tanto
"Latar Belakang : Infeksi COVID-19 dewasa ini telah diketahui memiliki implikasi jangka panjang meski periode akut telah tertangani, suatu fenomena yang dinamakan long COVID syndrome atau sindrom pasca COVID-19. Patofisiologi dari kejadian ini masih belum diketahui dengan jelas. Studi melaporkan bahwa sindrom pasca COVID-19 melibatkan beberapa organ, diantaranya adalah sistem kardiovaskular. Pemeriksaan nilai LV GLS dan RV LS pada ekokardiografi dinilai akurat dalam mendeteksi disfungsi miokard dan fibrosis endomiokardial. Selain itu, hingga saat ini, data mengenai faktor-faktor saat admisi sebagai prediktor terhadap kejadian sindrom pasca COVID-19 masih terbatas.
Tujuan : Mengetahui nilai parameter ekokardiografi LV GLS dan RV LS sebagai penanda disfungsi miokard dan fibrosis jantung serta mengidentifikasi faktor-faktor saat admisi yang berpengaruh terhadap kejadian sindrom pasca COVID-19.
Metode : Penelitian ini adalah deskriptif-analisis menggunakan metode potong lintang. Pemilihan subjek dilakukan dengan metode consecutive sampling. Pemeriksaan ekokardiografi termasuk pemeriksaan global longitudinal strain (GLS) dilakukan oleh dua orang observer 4 bulan pasca perawatan rumah sakit. Selanjutnya, analisis multivariat berupa regresi linear dilakukan untuk mengetahui faktor admisi yang berpengaruh terhadap perbedaan nilai GLS pada kelompok penelitian.
Hasil : 100 subjek dengan komorbiditas kardiovaskular dan riwayat COVID-19 memenuhi kriteria dan syarat penelitian. Ditemukan nilai penurunan nilai LV-GLS pada kelompok ini. Subjek dengan komorbiditas kardiovaskular tanpa riwayat COVID-19 (n=31, kontrol 1) yang telah melalui proses matching berdasarkan usia, gender, dan faktor resiko, serta subjek sehat (n-31, kontrol 2) sebagai pembanding validitas GLS. Terdapat perbedaan signifikan rerata nilai LV GLS antar 3 kelompok (p<0.05, rerata ±SB -16.17 ± 3.379, -19.48 ± 1.141, -21.48 ± 1.777 berturut-turut untuk kelompok kasus, kontrol 1, kontrol 2), dengan nilai paling rendah pada kelompok kasus. Faktor saat admisi yaitu status CAD memiliki hubungan yang signifikan (p 0.038) dengan penurunan LV GLS pada pasien post covid-19 dengan komorbid kardiovaskular.
Kesimpulan : Terdapat penurunan nilai LV GLS yang signifikan pada sindrom pasca COVID-19 disertai komorbiditas kardiovaskular. CAD merupakan prediktor penurunan fungsi maupun fibrosis jantung sebagai manifestasi sindrom pasca COVID-19.

Background : Recently, COVID-19 infection has been known to have a longer implication, even after the initial acute phase has been managed, a phenomenon termed as long COVID syndrome or “sindroma pasca COVID-19”. The exact pathophysiological mechanism of this event is still unknown. Previous studies reported that long COVID syndrome involves multiple organs, one of which is the cardiovascular system. Measurement of echocardiography LV GLS and RV LS values are reported to be accurate to detect myocardial dysfunction and endomyocardial fibrosis. Moreover, up until now, data regarding admission factors as predictors for long COVID syndrome incidences are still limited.
Objective : Assessing echocardiography LV GLS and RV LS values as a marker for myocardial dysfunction and heart fibrosis and identifying admission factors which may predict the incidence of long COVID syndrome
Methods : This is an observational study with a cross-sectional using a consecutive sampling method. Echocardiography including global longitudinal strain (GLS) measurement was done by two examiners 3 months after initial hospitalization. Multivariate analysis linear regression was subsequently used to investigate admission factors which are associated with differences in GLS measurement.
