Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
Kraemer, Richard H.
St. Paul: West Pub. Co, 1989
320.976 KRA e
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Morgan, Sally
Western australia: Fremantle Arts Centre Press, 1987
994 MOR p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Brewster, Lawrence G.
Australia: Thomson Wadsworth, 2004
320.794 BRE p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Geneva: UNHCR, 1997
341.6 UNI c
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Azizah
"Amir Hamzah merupakan penyair yang sangat menonjol pada zaman Pujangga Baru. Kedua kumpulan sajaknya yang terkenal , Buah Rindu dan Nyanyi Sunyi dapat menampakkan kemampuan Amir Hamzah dalam menciptakan citraan dengan gaya bahasa yang khas, bahasa dengan citraan yang lebih padat. Citraan merupakan unsur penting yang dapat mengungkapkan kemampuan penyair dalam mencipta sajak. Kedua kumpulan sajaknya di atas mengandung berbagai macam citraan yang mencakup citraan lihatan, citraan dengaran, citraan penciuman, dan lain-lain. Amir Hamzah masih mempergunakan juga kata-kata arkais, namun tidak menyebabkan sajaknya mati, karena dipergunakan secara tepat dan lebih padat maknanya. Beberapa sajaknya mengandung citraan yang berkaitan dengan tasawuf. Unsur tasawuf dalam sajak-sajaknya lebih mendalam dan intens dalam Nyanyi Sunyi"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Loebar, Thomas S
New York: WW Norton, 1961
338.91 LOC f
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Amsterdam: De bataafsche leeuw, 1991
BLD 949.207 TIJ
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Keirstead, Burton Seely
Toronto: Oxford University Press, 1956
971.063 KEI c
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Nurul Amalia Lestari
"Sejak tahun 1949, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Republik Tiongkok (RT) menganut prinsip "Satu Tiongkok" yaitu di dunia ini hanya ada satu negara yang menggunakan nama "Tiongkok", namun siapa yang diakui sebagai Tiongkok, hal itu kembali kepada interprestasi masing-masing. Prinsip ini terus dipegang oleh kedua belah pihak sampai akhir tahun 1999. Kemenangan Chen Shuibian dan Partai Progresif Demokratik (PPD) yang memperjuangkan kemerdekaan Taiwan menimbulkan sebuah permasalahan besar dalam hubungan Tiongkok - Taiwan maupun bagi perkembangan sosial politik di dalam negeri masing-masing. Melalui pendekatan historis yang digunakan dalam penelitian ini terungkap fakta tentang ide atau cita-cita Chen Shuibian dalam memperjuangkan kemerdekaan Taiwan.
Since 1949, People`s Republic of China (PRC) and Republic of China (ROC) supports the "One China" policy/ principle. Based on this policy, there is only one state called "China", but each side has their own interpretation. Both side keep adhere to the policy until the end of 1999. After Chen Shuibian and his Democratic Progressive Party`s victory in Taiwan has created new problem to China Taiwan`s relationship and to domestic politic`s development in each state. The historical approach that used in this research has revealed some facts about Chen's idea or ambition of Taiwan`s independence."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S64810
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Levin, Murray B.
New York: The Bobb-Merrill, 1962
329 LEV c
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library