Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puji Sulistyarini
"ABSTRAK
Aborsi di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan. Di tahun 2002
di Indonesia telah terestimasi adanya 2.000.000 insiden aborsi yang tidak aman.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran epidemiologi wanita menikah
yang mengalami kehamilan tidak diinginkan (KTD) dan melakukan upaya aborsi
di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun (2005-2010). Penelitian ini menggunakan
desain studi deskriptif case series dengan melihat data sekunder Riskesdas 2010.
Penelitian dilakukan pada wanita menikah yang mengalami KTD dan melakukan
upaya aborsi untuk mengakhiri kehamilannya yang berjumlah 29 orang. Dari
penelitian diketahui bahwa wanita yang melakukan upaya aborsi berusia di atas 30
tahun (79,3%), tingkat pendidikan menengah (48,3%), bekerja (55%), memiliki
lebih dari 2 anak (51,7%), status ekonomi tertinggi (37,9%) menggunakan metode
kontrasepsi (69%), dan tinggal perkotaan (69%). Metode yang banyak digunakan
adalah minum jamu dan aborsi dilakukan sendiri (41,4%). Paling banyak alasan
responden melakukan upaya aborsi adalah jarak kelahiran yang terlalu dekat
(20,7%). Dari penelitian ini diharapkan pemberian informasi kesehatan mengenai
aborsi lebih ditekankan mengenai aborsi yang tidak aman.

Abortion is still health problem in Indonesia. In 2002, Indonesia has
estimated there are 2.000.000 incidents of unsafe abortion. The aim of this
research is to describe epidemiology of married woman who have an unwanted
pregnancy and perform abortion in Indonesia within 5 years period (2005-2010).
This study used a descriptive case series design by looking at secondary data of
Riskesdas 2010. This study was conducted in married woman who have an
unwanted pregnancy and perform abortion to terminate that pregnancy, with
number of sample is 29 respondents. This study found that woman who perform
abortion are over 30 year old (79,3%), secondary education level (48,3%), work
(55%), having more than 2 children (51.7%), on highest economic status (37.9%),
use contraceptive methods (69%), and urban residence (69%). The most method
used to terminate pregnancy is drink traditional medicine and performed abortion
alone/ by herself (41.4%). Most reason for terminate the pregnancy because is too
close from previous pregnancy (20,7%). From this study, the health provider
should give more information about abortion especially unsafe abortion to woman."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Pradita Siwi
"ABSTRAK
Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) adalah suatu Jaminan Pemeliharaan Kesehatan yang diberikan kepada keluarga miskin dan kurang mampu melalui pendekatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JKPM). Pada kesempatan ini penulis melakukan penelitian mengenai gambaran pelayanan pasien SKTM di RSUD Budhi Asih. Adapun penelitian ini dilaksanakan pada periode Bulan Februari sampai dengan Bulan April 2011. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui pengamatan langsung pada proses pelayanan pasien SKTM, telaah dokumen dan wawancara dengan petugas terkait.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa RSUD Budhi Asih memiliki Unit khusus yaitu Unit Pihak Ketiga yang bertugas mengurus administrasi pasien SKTM. Mekanisme pelayanan pasien maupun persyaratan yang dibutuhkan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan rumah sakit yang mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin dan Bencana di Provinsi DKI Jakarta yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Mengenai pendanaan, pihak RSUD Budhi Asih tidak menyiapkan dana khusus karena semua pembiayaan dijamin oleh Pemerintah DKI Jakarta dengan menggunakan sistem cost sharing.

ABSTRACT
Certificate of Disadvantaged is a health care insurance provided to the poor and underprivileged families through public health care insurance (JKPM–Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat). On this thesis, the author conducted research about the description of patient care services with certificate of disadvantages at Budhi Asih general hospital. The research was conducted in the period February to April 2011. This research used descriptive method with qualitative approach through direct observation of patient care processes with certificate of disadvantaged, document review, and interviews with relevant officers.
