Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anisa N. Imapuly
"Penelitian ini berusaha untuk menganalisis peran baru Patroli Kemitraan (PATRA) di masa pandemi Covid-19 dengan menelusuri berbagai kendala internal dan eksternal yang dihadapi dengan mengangkat studi kasus praktik kegiatan PATRA Batalyon B Pelopor dalam percepatan penanganan Covid-19 Ops Aman Nusa II–2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif analitik melalui studi kasus dengan data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, serta studi kepustakaan. Teori yang digunakan adalah keteraturan sosial untuk membingkai peran Polri dalam menciptakan kamtibmas yang kondusif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PATRA Batalyon B Pelopor telah berhasil dalam menerapkan community policing dan urban policing melalui kegiatan patroli rutin bermobilitas tinggi serta program Kampung Tangguh di wilayah rayonisasi Jakarta Timur dan Depok. Penelitian ini juga memberikan rekomendasi terhadap pengembangan unit PATRA, yakni dengan menambahkan unit tersebut ke dalam Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) agar memiliki eksistensi organisasi yang lebih signifikan dalam Polri, serta kerja sama yang lebih intensif dengan Dinas Kesehatan melalui pelatihan khusus untuk memberdayakan petugas unit PATRA dengan pengetahuan medis serta pertolongan pertama mendasar untuk melayani masyarakat setempat secara lebih responsif terlepas dalam situasi pandemi atau tidak.

This research seeks to analyze the new role of the Partnership Patrol (PATRA) during the Covid-19 pandemic by exploring various internal and external obstacles encountered through the case study of the practice of PATRA Battalion B activities in accelerating the handling of Covid-19 Ops Aman Nusa II–2020. The type of research used is descriptive analytic qualitative research method through case studies with data obtained through interviews, observation, and literature studies. The theory used is social order to frame the role of the Police in creating a conducive community security and order. The results showed that PATRA Battalion B Pelopor had succeeded in implementing community policing and urban policing through routine high-mobility patrols and the Kampung Tangguh program in the areas of East Jakarta and Depok. This research also provides recommendations for the development of the PATRA unit, namely by adding this unit to the Organizational Structure and Work Procedure (SOTK) so that it has a more significant organizational existence within the National Police, as well as more intensive cooperation with the Health Service through special training to empower PATRA unit officers with basic medical knowledge and first aid to serve the local community more responsively regardless of a pandemic situation or not."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurimeta Nurfianti
"Tingginya pelanggaran protokol kesehatan di Cibinong di dominasi oleh kaum remaja. Remaja memiliki potensi tertular virus COVID-19 bahkan dengan tanpa gejala yang mereka sadari bahkan mereka dapat menjadi carrier atau pembawa virus dalam dirinya dan dapat membahayakan manusia dengan system imun yang kurang baik, hal ini mendasari pentingnya pengendalian perilaku pencegahan COVID-19 pada remaja di Cibinong. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada remaja di Kecamatan Cibinong. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan pada 127 remaja di Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor. Pengumpulan data dilakukan malalui google form. Hasil penelitian menujukan bahwa perilaku remaja dalam pencegahan COVID-19 sudah cukup baik (nilai median=62%). Diketahui bahwa variabel sikap, pengetahuan, dukungan orang tua dan dukungan teman sebaya secara signifikan berhubungan dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada remaja di Kecamatan Cibinong. Variabel yang paling dominan dalam penelitian ini adalah pengetahuan remaja mengenai COVID-19 dengan nilai p-value=0,001 dan nilai OR 5.387, CI(2.150-13.499). Responden yang memiliki pengetahuan baik memiliki kecenderungan untuk berperilaku pencegahan COVID-19 5,387 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang pengetahuan kurang. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa secara umum perilaku pencegahan COVID-19 pada remaja sudah baik dan faktor pengetahuan serta dukungan orangtua maupun dukungan teman sebaya memiliki peran penting dalam mempengaruhi perilaku tersebut.

