Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Kini jarak bukan lagi jadi masalah untuk manusia terhubung dan berkomunikasi dengan sesamanya. Kemunculan instant messenger dimanfaatkan banyak pengguna internet dan telepon genggam sebagai medium berkomunikasi. Di Indonesia sendiri, Blackberry Messenger atau biasa disebut BBM meningkat tiap tahun. Motivasi menggunakan BBM pun beragam, ada yang sekedar mengikuti trend hingga pada kebutuhan profesional.
Dari hasil observasi peneliti, pengguna BBM di lingkungan Fakultas Imu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia cukup banyak. Berdasarkan hal itu, peneliti ingin melihat apakah ada hubungan variabel motivasi dan variabel kepuasan mahasiswa dibalik penggunaan media interpersonal BBM terutama pada kelompok peer group remaja perempuan dan laki-laki. Penelitian ini menggunakan teori uses & gratifications. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan paradigma positivis. Hasil menunjukkan adanya hubungan kuat antara motivasi dan tingkat kepuasan mahasiswa dalam menggunakan fitur BBM.

Nowadays, distance is no longer a problem for people to connect and communicate with each other. The emerging of instant messenger is used by many internet and mobile phone user for communication media. In Indonesia, Blackberry Messenger or usually called BBM has been increased every year. There are numbers of motivation for people using BBM, some are just following the trend while the others take it just for the professional purposes.
From the researcher's observation, there are quite a lot of BBM user in Social and Politic Science Faculty of University of Indonesia. According to the observation, researchers want to see if there is any connection within student's motivation variable and gratification variable behind the usage of BBM as interpersonal media, especially in boys and girls peer group. This study employs uses and gratifications theory. Furthermore, this research applies quantitative methods and positivis paradigm. Based on the results, there are strong connection between student's motivation and gratification levels whom utilize BBM feature.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Pebra Satria
"Penetrasi penggunaan ponsel pintar di Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan. Fenomena ini kemudian memberikan tantangan kepada para produsen ponsel pintar untuk terus melakukan inovasi terhadap produknya. Blackberry yang pernah menguasai pasar ponsel pintar Indonesia pada beberapa tahun yang lalu, kembali dengan sebuah inovasi produk yang dinamakan Blackberry Z10. Produk terbaru Z10 ini ternyata belum berhasil memenuhi kepuasan konsumen ponsel pintar di Indonesia. Ketidakberhasilan Z10 dalam memenuhi kepuasan konsumen ini dipengaruhi oleh ekuitas merek negatif yang dimiliki produk tersebut. Ekuitas merek ini didasari oleh empat kriteria aset yaitu kesadaran merek, asosiasi merek, loyalitas merek, dan persepsi merek. Tidak terpenuhinya kepuasan konsumen Z10 yang disebabkan oleh ekuitas merek negatif yang dimiliki produk tersebut, memberikan dampak kepada turunnya minat pembelian Z10 di pasar ponsel pintar Indonesia.

Smartphone usage penetration in Indonesia shows a significant growth. This phenomenon challenges smartphone manufacturers to keep making product innovation. Blackberry, which once became market leader in Indonesia, returns with an innovative product called Blackberry Z10. Unfortunately, Z10 has not met smartphone customer satisfaction. Z10’s failure in meeting customer satisfaction is influenced by negative brand equity owned by the product. Brand equity is built based on four criterias, which are brand awareness, brand association, brand loyalty, and brand perception. Unfulfilled satisfaction towards Z10 caused by negative brand equity that gives impact on declining of purchasing intention in Indonesia’s smartphone market."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Sakina
"Penggunaan Blackberry di Indonesia banyak tidak diiringi media literasi yang tinggi, berakibat informasi yang diterima tidak diserap. Hal ini berdampak pada kesimpangsiuran isu yang menyebabkan ketidakpastian informasi tinggi dan dapat menimbulkan kecemasan terutama pada fasilitas broadcast message (BM).
Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui pemaknaan broadcast message (BM) bagi khalayak golongan bawah pengguna Blackberry. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis, pendekatan kualitatif, strategi social constructivism, dan menggunakan model analisis pemaknaan khalayah, Stuart Hall.
Hasil penelitian menemukan bahwa ketiga informan dengan latar belakang pendidikan rendah memaknai konten broadcast message dengan negotiated reading, artinya mereka tidak sepenuhnya percaya pada broadcast message. Untuk isu-isu tertentu mereka termasuk dalam kategori negotiated reading, artinya mereka baru percaya setelah terlebih dahulu melakukan konfirmasi dengan orang yang mereka anggap lebih menguasai materi dan memiliki latar belakang pendidikan tinggi.

In Indonesia, many of Blackberry?s using is not accompanied by the highly of media literacy that can cause the information received is not well absorbed. It may lead to blurred issue which may effect unclear highly information and can cause anxiety, especially in broadcast message (BM) feature.
The aim in making this research is to know the reception analysis of broadcast message (BM) for lower class people of Blackberry users. This research uses critical paradigm, qualitative approach, social constructivism strategy and Stuart Hall's analysis model, the definition of audiences.
The result of this research found that the three informants with lower educational background define the broadcast message feature with negotiated reading. It means they do not fully accept the broadcast message they received. They can be categorized as negotiated readings in certain issues. It means they will accept the message after asking for further confirmation from people they may think know better about the issues and have higher educational background.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nidyasari Anisa
"Telekomunikasi merupakan kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial. Adanya telepon seluler semakin mempermudah manusia dalam bertelekomunikasi. Pemerintah telah mengatur ketentuan mengenai perdagangan telepon seluler sebagai syarat yang harus dipenuhi oleh produsen dan importir sebelum Blackberry itu beredar di masyarakat. Blackberry sebagai telepon seluler yang digemari saat ini tak luput terhadap berbagai permasalahan yang dialami oleh penggunanya. Permasalahan yang muncul terkait dengan standar mutu perangkat dan layanan purna jual. Banyaknya importir Blackberry di Indonesia menimbulkan ketidakjelasan bagi konsumen dalam klaim layanan purna jual terkait dengan standar mutu produk yang tidak sesuai. Selain itu, tanggung jawab bagi importir yang berada di bawah afiliasi RIM langsung berbeda dengan tanggung jawab importir yang tidak berafiliasi langsung. Oleh karena itu pengawasan bagi Blackberry yang beredar harus ditingkatkan guna melindungi kepentingan konsumen pengguna Blackberry.

Telecommunications is a need for social human beings. The existence of cell phones increasingly easier for people in telecommunications. The government has set regulations on trade in mobile phones as a condition to be filled by producers and importers of Blackberry before it is circulating in the society. Blackberry as a popular mobile phone today did not escape to the various problems experienced by users. The problems that arise related to the quality standards and after sales service. The number of importers in Indonesia raises vagueness Blackberry for consumers in claims after-sales services associated with product quality standards are not appropriate. In addition, responsibility for the importers who are under the direct RIM affiliations different with the responsibility of importers who are not affiliated directly. Therefore, surveillance for Blackberry in circulation must be increased in order to protect consumer interests Blackberry users."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
S24833
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library