Results : Total of 100 subjects with cardiovascular comorbidities and prior COVID-19 infection were enrolled. Echocardiography examination showed lower GLS values in this group compared to the normal population. Age, sex and risk factors-matched subjects with cardiovascular comorbidity without a history of COVID-19 (n=31, Control 1) and healthy subjects (n-31, Control 2) were subsequently used as comparisons to validate GLS results. There were significant differences in LV-GLS levels between the three groups, with the lowest values measured in the case group (p<0.05, mean ±SD -16.17 ± 3.379, -19.48 ± 1.141, -21.48 ± 1.777 respectively for case, control 1, and control 2 groups). A history of coronary artery disease upon admission was found to be associated with decreased LV GLS values in recovered COVID-19 patients with cardiovascular comorbidity.
Conclusion : LV GLS values significantly decrease in long COVID syndrome with cardiovascular comorbidities. Having a previous history of CAD upon admission may serve as predictors of deteriorated functions or heart fibrosis as manifestations of long COVID syndrome.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abu Bakar
"Pendahuluan: Program spesiais keperawatan medikal bedah merupakan salah satu pengingkatan kualitas pelayanan profesional. pengalaman belajar praktek klinik residensi bertujuan untuk menciptakan praktisi keperawatan yang memiliki kemampuan kognitif, afektif san psikomotor yang memadai dalam praktik residensi keperawatan medikal bedah (KMB). Sistem kardiovaskuler menjadi pilihan kepakaran penilis dalam mengikuti residensi KMB.
Pelaksanaan : residensi kardiovaskuler ditempuh selama 25 minggu ( tanggal 29-09-2009 sampai 21-05-2010). selama praktik residensi melaksanakan peran care giver, educator dan counselor, dengan memberikan asuhan keperawatan lanjut pada kasus-kasus sistem kardiovaskuler yang kompleks. kasus utama dalam laporan akhir praktik residensi adalah kasus NSTEMI dengan pendekatan teori Ida Jean Orlando tentang hubungan perawat-pasien yang dinamis. peran researcher, mengaplikasikan evidence based nursing practice (EBN) mengenai penggunaan non humidifier pada oksigen transport. peran leader, membuat inovasi, yang dijadikan laporan adalah pembuatan draf kompetensi kardiovaskuler.
Hasil : Analisis teori Orlando dirasakan lebih efektif karena dengan menjalin hubungan perawat-pasien, yang dinamis akan membuat proses keperawatan lebih jelas, ringkas dan mudah diaplikasikan. pelaksanaan EBN pada lima pasien yang memakai non humidifier oksigen transport, pemakaiannya sangat mudah dan simple, tidak memerlukan perawatan yang komplek, biayanya bisa lebih murah, dan aman. pelaksanaan inovasi yang dilakukan dengan penyususnan draf dapat diterima oleh ruang ICCU RSUP dt. Cipto Mangunkusumo.
Kesimpulan : teori Orlando diterapkan pada reisdensi kardiovaskuler di ruang intensive care sangat efektif. EBN yang dilakukan sangat bermanfaat bagi pasien, ruang perawatan, dan diketahui tidak menimbulkan efek negatif. draf kompetensi kardiovaskuler dapat diterima ruangan sebagai salah satu peningkatan pelayanan keperawatan di ruangan.
Saran : praktik reisdensi ini dapat digunakan sebagai peningkatan pelayanan keperawatan dan reevaluasi pelaksanaan residensi selanjutnya oleh pendidikan keperawatan.

Introduction : program specialist medical surgical nursing is one of the increasing quality of professional service. experience learning residence clinical practice have purpose to create nursing practical that have adequate cognitive, afective, and psycomotor in residence practice of medical surgical nursing. cardovascular system being enthusiasm writer in following residence of medical surgical nursing.
Execution : cardiovascular residence has been done through 25 weeks (start at 25-09-2009 until 21-05-2010). during residence practice doing role of caregiver, educator, counsellor with giving continue nursing service in complex cases of cardiovascular system. Main case in final report residence practice is NSTEMI case with theory of Ida Jean Orlando approach about dynamic nurse - patient relationship. researcher role to applicate evidence based nursing practice (EBN) as for using of non humidifier oxygen transport. Leader role to make an innovation that to be a report is make draft of cardiovascular competence.
Result : Analyzing of Orlando theory more efective because of make dynamic relationship between nurse and atient will make nursing process more clearly, simple and easy to applicate. perform EBN to five patients using non humidifier oxygen transport using it very easier and simple, doesn't need complex care, more cheaper cost and safe. perform an innovation is doing with draft compilation can be acceptable by ICCU wards at RSUP dr Cipto Mangunkusumo.