The high violation of health protocols in Cibinong was dominated by teenagers. Adolescents had the potential to contract the COVID-19 virus even without symptoms that they are aware of; they could even become carriers or carriers of the virus within themselves, which can harm people with weakened immune systems; this underlies the importance of controlling COVID-19 prevention behavior among adolescents in Cibinong. The purpose of this study was to find out what factors are related to COVID-19 prevention behavior among adolescents in Cibinong Sub-District. This study was a quantitative study with a cross-sectional design. The study was conducted among 127 adolescents in Cibinong Sub-District, Bogor Regency. Data collection was conducted by using Google Forms. The results of the study showed that the behavior of adolescents in preventing COVID-19 is quite good (median value=62%). It was known that the variables of attitude, knowledge, parental support, and peer support are significantly related to COVID-19 prevention behavior among adolescents in Cibinong Sub-District. The most dominant variable in this study was adolescent knowledge about COVID-19, with a p-value of 0,001 and an OR value of 5,387 (CI: 2,150–13,499). Respondents with good knowledge tended to behave 5,387 times greater than respondents with less knowledge in preventing COVID-19. Based on these results, it was concluded that generally, COVID-19 prevention behavior among adolescents was good, and factors of knowledge, parental support, and peer support had essential roles in influencing this behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Iskandar
"Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia di Indonesia dan dunia yaitu pada aspek kesehatan, perekonomian, pendidikan, sosial, dan psikologis. Pandemi COVID-19 juga mempengaruhi pertambangan dengan dampak kesehatan pada pekerja dan dampak pada kegiatan operasionalnya. Keberlangsungan industri pertambangan memiliki peran penting sebagai penggerak perekonomian mulai dari tingkat desa perberdayaan setempat/lokal sampai tingkat pusat. Luasnya dampak dari pandemi COVID-19 serta dengan diterapkannya adaptasi kebiasaan baru membutuhkan pencegahan dan pengendalian yang baik pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri pertambangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pencegahan dan pengendalian COVID-19 di perusahaan pertambangan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk mengukur implementasi dari pencegahan dan pengendalian COVID-19 di perusahaan tambang PT. V secara kuantitatif. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan daftar periksa yang dikembangkan dari ISO/ PAS 45005:2020 mencakup aspek perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan tindakan yang dijabarkan dalam sebelas (11) klausul persyaratan. Implementasi pencegahan, dan pengendalian COVID-19 di PT. V sudah berjalan dengan baik (mencapai level 5 dalam skala penilaian) dengan tingkat pemenuhan sebesar 93%. Nilai tertinggi didapatkan oleh klausul Manajemen kasus COVID-19 (dugaan atau konfirmasi), komunikasi, kebersihan, penggunaan alat pelinding diri, masker dan penutup wajah, evaluasi kinerja dan perbaikan dimana PT. V sudah memenuhi semua aspek atau kriteria penilaian yang dipersyaratkan dalam daftar periksa yang telah dikembangkan. Terdapat hal-hal yang dapat dilakukan oleh PT. V untuk meningkatkan kinerja pencegahan dan pengendalian COVID-19 di tempat kerja antara lain melakukan terkait perencanaan dan penilaian risiko, kesehatan dan kesejahteraan psikologis, inklusivitas, sumber daya, dan pengoperasian.