Based on the results, obtained that Budhi Asih general hospital has a special unit which is the unit from third parties in charge of taking cares the administration of patients with certificate of disadvantaged. Mechanism of patient care and the necessary requirements in accordance with procedures established by the hospital that refers to the implementation guidelines and technical instructions poor family health care insurance and planning in the province of DKI Jakarta, established by DKI Jakarta provincial health office. Regarding about the funding, Budhi Asih general hospital are not set up a special fund because all the financing is guaranteed by the government of DKI Jakarta by using cost-sharing system."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Hinelo
"Kekurangan gizi pada anak balita dapat menimbulkan efek negatif seperti otak mengecil, berat badan dan tinggi badan tidak sesuai dengan umur, rawan terhadap penyakit, menurunnya tingkat kecerdasan dan terganggunya mental anak. Kekurangan gizi yang serius dapat menyebabkan kematian anak. Berdasarkan Riskesdas 2007, prevalensi nasional Balita Kurus adalah 7,4% (wasting-serius) dan Balita Sangat Kurus adalah 6,2% (wasting-kritis), sedangkan Provinsi Sulawesi Tengah masih diatas angka nasional dimana prevalensi balita kurus dan sangat kurus (wasting) 15,5%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi anak berusia 6-24 bulan di Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 2010. Desain penelitian ini adalah cross sectional, menggunakan data sekunder dari data Riskesdas 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah rumah tangga yang mempunyai anak usia 6-24 bulan, sedangkan sampelnya ialah sebagian anak yang usia 6-24 bulan dan ibunya. Dalam penelitian ini didapatkan prevalensi anak gizi kurang 10,0%, gizi buruk 3,9% (BB/U), prevalensi anak pendek 15,7% dan sangat pendek 20,4% (TB/U) dan prevalensi anak kurus 7,4% dan sangat kurus 7,5% (BB/TB). Pada analisis bivariat didapatkan hubungan yang bermakna antara pemantauan pertumbuhan dengan status gizi anak berdasarkan BB/U, TB/U dan BB/TB. antara pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan status gizi anak berdasarkan BB/TB, antara sanitasi lingkungan dengan status gizi berdasarkan TB/U, antara pengeluaran perkapita dengan status gizi anak baik itu berdasarkan BB/U, TB/U maupun BB/TB dan antara pendidikan ibu dengan status gizi balita baik itu berdasarkan BB/U, TB/U maupun BB/TB. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan kepada Dinas Kesehatan Provinsi untuk meningkatkan motivasi dan kesadaran masyarakat agar untuk pemanfaatan posyandu.

Malnutrition to child under five can cause negative effect such as diminution brain, weight and height inappropriate to age, vulnerable to disease, decreasing intelligence and disturbed child mental. Serious malnutrition can cause death. According to Riskesdas 2007, national prevalence of thin child under five was 7.4% (wasting-serious) and very thin one was 6.2% (wasting-critical), while in Middle Sulawesi Province, it was above national number 15.5% for thin and very thin child under five (wasting). This study is to find out factors related to nutrient status of child age 6-24 months in Middle Sulawesi Province Year 2010. Study design is cross sectional, using secondary data obtained from Riskesdas 2010. Population in this study are households who have child age 6-24 months, while samples are part of child age 6-24 months and his or her mother. This study shows that prevalence of child with malnutrition is 9.8%, 4.6% (BB/U) for bad nutrition, 14.2% for short body, and very short body is 25.7% (TB/U), and prevalence of thin child is 7.0% and 8.3% for very thin child (BB/TB). In bivariate analysis found meaning relationship between growth monitoring and nutrient status of child based on BB/U, TB/U, between health service utilization and nutrient status of child based on BB/TB, between environmental sanitation and nutrient status of child based on BB/U and BB/TB, between per capita expenditure and nutrient status of child either based on BB/U, TB/U or BB/TB and between mother education and nutrient status of child either based on BB/U, TB/U or BB/TB. Based on this study, it is suggested that Province Health Agency to increase motivation and awareness of community to visit Posyandu."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisa Era Kristianti
"Di perkotaan khususnya daerah Jakarta, keberadaan penjual jamu gendong keliling ditemukan. Jamu dijual dengan cara digendong sehingga menimbulkan risiko ergonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran tingkat risiko ergonomi pada penjual jamu gendong di daerah Cipinang Besar Selatan pada bulan Mei - Juni 2011. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. penilaian menggunakan metode REBA dengan melakukan pengukuran pada Postur (Postur leher, Postur Punggung, Postur Lengan atas & bawah, Postur Pergelangan tangan serta Postur kaki), Beban , Pegangan, Durasi, Frekuensi. Berdasarkan hasil pengukuran REBA pada saat menurunkan bakul jamu didapatkan skor +9. Pada saat Meracik didapatkan skor +1 (sisi kanan) dan +3 ( sisi kiri). Pada saat menaikkan bakul, lengan kanan didapatkan skor +10 dan lengan kiri skor +11. Serta pada saat berjalan didapatkan skor +5.

