Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Engel, Baverly
New Jersey: John Wiley & Sons, 2004
152.47 ENG h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tiky Nindita
"Tesis ini membahas mengenai efektivitas dari Cognitive Behavior Therapy (CBT) ketika diterapkan untuk menangani masalah pengelolaan rasa marah (anger management) pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian dengan subjek tunggal. Subjek merupakan anak laki-laki berusia 9 tahun yang memiliki kesulitan dalam mengelola rasa marah. Sebelum intervensi, subjek mengekspresikan rasa marah dengan sering menampilkan perilaku seperti berteriak, menangis dan berdiam diri di dalam kamar. Tingkat marah subjek juga tergolong sangat tinggi jika diukur menggunakan anger meter, sementara berdasarkan CBCL tampak bahwa ranah aggressive behavior yang berada pada area klinis. Subjek memiliki false belief bahwa lingkungan tidak menyayanginya ketika keinginannya tidak terpenuhi atau ketika ia tidak dilayani kebutuhannya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa CBT efektif dalam mengelola rasa marah dan perubahan kesalahan berpikir pada anak. Hal tersebut terlihat dari menurunnya tingkat marah saat diukur menggunakan anger meter dan nilai CBCL yang menurun, terutama ranah aggressive behavior yang berada pada area normal.

This study focuses on the effectivity of Cognitive Behavior Therapy (CBT) in anger management for the child. This study is single-case study. Subject of this study is a nine years old boy who has difficulty in managing anger, often yelling, crying and withdraw to stay in his room. He has 10 level of anger based on anger meter and clinical range for aggressive behavior based on Child Behavior Checklist (CBCL). His false belief is whenever his needs and wishes are not fulfilled or granted then no one cares for him or he is not loved.
The result of this study showed that CBT is effective in managing anger and changing client's cognitive distortion. This showed by the reduction of anger meter level and also the range of aggressive behavior that become normal.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30393
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cantyo Atindriyo Dannisworo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh anger management dengan pendekatan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) terhadap individu yang memiliki masalah dalam mengelola emosi marah dalam hubungan pacaran. Hal ini dilakukan karena permasalahan dalam mengelola emosi marah dapat memiliki dampak kesehatan bagi dirinya dan dampak psikologis bagi pasangan. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi-eksperimental one group, before after (pretest - posttest) design, yaitu dengan memberikan intervensi CBT kepada 4 orang partisipan. Selanjutnya, analisis dilakukan dengan cara membandingkan data kuantitatif maupun kualitatif dari hasil pre-test, post-test, dan follow-up.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa intervensi ini berhasil membantu dua dari tiga partisipan untuk mengelola kemarahannya. Secara kuantitatif, intervensi ini membantu menurunkan tendensi partisipan untuk marah, meningkatkan kemampuan partisipan untuk mengontrol marah, dan membantu ketiga partisipan untuk menurunkan tingkat kemarahan yang dirasakannya. Selanjutnya, secara kualitatif intervensi ini membantu dua dari tiga partisipan dalam mengelola kemarahannya dengan lebih baik.

This research was made to understand the effect of Anger Management by using Cognitive Behavioral Therapy (CBT) to an individual that has a problem in regulating their anger in a dating relationship. This is done because the problem in controlling our anger will have a negative impact for their health, as well as psychological effect for couples. This research is a form of quasi-experimental on one group, before after (pretest - posttest) design, which is by giving CBT intervention towards 4 participants. After that, the analysis will be done by comparing quantitative data, as well as qualitative data from the result of the pretest, post-test, and follow-up session.