COVID-19 pandemic has affected all aspects of human life in Indonesia and the world, including health, economy, education, social and psychological aspects. COVID-19 pandemic has also affected the mining industry with health impacts on workers and impacts on their operational activities. The sustainability of the mining industry has an important role to drive the economy starting from local empowerment villages until central government. The extent of the impact of the COVID-19 pandemic and the implementation of adaptation to new habits require good prevention and control for companies operating in the mining industry. This study purpose to analyse the implementation of prevention and control of COVID-19 in a mining company. This study uses a descriptive method to measure the implementation of the prevention and control of COVID-19 in the mining company PT. V quantitatively. Data collection was carried out using a check list developed from ISO 45005:2020 covering aspects of planning, implementation, monitoring, and action in eleventh (11) clauses of requirements. Implementation of prevention and control of COVID-19 at PT. V has been running well (achieve level 5th on assessment scale) with a compliance rate of 93%. The highest value is obtained by the COVID-19 case management (suspected or confirmed cases), communication, hygiene, use of Personal Protective Equipment (mask and face shield), performance evaluation and improvement clause where PT. V has met all aspects or assessment criteria required in the checklist. There are several things that could be done by PT. V to improve the control of COVID-19 in the workplace, among others, planning and assessment of risk, psychological health & well-being, inclusivity, resources and operations."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risa Laras Wati
"Jakarta Timur menjadi kota dengan jumlah SD terbanyak yang dibuka selama PTM, padahal kota tersebut memiliki penduduk yang paling banyak terinfeksi COVID-19. Guru di sekolah memiliki peran penting selama PTM berlangsung, yaitu menjadi role model dalam menerapkan prokes di sekolah untuk mencegah penyebaran COVID-19. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku prokes guru selama PTM di wilayah Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif desain cross-sectional dengan total sampel 239 di 20 SD. Pengumpulan data dilakukan melalui tautan google form yang disebarkan melalui grup WhatsApp.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor guru yang telah menerapkan perilaku protokol kesehatan dengan baik selama PTM adalah 11,2 dari skala 0-12. Berdasarkan hasil analisis didapatkan sikap dan dukungan tenaga kesehatan merupakan variabel yang berhubungan dengan penerapan perilaku prokes sedangkan dukungan sekolah merupakan konfonding pada hubungan tersebut. Sikap guru menjadi faktor yang paling dominan terhadap penerapan perilaku prokes, guru yang bersikap mendukung prokes menerapkan perilaku prokes 3 kali dibanding guru yang tidak mendukung seteah dikontrol oleh dukungan tenaga kesehatan dan dukungan sekolah (OR= 3,08, 95% CI: 1,73-5,47, p=0,001). Sekolah harus memberikan pembinaan dan pendampingan kepada guru untuk tetap menerapkan perilaku prokes selama pandemi belum berakhir, disamping memperkuat vaksinasi bagi warga sekolah.

East Jakarta is the city with the highest number of elementary schools opened during face-to-face learning, even though the city has the most people infected with COVID-19. Teachers in schools have an important role during face-to-face learning, which is being a role model in implementing health protocols in schools to prevent the spread of COVID-19. The purpose of this study was to find out the factors related to the behavior of teacher health programs during face-to-face learning in East Jakarta. This study used a quantitative method with cross-sectional design. Total sample of this study was 239 in 20 elementary schools. Data collection is carried out through a google form link which is distributed through the WhatsApp group.
The results showed that the average score of teachers who had implemented health protocol behaviors well during face-to-face learning was 11.2 on a scale of 0-12. Based on the results of the analysis, it was found that the attitude and support of health workers were variables related to the implementation of health care behavior while school support was a confounding variable. Attitude is the most dominant factor during the implementation of health protocol behavior (p-value=0.001). Schools must provide guidance and assistance to teachers to continue implementing health protocol behaviors as long as the pandemic is not over, in addition to supporting vaccination programs for school residents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chaula Putri Rizkia
"Respons antibodi spesifik SARS-CoV-2 dapat diperoleh dari paparan virus ketika infeksi ataupun dari vaksinasi. Studi mengenai rasio CD4+/CD8+ sebagai penanda status imunitas masih belum banyak dilakukan pada dewasa sehat. Vitamin D yang memiliki efek imunomodulatori pada sistem imun adaptif dan alamiah, mampu memodulasi pembentukan antibodi dan regulasi dari sel T. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan kadar 25(OH)D serum terhadap titer antibodi SARS-CoV-2 dan rasio CD4+/CD8+ sebagai penanda status imunitas individu. Studi potong lintang ini dilakukan terhadap tenaga kesehatan di tiga rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta dan Depok pada periode Juli–Desember 2021. Pengambilan data yang dilakukan berupa wawancara kuesioner data sosiodemografik, pemeriksaan tanda-tanda vital, pengukuran antropometri, dietary assessment menggunakan 24-h food recall dan SQ-FFQ. Pengambilan sampel darah dilakukan untuk menilai kadar 25(OH)D serum, rasio CD4+/CD8+, dan titer antibodi SARS-CoV-2. Didapatkan 154 tenaga kesehatan usia 22-53 tahun dalam kondisi sehat dan tanpa riwayat penyakit kronis. Median asupan vitamin D subjek penelitian sebesar 2,42 mcg/hari (1,23–4,00) dengan 94,7% subjek memiliki asupan vitamin D yang kurang. Median kadar serum 25(OH)D pada subjek sebesar 14,4 ng/mL (9,50–18,62) dengan 81,8% subjek mengalami defisiensi dan 14,9% subjek mengalami insufisiensi vitamin D. Median rasio CD4+/CD8+ 1,14 (0,88–1,34), 85,7% subjek memiliki titer antibodi SARS-CoV-2 >250 U/mL dan 14,3% subjek memiliki titer antibodi ≤250. Tidak ditemukan adanya hubungan yang siginifikan antara kadar 25(OH)D dengan titer antibodi SARS-CoV-2 (p 0,209 OR 4,101 95% CI 0,45–37,04) dan Rasio CD4/CD8 (p 0,385 𝛃 -0,005 95% CI -0,0015–0,006). Asupan dan kadar vitamin D pada subjek penelitian masih tergolong rendah. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan adanya hubungan antara kadar serum 25(OH)D dengan rasio CD4+/CD8+ dan titer antibodi SARS-CoV-2.

