Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rezhi Ramadhia Putra
"Kebutuhan manusia akan minyak bumi sekarang semakin besar. Karena itu diperlukan sumber energi lain sebagai alternatif, salah satunya adalah etanol. Peneliti-peneliti sebelumnya kebanyakan menggunakan bahan dari minyak sawit untuk memproduksi hidrokarbon, sedangkan pada penelitian ini digunakan etanol. Etanol merupakan senyawa dengan gugus oksigen dan dalam hal ini serupa dengan methanol. Reaksi dilakukan pada reaktor fixed bed pada kondisi atmosferik selama kurang lebih 3 jam.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komposisi 15% HZSM-5 pada suhu reaksi 450 °C merupakan kondisi optimum untuk mencapai angka oktan tertinggi yaitu 109.6, dimana pada kondisi ini terdapat sejumlah isoparafin, dan senyawa aromatis yang cukup besar.

Human needs of crude oil is getting bigger nowadays. Hence, we need a new source of energy, and one of them is ethanol. Previous research mostly used palm oil as the material to produce hydrocarbon, as for this research ethanol were used instead. The reaction was carried out on fixed bed reactor for more or less 3 hours.
This research concludes that the optimum condition to reach the higher octane number is 15% HZSM-5 with reaction temperature at 450 °C (RON 109.6). Quite large number of aromatic was found in this product along with a few isoparaffin compound.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43715
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Palasro
"ABSTRAK
Masyarakat modern menghadapi banyak tantangan, termasuk diantaranya populasi
yang bertambah, meningkatnya permintaan bahan makanan, pakaian, perumahan, dan bahan
baku yang diperlukan untuk memproduksi semuanya itu. Untuk memproduksi barang-barang
pemenuhan kebutuhan tersebut dibutuhkan sejumlah sumber daya energi yang besar.
Kebutuhan energi yang bertumbuh dapat dipenuhi secara mudah dengan menggunakan bahan
bakar fosil (batubara, gas alam, dan minyak bumi). Pemanfaatan bahan bakar fosil di
Indonesia masih mendominasi dibandingkan sumber energi yang lain, minyak bumi (34%),
batubara (20%), dan gas (20%). Banyak ahli berpendapat bahwa skenario ini tidak sesuai
untuk jangka panjang, dan alternatif-alternatif yang lain diperlukan.
Pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia sendiri masih sangat rendah.
Pemanfaatan sumber energi dari air 3%, panas bumi 1%, bahan bakar nabati 2%, dan
biomassa 20%. Biofuel termasuk salah satunya bioethanol, merupakan sumber energi
terbarukan yang dapat membantu memenuhi kebutuhan terhadap energi.
Dalam penelitian ini dilakukan proses mendesain ulang dan optimasi compact
distillator yang telah ada pada penelitian sebelumnya. Compact distillator merupakan jenis
kolom distilasi batch. Proses desain kolom menggunakan metode shortcut, kemudian
dilakukan desain tray untuk menentukan geometri keseluruhan dari compact distillator. Low
grade bioethanol pada kondisi umpan diharapkan menghasilkan high grade bioethanol pada
keluaran condenser. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa campuran bensin dengan
bio-ethanol menunjukkan kualitas pembakaran yang baik, yang menghasilkan performa dan
emisi yang optimum.