The result shows that this intervention has successfully helped two out of the 3 participants to control their anger. Quantitatively, this intervention will help to reduce the tendency of their anger, increase the participant?s ability to control anger, and helped the 3 participants to reduce their level of anger that they felt. After that, qualitatively this intervention helped two out of the 3 participants to better control their anger.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45512
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rahmalia Fitriani
"ABSTRAK
Remaja yang sudah terpapar oleh tindak kekerasan yang dilakukan oleh keluarga,
peer, tokoh masyarakat, dan pihak-pihak lainnya sejak tahun-tahun awal
kehidupan mereka memiliki risiko yang lebih tinggi untuk melakukan tindak
kekerasan. Hal ini dikarenakan tindak kekerasan yang dilakukan oleh orang lain
tersebut, akan semakin sering dipelajari dan digunakan oleh para remaja. Paparan
dan perilaku kekerasan yang terjadi pada masa awal perkembangan dan pada
masa remaja berakibat pada kurangnya keterampilan prososial individu. Untuk
dapat mengatasi perilaku kekerasan pada remaja diperlukan intervensi yang tidak
hanya berfokus pada pengelolaan emosi dan ekspresi dari rasa marah, namun juga
pada pengembangan perilaku prososial dalam diri individu. Salah satu metode
intervensi yang memiliki prinsip tersebut adalah aggression replacement training
(ART). Intervensi pada penelitian ini menggunakan metode intervensi kelompok
dan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan prososial dan kontrol marah pada
diri Andik (Anak Didik) dalam Lapas Anak Tangerang. Partisipan yang terlibat
dalam intervensi ini adalah 7 orang tahanan remaja pria berusia antara 16 sampai
19 tahun. Intervensi dilakukan dalam 6 sesi. Berdasarkan hasil penelitian
ditemukan bahwa intervensi kelompok ART ini secara kualitatif efektif dalam
meningkatkan kontrol marah partisipan serta dalam meningkatkan pemahaman
partisipan mengenai keterampilan prososial. Namun intervensi ini tidak efektif
dalam meningkatkan kontrol marah secara kuantitatif dan dalam meningkatkan
praktik keterampilan prososial di kehidupan sehari-hari para partisi

ABSTRACT
Adolescents who have been exposed to acts of violence perpetrated by family,
peer, community leaders, and other parties since the early years of their lives have
a higher risk to commit violent acts. It’s because the acts of violence that
committed by the other person, will be studied and used more often by the teens.
Exposure and violent behaviors that occur during early development and in
adolescence stage could results in lack of pro-social skills. To be able to cope with
violent behavior in adolescents, the intervention that not only focus on the
management of emotions and expressions of anger but also on the development of
pro-social behavior within the individual is needed. One method of intervention
that has this principle is Aggression Replacement Training (ART). The
intervention in this study using the method of group intervention and aims to
increase pro-social skills and anger control in Andik (Anak Didik) within Lapas
Anak Tangerang. Participants involved in this intervention are 7 male juvenile
detainees aged 16 to 19 years old. The intervention conducted in 6 sessions. Based
on the results of this study, it is found that the ART group intervention is
qualitatively effective in improving the anger control in all participants, and also
in improving the understanding of the participants' pro-social skills. However, this
intervention is not effective in improving the anger control quantitatively, and also
in improving pro-social skills practice in the everyday life of all participants."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Inayatullah Yafie
"[Kemampuan untuk mengelola kemarahan merupakan salah satu keterampilan yang perlu dikuasai oleh individu, khususnya pada kelompok remaja dan kelompok sangat berbakat. Program Cognitive Behavior Therapy (CBT) merupakan pendekatan yang menekankan pada hubungan pikiran, perasaan, dan perilaku yang mempertahankan
gangguan psikologis. Penelitian ini menggunakan desain penelitian single case design (N=1), yang bertujuan untuk melihat efektivitas penerapan program CBT untuk meningkatkan kemampuan mengelola kemarahan pada anak berbakat. Peningkatan kemampuan mengelola kemarahan diukur melalui State-Trait Anger Expression Inventory (STAXI), yang kemudian dibandingkan skor hasilnya saat pre-test dan posttest. Sebagai pelengkap data kuantitatif yang didapatkan dari skor STAXI, digunakan juga data kualitatif yang didapat dari wawancara terhadap orang terdekat partisipan, yang mencakup observasi terhadap perilaku partisipan sebelum dan sesudah intervensi;The ability to manage anger is one of specific skills that need to be controlled by the