SARS-CoV-2 specific antibody response can be generated from exposure to the virus during infection or from vaccination. There is limited data on CD4+/CD8+ ratio in healthy individuals as a marker of immunity status. Vitamin D, which has an immunomodulatory effect on both  innate and adaptive immune systems, is able to modulate antibody formation and regulation of T cells. This study aimed to examine the association between serum 25(OH)D levels and SARS-CoV-2 antibody titers along with CD4+/CD8+ ratio as a marker of immunity status. This cross-sectional study was conducted on healthcare workers at three COVID-19 referral hospitals in Jakarta and Depok in the period of July–December 2021. Data collection was carried out using questionnaire, examination of vital signs, anthropometric measurements, dietary assessment using 24-h food recall, and SQ-FFQ. Blood samples were taken to assess serum 25(OH)D levels, CD4+/CD8+ ratio, and SARS-CoV-2 antibody titers. 154 healthcare workers aged 22-53 years who were in good health and had no history of chronic disease were examined in this study. The median intake of vitamin D was 2.42 mcg/day (1.23-4.00), with 94.7% of participants having insufficient intake of vitamin D. The median serum 25(OH)D level was 14.4 ng/mL (9.50-18.62), with 81.8% participants are vitamin D deficiency and 14.9% are insufficient. Median CD4+/CD8+ ratio was 1.14 (0.88 to 1.34). 85.7% participants had SARS-CoV-2 antibody titers >250 U/mL, while 14.3% were below 250 U/mL. There was no significant relationship of serum 25(OH)D levels to SARS-CoV-2 antibody titers (p 0.209 OR 4.101 95% CI 0.45–37.04) and CD4+/CD8+ ratio (p 0.385 o-0.005 95% CI -0.0015–0.006). Vitamin D intake and serum 25(OH)D levels are relatively low. This study disproves relationship between serum 25(OH)D levels with CD4+/CD8+ ratio and SARS-CoV-2 antibody."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Wicaksono
"Kondisi pandemi COVID-19 saat ini mengharuskan seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk melakukan berbagai penyesuain agar kegiatan pelayanan tetap dapat berjalan dengan maksimal dan aman dengan tujuan dapat menurunkan dan menekan angka penyebaran COVID-19. Upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 sangat diperlukan untuk dilakukan oleh puskesmas mengingat fungsi utama puskesmas yaitu dalam upaya promosi dan pencegahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran implementasi upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Puskesmas Kota Binjai dalam penularan infeksi COVID-19 dan diketahui rekomendasi perbaikannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu dengan melakukan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Didapatkan informan sebanyak 8 orang dengan latar belakang peran yang berbeda. Teknik triangulasi sumber dan metode digunakan untuk melakukan crosscheck atau validasi data informan.