ABSTRACT
Modern societies face many challanges, including growing populations, increasing
demands for foods, clothing, housing, and the raw materials required to produce all of these.
To produce all of these needs is required huge amount of energy. Growing need for energy
easily met by use of fossil fuels (e.g. coal, natural gas, petroleum). Utilization of fossil fuels
in Indonesia is still in biggest portion compare with other energy resources, petroleum (34%),
coal (20%), and gas (20%). Many experts argue that this scenario is not suitable in the long
term, and other alternatives are needed.
Utilization of renewable energy in Indonesia is still low. Utilization of energy
resources from water 3%, geothermal 1%, biofuel 2%, and biomass 20%. Biofuels including
bioethanol are renewable energy resources that can help meet energy need.
In this research has been done redesign process and optimization of compact
distillatory which from previous research. Compact distillator is batch distillation column
type. Colum design process has used shortcut method, and then has been done tray design to
determine whole geometry of compact distillator. Low grade bioethanol in feed condition is
expected to produce high grade bioethanol from output condenser. Previous research result
has showed that gasoline-bioethanol mixtures has better combustion quality, and then deliver
optimum performances and emissions."
2013
T38621
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Suntoro
"Pada penelitian ini dilakukan pembuatan dan pengujian compact distillator hasil optimasi desain pada penelitian sebelumnya. Compact distillator adalah sistem berbentuk kompak yang terdiri dari komponen evaporator, separator dan kondenser berfungsi mengubah low-grade bioethanol menjadi high-grade bioethanol. Compact distillator dipasang pada saluran gas buang sepeda motor Suzuki Thunder 125 kemudian diuji pada putaran mesin rendah (1800 rpm), sedang (3600 rpm) dan tinggi (5400 rpm). Untuk memperoleh unjuk kerja yang optimal dilakukan pengujian pada compact distillator dengan jarak antar tray yang berbeda, pengujian dengan variasi volume umpan, pengujian dengan variasi kadar alkohol umpan dan pengujian pada compact distillator dengan penambahan insulasi.
Hasil penelitian menunjukkan compact distillator mampu menghasilkan high-grade bioethanol dengan kadar diatas 85% dan laju distilasi diatas 180 ml/jam. Compact distillator dengan jarak antar tray 100 mm dan volume umpan 800 ml menghasilkan kadar alkohol dan laju distilasi paling tinggi yang dicapai pada putaran mesin 5400 rpm. Sedangkan compact distillator dengan jarak antar tray 70 mm dan tambahan insulasi menghasilkan kadar alkohol, laju distilasi dan efisiensi termal terbaik yang dicapai pada putaran 3600 rpm.

In this research, it is conducted the manufacturing and testing of compact distillator resulted from design optimization of previous studies. Compact distillator is a compact shaped system consisting of evaporator, separator and condenser components functioning to convert low-grade bioethanol into highgrade bioethanol. Compact distillator was installed on the exhaust of Suzuki Thunder 125 motorcycle, then it was tested at low (1800 rpm), medium (3600 rpm) and high (5400 rpm) engine speed. To obtain optimum performance, it was performed testing on compact distillator with different tray spacing, testing with feed volume variations, testing with feed alcohol content variations and testing with insulation additional.
The research results show that compact distillator is able to produce high-grade bioethanol with alcohol content of above 85% and distillation rate of above 180 ml/hr. Compact distillator with 100 mm tray spacing and 800 ml feed volume produces the highest alcohol content and distillation rate achieved at 5400 rpm. While compact distillator with 70 mm tray spacing and insulation addition produces the best alcohol content, distillation rate and thermal efficiencies achieved at 3600 rpm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dhani Septi Hirnanda
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
S29730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risdianti Wastiani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S29673
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Brian Ronggur Adobe
"Pengembangan bahan bakar altematif saat ini menjadi hal yang penting dalam bidang motor pembakaran dalarn. Salah satu baban bakar altematif yang meuarik adalah etanol. Etanol dapat digonalrnn sebagai senyawa pencampur bensin. Bebernpa keuntungan penggunaan etanol sebagai senyawa pencampur bensin adalah, etanol bersumber dari sumber daya alam yang terbaharui dan etanol rnemiliki angka oktan yang tinggi.
Yang patut diperbatikan pada penggunaan etanol sebagai senyawa pencampur bensin adalah aspek konsumsi bahan bakar motor. Etanol memiliki nilai kalor (heat value) yang lebih rendah dari bensin., sehingga pencampuran hensin dan etanol akan menurunkan nilai kalor bahan bakar. lni herarti untuk memberikan daya keluaran yang sarna, bensin dengan campuran etanol akan lebih hesar konsumsi bahan bakamya dibandingkan dengan bensin yang tidak dicampur dengan etanol.
Berdasarkan peugujian yang dilaltukan pada mesin Nissan tipe J-16 di Laboratorium Tennodinamika lantai I Departemen Teknik Mesin FTIJ! menggunakan 4 spesimen bahan bakar yaitu, EO (bensin murni sebagai bahan bakar referensi), E5 (bansin dengan campuran 5% volume etanol), ElO (bensin dengan campuran 10% volume etanol) dan El5 (bensin dengan carupuran 15% volume etanol), diperoleh data bahwa terjadi penurunan dalam aspek konsumsi bahan bakar motor Otto. Penurunan ini berupa kenaikan konsumsi bahan bakar rata-rata sebesar...

