Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Hasyim
"Pengamatan pertumbuhan kerang darah (Anadara granosa) pada salinitas kontrol (20-30 permil); 20 permil; 25 permil; 30 permil; dan 35 permil, selama sembilan minggu, yang dilakukan di laboratorium ilmu-ilmu kelautan UI-IPB Ancol, menunjukkan bahwa: salinitas yang baik untuk pertumbuhan panjang adalah 25 permil yaitu mencapai 1,93 mm; sedangkan untuk pertumbuhan lebar, terdapat pada salinitas 30 permil yaitu mencapai 0,95 mm. Pengukuran pertumbuhan (anterior-posterior untuk panjang cangkang dan doso-ventral untuk lebarnya), dilakukan seminggu sekali dengan jangka sorong. Hasil uji statistik menunjukkan adanya korelasi positif antara waktu dengan pertumbuhan. Pada kerang yang dipijahkan dengan menaik-turunkan suhu air dari 20 derajat celcius sampai 32 derajat celcius, terdapat delapan kerang yang memijah dari 14 kerang; sedangkan pemijahan rangsang dengan penambahan hidrogen peroksida (H2O2), tidak ada yang memijah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Jauhari Rakhman
"Telah dilakukan penelitian untuk mendeteksi Shiga Toxin-producing Escherichia coli (STEC) pada daging Perna viridis (kerang hijau) dan Anadara granosa (kerang darah) yang berasal dari pasar tradisional, swalayan, dan tempat budidaya kerang di Cilincing serta Muara Kamal. Rangkaian uji yang digunakan adalah Multiple Tube Fermentation (MTF), hemolisis dan teknik molekular untuk mendeteksi gen spesifik shiga toxin (stx1, stx2), intimin (eaeA) dan hemolisin (hlyA). Hasil uji MTF menunjukkan bahwa kandungan bakteri E. coli dalam daging kerang melebihi ambang batas keamanan pangan SNI No. 01-2729-3-2006 (> 200 MPN/100 g). Hasil uji hemolisis menunjukan bahwa 59,4 % bakteri E. coli yang diisolasi dari daging kerang mampu melisiskan sel darah merah. Gen penyandi STEC tidak ditemukan pada sampel daging kerang.

A study was carried out to detect Shiga Toxin-producing Escherichia coli (STEC) in Perna viridis (green mussel) and Anadara granosa (blood cockle) fleshs. Shellfish fleshs were obtained from traditional markets, supermarkets, and shellfish aquacultures in Cilincing and Muara Kamal. Multiple Tube Fermentation (MTF) test, hemolysis test and molecular test for shiga toxin-specific (stx1, stx2), intimin (eaeA) and hemolysin (hlyA) genes have been done. The MTF test results showed that all samples exceed the threshold of food safety SNI No. 01-2729-3-2006 (>200 MPN/100 g). Hemolysis test results showed that 59,4 % of E. coli isolated from shellfish flesh lysed the red blood cells. The genes responsible for STEC expression were not found in shellfish flesh.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilma Ruwaida Ukhrowi
"Mikroplastik dalam ekosistem laut telah menjadi perhatian global yang berkembang sekama beberapa decade terakhir. Penelitian ini menganalisis kelimpahan dan jenis mikroplastik pada kerang darah Anadara granosa, air dan sedimen dari Teluk Lada, Pandeglang, Banten. Pengambilan sampel kerang darah, air dan sedimen diperoleh dari 3 stasiun yang berbeda. Saluran pencernaan dan organ pernapasan dari kerang darah dihancurkan dengan HNO3 65%, sampel air dan sedimen dimasukkan dalam larutan NaCl jenuh. Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan mikroplastik 248,5 ± 3,81 partikel/l dalam air; 169.200 ± 5.184 partikel/Kg dalam sedimen dan 618,8 ± 121,4 partikel/individu dalam kerang. Selain itu, kerang darah dari pasar tradisional sebagai control ditemukan mikroplastik sebanyak 566,7 ± 133,1 partikel/individu. Fiber merupakan jenis mikroplastik yang paling banyak ditemukan pada sampel kerang (59%), air (61%) dan sedimen (58%). Sungai sekitar mengindikasikan sebagai sumber mikroplastik yang bermuara kea rah laut. Stasiun 3 yang berjarak ± 60 m dari sungai memiliki konsentrasi mikroplastik yang lebih tinggi dibandingkan stasiun 1 dan 2 dengan rata-rata 86,17 ± 2,36 partikel/l; 62666,67 ± 1803,7 partikel/Kg dan 720 ± 131,1 partikel/individu.
Microplastic in the marine ecosystem has become a growing global concern over the past decade. This research analyzed the abundance and type of microplastic in blood cockle Anadara granosa, water, and sediment from Lada bay, Pandeglang, Banten. A sampling of the blood cockle, water and sediment were collected from 3 different stations. Digestive tracts and respiratory organs from blood cockle were destructed with HNO3 65%, water and sediment samples are mixed into concentrated NaCl solution. The results showed a microplastic abundance of 248.5 ± 3.81 particle/l in water, 169.200 ± 5.184 particle/Kg in sediment and 618.8 ± 121.4 particles/individuals in cockle. Also besides, blood cockle from traditional markets as control was found 566.7 ± 133.1 particle/individuals microplastic. Fiber is the type of microplastic that was most commonly found in samples of cockles (59%), waters (61%) and sediments (58%). The river was indicated as a microplastic source to the sea. The station 3 in ± 60 m near the river mouth has a higher microplastic concentration with an average of 86,17 ± 2.36 particle/l, 62666.67 ± 1803.7 particle/Kg and 720 ± 131.1 particle/individual, compared to station 1 and 2 which is further away from the river."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library