Hasil penelitian mendapatkan bahwa Pelaksanaan upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Puskesmas berjalan mengikuti aturan dan kebijakan yang berlaku. Namun, dalam pelaksanaannya, masih ditemukan beberapa ketidaksesuaian. Permasalahan yang ditemui pada kesiapan variabel input yaitu SDM yang belum mendapatkan pelatihan terkait COVID-19, pelaksanaan kegiatan belum sesuai dengan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 yang dikeluarkan oleh Kemenkes seperti penggunaan formulir pencatatan dan pelaporan serta monitoring indikator capaian keberhasilan. Kemudian dari kesesuaian variabel proses mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, kontrol dan evaluasi masih harus dimaksimalkan seperti konsisten dalam menggunakan APD sesuai dengan ketentuan, mensosialisasikan COVID-19 dan program vaksin COVID-19 untuk meningkatkan cakupan, melakukan kegiatan evaluasi program secara formal dengan melibatkan pihak terkait. Pada indikator capaian output belum dapat dinilai dikarenakan Puskesmas belum melakukan monitoring indikator capaian program dan dokumen yang tersedia tidak mendukung. Kesimpulan dari penelitian ini Implementasi upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Puskesmas sudah cukup baik namun belum berjalan optimal dikarenakan masih adanya ketidaksesuaian dalam pelaksanaannya deng Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 dan Petunjuk Teknik Pelayanan Puskesmas di Masa Pandemi yang dikeluarkan oleh Kemenkes. Saran penelitian agar semua pihak yang terlibat untuk melakukan evaluasi kegiatan sehingga dapat memperbaiki pelaksanaan untuk memaksimalkan upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Puskesmas.


The current condition of the COVID-19 pandemic requires all Health Care Facilities to make various adjustments so that service activities can continue to run optimally and safely with the aim of reducing and suppressing the spread of COVID-19. Prevent and control COVID-19 are urgently needed to be carried out by Puskesmas considering the main function of puskesmas is in promotion and prevention efforts. The purpose of this study was to describe the implementation of COVID-19 prevention and control efforts at Puskesmas in Binjai in the transmission of COVID-19 infection and to identify recommendations for improvement. This study use a qualitative approach. Data was obtained through document review which strengthened by in-depth interviews. It was found 8 informants from different backgrounds. It use the techniques of sources and method triangulations to crosscheck data from the informants. The results of the study found that The implementation of COVID-19 prevention and control efforts at the Puskesmas is running according to the applicable rules and policies. However, in practice, there are still some discrepancies. The problems encountered in the readiness of the input variables are HR who have not received training related to COVID-19, the implementation of activities has not been in accordance with the COVID-19 Prevention and Control Guidelines issued by the Ministry of Health such as the use of recording and reporting forms and monitoring of indicators of success. Then from the suitability of process variables starting from planning, organizing, implementing, controlling and evaluating, it still has to be maximized such as consistently using PPE in accordance with the provisions, socializing COVID-19 and the COVID-19 vaccine program to increase coverage, conducting formal program evaluation activities involving related parties. The output achievement indicators cannot be assessed because the Puskesmas has not monitored program achievement indicators and the available documents do not support it. The conclusion of this study is The implementation of COVID-19 prevention and control efforts at Puskesmas has been quite good but has not run optimally due to discrepancies in its implementation with the COVID-19 Prevention and Control Guidelines and Technical Instructions for Community Health Center Services during the Pandemic Period issued by the Ministry of Health. Suggestions from this research It is recommended that all parties involved evaluate activities so that they can improve implementation to maximize efforts to prevent and control COVID-19 at the Puskesmas."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Indra Wijaya
"Sejak tahun 2020 dan selama pandemi COVID-19, Indonesia mewajibkan pemakaian masker di semua aktivitas kerja termasuk di dalam perusahaan. Oleh karena itu, PT.X mewajibkan semua pekerjanya menggunakan masker termasuk pekerjaan fisik dan sesuai dengan standar pemerintah dan kemudahan bernapas maka dipilihlah masker medis 3 lapis. Melalui observasi pendahuluan menunjukkan dari 12 pekerja fisik, 92% merasakan keluhan cepat lelah dan sesak napas ketika bekerja, sehingga penelitian ini bertujuan ingin mengetahui hubungan antara pemakaian masker medis 3 lapis melalui %CVL (cardiovascular load) dengan keluhan kesehatan subjektif pada pekerja fisik. Hasil dari penelitian melalui analisis tabel silang/crosstab antara variabel “jenis keluhan kesehatan subjektif” dengan “%CVL” menunjukkan terdapat hubungan antar variabel “jenis keluhan kesehatan subjektif” dan variabel “%CVL” dengan interpretasi