individual, especially the youth groups and highly gifted group. Program Cognitive Behavior Therapy (CBT) is an approach that emphasizes the relationship of thoughts, feelings, and behaviors that maintain psychological disorders. This study uses a single case study design (N = 1), which aims to look at the effectiveness of CBT program to improve the ability to manage anger at highly gifted adolescent. Improved ability to manage anger is measured through the State - Trait Anger Expression Inventory (STAXI), which is then compared to the results from the scores of pre-test and post-test. As a complement to the quantitative data obtained from the score STAXI, qualitative data obtained from interviews with participant’s significant others, which includes the partisipant behavior observation before and after the
intervention had been given., The ability to manage anger is one of specific skills that need to be controlled by the
individual, especially the youth groups and highly gifted group. Program Cognitive
Behavior Therapy (CBT) is an approach that emphasizes the relationship of thoughts,
feelings, and behaviors that maintain psychological disorders. This study uses a
single case study design (N = 1), which aims to look at the effectiveness of CBT
program to improve the ability to manage anger at highly gifted adolescent. Improved
ability to manage anger is measured through the State - Trait Anger Expression
Inventory (STAXI), which is then compared to the results from the scores of pre-test
and post-test. As a complement to the quantitative data obtained from the score
STAXI, qualitative data obtained from interviews with participant’s significant
others, which includes the partisipant behavior observation before and after the
intervention had been given]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T44580
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gagar Asmara Sofa
"Metafora konseptual emosi marah berupa ANGER IS THE HOT OF A FLUID IN A CONTAINER diklaim oleh Kovecses (2003: 22) sebagai metafora konseptual yang berlaku umum di setiap masyarakat bahasa. Temuan tersebut direvisi oleh Kövecses (2005: 38) menjadi the ANGRY PERSON IS A PRESSURIZED CONTAINER setelah mempertimbangkan studi Yu (1995) pada masyarakat bahasa Cina yang memahami emosi marah bukan hanya sebagai cairan, akan tetapi juga udara panas. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat metafora konseptual emosi marah pada penutur bahasa Indonesia beretnis Jawa, sekaligus menguji temuan Kövecses (2003; 2005). Penelitian ini merupakan studi kasus dengan melibatkan 6 informan (3 laki-laki; dan 3 perempuan). Terdapat dua studi, pertama, dilakukan dengan meminta informan untuk menuliskan pengalaman emosi marah yang dirasakan paling intens untuk memancing ungkapan metaforis; kedua, dilakukan dengan wawancara mendalam untuk mengonfirmasi dan mengonseptualisasi ungkapan metaforis yang terdapat pada studi pertama. Hasil penelitian turut mendukung temuan Kövecses (2003; 2005) dan Yu (1995). Di samping itu, terdapat keunikan metafora konseptual emosi marah pada penelitian ini yang belum terumuskan oleh peneliti sebelumnya yaitu emosi marah yang dipahami sebagai objek berupa benda padat yang menyebabkan rasa tidak nyaman di dalam dada.

The conceptualization of anger as metaphor ANGER IS THE HOT OF A FLUID IN A CONTAINER claimed by Kovesces (2003: 22) as conceptual metaphor which generally applied in linguistics society. The finding then was revised by Kovesces (2005: 38) as THE ANGRY PERSON IS PRESSURIZED CONTAINER after taking Yus study (1995), about people
whom speaking chinese which perceive anger as emotion as, not only fluid, but also hot air, into consideration. The purpose of this study was to see the conception of anger in emotion as metaphor in Bahasa Indonesia speaking people with Javanese ethnicity, while also testing Kovesces (2003; 2005) findings. The research held as study case involving 6 participants (3 males and 3 female). There are two studies. The first one was done by asking informan to write about the most intense anger experience to induce metaphorical phrases. The second one was done by conducting in-depth interviews to confirm and conceptualize metaphorical phrases emmited during the first study. Research result supports findings by Kovesces (2003; 2005) and Yu (1995). Besides, there is uniqueness in the conceptualization of anger as metaphores which has not been found on previous research, where anger as emotion was understood as solid object which cause uncomfortable feeling in the chest.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T52968
