Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Apriliana Fajri Wibowo
"Pandemi Covid-19 telah melanda Indonesia bahkan dunia selama setahun ini dan diperkirakan masih berlangsung di 2021. Pandemi ini sangat berdampak pada kehidupan manusia terkait pola kerja dan keseharian masyarakat yang lebih banyak beraktivitas dirumah. Ini tentunya berdampak pada usaha UMKM yang terbiasa berjualan secara offline terutama untuk usaha kuliner dan fashion yang berada di daerah pariwisata. Langkah pemerintah untuk UMKM beralih ke e-commerce khususnya marketplace juga masih menemui banyak tantangan. Tingginya tingkat kegagalan yang dialami pelaku usaha untuk berjualan e-commerce juga tinggi. Untuk itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari hambatan yang menjadi tantangan pelaku usaha kuliner dan fashion dalam mengadopsi e-commerce khususnya e-Marketplace. Model penelitian yang diterapkan mengadaptasi konsep Innovation Resistance Theory (IRT) dan tambahan hambatan lainnya. Penyebaran kuesioner dilakukan kepada para pelaku UMKM sektor kuliner dan fashion. Sebanyak 214 data berhasil diolah untuk kemudian dianalisis dengan teknik olah data Covariance-Based Structural Equation Modeling (CB-SEM). Hasil analisis data menemukan bahwa keempat faktor yakni biaya, risiko, tradisi, dan regulasi menjadi hambatan yang mempengaruhi adopsi e-Marketplace pada sektor kuliner dan fashion. Dengan mengetahui hambatan yang mempengaruhi tersebut dapat dijadikan sebagai dasar bagi UMKM agar lebih siap menghadapi era digital.
The Covid-19 pandemic has hit Indonesia and even the world for this year and is expected to continue in 2021. This pandemic has had a major impact on human life related to the work patterns and daily life of people who are more active at home. This of course has an impact on MSME businesses that are accustomed to selling offline, especially for culinary and fashion businesses located in tourism areas. The government's move for MSMEs to switch to e-commerce, especially the marketplace, also still faces many challenges. The high level of failure experienced by business actors to sell e-commerce is also high. For this reason, this research was conducted with the aim of finding obstacles that are a challenge for culinary and fashion business actors in adopting e-commerce, especially e-Marketplace. The research model applied adapts the concept of Innovation Resistance Theory (IRT) and other additional barriers. Questionnaires were distributed to SMEs in the culinary and fashion sectors. A total of 214 data were successfully processed and then analyzed using the Covariance-Based Structural Equation Modeling (CB-SEM) data processing technique. The results of data analysis found that the four factors, namely cost, risk, tradition, and regulation, became obstacles that affected the adoption of e-Marketplace in the culinary and fashion sectors. By knowing the obstacles that influence these, it can be used as a basis for MSMEs to be better prepared to face the digital era."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Arinil Haq
"Era digitalisasi mengubah pola konsumen masyarakat ke arah digital yang mendorong pertumbuhan ekosistem digital antara bank digital dan platform e-commerce. Kolaborasi ini memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi secara seamless, meningkatkan kenyamanan dan efisiensi dalam bertransaksi. Meskipun penggunaannya semakin meningkat, memastikan pengguna terus menggunakan layanan ini (reuse intention) tetap menjadi tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengalaman dan kepuasan pengguna terhadap niat untuk menggunakan kembali (reuse intention) layanan bank digital yang terintegrasi dengan e-commerce. Pengumpulan data dilakukan dengan melalui survei terhadap 616 responden dan wawancara terhadap 30 narasumber. Pengolahan data kuantitatif menggunakan metode covariance-based structural equation modeling (CB-SEM), sedangkan pengolahan data kualitatif menggunakan metode content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived ease of use, perceived usefulness, perceived reliability, perceived value, dan perceived risk berpengaruh signifikan terhadap pengalaman pengguna, sedangkan perceived security tidak memengaruhi pengalaman pengguna. Selanjutnya pengalaman pengguna berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna, yang pada gilirannya memengaruhi niat untuk menggunakan kembali layanan bank digital. Temuan ini diharapkan dapat membantu bank digital dan platform e-commerce dalam merancang strategi yang efektif untuk meningkatkan kepuasan pengguna yang akhirnya dapat memengaruhi niat pengguna untuk menggunakan kembali layanan integrasi bank digital dan e-commerce sebagai metode pembayaran.
