Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 657 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andriani Lucia Hilman
"Hal yang saat ini menjadi masalah rumit dalam kehidupan bangsa Indonesia adalah aneamat(disintegrasi bangsa yang disebabkan oleh adanya konflik antar etnis/ras maupun agama(SARA)yang timbal di heberapa daerah di Indonesia, misalnya apa yang terjadi di Ambon dan berbagai daerah lain di Indonesia. Merebaknyn konflik leltiehul sesungguhnya merupakan akibat dari politik masa Orde Baru yang berusaha 'membungkam' perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat melalui slogan persatuan dan keselarasan dalam masyarakat. Padahal sebagai bangsa, Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku dengan budaya serta agama yang berbeda pula. Penolakan terhadap keragaman, serta penekanan pada 'keselarasan' yang sekian lama ditanamkan penguasa, akhirnya meluap ke permukaan dan menimbulkan berbagni kerusuhan dalam masynrakat. Apabila ditelaah secara lebih mendalam, hal mendasar yang sesungguhnya dapat menjebatani masalah tersebut adalah adanya toleransi terhadap yang berbeda dalam masyarakat kitayang majemuk ini.
Bertitik tolak dari kenyataan tersebut di atas, patut dilelaah bagaimana pemahaman masyarakat mengenai toleransi. Pcmahaman dari suatu relasi toleransi menurut Francois Schanen diwujudkan dalam bentuk bahasa. Dengan demikian karya sastra dan esei-esei dalam surat kabar yang bertema SARA maupun disintegrasi bangsa merupakan pilihan tepat untuk meneliti pemahaman masyarakat tentang toleransi.
Adapun karya-karya sastra yang dialialisis dalam penelitian ini adalah Malu Aku Jadi Orang Indonesia kumpulan sajak TaupikIsmail (tahun 1998), Samankarya Ayu Utami (tahun 1998), Dua Tenggorak Kepala kumpulan cerita pendekMotinggo Busye (tahun 1999) dan Jalan Menikungkarya Umar Kayam (tahun 1998). Karya-karya tersebut di atas menampilkan masalah toleransi dalam karya mereka, di samping permasalahan lainnya.
Dari surat kabar dipilih esei-esei yang membahas masalah-masalah yang tidak memberi ruang hidup bagi toleransi terhadap yang berbeda. Sumber data ini diambil dari harian Kompas dun Republika antarakurun waktu 1998 dan 1999.
Dari analisis interdiskursus antara teks sastra dan teks non-sasta dapat disimpulkan bahwa terdapat kesejajaran pola pikir yang ditawarkan teks sastra dan teks non-Sastra terhadap wacana toleransi di Indonesia, yaitu bahwa kekerasan di tanah air disebabkan tidak adanya toleransi terhadap yang berbeda baik itu perbedaan pendapat agama, etnis maupun ras. Hal itu menyebahkan meluasnya kebencian semu terhadap kelompok agama, ras dan etnis tertentu. Selain itu pengaruh hegemoni Jawa selama puluhan tahun di bidang politik dan pemerintahan, telah menyebabkansikap antipatiterhadap elit pemerintahan dan persepsi etnis Jawa yang merasa lebih dari etnis lainnya.
Dasarnya manusia memanghidup dalam keloulpok kecil dan memhutuhkan tanda yang membedakannya dari kelompok lain, agar dapat membangun identitasnya. Oleh karena itu, keanekaragaman itu sendiri harus diinginkan dan diterima sebagai suatu yang produktif dan tidak destruktif. Hal itu hanya mungkin, jika setiap agama/budaya diterima sebagai salah satu varian yang mungkin ada, dan bukannya sebagai representasi eksklusif dari kemanusian.

