Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adriel Nathanael
"Skripsi ini bertujuan untuk menggunakan sebuah pendekatan naratif sebagai metode untuk menganalisis pengalaman arsitektur. Sebuah struktur linear spesifik digunakan untuk mengkategorisasi dan menyusun bagian-bagian yang berbeda untuk membuat pengalaman arsitektur, dengan tujuan untuk mendefinisikan pengalaman dalam bahasa yang mudah dimengerti. Skripsi ini terutama menggunakan teori yang mengelaborasikan komponenkomponen yang diperlukan untuk membangun susunan struktur dan juga metode untuk menganalisis bagaimana manusia akan mengalaminya, yaitu pergerakan dan pengalaman sensori. Konsep luas terkait pengalaman ini akan di spesifikasi menurut aspek struktural naratif, yang akan dikategorisasikan menjadi lima fase struktur linear unik, masing-masing dengan karakteristik fisik yang mempengaruhi semua orang yang melewatinya. Satu prinsip lain yang memisahkan metode naratif ini dari pengkategorian arsitektur lainnya adalah penggunaan persembunyian, pengungkapan, dan kontras, dimana fase-fase naratif akan dibedakan berdasarkan bagaimana setiap fase mengimplementasikan prinsip-prinsip tersebut. Di dalam studi kasus yang dipilih di Tanatap Coffee Ampera, pengimplementasian struktur naratif linear ini mengilustrasikan potensi penggunaan metode ini dalam bentuk arsitektur yang bervariasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan membagi sebuah arsitektur menjadi beberapa bagian, pengalaman orang juga dapat dikategorisasikan, melalui karakteristik fisik dari masing-masing bagian yang mempengaruhi orang dalam berbagai cara. Hubungan antar bagian juga menunjukkan pengaruh nya terhadap orang dan hubungan itulah yang mempersatukan fase-fase individu menjadi sebuah kesatuan pengalaman arsitektur

This thesis aims to use a narrative approach as a method of analyzing architectural experience. A particular linear structure is used to categorize and arrange the different parts that make up an architectural experience, with the purpose of defining experience in an understandable manner. This paper mainly used theories that elaborate on components needed to build the structural arrangement as well as methods to analyze how people will experience it, in this case, movement and sensorial qualities. Those broad concepts regarding experience are specified in the structural aspects of a narrative, which will be categorized into five unique phases of the linear structure, each with its own physical characteristics that affect the people that go through them. One other principle that separates this narrative method from other architectural categorizations is the usage of hiding, revealing, and contrast, in which the phases will be differentiated according to how each implements those principles. In the chosen study case at Tanatap Coffee Ampera, the implementation of this linear narrative structure illustrates the potential usage of this method in a variety of architectural forms. The result of this research showed that by dividing an architecture into several parts, people’s experiences are also able to be categorized, in that each part’s physical characteristics affect people in a different manner. The relationship between each part also showed its impact on people and it is what unites those individual phases into a whole architectural experience."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Dewita
"Bangunan membutuhkan identitas agar dikenal dan dipahami masyarakat. Maka untuk menyampaikan identitas tersebut bangunan menggunakan bahasa arsitektur tertentu yang dapat mengungkapkan ekspresi dan karakter yang diinginkan melalui pemakaian kata-kata atau kalimat berupa elemen-etemen dan unsur-unsur pembentuk bangunan yang dikombinasikan dengan metode dan gaga tertentu.
Penulis mengkaji pemakaian bahasa arsitektur untuk mengungkapkan identitas pada bangunan bank, karena bank sangat membutuhkan identitas agar dikenal, terutama identitas bagi usahanya. Bangunan bank ini ingin memiliki karakter dengan kesan tertentu sehingga bangunan mempunyai ciri tersendiri yang berbeda dengan bangunan bank lainnya, dengan kata lain memiliki identitas pada bangunannya.
Hasil kajian ini adalah agar kita dapat mengetahui katakata, kalimat, metode dan gaya yang dipakai sebagai identitas pada bangunan bank itu sehingga kits dapat menyimpulkan apakah bahasa yang digunakannya sudah mampu menjadi identitas bagi bangunan tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library