Conclusion : Orlando theory that habe been done very usefull to patient, caringwards and knowed give positive effect. draft competences of cardiovascular can be acceptable in wards as one of the increasing quality of professional services.
Suggestion : this residence practice can be used increasing nursing services and re-evaluate next residence by nursing education.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nooridha Febriyanti
"Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah jemaah haji terbanyak yang datang melaksanakan ibadah haji. Setiap tahun, jemaah Indonesia yang berangkat sekitar 30% hingga 40% merupakan jemaah lanjut usia (lansia). Penyakit komorbid terbanyak yang dimiliki oleh jemaah haji Indonesia adalah hipertensi dan diabetes melitus. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hipertensi dan diabetes melitus terhadap kematian akibat penyakit kardiovaskular pada jemaah haji lansia tahun 2023. Penelitian ini dilakukan dengan desain studi kohort retrospektif menggunakan data sekunder dari Siskohatkes Shar’i pada Pusat Kesehatan Haji, Kementerian Kesehatan RI. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 80.483 jemaah haji lansia. Outcome pada penelitian ini adalah kejadian kematian akibat penyakit kardiovaskular pada jemaah haji lansia dan variabel independennya terdiri dari hipertensi dan diabetes melitus. Variabel kovariat meliputi jenis kelamin, status dislipidemia, obesitas, status merokok, TB, PPOK dan anemia. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi logistik. Hasil studi menunjukkan bahwa jemaah haji yang hipertensi berisiko 1,32 kali lebih tinggi setelah dikontrol variabel diabetes melitus, PPOK dan jenis kelamin (95%CI:1,04-1,69) dan jemaah haji yang diabetes melitus berisiko 1,40 kali lebih tinggi mengalami kematian akibat penyakit kardiovaskular setelah dikontrol variabel hipertensi, PPOK dan jenis kelamin (95%CI:1,08-1,82). Pada jemaah haji yang memiliki hipertensi dan diabetes melitus memiliki risiko 1,83 kali lebih tinggi mengalami kematian akibat penyakit kardiovaskular setelah dikontrol variabel PPOK dan jenis kelamin (95%CI:1,28-2,60). Prioritas utama dalam upaya menurunkan angka kematian akibat penyakit kardiovaskular pada jemaah haji lansia adalah dengan melakukan pengelolaan pada status hipertensi-diabetes melitus, karena akan menurunkan 23,53% kematian pada populasi jemaah haji dan menurunkan 43,48% kematian pada kelompok yang terpapar hipertensi-diabetes melitus.

Indonesia is one of the countries with the largest number of pilgrims who come to perform the Hajj pilgrimage. Every year, around 30% to 40% of Indonesian pilgrims who depart are elderly pilgrims. The most common comorbid diseases owned by Indonesian pilgrims are hypertension and diabetes mellitus. This study aims to determine effect of hypertension and diabetes mellitus to mortality of cardiovascular disease in elderly pilgrims in 2023. This Study was retrospective cohort using secondary data from Siskohatkes Shar'i at the Hajj Health Center, Indonesian Ministry of Health. The sample size of this study was 80,483 elderly pilgrims. Outcome of this study was mortality from cardiovascular disease in elderly pilgrims and independent variables were hypertension and diabetes mellitus. Covariate variables include gender, dyslipidemia, obesity, smoking, TB, COPD and anemia. Data analysis was performed using logistic regression. The results showed that hypertensive pilgrims had a 1.32 times higher risk after controlling for diabetes mellitus, COPD and gender (95%CI: 1.04-1.69) and diabetes mellitus pilgrims had a 1.40 times higher risk from  cardiovascular disease mortality after controlling for hypertension, COPD and gender (95%CI: 1.08-1.82). Hajj pilgrims with hypertension and diabetes mellitus had a 1.83 times higher risk to have cardiovascular disease mortality after controlling for COPD and gender (95%CI: 1.28-2,60). The main priority in reducing cardiovascular disease mortality in elderly pilgrims is to manage the hypertension-diabetes mellitus, as it will reduce 23.53% of deaths in the pilgrim population and reduce 43.48% of deaths in the hypertension-diabetes mellitus among exposed group."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>