semakin tinggi %CVL suatu pekerjaan fisik maka semakin tinggi risiko negatif terhadap keluhan kesehatan subjektif (seperti keluhan cepat lelah sampai sesak napas). Kemudian, untuk analisis tabel silang/crosstab antara variabel “waktu mengalami keluhan kesehatan subjektif” dengan “%CVL” menunjukkan terdapat hubungan antar variabel dengan interpretasi semakin tinggi %CVL suatu pekerjaan fisik maka semakin semakin cepat pekerja merasakan keluhan kesehatan subjektif tersebut. Sedangkan, untuk parameter lain seperti karakteristik pekerja dan kondisi lingkungan kerja di PT.X tidak menunjukkan hubungan dan interpretasi yang bermakna terhadap keluhan kesehatan subjektif pekerja fisik ketika penggunaan masker. Sehingga, dapat disimpulkan secara umum bahwa terdapat hubungan antara pemakaian masker medis 3 lapis melalui %CVL dengan keluhan kesehatan subjektif pada pekerja fisik, semakin besar nilai %CVL (atau semakin lelah) maka semakin berat keluhan kesehatan subjektif yang dialami (cepat lelah sampai sesak napas) dan semakin cepat pekerja fisik mengalami keluhan kesehatan subjektif dalam 1 putaran pekekerjaan. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penilaian kembali bahaya dan risiko pemakaian masker pada pekerjaan fisik di perusahaan untuk menemukan pengendalian yang lebih memadai.

Since year 2020 and during COVID-19 pandemic period, in Indonesia, mask usage is mandatory for every working activites including in industry. Hence, mask usage is mandatory in PT.X including for physical activities and based on local/government regulation also breathability aspect, PT.X decided to use 3 ply medical mask as standard mask. From pre observation that had already been conducted revealed that from 12 physical workers as respondent, 92% were experiencing health issue during wearing the mask. Then, this condition proves that wearing the mask during physical activity resulting new hazard that need to be mitigated properly. The purpose of researcher in this thesis is to find relation between 3 ply medical mask usage through %CVL (cardiovascular load) measurement with subjective health issue of physical workers. The result of this research from crosstab analysis between variable “health issue type” vs “%CVL” shows meaningful relation with interpretation the higher of %CVL from physical activity will impact to higher risk of negative health issue (tired quickly until shortness of breath). Then, for crosstab analysis between variable “experiencing health issue times” vs “%CVL” shows meaningful relation with interpretation the higher of %CVL from physical activity will make respondent feel subjective health issue faster. While, for other parameters (worker characteristic and workplace area characteristic in PT.X) vs variable of “health issue type” and “experiencing health issue times” show no meaningfull relation and interpretation. Hence, in general, we can conclude that there is meaningfull relation between 3 ply mask usage through %CVL measurement with health issue of physical workers. The higher of %CVL value or more tired condition of the physical worker resulting more severe for the health issue such us feel tired quickly until shortness of breath and in term of the time, worker will get this health issue faster in one work cycle. Considering this condition, the %CVL value can be as refference/baseline to do reassessment regarding hazard and risk for mask usage during physical work/activity in the workplace area to find further sufficient mitigation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ma'rifatul Mubin
"Pandemi COVID-19 memberikan tantangan serta dampak pada seluruh lapisan masyarakat terutama tenaga kesehatan yang bekerja di di rumah sakit karena mereka memiliki risiko tinggi tertular COVID-19. Perlu adanya upaya untuk melindungi tenaga kesehatan karena mereka berperan sebagai garda terdepan dalam menangani Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pencegahan dan pengendalian COVID-19 pada tenaga Kesehatan di 17 Rumah Sakit 5 Provinsi Indonesia Tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian metode kuantitatif dan kualitatif yang bersifat deskriptif dan analisis melalui studi literatur. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2022 dengan populasi tenaga kesehatan yang bekerja pada 17 Rumah Sakit di Provinsi Riau, Lampung, Kalimantan Timur, Jambi, dan Bangka Belitung. Hasil analisis menunjukan bahwa implementasi Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di 5 Provinsi terdapat 4 Rumah Sakit yang implementasinya masuk dalam kategori sangat baik (24%), 7 RS kategori baik (41%), 3 RS kategori cukup (18%), dan 3 RS kategori kurang (18%). Semua RS di Provinsi Kalimantan Timur telah mencapai implemntasi dalam kategori sangat baik, sedangkan semua RS di Bangka Belitung masih dalam kategori kurang. Sementara RS di Riau dan Lampung hamper semua masuk dalam kategori baik. Namun RS di Provinsi Jambi masih ada 3 RS dalam kategori cukup. Rumah Sakit yang implementasi Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 dengan kategori kurang dapat melakukan peningkatan melalui kunjungan ke Rumah Sakit yang memiliki implemntasi lebih baik. Setiap rumah sakit perlu meningkatkan elemen Kesehatan Kerja, Kesehatan Mental, dan Dukungan Psikososial.