Particularly in urban areas of Jakarta, where herbalist carrying around is not difficult and the seller is selling medicinal herbs in a way that raises the risk of ergonomic sling. The purpose of this study was to determine the level of ergonomic risk picture at herbalist in the area carry the Big South Cipinang in May-June 2011. This study used cross-sectional study design. To determine the risk level on the herbalist ergonomic carrying current work activity, with assessment using REBA method by performing measurements on posture (neck Posture, Posture Back, Posture upper & lower arm, wrist posture and the posture of the foot), Burden, Handle, Length, frequency. Based on the measurement results at the lower basket REBA herbs obtained scores +9. At the time of dispensing obtained score +1 (right side) and +3 (left side). Raise the basket at the time, obtained the right arm and left arm score +10 score +11. As well as running obtained score +5."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Osyani Madestria
"ABSTRAK
AKI masih merupakan masalah utama di Indonesia yang erat kaitannya
dengan pertolongan persalinan. Di Indonesia sendiri pertolongan persalinan masih
banyak dilakukan oleh dukun, sehingga kemudian dilakukan upaya kemitraan
bidan dan dukun untuk meningkatkan derajat kesehatan Ibu dan Anak. Puskesmas
Pangi sebagai salah satu Puskesmas di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, telah
melaksanakan kemitraan Bidan dan Dukun sejak 2008, namun angka persalinan
dukun tahun 2009 sebanyak 30 dan tahun 2010 sebanyak 33 persalinan. Penting
diteliti perbedaan pelaksanaan kemitraan bidan dan dukun di daerah yang kualitas
kemitraan baik dan kurang sesuai 6 langkah kemitraan yang ada.
Metode yang digunakan dengan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan di
4 desa di wilayah kerja puskesmas Pangi yang telah melaksanakan kemitraan, 2
desa yang kualitas kemitraannya baik dan 2 desa yang kualitas kemitraannya
kurang dengan wawancara mendalam pada Kepala Puskesmas, Bidan
Koordinator, Bidan desa, dan dukun. Diskusi Kelompok Terarah dilakukan pada
Tokoh Masyarakat, kader, dan masyarakat.
Dalam 6 langkah kemitraan, penjajakan merupakan langkah awal yang
akan menentukan kualitas kemitraan, selanjutnya menyamakan persepsi agar
mitra lebih bersikap positif, melakukan pembagian peran yang jelas secara
tertulis, melakukan komunikasi yang intensif agar hubungan yang terjalin lebih
terbuka, melaksanakan kemitraan dengan pembagian hasil yang jelas dan saling
menguntungkan, dan evaluasi kemitraan. Penting bagi instansi terkait untuk
melakukan pembinaan baik bagi bidan desa dan dukun yang ada, serta kepada
masyarakat tentang pentingnya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.

ABSTRACT
Maternal Mortality Rate (MMR) is still a major problem in Indonesia
which is closely related to the delivery assistance. In Indonesia, delivery
assistance is still mostly done by the TBA, so then it is conducted a partnership
between midwives and TBA as an effort to improve the health of mother and
child. Pangi Health Center as one of the district health centers in Parigi Moutong,
has implemented the partnership of Midwives and TBA since 2008, but the birth
rate by the TBA was 30 in 2009 and 33 deliveries in 2010. It is important to
research the differences of the Implementation of Midwives and TBA partnership
between area with good partnership quality and lack, ones based on 6 (six) exiting
steps of partnership.