An intricate problem in the lives of the Indonesian people is momentarily the threat of national disintegration caused by the existing conflict within ethnic/racial as well as religions (SARA) erupting in various areas in Indonesia, for example as what has transpired in Ambon and several other areas in Indonesia. The spread of such conflicts was in actual fact due to the Orde Baru period politics, which went to great lengths to 'silence' existing differences within the society through slogans of unity and the synchronization within society. The Indonesian people as a nation consist of a variety of ethnic groups with differentiated cultures as well as religions. A rejection towards the differences, as well as the emphasis on 'synchronization' which has been planted over such long periods by the authorities, has finally exploded coming to the surface and causing various rioting in society. Should a more in-depth analysis be made then, the actual basic matter to bridge the problem is the existing tolerance for the differences within our multicultural society.
The point of departure from such facts as mentioned above, should necessarily be investigated on how society understands this concept of tolerance. An understanding of a certain related tolerance according to Francois Shanen is expressed in language. As such, literary works and other essays in newspapers with SARA as themes as well as the national disintegration, forms the right choice to make a thorough investigation of how society perceive tolerance.
The literature analyzed in this research are as following: I am ashamed to be an Indonesian a collection of poems by Taufik Ismail (year 1998), Saman by Ayu Utami (year 1998), Two Head skulls a collection of short stories by Motinggo Busye (year I999) and A road bent written by Umar Kayam (year 1998). Such works mentioned above have brought forth the problem of tolerance in their work, apart from other problems.
Newspapers essays illustrate problems when tolerance is not given space for those who differ. This Data source has been taken from the Kompas and Republika between the periods of 1998 and 1999.
From the analysis of the interdiscourse between literary and non-literary texts, it has been possible to conclude that there exists a parallel of thought patterns offered by the literary and non-literary texts against the insight of tolerance in Indonesia, that is violence in the country as caused by there being no tolerance for that which is different be it differing opinions as to religion, ethnicity or race. Such matters has brought forth the spread of deceptive haired against religious, racial and certain ethnic groups, Apart from this the influence of Javanese hegemony for decades in the political forum and government, has caused a certain attitude of antipathy towards the elite government and the perception of the Javanese ethnicity who feel themselves to be better than other ethnic groups.
Man basically live in small groups and-need some differentiation from other groups, so as to establish their identity. Therefore variety as such has to be desired and accepted as something productive and not as something destructive. This is only possible, if each religion/culture can be accepted as one of the variants which may exist, and not as something representing exclusiveness of humanity."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lilawati Kurnia
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memperlihatkan bagaimana orang Jerman menghadapi permasalahan negara, nasion dan bangsa mereka sesudah Perang Dunia II dan sesudah penyatuan kembali Jerman. Orang Jerman yang berasal dari sate negara, satu nasion dan satu bangsa terpaksa menghadapi kenyataan bahwa mercka harus dipisahkan dalam dua negara Jerman: Republik Federal Jerman dan Republik Demokrasi Jarman. Keadaan ini tergambarkan dengan jelas pada puisi-puisi yang dijadikan korpus penelitian ini. Memang banyak sekali karya-karya sastra Jerman sesudah Perang Dunia II usai yang menyoal hal ini di semua genre. Namur, untuk penelitian kali ini dipilih puisi saja yang memang sangat disukai pada waktu itu karena bentuknya dan kepadatan isinya.
Setelah Jerman bersatu kembali di tahun 1990 maka persoalan yang sama muncul yaitu bagaimana orang Jerman dari mantan kedua negara Jerman menyikapi dan memberikan pendapatnya terhadap perubahan total ini. Mereka yang tumbuh dalam ideologi yang berbeda tiba-tiba bersatu kembali dan hares menerima bahwa sekarang mereka bemegara sate, bernasion satu, dan berbangsa satu. Dengan demikian, tema utama yang ada dalam puisi-puisi yang dijadikan korpus penelitian adalah Vergangenheits Bewalligung, atau penyelesaian dengan masa lalu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hanny Alfa Avionita
"ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada tindak tutur ilokusi dan perlokusi dalam comic strip daring Is Lieb? karya Eylou. Korpus data dari penelitian ini adalah enam episode comic strip daring Is Lieb? yang berjudul Riskant, Ehrlich, Lange Her, Keine Sorgen, Bett, dan Wenn Du Tot Warst. Keenam episode yang dianalisis bertemakan keintiman dalam hubungan sebuah pasangan. Dalam tugas akhir ini dibahas jenis dan fungsi dari masing-masing tindak tutur yang ada dalam tiap episode. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindak tutur (speech acts) oleh Searle. Namun, untuk beberapa dialog yang tidak dapat dijelaskan dengan teori tindak tutur (speech acts) oleh Searle dijelaskan dengan fenomena bahasa wanita dan bahasa pria (Frauensprache und Mannersprache) berdasarkan teori dari Deborah Tannen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat jenis tindak tutur ilokusi yang terdapat pada keenam episode yang dianalisis, yaitu tindak tutur asertif, direktif, ekspresif, dan komisif. Namun, tindak perlokusi yang terdapat dalam keenam episode tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh karakter penutur dalam comic strip ini. Hal ini kemungkinan dibuat untuk menciptakan unsur komedi dalam komik."
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Sekarhijrati
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas kesepadanan penerjemahan singkatan bermuatan sejarah Indonesia dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jerman. Hal ini menarik untuk dibahas karena dari perbedaan latar belakang sejarah negara masing-masing, penerjemah harus tetap dapat menyampaikan makna dari singkatan tersebut. Yang menjadi masalah penelitian ini adalah teknik apa yang digunakan dalam menerjemahkan dan apakah hasil terjemahan singkatan yang mengandung unsur sejarah tersebut sepadan. Dari lima data dalam bab ketiga buku Sunda: kein Wort von Bedeutungslosigkeit yang berjudul Dritter Teil: Indonesien und Sunda sub bab Die Republik Indonesia als neue dominante Macht yang dianalisis, makna dari singkatan tetap sepadan.

