Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewanto Nugroho
"ABSTRAK
Dalam komunikasinya dengan masyarakat, pemerintah Indonesia melontarkan banyak istilah; bersih lingkungan, bersih manusiawi dan berwibawa, serta tahap tinggal landas. Istilah-istilah tersebut disebar luaskan lewat media massa dan kemudian sampai pada masyarakat. Di lain pihak, masyarakat sebagai komunikan, merupakan khalayak yang tak terhingga jumlahnya. Mereka terdiri atas berbagai lapisan; usia, sosial, ekonomi, pendidikan dan lain sebagainya. Letak atau jarak komunikan ini dari sumber juga tidak sama, ada yang jauh, ada yang dekat; ada yang dekat dengan media massa, ada pula yang tidak. Dengan keadaan tersebut, timbullah dugaan adanya lapisan masyarakat yang tidak mengerti istilah-istilah yang dilontarkan pemerintah tadi. Mungkin pula terjadi perbedaan pengertian, maksudnya masyarakat yang satu mengartikan demikian, tapi masyarakat yang lain memiliki pengertian berbeda; padahal istilahnya sama. Emery dkk. menyatakan bahwa peristiwa disalahartikannya pesan oleh penerima merupakan saat terjadinya semantic noise. Dengan pedoman ini kemudian dilakukan penelitian terhadap pemahaman responden tentang istilah sadar wisata dan pengawasan melekat. Penelitian dilakukan dengan sampel besar 177 orang untuk mencari sebanyak mungkin pengertian sadar wisata dan pengawasan melekat menurut masyarakat. Setelah itu dilakukan penelitian secara kualitatif untuk mengetahui faktor-faktor di balik pemahaman seseorang mengenai kedua istilah tadi. Hasil penelitian menunjukkan, masyarakat memang pernah mendengar/membaca tentang sadar wisata dan pengawasan melekat, tapi tidak semua mengetahui maknanya. Selain itu memang ada perbedaan pemahaman antara satu orang dengan orang lainnya mengenai kedua istilah tersebut. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor, yaitu sikap terhadap pesan dan sumber pesan, keterkaitan dengan permasalahan dan pengetahuan. Selain itu banyak pula yang menyatakan tidak tahu pengertian kedua istilah tadi karena merasa tidak memiliki kepentingan dengan keduanya."
1990
S3972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puri T.A.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanda Francisca Tiara Anindita
"ABSTRAK
Penelitian ini melihat apakah motif mahasiswa beragama Katolik di Universitas Indonesia pembaca majalah Hidup dan bagaimanakah pemenuhan kebutuhan yang didapatkan oleh mereka setelah membaca majalah tersebut. Majalah Hidup adalah sebuah majalah agama yang diterbitkan oleh Yayasan Hidup Katolik di bawah Keuskupan Agung Jakarta. Sasaran khalayaknya adalah mereka yang beragama Katolik di seluruh Indonesia. Majalah ini memuat berita-berita dan artikel yang berhubungan dengan agama Katolik. Penelitian mi memakai pendekatan Usbs and Gratificatians yang mengfokuskan pada penggunaan isi media oleh khalayak guna mencapai atau memenuhi kebutuhannya. Dalam pendekatan mi penggunaan media lebih dikategorikan berdasarkan fungsi media massa, dalam hal ini didasarkan pada tipologi fungsi menurut Denis McQuail dan kawan-kawan yakni fungsi diversi atau hiburan, hubungan personal, identitas personal dan pengawasan atau informasi. Responden penelitian ini berjumlah 80 orang mahasiswa Universitas Indonesia yang beragama Katolik dan membaca majalah Hidup. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden mempunyai motif yang berhubungan dengan keempat fungsi media massa. Demikian pula halnya, mereka mendapatkan pemenuhan kebutuhan bagi keempat fungsi tersebut. Motif mereka sebagian besar membaca untuk fungsi hubungan personal, antara lain untuk kelancaran pergaulan mereka di antara sesama umat Katolik. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan, sebagian besar mendapatkannya dalam hal yang berhubungan dengan fungsi informasi. Dengan membaca majalah Hidup mereka mendapatkan pengetahuan dan informasi yang berkaitan dengan agama mereka."