The method use is qualitative. The data was collected from four villages in
the region of Pangi Health Centers which have implemented the partnership, two
villages which the quality of partnership are good and two villages which are lack
quality, with in-depth interview the head of Public Health Center, Midwife
Coordinator, Midwives and TBA, Focus Group Discussions were conducted to the
community leaders, cadre, and society.
In 6 steps of partnership, exploration is the first step that will determine
the quality of the partnership, then the perception synchronization so the partners
be more positive, make a clear division of roles in writing, performing intensive
communication so that the relationship is more open, carry a partnership with a
clear division result and mutual benefit, and evaluation of partnership. It is
important for relevant agencies to conduct training for the both midwives and
TBA, and also for the public about the importance by the health personnel."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Agusdini
"ABSTRAK
Tujuan penelitian mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kadar Gula Darah Pada Diabetisi di Kelompok Senam S2L. Kabupaten Purwakarta Tahun 2011.
Desain penelitian cross sectional. Variabel bebas; karakteristik responden (jenis kelamin, usia, tingkat pengetahuan dan pendidikan), variabel terikat ; kadar gula darah. Sampel penelitian 34 responden diabetisi berumur 30-70 tahun. Data primer diperoleh dengan pengisian kuesioner dan pemeriksaan gula darah. Hasil penelitian menunjukkan responden dengan kadar gula buruk 58,8% lebih banyak dari responden yang kadar gula darahnya baik 41,2%, varaiabel yang tidak berhubungan dengan kadar gula darah p value > 0,05 adalah jenis kelamin dan dukungan keluarga (p=0,056 dan p=0,157 ), yang berhubungan adalah umur, tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketersediaan fasilitas olahraga untuk diabetisi (p=0,025, p= 0,026, p=0,004 p=0,000 ). Saran untuk kelompok senam S2L agar memanfaatkan program olahraga yang sudah berjalan dan melaksanakannya secara rutin, dan perlunya peningkatan pengetahuan terhadap diabetisi sebagai tambahan informasi mengenai diabetes serta program diet untuk diabetisi.

ABSTRACT
This research purpose on the Factors Associated With Blood Sugar Levels In Healthy diabetisi in Group Gymnastics Sustainable Purwakarta Regency Year 2011.
Research design is quantitative with cross sectional approach. The independent variable; characteristics of the respondents (gender, age, level of knowledge and education) dependent variable is the blood sugar levels. The sample amounted to 34 respondents diabetisi 30-70 years old. Primary data was obtained by filling a questionnaire and blood sugar checks. Data analyzed using chi square test statistic with degrees of significance (α) = 0.05. Results of research showed the percentage of respondents with poor sugar levels as much as 58.8% more than respondents who either blood sugar levels 41.2%, which examined the factors known to have no relationship significantly with blood sugar levels where the p value> 0.05 are the variables gender and family support (p = 0.056 and p = 0.157) while dealing is between age, level of education, knowledge, and availability of sports facilities for diabetisi (p = 0.025, p = 0.026, p = 0.004 p = 0.000). Input to the group in order to take advantage S2L gymnastics exercise program for diabetisi already underway and execute it on a regular basis in addition to the need for increased knowledge in group gymnastics diabetisi S2L in additional information about the disease and diet program for diabetisi"
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryati
"Periode remaja terjadi perubahan fisik, mental, spiritual dan intelektual sehingga remaja perlu dibekali dengan pengetahuan kesehatan reproduksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran dan hubungan karakteristik pribadi, kehidupan sosial dan sumber informasi remaja mengenai kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual. Menggunakan studi kuantitatif, desain cross sectional, dilaksanakan pada Januari 2011, sebagai responden remaja kelas VII dan VIII di SMP Swasta Putra Bangsa Depok, Jawa Barat. Sebanyak 189 orang dipilih secara purpossive sampling, serta melihat hubungan antara variabel jenis kelamin, pengetahuan, sikap, pendidikan dan pekerjaan orang tua, jumlah saudara, tempat tinggal, kegiatan remaja, sumber informasi dari orang tua, guru, teman sebaya dan media massa terhadap perilaku seksual.