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellis, Albert
Jakarta: Grasindo, 2005
158.1 ELL h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Motinggo, Quito R.
Bandung: Mizan, 2005
297.261 MOT a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sormin, Kristin A.
"Remaja merupakan masa transisi di mana terjadi banyak perubahan. Hal ini mempengaruhi remaja dalam mengekspresikan rasa marah. Secara kognitif, remaja sudah mencapai tahap perkembangan formal operasional. Penelitian yang berjudul ?Gambaran sikap dalam mengekspresikan rasa marah yang dipersepsikan oleh remaja? bertujuan untuk mengetahui bagaimana remaja mengekspresikan rasa marah. Penelitian dilaksanakan di SMUN 1-Bogor dengan jumlah sampel 87 orang dengan menggunakan analisis deskriptif sederhana. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode stratified random sampling dan menggunakan instrumen kuesioner. Analisa data dilakukan dengan metode proporsi, persentase, dan tendensi sentral.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam mengekspresikan rasa marah 57,5% responden menggunakan sikap positif dan 42,5% responden menggunakan sikap negatif. Kesimpulan penelitian adalah remaja mampu berpikir formal operasional, logis, dan sistematis dalam menyelesaikan masalah."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5522
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riziq Maulana Yusuf
"Bahasa merupakan suatu entitas yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya dari manusia sebagai makhluk yang bermasyarakat dan berhubungan satu sama lain. Interaksi yang timbul dari aktivitas sosial manusia memunculkan emosi yang dapat mengendalikan pikiran dan sikap dalam bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan. Film merupakan gambaran wujud kegiatan bertutur dalam komunikasi sehari-hari yang memaparkan kisah kehidupan tertentu. Tokoh yang terdapat di dalam film menyampaikan maksud dan pesan melalui tindak ilokusi pada percakapan-percakapan. Pada penelitian ini dipaparkan mengenai ekspresi tuturan yang menunjukkan ilokusi emosi kemarahan tokoh Jadag pada film karya Wicaksono Wisnu Legowo. Tujuan penelitian ini adalah menjabarkan ekspresi tuturan emosi kemarahan yang dilakukan tokoh Jadag pada dialog film Turah karya Wicaksono Wisnu Legowo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teori tindak tutur (Austin, 1962) untuk menganalisis data tuturan pada dialog tokoh berdasarkan konteks penggunaannya. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ekspresi kemarahan tokoh Jadag disampaikan menggunakan kategori ilokusi asertif, ekspresif dan direktif. Bentuk tuturan emosi kemarahan tokoh Jadag dipicu oleh tuturan-tuturan dari mitra tutur yang merendahkan. Cara penyampaian ekspresi marah melalui tuturannya pun semakin jelas terlihat berupa pengecaman dan juga pembangkangan, serta respon dari mitra tutur yang menjadi indikator emosi kemarahan penutur.

Language is an entity that cannot be separated from humans as social beings and relate to each other. Interactions that arise from human social activities give rise to emotions that can control thoughts and attitudes in acting by what is desire. The film is a picture of speaking activities in everyday communication that describes specific life stories. The characters in the movie convey the intent and message through illocutionary acts in conversations. In this study, the expression of speech shows the illocutionary emotion of Jadag's anger in the film by Wicaksono Wisnu Legowo. This study aims to describe the expression of anger emotions made by Jadag's character in the dialogue of the film Turah by Wicaksono Wisnu Legowo. This research uses a descriptive qualitative research method with speech act theory (Austin, 1962) to analyze speech data in character dialogue based on its use. The study results concluded that the expression of anger in Jadag's character was conveyed using the categories of assertive, expressive, and directive illocutionary. Utterances from condescending speech partners trigger the formation of an emotional statement of Jadag's character. The way of conveying angry expressions through his speech is increasingly evident in the form of criticism, disobedience, and the response of the speech partner, which is an indicator of the speaker's anger emotion."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>