COVID-19 pandemic presents challenges and impacts on all levels of society, especially health workers who work in hospitals because they have a high risk of infected COVID-19. Efforts are needed to protect health workers because they act as the front line in dealing with Covid-19. This study aims to analyze the COVID-19 prevention and control implementation among health workers in 5 Provinces of Indonesia, 2021. This study is a descriptive quantitative and qualitative method study and analyzed through literature study. The study was conducted in May 2022 with a population of health workers working in 17 hospitals in the provinces of Riau, Lampung, East Kalimantan, Jambi, and Bangka Belitung. The results of the analysis show that in the implementation of Covid-19 Prevention and Control there are 4 hospitals whose implementation is in the very good category (24%), 7 hospitals in the good category (41%), 3 hospitals in the adequate category (18%), 3 hospitals in the moderate category, and 3 hospitals in the poor category (18%). All hospitals in East Kalimantan Province have achieved implementation in the very good category, while all hospitals in Bangka Belitung are still in the poor category. Meanwhile, almost all hospitals in Riau and Lampung are in the good category. However, there are still 3 hospitals in Jambi Province in the moderate category."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Fauziyyah
"Penelitian mengenai pengaruh remdesivir terhadap perubahan nilai cycle threshold (Ct) atau viral load masih sedikit, memiliki hasil yang berbeda-beda, dan belum pernah dilakukan pada subjek dari Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh remdesivir terhadap perubahan nilai Ct dan keamanannya pada pasien COVID-19 derajat berat. Penelitian dilakukan secara retrospektif dengan desain kohort studi. Subjek penelitian terdiri dari kelompok remdesivir (n=80) dan non remdesivir (n=80). Pengamatan yang dilakukan adalah perubahan nilai Ct sebelum dan sesudah penggunaan antivirus pada gen ORF1ab, E, dan N, kebutuhan oksigenasi, mortalitas, kejadian yang tidak dikehendaki (KTD) dan analisis kausalitas KTD dengan Algoritma Naranjo. Hasil yang ditemukan menunjukkan remdesivir mempengaruhi peningkatan nilai Ct pada pasien COVID-19 derajat berat daripada kelompok non remdesivir, dengan peningkatan pada gen ORF1ab adalah 97,5% vs 83,8% (p=0,005), peningkatan pada gen E adalah 95% vs 81,2% (p=0,013), dan peningkatan gen N adalah 97,5% vs 82,5% (p=0,003). Hasil analisis multivariat, remdesivir mempengaruhi peningkatan gen ORF1ab 7,6 kali (95% CI: 1,600-36,449), gen E 5,1 kali (95% CI: 1,528-17,071), dan gen N 8,9 kali (95% CI: 1,864-42,265). Kebutuhan oksigenasi dan mortalitas kelompok remdesivir menunjukkan persentase yang lebih rendah daripada kelompok non remdesivir (15% vs 22,5%; p=0,311; dan 63,8% vs 70%; p=0,502). KTD lebih banyak terjadi pada kelompok remdesivir daripada kelompok non remdesivir (58,8%, vs 53,8%; p=0,633). Kejadian yang signifikan dan memiliki proporsi yang tinggi pada kelompok remdesivir adalah peningkatan ALT (p=0,037). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa remdesivir mempengaruhi peningkatan nilai Ct, namun menunjukkan terjadinya gangguan fungsi hati yang bermanifestasi pada peningkatan nilai ALT.