ABSTRACT
This study discusses the equivalence of translating abbreviations containing Indonesian history from Indonesian into German. This is interesting to discuss because of the different historical backgrounds of each country, translators must still be able to convey the meaning of the abbreviation. The problem with this research is what techniques are used in translating and whether the results of the abbreviated translations which contain historical elements are commensurate. From the five data in the third chapter of the Sunda: kein Wort von Bedeutungslosigkeit entitled Dritter Teil: Indonesien und Sunda sub-chapter Die Republik Indonesia als neue dominante Macht analyzed, the meaning of the abbreviation remains commensurate."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nuzulia Indah Ramadhani
"ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis metafora yang ada pada headline iklan Mercedes-Benz dalam
rentang waktu 2012-2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kelas
kata dari metafora berdasarkan teori Werner Ingendahl, lalu menemukan elemen
metafora menurut teori Knowles dan Moon, dan mendapatkan ranah sumber
berdasarkan teori Johnson dan Lakoff untuk mengetahui citra produk yang ingin
disampaikan. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan studi kepustakaan.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kelas kata yang digunakan dari headline
iklan yang saya teliti yaitu nomina dan berdasarkan ranah sumber yang ditemukan,
citra mobil yang ingin disampaikan adalah ketangguhan, cepat, dan terbaik.

ABSTRACT
This essay particularizes in metaphor from the headlines of Mercedes-Benz's
advertisements in between 2012-2015. The aim of this research is to analyze the word
classification based on the theory of Werner Ingendahl, to find the elements of
metaphors from the theory of Knowles and Moon, and to get the domain source of the
metaphors based on the theory of Johnson and Lakoff, in order to find the image
which Mercedes-Benz wanted to show. The method used in this research is qualitative
with library research. The result shows that the frequently used word classification in
the headline is nouns and according to the domain source used, the cars? images
which Mercedes-Benz wanted to spread are strength, speed, and that Mercedes-
Benz?s cars are the best.
"
2016
S63065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Rochmalia Yudhiyanti
"Skripsi ini membahas daya ilokusi dalam artikel horoskop pada majalah Brigitte edisi nomor 4 (30 Januari-12 Februari 2008) sebagai sumber data. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan daya ilokusi yang terdapat dalam artikel horoskop tersebut. Pada akhir penelitian, diketahui bahwa daya ilokusi yang paling banyak muncul dalam artikel horoskop adalah pernyataan karena banyak tuturan yang lebih banyak bersifat menyatakan.

The focus of this study is illocutionary force in horoscope in Brigitte Magazine Nr. 4 (30 Januari-12 Februari 2008) as source of data. The purpose of this study is to found any illocutionary force in horoscope. The result of this study shows that the most number of illocutionary force is statement because many speech is more stating."
2009
S14591
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Faruqi Aziz
"ABSTRAK
Dongeng karya Grimm bersaudara telah banyak diadaptasi menjadi film untuk konsumsi populer, seperti yang dilakukan oleh Disney dan Hollywood. Konsumsi populer dilakukan untuk mengangkat kembali cerita-cerita yang sudah kehilangan popularitasnya dengan cara merekontekstualisasikan isi cerita, sehingga menjadi relevan dan relatif lebih mudah dipahami oleh penonton. Hal seperti ini dapat dilihat pada film produksi Warner Bros Pictures Red Riding Hood (2011) yang disutradarai oleh Catherine Hardwicke yang mengalami perubahan narasi dari versi aslinya, yaitu cerita rakyat Jerman karya Grimm bersaudara Rotkäppchen (1812). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa analisis deskriptif dengan hasil bahwa setiap adaptasi mengalami perombakan besar terhadap isi cerita. Film adaptasi ini menjadikan dongeng tidak hanya sebagai tradisi lisan, melainkan juga sebagai budaya massa.