Kelas VII berperilaku seksual berisiko tinggi sebesar 25,4%, berisiko rendah sebesar 74,6%. Kelas VIII berperilaku seksual berisiko tinggi sebesar 54,9%, berisiko rendah sebesar 45,1%. Dari empat belas variabel yang diuji, didapatkan pengetahuan, sikap dan informasi kesehatan reproduksi dari media massa baik pada kelas VII maupun kelas VIII, pekerjaan ayah dan jumlah saudara pada kelas VII serta sumber informasi kesehatan reproduksi dari teman sebaya pada kelas VIII berhubungan dengan perilaku seksual remaja. Diharapkan adanya peningkatan promosi kesehatan reproduksi pada remaja oleh Dinkes, Dinas Pendidikan/sekolah dan masyarakat.

Physically, mentally, spirituality, and intellectual changing happening on adolescence consequently they need to be educated about health reproduction knowledge. Objective of this study is to find out description and relation of personal characteristic, social living and information source of adolescence about health reproduction to sexual behavior. It uses quantitative study, cross sectional design, was carried out on January 2011, students of seventh and eighth class of Private SMP Putra Bangsa Depok, West Java as an adolescence respondents. 189 students was chosen by purposive sampling, to find relationship between variable of sex, knowledge, behavior, education, and parent occupation, number of brother and sister, home place, adolescence activity, information source from parent, teacher, friend on the same age and mass media to sexual behavior.
Seventh class has high risk sexual behavior in amount of 25.4%, and 74.6% for low risk one. Eighth Class has high risk sexual behavior in amount of 54.9%, and 45.1% for low risk one. Of fourteen examined variables, it found that knowledge, behavior and information source of reproduction health from mass media to either seventh or eighth class, father occupation and number of brother and sister to seventh class and information source of health reproduction from friend on the same age to eighth class related to adolescence sexual behavior. It is expected that there is an increasing of health reproduction promotion to adolescence by Dinkes, Education/School Agency and Community."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elny Deivi Songgigilan
"ABSTRAK
Status gizi menjadi penting karena merupakan salah satu faktor risiko
untuk terjadinya kesakitan dan kematian. Masalah gizi dapat terjadi pada seluruh
kelompok umur misalnya anak usia sekolah, maka perlu mendapat asupan gizi
yang seimbang untuk menunjang tumbuh kembangnya, sehingga akan tumbuh
sesuai perkembangan usianya. Penilaian status gizi responden berdasarkan pada
klasfikasi WHO 2007 dengan indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U). Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran status gizi, karakteristik anak
dan keluarga, juga mengetahui adanya perbedaan bermakna antara karakteristik
anak dan keluarga dengan status gizi anak usia sekolah.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan bersifat deskriptif
analitik, yang dilakukan pada 3 sekolah di Kota Depok yaitu SDN Kemiri Muka
2, SDN Kemiri Muka 3, dan SDN Pondok Cina 2, dengan jumlah sampel 116
siswa. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik
Chi-Square.
Hasil penelitian menurut indikator IMT/U menunjukkan anak yang
berstatus gizi anak yang berstatus gizi normal yaitu 81,9% (95 anak). Tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara karakteristik anak dan keluarga dengan
status gizi anak. Disarankan agar melakukan peningkatan kegiatan UKS sehingga
terjadi peningkatan status kesehatan siswa, pemantauan status gizi siswa dengan
melakukan pengukuran BB dan TB, serta perbaikan status gizi anak sangat kurus
dan kurus melalui Program PMT-AS bekerja sama dengan pihak puskesmas dan
melibatkan orangtua siswa.

ABSTRACT
Nutrient status becomes important thing because it is one of risk factor of
illness and death. Nutrient problem could happen in all of age group such as
school age children. Therefore, they need balanced nutrient intake to support
growth according to their age. Assessment of respondent nutrient status based on
classification of WHO 2007 with body mass index to age (IMT/U). The aims of
this study are to find out description of nutrient status, child characteristic and
family, and also to know the significant difference between child characteristic
and family with the nutrient status of school age children.