Studies on the effect of remdesivir on changes in the cycle threshold (Ct) values or viral load are still limited with varied results, even have never been conducted on subjects from Indonesia. This study aims to evaluate the effect of remdesivir on changes in Ct values and its safety in severe COVID-19 patients. The study was conducted retrospectively with a study cohort design. Research subjects consisted of remdesivir group (n=80) and non-remdesivir group (n=80). Observations focused on changes in the Ct values before and after antiviral use in the ORF1ab, E, and, N genes, oxygenation requirements, mortality, adverse events (AE), and AE causality analysis using the Naranjo Algorithm. The results showed that remdesivir affected the increase in Ct values in severe COVID-19 patients than the non-remdesivir group, with an increase in the ORF1ab gene was 97.5% vs. 83.8% (p = 0.005), an increase in the E gene was 95% vs 81.2% (p = 0.013), and an increase in the N gene was 97.5% vs 82.5% (p=0.003). The results of multivariate analysis showed that remdesivir increased the ORF1ab gene 7.6 times (95% CI: 1.600-36.449), the E gene 5.1 times (95% CI: 1.528-17.071), and the N gene 8.9 times (95% CI: 1.864-42.265). Oxygenation requirements and mortality in the remdesivir group showed lower percentages than the non-remdesivir group (15% vs 22.5%; p=0.311; and 63.8% vs 70%; p=0.502). AE in the remdesivir group was higher than in the non-remdesivir group (58.8%, vs. 53.8%; p=0.633). A significant event and a high proportion in the remdesivir group was an increase in ALT (p=0.037). The results of this study can be concluded that remdesivir affects the increase in Ct values, but shows the occurrence of impaired liver function which manifests in the increase in ALT values. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khonsa
"Pandemi COVID-19 masih berlangsung di seluruh dunia. Terjadinya dua lonjakan kasus pada awal pelaksanaan pembelajaran tatap muka menunjukkan adanya peningkatan resiko penularan COVID-19 di sekolah. Penelitian dilakukan untuk melihat gambaran penerapan protokol kesehatan di sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMAN 1 Jakarta Tahun Ajaran 2022/2023, sampel penelitian adalah 290 siswa SMAN 1 Jakarta yang diambil dengan metode non probability sampling. Data dianalisis secara univariat. Hasil analisis univariat menunjukkan 51,4% siswa memiliki pengetahuan baik, 53,4% siswa memiliki sikap positif, 55,5% siswa memiliki dukungan teman kurang, 60% siswa memiliki dukungan guru baik, 65,9% siswa memiliki dukungan keluarga baik, 51,7% siswa menyatakan dukungan sekolah baik, 52,4% siswa memiliki perilaku penerapan protokol kesehatan baik. Secara umum lebih dari separuh siswa menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Rekomendasi bagi peneliti berikutnya untuk meneliti secara kualitatif untuk mendapat gambaran yang lebih faktual.

The COVID-19 pandemic is still ongoing worldwide. The occurrence of two spikes in cases at the start of the implementation of face-to-face learning proves there is an increased risk of COVID-19 transmission in schools. The research was conducted to see an overview of the implementation of health protocols in schools through a quantitative method with a cross-sectional study design. The research sample was 290 students of SMAN 1 Jakarta who were taken using a non-probability method. The results of the univariate analysis showed that 51.4% students had good knowledge, 53.4% students had a positive attitude, 55.5% students had less peer support, 60% students had good teacher support, 65.9% students had good family support, 51.7% students stated that school support was good, 52.4% students had good health protocol implementation behavior. In general, more than half students have a good category for the application of health protocols. Recommendations for future researchers to do qualitative research to get a more factual picture.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>