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmurang, Melva Amanda
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Alex Silas P. author
"Industri musik anak Sherina adalah suatu industri budaya, dimana kegiatan di dalamnya, memunculkan kebutuhan baru dan bukan memenuhi kebutuhan yang sudah ada dengan ditandai kehadiran organisasi-organisasi budaya yang saling berhubungan, untuk memproduksi produk budaya dengan tujuan mencari keuntungan. Untuk itu, produk budaya tersebut hams dipublikasikan dan didistribusikan agar dapat menarik perhatian konsumen. Produser kaset, rumah produksi Miles Production an stasiun televisi merupakan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya terutama dalam hal produksi dan penayangan video musik anak Sherina. Video musik anak Sherina dibuat sebagai bagian publikasi produk budaya lainnya dalam industri musik anak Sherina, yaitu album Andai Ak,u Besar Nanti. Album ini adalah produk budaya karena menampilkan suatu performa atau kesatuan ide. Produser kaset dan production house adalah organisasi budaya yang terlibat dalam proses produksinya. Sebagai produk budaya, video musik anak juga dipublikasikan secara nasional melalui stasiun televisi. Penelitian ini bertujuan menggambarkan peran gatekeeper dalam proses produksi dan penayangan video musik anak Sherina kepada masyarakat, khususnya, dalam menentukan sisi idealis dan materialis yang terkandung di dalam produk budaya tersebut. Penelitian ini bertipe deskriptif dan menggunakan wawancara tidak berstruktur dalam pengumpulan datanya. Gatekeeper didefinisikan sebagai setiap orang/organisasi formal yang mempunyai fungsi membuka, menutup atau mengevaluasi setiap pesan yang masuk melewatinya, untuk diteruskan kepada masyarakat. Temuan dalam penelitian ini menunjukan bahwa gatekeeper dalam proses produksi adalah produser kaset, sekaligus ayah Sherina, sedangkan gatekeeper dalam proses penayangan adalah pihak stasiun televisi, dalam kasus ini adalah Tim Pelaksana dan Pengelola Musik RCTI. Penulis menemukan bahwa sebagai gatekeeper, produser kaset berperan sebagai pengevaluasi proses produksi video musik anak dari konseptualisasi sampai dengan pengambilan gambar. Produk budaya yang dihasilkan disini memiliki sisi idealis yang berimbang dengan sisi materialisnya. Produser kaset tidak hanya menekankan visualisasi video musik tersebut untuk mendapatkan keuntungan, tetapi juga memperhatikan nilai-nilai yang menurutnya sepatutnya terlihat dalam suatu video musik anak. Dalam proses penayangan, peran RCTI sebagai gatekeeper dalam hal ini mengevaluasi video musik anak tersebut sebelum sampai ke masyarakat. Berbeda dengan produser kaset, sisi materialis dalam produk budaya tersebut lebih diperhatikan oleh pihak RCTI dibandingkan sisi idealis. RCl"I menggunakan kriteria tertentu untuk mengontrol nilai-nilai yang divisualisasikan dalam suatu video musik anak. Tetapi, kriteria ini seringkali dikalahkan oleh kepentingan komersil sehingga visualisasi produk budaya tersebut lebih diperhatikan dibandingkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S4162
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Agustina
"Setiap informasi yang muncul ke permukaan media terutama apabila ada kasus-kasus tertentu yang menarik biasanya mengundang perhatian tidak saja dari pihak medianya sendiri akan tetapi juga dari pihak pembaca. Oleh karena itu setiap pemberitaan media tentang kasus-kasus tertentu dicoba menampilkan informasi-informasi yang memang dibutuhkan oleh pembaca pada umumnya, dengan kata lain agenda media diusahakan sama dengan agenda publik. Pokok masalah dari penelitian ini adalah adanya suatu dugaan dikalangan media tidak saja di dalam harian akan tetapi juga dalam majalah, berita ataupun populer, mencoba memanfaatkan kasus kematian Aldi, dimana melibatkan figur seorang artis terkenal. Di dalam dunia jurnalistik, setiap pemberitaan selalu diusahakan adanya pemberitaan yang berimbang dan bertanggung jawab. Dalam kasus kematian Aldi yang lebih dikenal dengan kasus Ria terjadi semacam ketidakseimbangan pemberitaan dalam upaya merebut pasaran. Studi ini, menitikberatkan pada isi berita yang didukung dengan foto-foto atau gambar dalam berita melalui pendekatan analisis isi. Kesimpulan umum yang diambil dari basil penelitian ini menunjukkan bahwa selain peristiwa meninggalnya Aldi di rumah Ria Irawan, ada semacam penekanan-penekanan tertentu terhadap isu kematian Aldi tersebut, yaitu dalam tema tertulis ke lima majalah yang diteliti cenderung mengungkapkan pemberitaan yang menempatkan Ria pada posisi bersalah, dalam hubungannya dengan obat terlarang. Sehingga pada satu sisi media lebih banyak memojokkan posisi Ria Irawan sehingga kecenderungan pemberitaan terlihat tidak seimbang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S4167
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Hapsari