This study using cross sectional design with descriptive analytic which
done to 116 students as the samples of 3 primary schools at Depok City such as
SDN Kemiri Muka 2, SDN Kemiri Muka 3, and SDN Pondok Cina 2. This
analysis performs by univariate and bivariate which is using Chi-Square test.
The study result based on indicator of IMT/U shows that 81.9% (95
children) have normal nutrient status. There is no significant difference between
child and family characteristic with the child nutrient status. It is suggested to
develop activity of School Health Unit (UKS) in order to increase student health
status, monitoring of student health status by measuring Weight Loss (BB) and
Height (TB), and also to improve nutrient status of thin and very thin child
through PMT-AS program which is cooperating with the Public Health Centre
and parenteral involvement."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leidiana Lanova Pesik
"ABSTRAK
Maraknya pertumbuhan hotel di Jakarta diiringi dengan besarnya ancaman
keadaan darurat berupa kebakaran, force majeure (seperti banjir, gempa bumi,
kerusuhan), dan ancaman terorisme. Sebagai hotel bertaraf internasional, untuk
merespon hal tersebut Hotel X Jakarta perlu menerapkan sistem pencegahan dan
penanggulangan keadaan darurat berupa dukungan manajemen, prosedur, tim
tanggap darurat, sistem proteksi aktif dan sarana penyelamatan jiwa yang baik,
serta pengetahuan karyawan yang cukup dan pelatihan. Hasil penelitian
menyebutkan bahwa ada dukungan pihak manajemen, prosedur dan tim tanggap
darurat. Kesesuaian sistem proteksi aktif dengan standar yang berlaku 80,97% dan
sarana penyelamatan jiwa 69,09%. Tingkat pengetahuan karyawan 65,6% baik
dan lebih dari 50% telah mengikuti pelatihan pencegahan dan penanggulangan
keadaan darurat.

ABSTRACT
The growth of hotels in Jakarta, accompanied by the threat of emergencies,
like fire, force majeure (such as flood, earthquake, riot), and the threat of
terrorism. As international hotel, Hotel X Jakarta needs to implement prevention
and control of the emergency situation, support from management, procedures,
emergency response team, active protection systems and life-saving facilities,
adequate knowledge and training of employees. The results stated that there is
support from management, procedures and emergency response team. Active
protection system is 80.97% suitable and life-saving facilities is 69.09%. 65.6% of
employees have good knowledge and more than 50% had received training in
prevention and emergency response."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlin Tiambun. S
"Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian MP-ASI pada bayi umur 7-12 bulan di Puskesmas Kemiri Muka Depok Tahun 2011. Desain yang digunakan adalah cross sectional, populasi penelitian adalah ibu yang memiliki bayi umur 7-12 bulan, sampel 120 orang ibu yang memiliki bayi. Hasil penelitian adalah 51,7% pemberian MP-ASI sudah dilakukan sesuai standar. Hasil analisis bivariat dengan chi square ada hubungan bermakna antara pengetahuan, informasi, dukungan petugas kesehatan, dukungan keluarga dengan perilaku pemberian MP-ASI. Meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga melalui promosi kesehatan dan penyediaan poster, leaflet, terkait MP-ASI. Frekuensi pelatihan konseling ditingkatkan bagi petugas kesehatan terkait MP-ASI.

The purpose of this study was to determine the factors associated with the behavior of MP-breastfeeding in infants aged 7-12 months in Kemiri Muka Public Health Center Depok City in 2011. The design used was cross sectional, population study were infants aged 7-12 months, samples area 120 mother who have baby. Study result shows that 51.7% of giving a side dish of Mother Breast- Feeding has been carried according to standard. Result of bivariate analysis by chi square test found that there are meaning correlation between knowledge, information, health officer support, family support and behavior of giving a side dish of Mother Breast Feeding. Improving mother and family knowledge through health promotion and provides poster, leaflet in regard to side dish of Mother Breast- Feeding. Frequency of counseling training for health officer of side dish of Mother Breast Feeding needs to be enhanced."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>