The digital era is transforming consumer behavior towards digital platforms, driving the growth of the digital ecosystem between digital banks and e-commerce platforms. This collaboration allows users to conduct transactions seamlessly, enhancing convenience and efficiency. Despite the increasing usage, ensuring continuous use (reuse intention) remains a challenge. This study aims to analyze the influence of user experience and satisfaction on the reuse intention of integrated digital bank and e-commerce services. Data collection was conducted through surveys of 616 respondents and interviews with 30 participants. Quantitative data was processed using the covariance-based structural equation modeling (CB-SEM) method, while qualitative data was analyzed using content analysis. The results of the study show that perceived ease of use, perceived usefulness, perceived reliability, perceived value, and perceived risk significantly affect user experience, while perceived security does not influence user experience. Furthermore, user experience significantly impacts user satisfaction, which in turn affects the intention to reuse digital banking services. These findings are expected to assist digital banks and e-commerce platforms in designing effective strategies to enhance user satisfaction, ultimately influencing the intention to reuse the integrated digital bank and e-commerce services as a payment method."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Amelia Putri Fadillah
"Pertumbuhan streaming musik telah mengubah industri musik secara signifikan, dengan sebagian besar pendapatan berasal dari aktivitas streaming. Di Indonesia, konten musik online merupakan konten online yang paling banyak diakses masyarakat setelah konten video online. Model bisnis freemium menjadi populer di platform streaming music atau platform Audio on-Demand (AoD) seperti Spotify, YouTube Music, dan Joox, di mana pengguna dapat mengakses layanan dasar streaming musik secara gratis serta melakukan peningkatan ke versi premium untuk fitur tambahan. Namun, terjadi penurunan pengguna premium Spotify sebesar 4% persen dari Q1 2019 hingga Q1 2023 yang memunculkan pertanyaan menarik mengenai faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pengguna untuk meningkatkan langganan ke premium pada AoD freemium. Untuk meneliti hal tersebut, peneliti menggunakan teori Consumer Value Theory (CVT), yaitu teori yang digunakan untuk memahami perilaku konsumen dan faktor-faktor yang memengaruhi pilihannya dalam berbagai kategori produk dan layanan. Data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh secara kuantitatif melalui kuesioner yang diisi oleh 693 responden dan kualitatif melalui wawancara dengan 30 narasumber. Data kuantitatif diolah dengan Covariance-Based Structural Equation Modeling (CB-SEM), sedangkan data kualitatif diolah menggunakan metode content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa enjoyment, performance expectancy, social influence, attractiveness of alternatives, facilitating conditions, dan price value berpengaruh terhadap intention to upgrade to AoD premium. Selain itu, intrusiveness of alternatives juga berpengaruh terhadap enjoyment pengguna platform AoD. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengembang platform AoD agar dapat meningkatkan jumlah pengguna akun premium pada aplikasinya.
The growth of music streaming has significantly transformed the music industry, with the majority of revenue now coming from streaming activities. In Indonesia, online music content is the most accessed online content after online video content. The freemium business model has become popular on music streaming platforms or Audio on-Demand (AoD) platforms such as Spotify, YouTube Music, and Joox, where users can access basic music streaming services for free and upgrade to premium versions for additional features. However, there has been a 4% decrease in Spotify premium users from Q1 2019 to Q1 2023, raising intriguing questions about the factors influencing users' decisions to upgrade to premium subscriptions on freemium AoD platforms. To investigate this, researchers used the Consumer Value Theory (CVT), which is employed to understand consumer behavior and the factors influencing their choices across various product and service categories. The data for this study were collected quantitatively through questionnaires filled out by 693 respondents and qualitatively through interviews with 30 participants. Quantitative data were analyzed using Covariance-Based Structural Equation Modeling (CB-SEM), while qualitative data were processed using content analysis. The results showed that enjoyment, performance expectancy, social influence, attractiveness of alternatives, facilitating conditions, and price value affect the intention to upgrade to AoD premium. Additionally, the intrusiveness of alternatives also affects users' enjoyment of AoD platforms. The findings of this study are expected to provide insights for AoD platform developers to increase the number of premium account users on their applications."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library