ABSTRACT
The Grimm brothers' tales have been widely adapted into films for popular consumption, as has been done by Disney and Hollywood. Popular consumption is carried out to bring back stories that have lost popularity by way of contextualizing the storyline so that it becomes relevant and relatively more easily understood by the audience. This can be seen in the film Red Riding Hood (2011) directed by Catherine Hardwicke undergoing a narrative change with the original version, namely the German folklore by Grimm brothers Rotkäppchen. This study uses a qualitative method of descriptive analysis with the result that each adaptation has undergone an overhaul of the contents of the story, such as in the film Production Warner Bros Pictures which produces a narrative change with the original version. This film adaptation makes fairy tales not only an oral tradition but also mass culture."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Naura Nazifah
"ABSTRAK
Snow White atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Putri Salju adalah salah satu karakter fiksi yang pertama kali muncul dalam kumpulan dongeng milik Grimm Bersaudara. Penggambaran mengenai karakteristik seorang putri yang melekat pada karakter Snow White dalam dongeng membuat masyarakat memiliki konsep atau imaji seorang putri. Namun seiring perkembangan zaman, banyak dongeng yang menjadi acuan adaptasi untuk berbagai film, salah satunya film Snow White and the Huntsman produksi Hollywood sebagai hasil adaptasi dari dongeng Schneewittchen dalam kumpulan dongeng karya Grimm Bersaudara. Namun berbeda dengan karakter Snow White yang sudah dikenal masyarakat melalui dongeng, karakter Snow White dalam film mengalami perluasan yang cukup terlihat. Secara khusus, penelitian ini akan membahas mengenai perluasan karakter yang dialami oleh tokoh Snow White dalam film versi Hollywood serta bagaimana peran Hollywood dalam industri perfilman nasional dan internasional. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan teori representasi Stuart Hall, dan mitos dari Roland Barthes serta teori Gender."
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Laily Rizkike Nenoningtyas
"ABSTRAK
Tindak tutur ekspresif digunakan untuk mengungkapkan sikap psikologis penutur terhadap keadaan tersirat dalam sebuah ilokusinya. Mempelajari tindak tutur memang sangat penting agar dapat memahami berbagai ujaran baik dalam kehidupan sehari-hari maupun pada karya sastra. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi tindak tutur ekspresif dalam dialog percakapan karakter utama pada film About A Girl karya Mark Monheim (2015). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa fungsi tuturan ekspresif yang paling banyak terlihat dalam film ini adalah menyatakan sikap marah dan permintaan maaf, sedangkan bentuk tuturan yang terdapat film ini adalah tujuh tindak tutur langsung literal dan tujuh tindak tutur tidak langsung literal.

ABSTRACT
Expressive speech act is to tell or to say the attitude of the speaker psychologically to the implicit situation in illocution. Expressive speech art is important in daily life and also in literature to understand various statements. This research is being intended to describe forms and functions of expressive speech art in the dialogs between two main characters in a movie About a Girl by Mark Monheim (2015). The research method is qualitative method. The result of this research shows that the most function of expressive speech act in this film is angry statements and apologies. the speech act form in this film are seven literal direct speech acts and seven literal indirect acts.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmah Ayu Cahyati
"ABSTRAK
Film Fucking Berlin merupakan film yang menggambarkan potret kehidupan kota Berlin pada masa ini. Melalui film ini, peneliti akan menganalisis penokohan tokoh Sonia Rossi serta memaparkan perubahan karakter yang terlihat pada tokoh Sonia Rossi dalam film Fucking Berlin. Sonia Rossi merupakan tokoh utama dalam film ini dan berperan penting dalam membangun cerita pada film ini. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis tekstual. Teks yang dianalisis adalah adegan dan narasi dalam film. Penelitian dilakukan dengan menggunakan unsur intrinsik yang merupakan landasan penulis untuk menganalisis penokohan tokoh Sonia Rossi.

ABSTRACT
Fucking Berlin is a movie that portrays a portrait of Berlin s city life at this modern time. On this film, researcher will analyze the characterization of the character Sonia Rossi and explain the character changes seen in the character Sonia Rossi in the film Fucking Berlin.Sonia Rossi is the main character in this film and plays an important role in building the story of this film. A textual analysis method used is intellectual. The analyzed texts are scenes and narration of the film. The study was conducted using intrinsic elements which is the basis of the author to analyze the characterization of Sonia Rossi's character.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>