"Saat ini televisi telah menjadi teman akrab anak dan sudah menyatu dalam hidup anak, tampaknya banyak pula waktu yang dihabiskan anak untuk menonton televisi. Dengan demikian televisi telah banyak masuk dalam kehidupan berbagai penelitian penaruh televisi terhadap anak dilakukan seperti pengaruh terhadap agresivitas belajar, pola konsumtif. Dalam hal ini peneliti tertarik untuk melihat pengaruh film seri horor terhadap gambaran dunia supernatural pada diri anak. Ada 6 buah film seri horor yang dijadikan obyek penelitian, yaitu Friday the 13th, Freddy the Nightmare, Shewolf of London, Are You Afraid of The Dark, Si None dan Si Manis Jembatan Ancol. Dengan menggunakan teori kuitivasi yang menyatakan bahwa dunia simbolis media khususnya televisi mempengaruhi gambaran yang dimiliki individu tentang dunia nyata, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah frekwensi menonton film seri horor di televisi mempengaruhi gambaran dunia ingin dunia seri huan supernatural menguji apakah supernatural yang dimiliki anak. Dengan kata lain, pengetahuan mengenai ada atau tidaknya dipengaruhi oleh faktor menonton film horor di televisi. Selanjutnya, dilihat apakah pengetatersebut (efek kognitif) mempengaruhi efek afektif (rasa takut) dan selanjutnya efek behavior (tingkah laku). Untuk mendapatkan data, dilakukan survai dengan menggunakan kuestioner, yang mengambil sampel anak kelas 4,5 dan 6 SD Kuntum Wijaya Kusuma dan SD Slamet Riyadi di Cijantung. Dari hasil Pearson Correlation diperoleh data bahwa frekwensi menonton film seri horor menunjukkan indikasi mempengaruhi kognisi anak. Namun, pengaruh tersebut relatif lemah. Ini berarti, tidak semua anak menganggap apa yang mereka lihat di film seri horor dapat dijumpai di dunia nyata. Hipotesa bahwa umur, jenis kelamin dan interaksi saat menonton mempengaruhi hubungan frekwensi menonton film seri horor televisi dan kognisi anak, ternyata tidak berlaku. Pengetahuan anak mengenai adanya dunia supernatural di dunia nyata ternyata tidak mempengaruhi rasa takut anak jika menjumpai unsur-unsur film horor di dunia nyata. Namun pengetahuan anak tentang dunia supernatural mempengaruhi tindakan anak jika menjumpai unsur-unsur tersebut dalam kenyataan. Mereka akan menghindar, jika menjumpai hal-hal supernatural di dunia nyata."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4168
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Satyanegara
"Media surat kabar adalah satu dari medium untuk mendapatkan informasi. Berita paling penting dan atraktif ditempatkan pada halaman depan. Ada kecenderungan pembaca di kota-kota besar menjadi pembaca judul. Mereka menganggap judul adalah intisari berita. Ini menuntut pers agar akurat menulis judul dengan isi berita, karena judul berita mempengaruhi kualitas opini publik terhadap informasi yang ditulis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran dan kecenderungan tingkat akurasi antara judul dengan isi berita pada halaman depan surat kabar. Media yaang diteliti adalah harian Kompas dan Pos Kota. Pemilihannya didasari atas keunggulan statistik dalam segi tiras dan penetrasi di antara semua harian nasional. Titik tumpu penelitian ini melihat seluruh berita berdasarkan kriteria: akurat, tidak jelas dan rancu antara judul dengan isi berita. Kesalahan mekanis, tipografis dan gramatikal dikeluarkan dari analisis. Berita yang diteliti didasarkaa pada pengelompokkan positi, jenis dan kategori berita. Jenis penelitian ini tergolong deskriptif dengan teknik analisis isi. Populasi ditentukan antara waktu terbit bulan September hingga November 1993. Kurun tersebut diasumsikan cenderung konklusif terhadap peristiwa selama setahun. Sampel dipilih sebanyak 30 hari terbit setiap harian dengan sistem kalender, tanpa edisi hari Minggu. Ini untuk menghindari berita soft news dalam analisis. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa kedua harian memiliki tingkat akurasi berita yang tidak jauh berbeda. Ada dugaan kuat bahwa tingkat akurasi penyajian berita utama dan bukan berita utama pada kedua surat kabar tidak jauh berbeda. Namun dalam menyajikan berita internasional ternyata lebih akurat dibanding berita nasional. Juga dalam kedua harian tersebut, ada kesamaan ketidakjelasan berita-berita mengenai politik pemerintahan dan ekonomi. Temuan lain didapatkan bahwa berita utama tentang masalah internasional lebih akurat dari pada masalah nasional. Berita-berita internasional tentang berbagai kategori masalah lebih akurat ditulis dibanding berita nasional untuk masalah yang sama. Juga muncul kesimpulan bahwa kategori berita yang ditempatkan sebagai berita utama disajikan lebih akurat daripada berita yang bukan berita utama. Pendapat terakhir yang bisa dikatakan adalah bahwa secara umum surat kabar Kompas lebih akurat dalam menulis judul berita dengan isi berita dibandingkan Pos kota."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4175
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>