Development of alternate fuels has become important in the field af internal combustion engines nowadQjls. The availability of crude oil as an unrenewable natural resource, which is !he raw material of gasoline, is a contrast to the increasing number of automobiles and other IC engines. Ethanol is an attractive alternate [1.1el. Ethanol can he used with gasoline as a blend fuel called gasohol.
Some of the advantages of using ethanol as a blending substance are, it is a renewable fuel and it has high octane number.
One aspect that need to be noticed is the fuel consumption peel engines. Ethanol's he,at value is lower than gasoline's. This mean. the blending of gasoline and ethanol will lower the heal value of the blend. Consequently, to generate same power, the foe/ consumption of gasohol will he higher than gasoline.
Based on the experiment held with Nissan J-16 engine in 1'hermodynamic Laboratory, FTUJ Mechanical Engineering Department, using 4 fi.tel specimens which are, EO (reference gasoline), E5 (gasohol with 5% volume of ethanol), EJO (gasohol with 10% volume of ethanol), and El5 (gasohol with 15% volume of ethanol), we obtained datas that show the decrease of engine's fuel consumption aspect. The engine's fuel consumption is increasing 6, /o. when using E5, Ell) and E/5 as engine fuel. The engine's brake specific fuel consumption also increase 7,22%, 13,71%. and 23,93% when using E5, Ef() and...
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bhagaskara Putra Haditya
"ABSTRAK
Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif yang dianggap paling menjanjikan di masa depan karena bioetanol merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan. Pada prosesnya, etanol yang dihasilkan memilki kadar 30-40% v/v. Sehingga dengan begitu etanol masih membutuhkan proses pemurnian. Salah satu metode pemurnian yang dapat digunakan adalah adsorpsi, karena adsorpsi menggunakan adsorben komposit, proses regenerasi adsorben dilakukan juga. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kinerja adsorben setelah dilakukan beberapa kali regenerasi. Dengan adsorben komposit yang digunakan PVA : Zeolit : Karbon aktif (1:1:1), berdasarkan hasil penelitian kinerja adsorben ditinjau berdasarkan adsorpsi efektif, waktu penetrasi, dan kapasitas adsorpsi. Dari hasil penelitian dengan kandungan etanol masuk 96%, adsorben yang baru 1 kali regenerasi memiliki nilai adsorpsi efektif dan kapasitas adsorpsi sebesar 320 menit dan 49,748 mg/ 100 g adsorben sedangkan pada kandungan masuk etanol 88% adsorben yang baru 1 kali regenerasi memiliki nilai adsorpsi efektif dan kapasitas adsorpsi sebesar 270 menit dan 158,5320 mg/ 100 g adsorben, dan semakin sering dilakukan proses regenerasi kinerja adsorben akan semakin turun. Dapat disimpulkan bahwa proses regenerasi adsorben terhadap kinerja adsorben akan semakin turun sejalan dengan proses regenerasi yang dilakukan.

ABSTRACT
Bioethanol is an alternative fuel that is considered the most promising in the future because bioethanol is an environmentally friendly fuel. In the process, the ethanol produced has 30-40% v / v levels. So that ethanol still needs a refining process. One of the purification methods that can be used is adsorption, because adsorption uses composite adsorbents, the regeneration process of the adsorbent is also done. This study was aimed at knowing the performance of the adsorbent after several regenerations. With composite adsorbent used PVA: Zeolite: Activated carbon (1: 1: 1), based on the results of the research the performance of the adsorbent was reviewed based on effective adsorption, penetration time, and adsorption capacity. From the results of research with 96% ethanol content, the adsorbent which has only 1 time regeneration has an effective adsorption value and adsorption capacity of 320 minutes and 49.748 mg / 100 g of adsorbent whereas in the content of 88% ethanol adsorbent which has only 1 time regeneration has an effective adsorption value and the adsorption capacity of 270 minutes and 158.5320 mg / 100 g of the adsorbent, and the more frequent the regeneration process of the adsorbent performance will decrease. It can be concluded that the regeneration process of the adsorbent to the performance of the adsorbent will decrease further along with the regeneration process carried out.

 

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Novalina H
"ABSTRAK
Etanol dapat dipisahkan dengan proses pervaporasi menggunakan membran-PV (pervaporasi). Material membran TFC (thin film composite) yang digunakan sebagai metode pemisahan campuran etanol-air dengan proses pervaporasi yang lebih khusus dengan mempertimbangkan nilai keekonomisannya. Penelitian dibagi menjadi dua tahap penelitian, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan dilakukan dengan memvariasikan kondisi operasi pada 35, 39 dan 44oC dan tekanan pada sisi permeat sebesar 660, 510, dan 260 mmHga. Metode pervaporasi diaplikasikan pada campuran etanol-air dengan menggunakan kondisi optimum pada suhu 39oC dan tekanan 510 mmHga. Sedangkan untuk variasi konsentrasi etanol yang digunakan pada penelitian utama senilai 10, 30, 50, 70 %. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh pada kondisi operasi optimum didapatkan penurunan konsentrasi permeat paling besar senilai 14,4% pada konsentrasi etanol awal 70%, dengan nilai selektifitas 1,575 dan nilai fluks permeat sebesar 0,0160 kg/m2.min. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa dengan menggunakan membran Thin Film Composite (TFC) untuk proses pemurnian campuran etanol-air dengan metode pervaporasi perlu dilakukan modifikasi lebih lanjut.

ABSTRACT
Ethanol can be separated by pervaporation process using a membrane-PV (pervaporation). TFC membrane material (thin film composite) was used as a method of separation of ethanol-water mixture by pervaporation process more specifically taking into account the economic value. The study was divided into two phases of research, the preliminary research and primary research. Preliminary research carried out by varying the operating conditions at 35, 39 and 44oC and pressure on the permeate side at 660, 510, and 260 mmHga. The method was applied to the pervaporation of ethanol-water mixture by using the optimum conditions at a temperature of 39oC and a pressure of 510 mmHga. As for the variation of the concentration of ethanol used in the main study worth 10, 30, 50, 70%. From the results of research conducted, obtained at the optimum operating conditions found in decreased concentrations of the permeate most worth 14.4% in the initial ethanol concentration of 70%, with selectivity value of 1.575 and permeate flux values 0.0160 kg/m2.min. The results showed that by using a membrane Thin Film Composite (TFC) for the purification of ethanol-water mixtures by pervaporation method needs to be done further modifications."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43769
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Davigara Dwika Primayandi
"Bensin yang digunakan dalam mesin Otto dapat disubstitusi dengan campuran Bioetanol atau Bensin-Bioetanol murni. Performa mesin dapat dipengaruhi oleh campuran. Secara khusus, campuran dapat mempengaruhi (Menambah atau mengurangi) daya, torsi, dan emisi yang dihasilkan oleh mesin. Hal ini disebabkan oleh perbedaan karakteristik campuran Gasoline-Bioethanol tergantung pada persentase volume Bioethanol. Secara teoritis, seiring meningkatnya persentase volume Bioethanol ke campuran, tenaga dan torsi yang dihasilkan akan berkurang karena energi yang terkandung lebih rendah daripada bensin. Sebagai biofuel, Bioetanol adalah produk alami dan dibuat oleh fermentasi tanaman yang mengandung gula dan pati yang memiliki karakteristik fisik dan kimia yang mirip dengan bensin. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh bahan bakar campuran bioetanol-bensin terhadap kinerja mesin. Dalam hal ini, kinerjanya mencakup konsumsi bahan bakar spesifik, daya, dan torsi. Tes eksperimental menggunakan bensin dengan oktan bilangan 98 dan campuran bioetanol sebesar 10%, 20%, 30%, dan 40%. Efek yang dilakukan dengan meningkatkan jumlah volume bioetanol ke bensin adalah meningkatnya daya dan torsi yang dihasilkan oleh mesin. Pada penelitian ini, optimasi kinerja mesin dilakukan dengan mengubah ignition timing dan durasi injeksi.

Gasoline used in an Otto engine can be substituted by pure Bioethanol or Gasoline-Bioethanol blends. The engine performance can be affected by the mixture. Specifically, the blends can affect (Increasing or decreasing) power, torque, and emission produced by the engine. It is caused by the different characteristic of the Gasoline-Bioethanol blends depending on the volume percentage of the Bioethanol. Theoretically, as the increasing of the volume percentage of Bioethanol to the mixture, the power and torque produced would be decreased because of the lower energy contained rather than gasoline. As a biofuel, Bioethanol is a natural product and created by the fermentation of plants containing sugar and starch which has a similar physical and chemical characteristic to gasoline. The objective of this experiment was to determine the effect of Bioethanol-gasoline blended fuels on the performance of an engine. In this case, the performance includes specific fuel consumption, power, and torque. The experimental test was using gasoline with octane number 88, 92, 98, and 30%, 40% Bioethanol blend. The effect carried out by increasing the volume number of Bioethanol to the gasoline is the increasing of the power and torque produced by the engine. In this study, the optimization carried by changing the ignition timing and injection duration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>